• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMALDO FIRJARAHADI TANE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMALDO FIRJARAHADI TANE"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 1

DISUSUN OLEH

(2)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 2

nomor atom (Z) atau jumlah proton atau jumlah elektron.  Ion Q4+

punya 18 elektron dalam bentuk kation (ion positif) karena suatu unsur dalam bentuk ion positif melepas elektron sebanyak faktor valensi ion yang ditangkapnya.

 Sebanyak 4 elektron yang dilepas dari unsur Q berada pada tingkat subkulit terendah, yaitu subkulit s. Jadi, konfigurasi elektron ion Q4+ kekurangan 4 elektron pada subkulit s terakhirnya (terluar):

 22Q = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2  22Q4+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6  JAWABAN: D

2.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

 Dalam senyawa organik untuk membentuk suatu orbital hibrida dibentuk oleh dua buah ikatan kimia, yaitu ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Materi ini biasanya ada di bagian stereokimia kimia organik.

 Ikatan sigma adalah ikatan kimia yang paling sering terdapat pada atom senyawa organik berikatan tunggal.

(3)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 3

sehingga jika ditinjau akan tergambar secara horizontal seperti pada gambar di samping.

 Berbeda dengan ikatan pi, yaitu ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom yang berlektron tunggal bertumpang tindih

dengan dua cuping orbital atom lainnya yang juga berelektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul dari orbital yang melewati dua inti atom. Pada gambar di samping, ikatan pi memiliki bidang tegak lurus dengan atom yang terikat sehingga tergambarkan secara vertikal.

 Senyawa di soal memiliki gugus fungsi keton (—CO), yang terstruktur pada gambar di bawah ini:

 Di dalam molekul di atas, ikatan pi hanya membutuhkan orbital p untuk berikatan sehingga menghasilkan dua pasang tunggal, yaitu 2s dan 2p. Dalam alkena (C=C), ikatan rangkapnya kurang reaktif dibandingkan dengan ikatan rangkap pada gugus karbonil (—CO) akibat adanya atom O yang mempunyai keelektronegatifan yang lumayan tinggi. Sepasang elektron atom oksigen akan terletak di 2s dan yang lainnya terletak di 2p dengan posisi tegak lurus terhadap orbital pi.

(4)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 4

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Volume Cl2 STP = 56 L  Massa M = 35 gram  Ar M = … ?

 Untuk mendapatkan nilai massa atom relatif M bisa didapatkan dari konsep mol, yaitu membagi massa M yang terbentuk dengan mol M yang terbentuk.

 Nilai Ar unsur M bisa kita dapatkan dengan reaksi stoikiometri setara di bawah ini, lalu membandingkan koefisiennya:

M (s) + 2Cl2 (g)  MCl4 (l)  Mol Cl2 STP = 56 L/22,4 = 2,5 mol

 Mol M (ditanya) = koefisien M (ditanya) x mol Cl2 (diketahui) Koefisien Cl2 (diketahui) = 1 x 2,5 mol

2 = 1,25 mol MI

 Dalam 35 gram unsur M dengan jumlah mol 1,25 mol bisa dipastikan dengan konsep mol bahwa massa atom relatif (Ar) unsur tersebut adalah 28. Dalam sistem periodik unsur, unsur M yang dimaksud adalah Si.

(5)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 5

4.

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Volume Na2CO3 = 50 mL  [Na2CO3] = 0,5 M

 Volume Ba(NO3)2 = 75 mL  [Ba(NO3)2] = 0,2 M

 [Na2CO3]akhir = … M ?

 Untuk mendapatkan konsentrasi garam natrium karbonat setelah reaksi, kita dapat menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa). Nantinya pasti ada senyawa bagian reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas. Perhatikan skema reaksi berikut!

 n Na2CO3 = 50 mL x 0,5 M = 25 mmol  n Ba(NO3)2 = 75 mL x 0,2 M = 15 mmol

 Na2CO3 (aq) + Ba(NO3)2 (aq)  BaCO3 (s) + 2NaNO3 (aq) M 25 mmol 15 mmol - - B -15 mmol -15 mmol +15 mmol 30 mmol S 10 mmol - 15 mmol 30 mmol  Tersisa sebanyak 10 mmol natrium karbonat (Na2CO3) pada label ―S‖, sehingga

banyaknya konsentrasi natrium karbonat setelah reaksi adalah konsentrasi dalam volume total reaktan yang digunakan:

[Na2CO3]akhir = n Na2CO3 akhir volume reaktan = 10 mmol . (50 + 75) mL

= 0,08 M

(6)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 6

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Jenis tabung = isokhorik (volume tetap) dan isotermis (suhu tetap)  m H2 = 6 gram

 Po = 12 atm  P1 = 40 atm

 Massa gas total = … gram?

 Gas yang dimaksud di soal mungkin adalah jenis gas ideal. Berdasarkan persamaannya di bawah ini, nilai V adalah konstan sehingga bisa dihilangkan, begitu juga dengan nilai R karena sebuah tetapan, dan nilai T juga konstan karena suhu pada soal tidak berubah sehingga disebut juga kondisi isotermis.

PV = nRT P = n

Tekanan = jumlah mol

 Perbandingan tekanannya bukanlah tekanan awal dan akhir (tekanan total), tetapi perbandingan tekanan sebelum di tambah gas Ne dan saat tekanan setelah ditambah gas Ne atau dengan kata lain tekanan masing-masing gas.

 Tekanan total = tekanan awal + tekanan akhir 40 atm = 12 atm + tekanan akhir

Tekanan akhir = tekanan gas Ne = 28 atm

 Cukup perbandingan antara tekanan banding mol, yang nantinya didapatkan massa gas Ne yang ditambahkan, sebagai berikut.

 Po gas H2 = n H2 Pt gas Ne n Ne

12 atm = 6 gram/2  n Ne = 7 mol 28 atm n Ne

 Dalam 7 mol gas Ne (Ar = 20) terdapat massanya 140 gram

(7)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 7

6.

 MATERI: TERMOKIMIA  Di soal diketahui dan ditanya data:

 m Zn = 3,27 gram

 m larutan = m ZnCl2 = 750 gram  ΔH (1 mol Zn) = -240 kJ

 ΔT = (27,5 – 23,5)°C = 4,0°C  c ZnCl2 = … J/g.°C ?

 Di soal tertera bahwa kalorimeter sederhana tersebut kapasitas kalornya diabaikan, artinya kalorimeter tersebut berjenis kalorimeter yang terbuat dari styrofoam dengan kondisi isobarik. Jenis kalorimeter ini nilai kalor kalorimeter (qkal) dianggap nol karena tidak menyerap panas. Besarnya harga entalpi bisa ΔHh dianggap sama dengan negatif kalor larutan (qlar):

ΔHf = - (qlar + qkal) ΔHf = - (qlar + 0) ΔHf = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)

 Nilai entalpi reaksi Zn dengan HCl bernilai -240 kJ untul 1 mol Zn, namun kita memerlukan ΔH-nya untuk 3,27 gram!

 n Zn = 3,27 gram/65,4 = 0,05 mol  ΔH Zn (1) = n Zn (1) ΔH Zn (2) n Zn (2) -240 kJ = 1 mol . x 0,05 mol x = -12 kJ = -12000 J  Cari nilai kalor jenis ZnCl2!

(8)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 8

 MATERI: LAJU & ORDE REAKSI DAN PELURUHAN RADIOAKTIF  Soal ini bisa dikerjakan 2 buah cara. Pertama, dengan konsep laju dan orde reaksi

satu; dengan bantuan kalkulator. Kedua, dengan konsep peluruhan radioaktif; tanpa kalkulator. Ingat, bahwa peluruhan radioaktif tergolong laju reaksi orde satu karena hanya bergantung pada jumlah nuklida radioaktif yang bereaksi.

 Ada hal yang menipu di soal, yaitu pemakaian kata ―meluruh‖. Ingat, dalam kimia fisika bab radioaktif, meluruh berbeda dengan tersisa. Meluruh berarti banyaknya zat total yang hilang dari zat awal atau dengan kata lain selisih antara zat awal dengan zat akhir. Sementara tersisa adalah massa akhir yang didapatkan suatu zat setelah mengalami peluruhan.

 Meluruh = zat awal – zat akhir  Sisa = zat akhir

 Jadi, apabila 93,20 gram massa unsur Pa meluruh sebanyak 81,55 gram, artinya ada sejumlah 11,65 gram unsur Pa yang tersisa setelah peluruhan berhenti.

 Massa Pa meluruh = massa Pa awal (A0 atau N0) – massa Pa akhir (At atau Nt) 81,55 gram = 93,20 - Nt

Nt = At = 11,65 gram

CARA 1 (Konsep laju dan orde reaksi):

1) Dalam laju reaksi orde satu dikenal persamaan kimia yang didapatkan dari pengintegralan matematis hingga akhirnya didapatkan rumus di bawah ini. Nah, penjabaran lengkap dari mana rumus ini berasal bisa kalian cari di internet, ya.

In [A]t = In [A]0 – kt … (persamaan a) t1/2 = In 2 … (persamaan b)

k

(9)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 9

 In [A]t = In [A]0 – kt kt = In [A]0 – In [A]t kt = In [A0/At] k.(84 hari) = In [93,20/11,65] 84k = In [8]  Nilai In 8 sekitar 2,08 84k = 2,08 k = 0,025

3) Cari nilai waktu paruh unsur Pa!

 t1/2 = In 2  Nilai In 2 sekitar 0,693 k

t1/2 = 0,693 . 0,025

= 28 hari (pembulatan)

CARA 2 (Konsep peluruhan radioaktif):

1) Persamaan kimia peluruhan radioaktif adalah sebagai berikut. (Nt/N0) = (1/2)t/t1/2

dengan, Nt = massa zat akhir N0 = massa zat awal t = waktu awal reaksi t1/2 = waktu paruh 2) Cari nilai waktu paruh unsur Pa!

(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2 (11,65/93,20) = (1/2)84 hari/t/12

(10)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 10

 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA

 Dalam tabung tertutup bevolume 1 L terjadi reaksi seperti pada soal dengan komposisi konsentrasi masing-masing zat diketahui saat kesetimbangan. Nah, dari sini kita bisa mendapatkan jumlah mol masing-masing zat sebagai berikut.

 [N2O4]= [NO2] = n (N2O4 dan NO2) volume (L) 2 M = n (N2O4 dan NO2)

1 L

n (N2O4 dan NO2) = 2 mol

 Untuk mencari ke arah mana sistem kesetimbangan bergeser, kita dapat mencari data tetapan kesetimbangan kedua (Qc). Nanti data Qc ini dibandingkan dengan data Kc reaksi kesetimbangan awal, yaitu:

1) Jika Qc < Kc reaksi bergeser ke arah kanan 2) Jika Qc = Kc reaksi tidak bergeser

3) Jika Qc > Kc reaksi bergeser ke arah kiri  Cari dahulu nilai Kc awal reaksi!

 Kc = [NO2]2 . [N2O4] = [2]2 . [2] = 2

 Nah, mari kita periksa seluruh obsein!

a) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 mol NO2 dan 3 mol N2O4  n N2O4 (penambahan) = 2 mol + 3 mol = 5 mol

(11)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 11

 Qc = [NO2]2 . [N2O4] = [3]2 . [5] = 1,8

 Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)

b) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 mol NO2 dan 2 mol N2O4  n N2O4 (penambahan) = 2 mol + 2 mol = 4 mol

 n NO2 (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol  Qc = [NO2]2 . [N2O4] = [3]2 . [4] = 2,25

 Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke arah kiri. (SALAH)

c) Tidak akan bergeser jika ditambahkan 1 mol NO2 dan 1 mol N2O4  n N2O4 (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n NO2 (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol  Qc = [NO2]2 .

[N2O4] = [3]2 . [3] = 3

 Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke arah kiri. (SALAH)

d) Bergeser ke kanan jika ditambahkan 2 mol NO2 dan 4 mol N2O4  n N2O4 (penambahan) = 2 mol + 4 mol = 6 mol

 n NO2 (penambahan) = 2 mol + 2 mol = 4 mol  Qc = [NO2]2 .

[N2O4] = [4]2 . [6] = 2,67

 Qc > Kc, jadi reaksi bergeser ke arah kiri. (SALAH)

e) Bergeser ke kanan jika ditambahkan 2 mol NO2 dan 5 mol N2O4  n N2O4 (penambahan) = 2 mol + 5 mol = 7 mol

 n NO2 (penambahan) = 2 mol + 2 mol = 4 mol  Qc = [NO2]2

(12)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 12

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

 Besar massa molekul relatif (Mr) senyawa AX2 dapat dicari menggunakan persamaan kimia tekanan osmosis:

Π = MRTi dengan, M = molaritas

R = tetapan gas (L.atm/mol.K) T = suhu (K)

i = faktor Van’t Hoof

 Cari nilai faktor Van’t Hoof! Ingat, bahwa elektrolik kuat terdisosiasi sempurna sehingga nilai derajat ionisasi (α) bernilai 1!

AX2  1A2+ + 2X- (warna merah = n = banyak ion)  i = 1 + (n – 1)α i = 1 + (3 – 1)1 i = 3  Cari nilai Mr AX2!  Π = MRTi Π = g . 1000 . R . T . i Mr . V (mL)

4,1 atm = 7 gram . 1000 . 0,082 L.atm/mol.K . (27 + 273) K . 3

Mr AX2 . 1000 mL

(13)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 13

10.

 MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Ka HOBr = 1 x 10-9  pH = 10

 [HOBr]/[OBr-] = … ?

 Senyawa asam hipobromit adalah senyawa asam lemah dengan rumus kimia HOBr atau HBrO. Nah, asam lemah ini dalam larutan NaOBr atau NaBrO membentuk suatu sistem larutan penyangga (buffer) karena terdiri dari komponen asam lemah HBrO dan basa konjugasi BrO- yang bersifat basa.

 Besarnya perbandingan [HOBr] banding [OBr

-] bisa didapatkan dari reaksi ionisasi asam hipobromit karena konsep dasar dari nilai Ka atau tetapan ionisasi asam pada larutan adalah kesetimbangan kimia.

HOBr (aq) ⇌ H+

(aq) + OBr- (aq)  pH = 10

maka, [H+] = 1 x 10-10

 Ingat, dalam kesetimbangan konsentrasi (Kc) yang dimasukkan adalah zat dalam fase larutan dan gas. Pada kondisi reaksi di atas, semua zat dapat dimasukkan ke dalam persamaan tetapan ionisasi asam (Ka) sebagai berikut.

(14)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 14

 MATERI: KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

 Nilai data Ksp dapat memprediksi seberapa banyak maksimum jumlah zat dapat larut dalam sebuah pelarut, dengan pemisalan setiap konsentrasi zat berwujud larutan (aq) dan gas (g) adalah s.

 Cari besar kelarutan PbSO4!

PbSO4 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 1SO42- (aq)  Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:

Ksp = [Pb2+] [SO42-] 1,6 x 10-8 = [s] [s]

s = 1,265 x 10-4

 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada reaksinya):

s = pangkat 10 dari nilai Ksp banyak ionnya = -8

2 = -4

 Cari besar kelarutan PbI2!

PbI2 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 2I- (aq)  Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:

Ksp = [Pb2+] [I-]2 7,1 x 10-9 = [s] [2s]2

s = 1,922 x 10-3

 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada reaksinya):

s = pangkat 10 dari nilai Ksp banyak ionnya = -9

(15)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 15

 Dari uraian di atas sudah dapat disimpulkan bahwa kelarutan senyawa PbI2 lebih besar daripada senyawa PbSO4, dipandang dari kelarutannya pada konsep kesetimbangan maupun rumus cepat.

 Obsein B memiliki jawaban yang salah karena kelarutan PbSO4 lebih kecil dibanding kelarutan PbI2, artinya PbSO4 sukar larut sementara PbI2 mudah larut. Jadi, tidak mungkin dong anion SO42- ditambahkan lebih banyak, toh PbSO4 sudah pasti sukar larut dan kalau ditambahkan lagi malah menjadi lebih sukar larut. Jadi, harus dibutuhkan anion I- lebih banyak agar PbI2 yang semula mudah larut menjadi sukar larut akibat lewat batas maksimum jumlah zat terlarut PbI2 yang ditambahkan.  JAWABAN: E

12.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

 3-metilbutanol adalah senyawa alkohol primer rantai lurus (bukan siklik atau tertutup). Struktur 3-metibutanol digambarkan pada kedua struktur di bawah ini: struktur (a) adalah struktur ―kerennya‖ sementara struktur (b) struktur umumnya.

(16)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 16

2) Senyawa pada bagian produk reaksi (1) di atas mengandung dua buah gugus alkohol (—OH) akibatnya kurang stabil. Untuk mencapai kestabilan, senyawa tersebut harus mengalami reaksi dehidrasi atau pelepasan gugus H2O (ditandai dengan coretan cokelat reaksi di bawah). Gambar di bawah ini menunjukkan skemanya. Mengapa atom O yang berikatan rangkap dengan C tetap berada di tempat gugus alkohol (—OH) pada senyawa awalnya dan bukan di tempat gugus alkohol satunya lagi? Hal ini dipengaruhi oleh letak gugus fungsi utama (yaitu alkohol —OH) pada senyawa yang akan dioksidasi tadi.

 Berdasarkan skemanya, oksidasi 3-metilbutanol menghasilkan sebuah senyawa bergugus aldehid yang bernama IUAPC 3-metilbutanaldehid.

 JAWABAN: A 13.

 MATERI: REAKSI REDOKS

 Untuk mencari apakah sebuah reaksi termasuk reaksi redoks atau bukan, dapat dicari melalui biloks tiap-tiap unsur.

1) Fe3O4 + 8HCl  2FeCl3 + FeCl2 + 4H2O

(17)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 17

 Biloks Fe = +3 (Fe3O4)  +2 (FeCl2) = reduksi  Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH) 2) 4NH3 + 5O2  4NO + 6H2O

 Biloks N = -3 (NH3)  +2 (NO) = oksidasi  Biloks O = 0 (O2)  -2 (H2O dan NO) = reduksi  Merupakan reaksi redoks. (BENAR)

3) H2O + SO2  H2SO3

 Biloks O = -2 (H2O dan SO2)  -2 (H2SO3) = bukan reduksi atau oksidasi  Biloks S = +4 (SO2)  +4 (H2SO3) = bukan reduksi atau oksidasi

 Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH) 4) 2SO2 + O2  2SO3

 Biloks S = +4 (SO2)  +6 (SO3) = oksidasi  Biloks O = 0 (O2)  +6 (SO3) = reduksi  Merupakan reaksi redoks. (BENAR)  JAWABAN: C

14.

 MATERI: ELEKTROKIMIA  Di soal diketahui data:

 Volume CuSO4 = 100 mL  [CuSO4] = 0,1 M

 Volume AgNO3 = 100 mL  [AgNO3] = 0,1 M (ralat soal)  i = 1 A

 t = 60 detik

(18)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 18

 Reaksi ionisasi: CuSO4  Cu2+

+ SO4 2- Reaksi katode: Cu2+

+ 2e  Cu  Reaksi anode: 2H2O  4H+

+ O2 + 4e  Reaksi elektrolisis: 2Cu2+

+ 2H2O  2Cu + 4H+ + O2 b) AgNO3

 Reaksi ionisasi: AgNO3  Ag+

+ NO3 - Reaksi katode: Ag+

+ e  Ag  Reaksi anode: 2H2O  4H+

+ O2 + 4e  Reaksi elektrolisis: 4Ag+

+ 2H2O  4Ag + 4H+ + O2  Analisis pernyataannya satu per satu!

1) Massa Cu yang mengendap lebih besar daripada massa Ag  Massa Cu yang mengendap

 0,01 mol CuSO4 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Cu2+ juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sesuai reaksi:

CuSO4  Cu2+ + SO4 0,01 mol 0,01 mol

 Nah, dalam reaksi elektrolisis CuSO4 di katode terbentuk padatan Cu, maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Cu yang terbentuk menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).

Cu2+ + 2e  Cu M 0,01 0,000622

B -0,000311 -0,000622 +0,000311 S 0,009689 - 0,000311

Terbentuk 0,000311 mol padatan Cu (Ar = 63,5) dengan massa 0,01975 gram

 Massa Ag yang mengendap

 0,01 mol AgNO3 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Ag+ juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sebagai berikut.

(19)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 19

 Nah, dalam reaksi elektrolisis AgNO3 di katode terbentuk padatan Ag, maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Ag yang terbentuk menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).

Ag+ + e  Ag M 0,01 0,000622

B -0,000622 -0,000622 +0,000622 S 0,009378 - 0,000622

Terbentuk 0,000622 mol padatan Ag (Ar = 108) dengan massa 0,067176 gram

 Jelas pernyataan ini SALAH karena massa Ag yang mengendap lebih banyak daripada massa Cu yang mengendap.

2) Jumlah atom Cu yang mengendap sama dengan jumlah atom Ag  Jumlah atom Cu

 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000311 mol padatan Cu, sehingga banyaknya jumlah atom Cu adalah:

N = n x L N = n x 6,02 x 1023 N = 0,000311 x 6,02 x 1023

N = 18,72 x 1019 atom  Jumlah atom Ag

 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000622 mol padatan Ag, sehingga banyaknya jumlah atom Ag adalah:

N = n x L N = n x 6,02 x 1023 N = 0,000622 mol x 6,02 x 1023

N = 37,44 x 1019 atom  Jelas bahwa pernyataan ini SALAH.

3) Volume gas O2 yang dihasilkan pada bejana A lebih besar dibandingkan volume gas O2 pada bejana B

 Volume gas O2 berjana A (CuSO4), misalkan pada keadaan STP

 Volume gas O2 bisa didapatkan dari reaksi di anode, lalu membandingkan mol elekron (e) dengan mol O2 sehingga didapatkan jumlah mol oksigen sebesar 0,0001555 mol karena perbandingan koefisien O2 banding elektron adalah 1 : 4.

2H2O  4H+ + O2 + 4e 0,000155 0,000622

(20)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 20

yaitu kation H+ atau ion proton. Jadi, besarnya mol ion proton tersebut banding mol elektron adalah 0,000622 mol karena perbandingan koefisien keduanya adalah 4 : 4 atau 1 : 1.

2H2O  4H+ + O2 + 4e 0,000622 0,000622

 Nilai pH dapat ditentukan sebagai berikut. pH = – log [H+]

pH = – log [0,000622 mol/(0,1 L + 0,1 L)] pH = – log [3,11 x 10-3]

pH = 3 – log 3,11 pH = 2,51

 Terbukti bahwa pH tersebut berada pada suasana asam (pH < 7)  pH bejana B (AgNO3)

 Nah, ion H+ pada reaksi elektrolisis AgNO3 juga ditemukan pada reaksi di anode. Reaksi di anode elektrolisis AgNO3 ini sama dengan reaksi di anode elektrolisis CuSO4 sehingga nilai pH kedua senyawa setelah elektrolisis bernilai sama, yaitu 2,51.

 Jelas pernyataan ini BENAR.  JAWABAN: D

15.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

(21)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 21

isomer struktur dan ruang. Di soal hanya ditanyakan tentang isomer struktur, yang terbagi lagi menjadi:

 Isomer kerangka

 Rumus molekul sama

 Gugus fungsi ada yang sama dan beda

 Rantai induk (panjang rantai) yang berbeda  Isomer posisi

 Panjang rantai induk sama

 Posisi gugus fungsi (contohnya, gugus fungsi alkohol, eter, dsb) berbeda

 Rumus molekul sama  Isomer gugus fungsi

 Rumus molekul sama

 Panjang rantai induk berbeda

 Gugus fungsi berbeda

 Sikloheksanol adalah senyawa alkohol beratom karbon siklik (rantai tertutup) yang berjumlah 6 atom C. Jenis senyawa ini adalah alkohol primer, karena sikloheksanol bisa juga diartikan namanya sebagai sikloheksan-1-ol. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur sikloheksan-1-ol dengan rumus kimia C6H12O.

 Mari cek satu per satu pernyataan di soal!

(22)

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 22

3) 3-heksanol adalah senyawa alkohol rantai lurus. Senyawa ini adalah jenis alkohol primer karena dari namanya sudah bisa ditebak, yaitu 3-heksan-1-ol. Gambar di bawah adalah struktur senyawa ini dengan rumus kimia C6H14O sehingga tidak berisomer dengan sikloheksanol. (SALAH)

4) 3-heksen-1-ol adalah senyawa turunan alkana dengan gugus utama berupa alkohol (—OH). Senyawa ini berjenis alkohol primer dan berisomer kerangka dengan sikloheksanol. Gambar di bawah menunjukkan strukturnya dengan rumus kimia C6H12O. (BENAR)

 JAWABAN: C

Gambar

Gambar  di  bawah  adalah  struktur  senyawa  ini  dengan  rumus  kimia  C 6 H 14 O  sehingga tidak berisomer dengan sikloheksanol

Referensi

Dokumen terkait

Peta percepatan yang diperoleh menunjukkan bahwa tepi pantai barat Pulau Simeulue, walaupun terletak di sisi terjauh dari sumber gempabumi, merupakan daerah dengan percepatan

Informasi tentang pewarisan suatu karakter mem- punyai arti penting dalam menentukan strategi pe- muliaan tanaman agar program pemuliaan untuk per- baikan karakter yang

rumput sulit didapat, fasilitas yang biasa diberikan berupa bantuan transportasi untuk mencari rumput disediakan kembali. Dalam hal enyediaan pakan yang oleh

Kandungan nitrat pada stasiun yang terletak di sekitar muara sungai yaitu 1, 2 dan 3 mempunyai konsentrasi yang relatif lebih tinggi dari pada stasiun lainnya

Apabila sewaktu-waktu suatu ketentuan dari Perjanjian Kerjasama ini menjadi tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat diterapkan berdasarkan ketentuan dan/atau peraturan

1) Ketika senyawa tersebut dioksidasi oleh KMnO4 akan terjadi penambahan atom O pada kedua gugus fungsi, yaitu aldehid dan alkohol. Penambahan atom O pada gugus alkohol

Hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan peningkatan keterampilan menulis makalah pada pembelajaran materi gerakan literasi digital di lingkungan keluarga,

Oleh karena perlakuan mikoriza dilakukan lebih awal dari perlakuan lainnya yaitu saat pembibitan, tanaman sementara dicabut kemudian tanah dicampur dengan EDTA