• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Insinerasi, Pirolisis, dan Gasifikasi

N/A
N/A
KHAIRUNNISA JUNDIYAH AFIFAH

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen Insinerasi, Pirolisis, dan Gasifikasi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Khairunnisa Jundiyah A Nim:19513090

1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan insinerasi,pirolisis, dan gasifikasi

-Insenerasi : Insinerasi adalah suatu teknik dalam pengolahan sampah dengan cara membakar pada temperatur tinggi(Thermal Treatment), dan mengubah menjadi debu,gas,partikulat, dan panas

-Pirolisis: Pirolisis adalah dekomposisi termal bahan organik melalui peroses pemanasan tanpa oksigen di dalam wadahnya, selanjutnya sampel uji mengalami pemecahan struktur kimia menjadi cairan maupun menjadi gas.

-Gasifikasi: Gasifikasi adalah proses konversi biomassa melalui oksigen terbatas (oksidasi parsial) menjadi bahan bakar gas biasanya dilakukan pada sebuah reaktor yang disebut gasifier.

Gasifier merupakan reaktor kimia tempat proses kimia dan fisika yang kompleks terjadi seperti pengeringan, pemanasan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi.

2 jelaskan tipe tipe insenerasi , pirolisis, gasifikasi A. Insinerasi

Pada insinerasi ada 4 kategori proses

1.Proses pre-treatment merupakan kegiatan penyortiran dan homogenisasi 2.Proses pembakaran dalam proses ini ada ebebrapa sistem incinerator yang digunakan yaitu moving grate incinerator (yang paling banyak digunakan) , rotary kiln incinerator, dan fluidized bed incinerator.

3. Proses Energy Recovery merupakan proses pengolahan sampah pada suhu tinggi ( > 850 derajat celcius) tinggi ( > 850 derajat celcius) yang akan menghasil yang akan menghasilkan energi panas. kan energi panas.

4. Proses Penanganan Flue gas (APC system) B. Pirolisis

1. Rotary Rotary Klin merupakan sistem pembuangan limbah paling universal dari segi jenis dan kondisi limbah yang dikelola.

2. Multiple Multiple Hearth merupakan sistem yang memproses limbah memiliki kandungan padatan minimum antara 15-50% hingga berat.

3. Fluidized Fluidized Bed Incinerator Incinerator (Insinerator Unggun Pancar) merupakan sistem yang hanya dapat mengolah limbah cairan organic, gas, dan butiran atau padatan dari proses sumur minyak

4. Open Pit Incinerator meruakan incinerator untuk mengendalikan insineras bahan-bahan bahan-bahan eksplosif eksplosif yang menimbulkan baha menimbulkan bahaya ledakan ledakan atau pelepasan pelepasan panas yang tinggi

5. Single Chamber Incinerators merupakan sistem yang limbah padatnya

(2)

diletakkan diatas grid kemudian dibakar 6. Multiple Chamber Incinerators

7. Aqueous Aqueous Waste Injection Injection terdiri dari sebuah nozel yang berguna untuk mengatomisasi limbah yang akan dibakar

8. Starved Air Unit C. Gasifikasi

Pada medium Gasifikasi, reaktor gasifikasi (gasifier) diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu :

1. Melalui aliran udara dimana udara sebagai medium gasifikasinya

2. Melalui aliran oksigen dimana oksigen murni sebagai medium gasifikasinya .

Berdasarkan metode kontak antara gas dan bahan bakar, gasifier dibagi 4 jenis yaitu :

1. Entrained bed

2. Fluidized Fluidized bed (bubble atau sirkulasi) 3. Spouted bed (metode semburan)

4. Dan Fixed / Moving bed (Nantinya di metode ke empat ini di bagi lagi menjadi 3 yaitu :

-Updraft ; medium mengalir keatas, -Downdraft ; medium mengalir kebawah

-Sidedraft ; bahan bakar dimasukkan dari atas dan gas mengalir dari samping melewatinya)

3 jelaskan pengelolaan hasil samping dari proses insinerasi ,pirolisis, dan gasifikasi a. Insinerasi

- Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Aspek penting dalam sistem

insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan menentukan banyaknya banyaknya energi yang mungkin mungkin diperoleh dari sistem insinerasi.

- Insinerasi digu Insinerasi digunakan hanya u hanya untuk mengurangi vo mengurangi volume p adatan. Saat adatan. Saat ini selain ini selain digunakan sebagai sistem pengelolaan limbah padat, sistem insinerasi juga banyak difungsikan sebagai suatu sistem pembangkit energi. Jika sistem insinerasi ini terletak cukup dekat dengan industri, panas yang dihasilkan dapat disupply ke

(3)

industri untuk memenuhi kebutuhan panas.

- Panas hasil proses insinerasi dapat pula digunakan untuk membangkitkan listrik lewat proses thermo-mechanic

- Pengolahan limbah B3 dengan insinerasi (thermal treatment ) diatur dalam

Kep03/Bapedal/09/1995, yang mencakup cara pembangunan insinerator sejak pengajuan ijin;

pemasangan, uji coba; hingga pemantauan dan pelaporan.

b. Pirolisis

- Temperatur yang digunakan relative rendah ( 400 – 800 derajat celcius)

- Panas disuplai melalui pemanas tidak langsung seperti pembakaran dari gas atau minyak atau pemanas yang langsung menggunakan transfer gas panas

- Pirolisis dari limbah domestic akan menghasilkan; 35% produk arang dan kadar abu hingga 37%, sedangkan pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat terhadap limbah ban akan menghasilkn 50% ban akan menghasilkn 50% produk arang dan kadar ab produk arang dan kadar abu sekitar 10% u sekitar 10%

- Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam sistem pembangkitan listrik secara konvensional, seperti mesin diesel dan turbin gas.

- Pirolisis dari limbah ban dan campuran plastik akan menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi untuk gas hidrogen, methan, dan gas hidrokarbon lainnya karena materi limbah mempunyai senyawa karbon dan hidrogen yg tinggi dan senyawa oksigen yg lebih kecil.

c. Gasifikasi

- Proses gasifikasi dari limbah terjadi pada temperature yang lebih tinggi dari pirolisis dan dengan penambahan oksigen yang terkontrol

- Produk berupa campuran gas CO dan H2 yang biasa dikenal sebagai sygas dan bisa digunakan sebagai subtitusi gas alami

- Proses gasifikasi pada hakikatnya mengoksidasi suplai hidrokarbon pada lingkungan yang terkontrol untuk memproduksi gas sintetis yang memiliki nilai komersial yang signifikan - Pada proses ini juga menghasilkan reduksi utama pada volume input limbah rata-rata 75%

Referensi

Dokumen terkait

Proses gasifikasi menghasilkan gas-gas yang sifatnya mudah terbakar yaitu CH4 (Metana), H2 (Hidrogen) dan CO (karbon monoksida), sehingga bisa menggantikan fungsi

dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh oksigen sebagai gasyfaying agent pada gasifikasi sistem downdraft agar didapatkan output hasil pengujian karakteristik api

Dalam rangka operasi gasifikasi untuk PLTD sistem dual fuel yang bersifat otomatis perlu penambahan peralatan yang dapat mengatur komposisi gas batubara dari

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah katalis zeolit alam pada proses pirolisis limbah plastik dengan kondisi bebas oksigen untuk memperoleh

Bagaimana performansi sistem gasifikasi fluidized bed (FB) berbahan bakar limbah potong hewan dengan variasi media uap air (H g p ( 2 2 O), performansi tersebut meliputi komposisi

Pyrolysis adalah pemrosesan sampah secara termal tanpa adanya oksigen. Keduanya yaitu pirolisis dan gasifikasi digunakan untuk mengubah sampah padat menjadi gas,

Salah satu teknik yang dipraktekkan oleh industri untuk membakar limbah adalah dengan pirolisis, yaitu membakar pada instalasi dimana suplai oksigen bisa

Penambahan serpihan kayu sebagai campuran bahan bakar pada gasifikasi limbah padat pati aren mempengaruhi kinerja gasifikasi yang ditunjukkan melalui karakteristik suhu pada