• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Delapan Sembilan

Academic year: 2024

Membagikan "DOKUMEN PEMBAHASAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN

I. Identifikasi Alkohol a. Tujuan Praktikum

Untuk mengenal pereaksi spesifik terhadap senyawa alkohol.

b. Dasar Teori

Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air (Sastrohamidioio, 2014).

Alkohol diberi nama yang berakhiran-ol. Alkohol dapat digolongkan berdasarkan :

a. Letak gugus OH pada atom karbon

b. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya) c. Bentuk rantai karbonnya. Alkohol yang paling sederhana adalah metanol (CH3OH) (Murpayana & Pukan, 2020).

Metanol merupakan larutan mudah menguap yang tidak berwarna dan dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Metanol di jual sebagai spirtus untuk bahan bakar. Metanol sangat beracun, bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau lumpuh. Alkohol lain yang banyak digunakan adalah etanol (CH3CH2OH). Minuman beralkohol mengandung etanol dengan konsentrasi berbeda. Etanol dapat menekan susunan saraf pusat.

Dapat digunakan sebagai antiseptik dan pengawet, sebab dapat mengkoagulasikan protoplasma. Alkohol dapat juga dihasilkan dari karbohidrat secara biologis yaitu dengan kerja enzym zymase (terdapat dalam sel khamir atau yeast).

Alkohol dengan rantai aromatik bersifat lebih asam daripada alkohol-alkohol alifatik. Ini disebabkan karena terjadinya delekalisasi elektron pada cincin aromatik yaitu elektron pada oksigen (O2) dan Hidrogen (H2) cenderung tertarik ke arah cincin aromatik. 6 Diktat Praktikum Kimia Organik Farmasi Tahun Ajaran 2021/2022

(2)

c. Cara Kerja

1. Uji Air Alkohol: Masukkan 5 mL Alkohol 50% kedalam tabung reaksi, timbang 2 gr CuSO4 dengan menggunakan neraca analitik dan masukkan kedalam tabung yang berisi alkohol, lalu kocok.

Amati perubahan yang terjadi.

2. Esterifikasi: panaskan ± 2 mL alkohol dengan beberapa tetes asam sulfat pekat. Kemudian tambahkan 1 mL asam asetat sedikit demi sedikit (hati-hati). Panaskan kembali di atas penangas air.

Amati bau. Tumpahkan ke dalam ± 1 mL air. Apa yang saudara amati?

3. Reaksi Oksidasi: ± 1 ml alkohol ditambahkan larutan kalium kromat dan beberapa tetes asam sulfat pekat. Kemudian panaskan dan amati perubahan warna yang terjadi.

4. Iodoform Test: alkohol ditambahkan Iod dalam Kalium Iodine (iod adalah larutan dalam air, jelaskan!) sampai warna coklat tidak hilang. Kemudian ditambahkan sedikit Natrium Hidroksida.

Apa yang saudara amati? Bila tidak terbentuk apa yang diharapkan, panaskan larutan dalam penangas air.

5. Membedakan alkohol mono dan alkohol polihidroksi: 1 mL alkohol ditambah beberapa tetes larutan cupri sulfat, kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH. Apa yang saudara amati?

6. Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier: 1 ml alkohol tambahkan zink klorida/ asam klorida, kocok tabung reaksi. Apa yang saudara amati?

7. Alkohol aromatis/fenol dapat dikenali dengan cara : Fenol ditambah setetes demi setetes brom/karbon tetra klorida.

Perubahan apa yang saudara amati?

8. Fenol ditambah beberapa tetes larutan feri klorida, apa yang saudara amati?

d. Hasil Penelitian

(3)

II. Identifikasi Aldehid dan Keton a. Tujuan Percobaan

 Mampu menjelaskan sifat-sifat kimia fisika dari senyawa aldehid dan keton

 Mampu menjelaskan reaksi-reaksi kimia dan pereaksi spesifik dari senyawa aldehid dan keton.

b. Dasar Teori

Aldehid dan keton adalah golongan senyawa yang mempunyai gugus fungsi karbonil. Gugus fungsi inilah yang menentukan sifat-sifat kimia senyawa aldehid dan keton. Pada aldehid gugus karbonil mengikat satu atom hidrogen dan satu gugus alkil, namun pada keton gugus karbonilnya mengikat dua buah gugus alkil. Suku pertama dari senyawa golongan aldehid adalah formaldehid (HCHO) yang berupa gas dan mudah larut dalam air. Larutan 40 % formaldehid dalam air umumnya dinamakan formalin. Suku keduanya adalah asetaldehid (CH3CHO) yang berupa zat cair.

Disamping senyawa tersebut diatas masih banyak senyawa lain yang mengandung gugus aldehid seperti benzaldehid, glukosa, maltose dan laktosa. Suku pertama alkanon (keton) adalah aseton yang berupa zat cair dan larut dalam air. Baik pada aldehid maupun keton ikatan rangkap yang ada antara atom karbon dan oksigen dalam gugus karbonil terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan phi, seperti pada ikatan rangkap antara karbon dengan karbon, hanya ikatan C=O lebih polar dari C=C. beberapa reaksi pengenal aldehid dan keton diantaranya adalah: reaksi oksidasi dan adisi.

Umumnya aldehid lebih mudah dioksidasi dari keton, karena atom karbon dari gugus karbonilnya masih mengikat atom hidrogen. Sebagai oksidator dapat digunakan pereaksi Tollens, Fehling dan Benedict.

Aldehid mudah dioksidasi oleh pereaksi-pereaksi itu sedangkan keton sukar (kecuali α-hidroksiketon) seperti fruktosa. Pereaksi Tollens adalah ion complex diamina perak (yang dibuat dengan melarutkan ion perak). Peraksi Fehling adalah senyawa kompleks dari ion cupri dengan K-Na

(4)

tartrat. Pereaksi ini terdiri dari Fehling A (larutan CuSO4 dalam air) dan Fehling B (larutan K-Na tartrat dengan NaOH). Bila kedua larutan ini dicampur dihasilkan suatu larutan yang berwarna biru intensif yang mengandung senyawa kompleks dengan struktur lingkar. Pereaksi Benedict juga merupakan senyawa kompleks dari ion cupri dengan ion sitrat. Kedua pereaksi ini dapat mengoksidasi aldehid menjadi asam alkanoat tetapi tidak 9 Diktat Praktikum Kimia Organik Farmasi Tahun Ajaran 2021/2022 dapat mengoksidasi keton kecuali α-hidroksi keton misalnya larutan glukosa akan memberikan endapan merah dengan Fehling/Benedict. Selain reaksi oksidasi, ikatan rangkap antara C dan O dalam gugus karbonil dapat melakukan reaksi adisi. Dengan larutan jenuh natrium bisulfit dapat membentuk endapan putih dari senyawa adisi sulfit.

Secara kualitatif, adanya aldehid dapat ditentukan dengan pereaksi scifff yang juga termasuk reaksi adisi. Pereaksi Schiff dibuat dari zat warna fuchsin yang dengan SO2 menjadi tidak berwarna. Bila pereaksi ini dicampur dengan aldehid atau keton akan terjadi warna merah bata (pink). Hal ini terjadi karena SO2 yang terikat pada fuchsin ditarik oleh gugus karbonil dari aldehid atau keton. Selain itu reaksi yang juga banyak digunakan pada penentuan gugus aldehid adalah pembentukan fenilhidrazon dan ozason. Demikian juga bila glukosa (polihidroksialdehid) direaksikan dengan fenilhidrazin mula-mula terbentuk fenilhidrazon yang dengan fenilhidrazin lainnya membentuk osazon (suatu kristal yang berwarna kuning). Reaksi pembentukan osazon juga dapat terjadi pada maltose dan fruktosa, tetapi tidak bisa pada sukrosa. Pada pembentukan osazon disamping terjadi reaksi adisi juga terjadi oksidasi yaitu pada perubahan fenilhidrazin menjadi osazon.

c. Cara Kerja

1. Gugus Aldehid (benzaldehid dan glukosa)

a. Tetes sampel dalam tabung reaksi ditambah 1 ml reagen Benedict, dipanaskan hingga terbentuk endapan merah bata.

(5)

b. 5 tetes sampel dalam tabung reaksi ditambah 1 ml reagen Schiff akan berwarna merah sampai ungu.

2. Gugus Keton (Asetofenon dan fruktosa) Sampel dalam tabung reaksi ditambah 5 tetes larutan Natrium nitroprusida, ammonium klorida dan amonia akan berwarna biru violet (ungu).

III. Identifikasi Asam Karboksilat 1. Tujuan Praktikum

Untuk mengenal pereaksi spesifik terhadap senyawa asam karboksilat.

2. Dasar Teori

Asam karboksilat dengan basa membentuk garam dan dengan alkohol membentuk ester. Asam kaboksilat banyak dijumpai dalam lemak sehingga sering disebut juga dengan asam lemak. Rasa cuka makan, semut, bau tengik pada mentega, pereda rasa nyeri yang timbul dari aspirin atau ibuprofen, merupakan karena adanya senyawa karboksilat. Asam karboksilat adalah salah satu grup senyawa organik oleh grup karboksil yang berasal dari dua kata yaitu karbonil dan hidroksil. Pada umumnya formula dari asam karboksilat adalah RCOOH yang bersifat asam karena dapat terionisasi dalam larutan menjadi anion karboksilat, (COO-) dan sebuah proton (Wilbraham, A.C dan Matta, M.S 1992).

Anion karboksilat (RCOO-) dapat juga diturunkan dari asam karboksilat dengan natrium hidroksida. Anion karboksilat menunjukkan sifat ligan yang unik jika mengompleks dengan logam karena dapat membentuk beberapa mode yang berbeda. Asam karboksilat dapat mengandung lebih dari satu gugus –COOH, yakni asam alkanadioat yang mengandung 2 gugus –COOH, asam alkanatrioat yang mengandung 3 gugus –COOH, dan seterusnya.

3. Cara Kerja

1. Reaksi dengan bikarbonat : masukkan 1 ml asam karboksilat ke dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes Natrium bikarbonat. Apa yang saudara amati?

(6)

2. Membedakan asam mono dan dikarboksilat: terhadap senyawa asam karboksilat tambahkan beberapa tetes larutan ferosulfat atau garam mohr, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH. Apa yang saudara amati? Tulis reaksinya!

3. Khusus asam asetat : sedikit larutan asam asetat ditambah beberapa tetes larutan Ferri Klorida. Apa yang saudara amati? Tulis reaksinya!

4. Senyawa asam karboksilat ditambah alkohol dengan asam sulfat pekat, panaskan, amati bau, kemudian uji dengan hidroksamat tes (larutan + 0,5 ml NaOH 2%. Panaskan sampai mendidih, kemudian tambah asam klorida encer + 1 ml etanol dan beberapa tetes ferri klorida). Amati warna dan tuliskan reaksinya!

Hasil akhir

Dalam praktikum identifikasi alkohol, aldehid, dan keton yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbedaan sifat-sifat alkohol dengan fenol: alkohol memiliki rantai karbon terbuka, fenol memiliki rantai karbon tertutup/melingkar, alkohok dan fenol bersifat asam lemah namun sifat asam pada fenol lebih kuat daripada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin karbon melingkar, alkohol tidak

bereaksi dengan basa (karena sifatnya yang sangat lemah) sedangkan fenol tidak bereaksi, dan alkohol bereaksi dengan asam karboksilat sedangkan fenol tidak.

2. Jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa alkohol dapat menggunakan pereaksi lucas, asam kromat, dan iodoform.

Referensi

Dokumen terkait

Ganoderic acid yang terkandung dalam jamur lingzhi diduga berkhasiat sebagai hepatoprotektor diekstraksi menggunakan pelarut air karena memiliki sifat asam lemah,

Karbon aktif dari biji kurma dan kulit salak memiliki ikatan rantai karbon yang pendek yang akan bereaksi dengan gugus arangil dan hidroksil yang terdapat pada asam

Karbon aktif dari biji kurma dan kulit salak memiliki ikatan rantai karbon yang pendek yang akan bereaksi dengan gugus arangil dan hidroksil yang terdapat pada asam

Ganoderic acid yang terkandung dalam jamur lingzhi diduga berkhasiat sebagai hepatoprotektor diekstraksi menggunakan pelarut air karena memiliki sifat asam lemah,

Ketiga, sebanyak 9,37% siswa pada kelas A beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis kation

Komposit karet alam ini memiliki sifat fisik dan ketahanan yang baik pada lingkungan asam lahan gambut yang memiliki tingkat keasamaan pH 3 (setara dengan larutan

Berdasarkan data Ka dari beberapa asam berikut, yang memiliki sifat asam paling lemah adalah ….B. Larutan berikut ini yang tidak mengalami

Ketiga , sebanyak 9,37% siswa pada kelas A beranggapan bahwa garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah memiliki sifat asam karena mengalami hidrolisis kation