• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMALDO FIRJARAHADI TANE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMALDO FIRJARAHADI TANE"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 1

DISUSUN OLEH

(2)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 2

1.

 MATERI: STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

 Di soal diketahui bahwa unsur A memiliki nomor atom 16. Ingat, bahwa jumlah neutron suatu unsur dan ionnya bernilai sama, yang membedakannya hanyalah nomor atom (Z) atau jumlah proton atau jumlah elektron.

 Ion A

punya 18 elektron dalam bentuk anion (ion negatif) karena suatu unsur dalam bentuk ion negatif menangkap elektron sebanyak faktor valensi ion yang ditangkapnya.

 Sebanyak 2 elektron yang ditangkap dari unsur A berada pada tingkat subkulit terendah, yaitu subkulit s. Jadi, konfigurasi elektron ion A2- kelebihan 2 elektron pada subkulit s terakhirnya (terluar):

 16A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6  16A2- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2  JAWABAN: E

2.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

 Dalam senyawa organik untuk membentuk suatu orbital hibrida dibentuk oleh dua buah ikatan kimia, yaitu ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π). Materi ini biasanya ada di bagian stereokimia kimia organik.

(3)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 3

 Berbeda dengan ikatan pi, yaitu ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom yang berlektron tunggal bertumpang tindih

dengan dua cuping orbital atom lainnya yang juga berelektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul dari orbital yang melewati dua inti atom. Pada gambar di samping, ikatan pi memiliki bidang tegak lurus dengan atom yang terikat sehingga tergambarkan secara vertikal.

 Nah, senyawa organik di soal memiliki gugus fungsi nitril (—C≡N). Dalam kimia organik, senyawa nitril sering diawali kata ―siano‖. Namun, dalam kimia anorganik, senyawa nitril digantikan dengan nama sianida. Perbedaannya adalah nitril tidak beracun seperti sianida. Nah, struktur asetonitril seperti yang tertera di soal dan gambar di samping mengandung sebuah

ikatan rangkap tiga antar atom C dan nitrogen serta ikatan tunggal antaratom C. Atom C yang ditengah terikat oleh dua buah atom lainnya, yaitu atom N dan atom C.

 Karena tiap atom nitrogen membentuk ikatan kovalen dengan atom C lainnya, maka hanya ada 2 buah orbital, yaitu orbital s dan p, yang membentuk sudut 180° untuk meminimumkan gaya tolak-menolak antarelektron sehingga membentuk sebuah ikatan sigma dan dua buah ikatan pi.

 Berdasarkan konfigurasi elektron atom nitrogen (7N) di bawah ini, setelah hibridisasi (pembastaran) atom C yang terikat rangkap tiga dengan atom N terikat pada subkulit sumbu px (warna merah) sementara sumbu py dan pz (warna hijau) tempat terjadinya ikatan rangkap tiga.

 Dikarenakan pada pembastaran di atas terikat pada sebuah subkulit s dan sebuah subkulit p (yaitu px), maka tipe hibridisasinya adalah sp.

(4)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 4

3.

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Volume NH4I = 40 mL  [NH4I] = 0,5 M

 Massa MI = 4,70 gram  Ar M = … ?

 Untuk mendapatkan nilai massa atom relatif M bisa didapatkan dari konsep mol, yaitu membagi massa MI yang terbentuk dengan mol MI yang terbentuk, lalu nanti dicari lagi dengan konsep massa molekul relatif (Mr).

 Nilai Mr senyawa MI bisa kita dapatkan dengan reaksi stoikiometri setara di bawah ini, lalu membandingkan koefisiennya:

MNO3 (aq) + NH4I (aq)  MI (s) + NH4NO3 (aq)  Mol NH4I = 0,04 L x 0,5 M = 0,02 mol

 Mol MI (ditanya) = koefisien MI (ditanya) x mol NH4I (diketahui) koefisien NH4I (diketahui)

= 1 x 0,02 mol 1 = 0,02 mol MI

 Dalam 4,7 gram senyawa MI dengan jumlah mol 0,02 mol bisa dipastikan dengan konsep mol bahwa massa molekul relatif (Mr) senyawa tersebut adalah 235 sehingga nilai Ar M adalah:

 Mr MI = Ar M + Ar I 235 = Ar M + 127

Ar M = 108

(5)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 5

4.

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 n Ba(OH)2 = 7,5 mmol = 0,0075 mol  Volume H3PO4 = 50 mL

 [H3PO4] = 0,15 M  [H3PO4]akhir = … M ?

 Untuk mendapatkan konsentrasi asam fosfat setelah reaksi, kita dapat menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa). Nantinya pasti ada senyawa bagian reaktan yang bertindak sebagai pereaksi pembatas. Perhatikan skema reaksi berikut!  n H3PO4 = 0,05 L x 0,15 M = 0,0075 mol

 3Ba(OH)2 (s) + 2H3PO4 (aq)  Ba3(PO4)2 (aq) + 6H2O (l) M 0,0075 mol 0,0075 mol - - B -0,0075 mol -0,005 mol +0,005 mol +0,005 mol S - 0,0025 mol +0,005 mol +0,005 mol  Tersisa sebanyak 0,0025 mol asam fosfat pada label ―S‖, sehingga banyaknya

konsentrasi asam fosfat setelah reaksi adalah konsentrasi dalam volume total reaktan yang digunakan:

(6)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 6

5.

 MATERI: STOIKIOMETRI  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Jenis tabung = isokhorik (volume tetap) dan isotermis (suhu tetap)  m H2 = 6 gram

 Po = 12 atm  P1 = 40 atm

 Massa gas total = … gram?

 Gas yang dimaksud di soal mungkin adalah jenis gas ideal. Berdasarkan persamaannya di bawah ini, nilai V adalah konstan sehingga bisa dihilangkan, begitu juga dengan nilai R karena sebuah tetapan, dan nilai T juga konstan karena suhu pada soal tidak berubah sehingga disebut juga kondisi isotermis.

PV = nRT P = n

Tekanan = jumlah mol

 Perbandingan tekanannya bukanlah tekanan awal dan akhir (tekanan total), tetapi perbandingan tekanan sebelum di tambah gas Ne dan saat tekanan setelah ditambah gas Ne atau dengan kata lain tekanan masing-masing gas.

 Tekanan total = tekanan awal + tekanan akhir 40 atm = 12 atm + tekanan akhir

Tekanan akhir = tekanan gas Ne = 28 atm

 Cukup perbandingan antara tekanan banding mol, yang nantinya didapatkan massa gas Ne yang ditambahkan, sebagai berikut.

 Po gas H2 = n H2 Pt gas Ne n Ne

12 atm = 6 gram/2  n Ne = 7 mol 28 atm n Ne

 Dalam 7 mol gas Ne (Ar = 20) terdapat massanya 140 gram

(7)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 7

6.

 MATERI: TERMOKIMIA  Di soal diketahui dan ditanya data:

 m LiCl = 4,25 gram  Volume H2O = 365,75 mL  ΔHh = -37 kJ/mol

 ΔT = (27,5 – 25)°C = 2,5°C  c LiCl = … J/g.°C ?

 Di soal tertera bahwa kalorimeter sederhana tersebut kapasitas kalornya diabaikan, artinya kalorimeter tersebut berjenis kalorimeter yang terbuat dari styrofoam dengan kondisi isobarik. Jenis kalorimeter ini nilai kalor kalorimeter (qkal) dianggap nol karena tidak menyerap panas. Besarnya harga entalpi bisa ΔHh dianggap sama dengan negatif kalor larutan (qlar):

ΔHf = - (qlar + qkal) ΔHf = - (qlar + 0) ΔHf = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)

 Nilai entalpi pelarutan LiCl bernilai -37 kJ untul 1 mol LiCl, namun kita memerlukan ΔHh LiCl untuk 4,25 gram!

 n LiCl = 4,25 gram/42,5 = 0,1 mol  ΔHh LiCl (1) = n LiCl (1) ΔHh LiCl (2) n LiCl (2) -37 kJ = 1 mol x 0,1 mol x = -3,7 kJ = -3700 J

 Cari nilai kalor jenis LiCl!

 Massa larutan pada persamaan kimia di atas adalah massa air yang bisa didapatkan dari massa jenis (ρ) air:

ρ = massa air volume air

(8)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 8

 ΔHh = - qlar = - (mlar . clar . ΔT)

-3700 J = - (365,75 gram . clar . (2,5°C)) clar = 4,0 J/g.°C (pembulatan)

 JAWABAN: D 7.

 MATERI: LAJU & ORDE REAKSI DAN PELURUHAN RADIOAKTIF  Soal ini bisa dikerjakan 2 buah cara. Pertama, dengan konsep laju dan orde reaksi

satu; dengan bantuan kalkulator. Kedua, dengan konsep peluruhan radioaktif; tanpa kalkulator. Ingat, bahwa peluruhan radioaktif tergolong laju reaksi orde satu karena hanya bergantung pada jumlah nuklida radioaktif yang bereaksi.

CARA 1 (Konsep laju dan orde reaksi):

1) Dalam laju reaksi orde satu dikenal persamaan kimia yang didapatkan dari pengintegralan matematis hingga akhirnya didapatkan rumus di bawah ini. Nah, penjabaran lengkap dari mana rumus ini berasal bisa kalian cari di internet, ya.

In [A]t = In [A]0 – kt … (persamaan a) t1/2 = In 2 … (persamaan b)

k

2) Dari persamaan (b) di atas kita sudah dapat mencari nilai waktu paruh (t1/2) zat A, dengan mencari terlebih dahulu nilai k (tetapan laju reaksi) pada persamaan (a) sebagai berikut. (In dibaca logaritma natural)

 In [A]t = In [A]0 – kt kt = In [A]0 – In [A]t kt = In [A0/At] k.(120 hari) = In [A0/A0/32] 120k = In [32]  Nilai In 32 sekitar 3,465 120k = 3,465 k = 0,028875

3) Cari nilai waktu paruh zat A!

 t1/2 = In 2  Nilai In 2 sekitar 0,693 k

t1/2 = 0,693 .

(9)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 9

CARA 2 (Konsep peluruhan radioaktif):

1) Persamaan kimia peluruhan radioaktif adalah sebagai berikut. (Nt/N0) = (1/2)t/t1/2

dengan, Nt = massa zat akhir N0 = massa zat awal t = waktu awal reaksi t1/2 = waktu paruh 2) Cari nilai waktu paruh zat A!

(Nt/N0) = (1/2)t/t1/2 (No/32/N0) = (1/2)120 hari/t/12 (1/132) = (1/2)120 hari/t1/2 t1/2 = 24 hari  JAWABAN: D 8.

 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA

 Dalam tabung tertutup bevolume 1 L terjadi reaksi seperti pada soal dengan komposisi konsentrasi masing-masing zat diketahui saat kesetimbangan. Nah, dari sini kita bisa mendapatkan jumlah mol masing-masing zat sebagai berikut.

 [NO]= [Cl2] = [NOCl] = n (NO, Cl2, dan NOCl) volume (L) 2 M = n (NO, Cl2, dan NOCl)

1 L

n (NO, Cl2, dan NOCl) = 2 mol

 Untuk mencari ke arah mana sistem kesetimbangan bergeser, kita dapat mencari data tetapan kesetimbangan kedua (Qc). Nanti data Qc ini dibandingkan dengan data Kc reaksi kesetimbangan awal, yaitu:

(10)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 10

3) Jika Qc > Kc reaksi bergeser ke arah kiri  Cari dahulu nilai Kc awal reaksi!

 Kc = [Cl2][NO]2 . [NOCl]2 = [2][2]2 .

[2]2 = 2

 Nah, mari kita periksa seluruh obsein!

a) Tidak bergeser jika ditambahkan 1 mol NOCl dan 1 mol NO  n NO (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n Cl2 (penambahan) = 2 mol + 0 mol = 2 mol  n NOCl (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol  Qc = [Cl2] [NO]2

[NOCl]2 = [2] [3]2 [3]2 = 2

 Qc = Kc, jadi reaksi tidak bergeser. (BENAR)

b) Bergeser ke kanan jika ditambahkan 1 mol NOCl dan 1 mol NO  n NO (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n Cl2 (penambahan) = 2 mol + 0 mol = 2 mol  n NOCl (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol  Qc = [Cl2] [NO]2

[NOCl]2 = [2] [3]2 [3]2 = 2

 Qc = Kc, jadi reaksi tidak bergeser. (SALAH)

c) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 mol NOCl dan 1 mol NO  n NO (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n Cl2 (penambahan) = 2 mol + 0 mol = 2 mol  n NOCl (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol  Qc = [Cl2] [NO]2

[NOCl]2 = [2] [3]2 [3]2 = 2

(11)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 11

d) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 2 mol NOCl dan 1 mol NO  n NO (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n Cl2 (penambahan) = 2 mol + 0 mol = 2 mol  n NOCl (penambahan) = 2 mol + 2 mol = 4 mol  Qc = [Cl2] [NO]2

[NOCl]2 = [2] [3]2 [4]2 = 1,125

 Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)

e) Tidak bergeser jika ditambahkan 2 mol NOCl dan 1 mol NO  n NO (penambahan) = 2 mol + 1 mol = 3 mol

 n Cl2 (penambahan) = 2 mol + 0 mol = 2 mol  n NOCl (penambahan) = 2 mol + 2 mol = 4 mol  Qc = [Cl2] [NO]2

[NOCl]2 = [2] [3]2 [4]2 = 1,125

 Qc < Kc, jadi reaksi bergeser ke kanan. (SALAH)  JAWABAN: A

9.

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

 Besar massa molekul relatif (Mr) senyawa M2X dapat dicari menggunakan persamaan kimia tekanan osmosis:

Π = MRTi dengan, M = molaritas

R = tetapan gas (L.atm/mol.K) T = suhu (K)

(12)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 12

 Cari nilai faktor Van’t Hoof! Ingat, bahwa elektrolik kuat terdisosiasi sempurna sehingga nilai derajat ionisasi (α) bernilai 1!

M2X  2M+ + 1X2- (warna merah = n = banyak ion)  i = 1 + (n – 1)α i = 1 + (3 – 1)1 i = 3  Cari nilai Mr M2X!  Π = MRTi Π = g . 1000 . R . T . i Mr . V (mL)

9 atm = 15 gram . 1000 . 0,082 L.atm/mol.K . (27 + 273) K . 3

Mr M2X . 1000 mL

Mr M2X = 123  JAWABAN: B 10.

 MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)  Di soal diketahui dan ditanya data:

 Ka HOBr = 1 x 10-9  pH = 10

 [HOBr]/[OBr-] = … ?

 Senyawa asam hipobromit adalah senyawa asam lemah dengan rumus kimia HOBr atau HBrO. Nah, asam lemah ini dalam larutan NaOBr atau NaBrO membentuk suatu sistem larutan penyangga (buffer) karena terdiri dari komponen asam lemah HBrO dan basa konjugasi BrO- yang bersifat basa.

 Besarnya perbandingan [HOBr] banding [OBr

-] bisa didapatkan dari reaksi ionisasi asam hipobromit karena konsep dasar dari nilai Ka atau tetapan ionisasi asam pada larutan adalah kesetimbangan kimia.

HOBr (aq) ⇌ H+

(aq) + OBr- (aq)  pH = 10

(13)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 13

 Ingat, dalam kesetimbangan konsentrasi (Kc) yang dimasukkan adalah zat dalam fase larutan dan gas. Pada kondisi reaksi di atas, semua zat dapat dimasukkan ke dalam persamaan tetapan ionisasi asam (Ka) sebagai berikut.

Ka = [H+] [OBr-] [HOBr] 1 x 10-9 = [1 x 10-10] [OBr-] [HOBr] [HOBr] = 1 x 10-1 [OBr-]  JAWABAN: D 11.

 MATERI: KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

 Nilai data Ksp dapat memprediksi seberapa banyak maksimum jumlah zat dapat larut dalam sebuah pelarut, dengan pemisalan setiap konsentrasi zat berwujud larutan (aq) dan gas (g) adalah s.

 Cari besar kelarutan PbSO4!

PbSO4 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 1SO42- (aq)  Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:

Ksp = [Pb2+] [SO42-] 1,6 x 10-8 = [s] [s]

s = 1,265 x 10-4

 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada reaksinya):

s = pangkat 10 dari nilai Ksp banyak ionnya = -8

2 = -4

 Cari besar kelarutan PbI2!

PbI2 (s) ⇌ 1Pb2+ (aq) + 2I- (aq)  Kelarutannya dengan konsep kesetimbangan:

(14)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 14

7,1 x 10-9 = [s] [2s]2

s = 1,922 x 10-3

 Kelarutannya dengan rumus cepat (banyak ion ditandai warna merah pada reaksinya):

s = pangkat 10 dari nilai Ksp banyak ionnya = -9

3 = -3

 Dari uraian di atas sudah dapat disimpulkan bahwa kelarutan senyawa PbI2 lebih besar daripada senyawa PbSO4, dipandang dari kelarutannya pada konsep kesetimbangan maupun rumus cepat.

 Obsein B memiliki jawaban yang salah karena kelarutan PbSO4 lebih kecil dibanding kelarutan PbI2, artinya PbSO4 sukar larut sementara PbI2 mudah larut. Jadi, tidak mungkin dong anion SO42- ditambahkan lebih banyak, toh PbSO4 sudah pasti sukar larut dan kalau ditambahkan lagi malah menjadi lebih sukar larut. Jadi, harus dibutuhkan anion I- lebih banyak agar PbI2 yang semula mudah larut menjadi sukar larut akibat lewat batas maksimum jumlah zat terlarut PbI2 yang ditambahkan.  JAWABAN: E

12.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

(15)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 15

kedua-duanya sama-sama mengalami oksidasi. Nah, hal ini berlaku pada soal ini, di mana terdapat gugus aldehid (—CHO) dan alkohol (—OH). Kedua-duanya hampir reaktif sehingga jika dioksidasi kedua gugus tersebut akan teroksidasi menghasilkan gugus yang baru, begitu pula nantinya menghasilkan senyawa yang baru.

 Di bawah ini adalah skema oksidasi senyawa tersebut!

1) Ketika senyawa tersebut dioksidasi oleh KMnO4 akan terjadi penambahan atom O pada kedua gugus fungsi, yaitu aldehid dan alkohol. Penambahan atom O pada gugus alkohol diletakkan pada atom H yang terdekat dari gugus alkohol, sedangkan penambahan atom O pada gugus aldehid dilakukan pada atom H yang terikat oleh gugus aldehid. Agar lebih paham perhatikan skema!

(16)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 16

 Dari kedua skema di atas, hasil oksidasi senyawa tersebut menghasilkan struktur yang mempunyai gugus fungsi keton dan asam karboksilat.

 JAWABAN: B 13.

 MATERI: REAKSI REDOKS

 Untuk mencari apakah sebuah reaksi termasuk reaksi redoks atau bukan, dapat dicari melalui biloks tiap-tiap unsur.

1) 2Al(OH)3  Al2O3 + 3H2O

 Biloks Al = +3 (Al(OH)3)  +3 (Al2O3) = bukan reduksi atau oksidasi  Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH)

2) CaCO3  CaO + CO2

 Biloks Ca = +2 (CaCO3)  +2 (CaO) = bukan reduksi atau oksidasi  Biloks C = +4 (CaCO3)  +4 (CO2) = bukan reduksi atau oksidasi  Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH)

3) MnSiO3  MnO + SiO2

 Biloks Mn = +2 (MnSiO3)  +2 (MnO) = bukan reduksi atau oksidasi  Biloks Si = +4 (MnSiO3)  +4 (SiO2) = bukan reduksi atau oksidasi  Bukan merupakan reaksi redoks. (SALAH)

4) H2O2  H2O + ½ O2

(17)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 17

14.

 MATERI: ELEKTROKIMIA  Di soal diketahui data:

 Volume CuSO4 = 100 mL  [CuSO4] = 0,1 M

 Volume AgNO3 = 100 mL  [AgNO3] = 0,1 M (ralat soal)  i = 1 A

 t = 60 detik

 Ingat, pada elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah aliran arus listrik (i) yang digunakan sehingga jumlah elektron (e) yang dibawa tiap satuan waktu (t) bernilai sama di katode maupun anode karena dihubungkan secara seri.

mol e = i x t .

96500

= 1 A x 60 detik = 0,000622 mol 96500

 0,01 mol CuSO4 serta 0,01 mol AgNO3 di soal adalah jumlah mol total awal kedua senyawa saat dielektrolisis. Nah, di bawah ini tertera reaksi-reaksi yang terjadi di CuSO4 dan AgNO3:

a) CuSO4

 Reaksi ionisasi: CuSO4  Cu2+

+ SO4 2- Reaksi katode: Cu2+

+ 2e  Cu

 Reaksi anode: 2H2O  4H+ + O2 + 4e  Reaksi elektrolisis: 2Cu2+

+ 2H2O  2Cu + 4H+ + O2 b) AgNO3

 Reaksi ionisasi: AgNO3  Ag+

+ NO3 - Reaksi katode: Ag+

+ e  Ag  Reaksi anode: 2H2O  4H+

+ O2 + 4e  Reaksi elektrolisis: 4Ag+

(18)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 18

 Analisis pernyataannya satu per satu!

1) Massa Cu yang mengendap lebih besar daripada massa Ag  Massa Cu yang mengendap

 0,01 mol CuSO4 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Cu2+ juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sesuai reaksi:

CuSO4  Cu2+ + SO4 0,01 mol 0,01 mol

 Nah, dalam reaksi elektrolisis CuSO4 di katode terbentuk padatan Cu, maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Cu yang terbentuk menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).

Cu2+ + 2e  Cu M 0,01 0,000622

B -0,000311 -0,000622 +0,000311 S 0,009689 - 0,000311

Terbentuk 0,000311 mol padatan Cu (Ar = 63,5) dengan massa 0,01975 gram

 Massa Ag yang mengendap

 0,01 mol AgNO3 yang dielektrolisis menghasilkan 0,01 mol kation Ag+ juga karena perbandingan koefisien keduanya 1 : 1 sebagai berikut.

AgNO3  Ag+ + NO3 0,01 mol 0,01 mol

 Nah, dalam reaksi elektrolisis AgNO3 di katode terbentuk padatan Ag, maka dari reaksi ini bisa didapatkan jumlah padatan Ag yang terbentuk menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa).

Ag+ + e  Ag M 0,01 0,000622

B -0,000622 -0,000622 +0,000622 S 0,009378 - 0,000622

Terbentuk 0,000622 mol padatan Ag (Ar = 108) dengan massa 0,067176 gram

 Jelas pernyataan ini SALAH karena massa Ag yang mengendap lebih banyak daripada massa Cu yang mengendap.

2) Jumlah atom Cu yang mengendap sama dengan jumlah atom Ag  Jumlah atom Cu

 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000311 mol padatan Cu, sehingga banyaknya jumlah atom Cu adalah:

(19)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 19

N = 0,000311 x 6,02 x 1023 N = 18,72 x 1019 atom  Jumlah atom Ag

 Dari reaksi pernyataan (1) di atas terbentuk 0,000622 mol padatan Ag, sehingga banyaknya jumlah atom Ag adalah:

N = n x L N = n x 6,02 x 1023 N = 0,000622 mol x 6,02 x 1023

N = 37,44 x 1019 atom  Jelas bahwa pernyataan ini SALAH.

3) Volume gas O2 yang dihasilkan pada bejana A lebih besar dibandingkan volume gas O2 pada bejana B

 Volume gas O2 berjana A (CuSO4), misalkan pada keadaan STP

 Volume gas O2 bisa didapatkan dari reaksi di anode, lalu membandingkan mol elekron (e) dengan mol O2 sehingga didapatkan jumlah mol oksigen sebesar 0,0001555 mol karena perbandingan koefisien O2 banding elektron adalah 1 : 4.

2H2O  4H+ + O2 + 4e 0,000155 0,000622

 Terbentuk 0,000155 mol oksigen jika pada keadaan STP (22,4), maka volumenya adalah 0,0034832 L

 Volume gas O2 bejana B (AgNO3), misalkan pada keadaan STP

 Sebenarnya reaksi di anode bejana B sama dengan reaksi di anode bejana A (lihat reaksi-reaksinya kembali!). Jadi, volume gas oksigen di bejana B juga bernilai 0,0034832 liter.

 Jelas pernyataan ini SALAH.

4) pH larutan dalam bejana A sama dengan pH larutan dalam bejana B  pH bejana A (CuSO4)

 Nilai pH dapat ditentukan oleh konsentrasi [H+] dan [OH-]. Nah, di bejana A ion H+ maupun OH- hanya ditemukan pada reaksi di anode, yaitu kation H+ atau ion proton. Jadi, besarnya mol ion proton tersebut banding mol elektron adalah 0,000622 mol karena perbandingan koefisien keduanya adalah 4 : 4 atau 1 : 1.

2H2O  4H+ + O2 + 4e 0,000622 0,000622

 Nilai pH dapat ditentukan sebagai berikut. pH = – log [H+]

(20)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 20

pH = – log [3,11 x 10-3] pH = 3 – log 3,11

pH = 2,51

 Terbukti bahwa pH tersebut berada pada suasana asam (pH < 7)  pH bejana B (AgNO3)

 Nah, ion H+ pada reaksi elektrolisis AgNO3 juga ditemukan pada reaksi di anode. Reaksi di anode elektrolisis AgNO3 ini sama dengan reaksi di anode elektrolisis CuSO4 sehingga nilai pH kedua senyawa setelah elektrolisis bernilai sama, yaitu 2,51.

 Jelas pernyataan ini BENAR.  JAWABAN: D

15.

 MATERI: KIMIA ORGANIK

 Isomer adalah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama (dan sering dengan jenis ikatan yang sama), namun memiliki susunan atom yang berbeda (dapat diibaratkan sebagai sebuah anagram). Isomer secara umum ada dua macam, yaitu isomer struktur dan ruang. Di soal hanya ditanyakan tentang isomer struktur, yang terbagi lagi menjadi:

 Isomer kerangka

 Rumus molekul sama

 Gugus fungsi ada yang sama dan beda

 Rantai induk (panjang rantai) yang berbeda  Isomer posisi

 Panjang rantai induk sama

 Posisi gugus fungsi (contohnya, gugus fungsi alkohol, eter, dsb) berbeda

 Rumus molekul sama  Isomer gugus fungsi

 Rumus molekul sama

 Panjang rantai induk berbeda

 Gugus fungsi berbeda

(21)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 21

 Dari strukturnya, jelas bahwa propilamin memiliki rumus molekul C3H7NH2 atau C3H9N. Nah, mari periksa pernyataan-pernyataan di soal!

1) Trimetilamin

 Berdasarkan nama senyawanya, bisa ditebak bahwa trimetilamin memiliki 3 buah gugus metil (CH3) dan sebuah gugus amina (NH2) seperti gambar di bawah. Berarti rumus senyawanya adalah (CH3)3NH2 atau C3H9N atau C3H7NH2. (BENAR)

2) Isopropilamin

(22)

www.amaldoft.wordpress.com

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2017 Page 22

3) Etilmetilamin

 Dari nama senyawanya pasti mengandung sebuah gugus etil, sebuah gugus metil, dan sebuah gugus amina (NH2) seperti pada gambar di bawah ini. Rumus molekulnya juga sama dengan propilamin. (BENAR)

4) Dietilamin

 Dietilamin pasti memiliki dua buah gugus etil (C2H5) dan sebuah gugus amin (NH2) seperti pada gambar di bawah. Tetapi, rumus molekul senyawa ini adalah C4H9NH2 sehingga bukan merupakan isomer propilamin. (SALAH)

 JAWABAN: A

Referensi

Dokumen terkait

Zakat yang oleh umat Islam dipedomani secara ”apa adanya” sebagaimana yang tertuang dalam teks-teks fiqih, oleh Kiai Sahal dirombak dengan menggunakan pendekatan baru yang

Faktor lain yang berhubungan dengan lamanya waktu tunggu adalah masih kurangnya jumlah kamar operasi beserta alat kesehatan di Instalasi Bedah Sentral serta kurangnya SDM pelaksana

Kesimpulan yang diperoleh, yaitu pertama konstruksi instrumen tes masih perlu perbaikan terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek yang ada pada Problem Solving Skill.

Dalam proses menjalankan fungsi tersebut terjadi berbagai bentuk interaksi antara orang-orang dalam organisasi (baik itu dalam posisi sebagai atasan maupun

Sebuah alkohol sekunder memliki dua gugus alkil (bisa sama atau berbeda) terikat pada atom karbon yang mengikat gugus -OH. Anda bisa merubah sifat dari alkohol sekunder ini

 Sikloheksanol adalah senyawa alkohol beratom karbon siklik (rantai tertutup) yang berjumlah 6 atom C. Jenis senyawa ini adalah alkohol primer, karena sikloheksanol bisa juga

Hasil refleksi yang diperoleh dari pengamatan peningkatan keterampilan menulis makalah pada pembelajaran materi gerakan literasi digital di lingkungan keluarga,

Oleh karena perlakuan mikoriza dilakukan lebih awal dari perlakuan lainnya yaitu saat pembibitan, tanaman sementara dicabut kemudian tanah dicampur dengan EDTA