DOKUMEN PENDAFTARAN ODCB (STRUKTUR)
DOKUMEN PENDAFTARAN
-MAKAM MOHAMMAD HOESNI THAMRIN-
SEBAGAI
STRUKTUR CAGAR BUDAYA
I. IDENTITAS STRUKTUR
A. Nama ODCB : Makam Mohammad Hoesni Thamrin Nomor Induk ODCB :
B. Jenis
…… Struktur …… Tugu
…… Sumur …… Gapura
…… Kapal Selam ….. Monumen
…… Kapal …… Pagar
…… Pesawat …… Tiang
…… Saluran Air …… Lantai
…… Dermaga …… Umpak
…… Terowongan …… Jembatan
…… Gua Buatan √ Makam
…… Menara …… Struktur Jalan Rel
…… Bendungan …… Jalan
…… Pondasi …… Lainnya ….
…… Punden Berundak
C. Sifat : √ Sakral …… Profan
D. Alamat : Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jalan Karet Pasar Baru Barat
Kelurahan : Karet Tengsin
Kecamatan : Tanah Abang
Kabupaten/ Kota : Jakarta Pusat
Provinsi : DKI Jakarta
E. Koordinat Tengah : S 06°12’09” E 106°48’54”
F. Ukuran dan/ atau Luasan : Panjang : Nisan 200 cm Lebar : Nisan 100 cm
Tinggi : -
Tebal : -
Diameter : -
Ketinggian (mdpl) : - Luas struktur :
Luas lahan : 11,80 m x 6.5 m
Volume : -
Berat : -
Kedalaman : -
Jarak titik penemuan ODCB
dengan garis Pantai terdekat
(mil)
: -
…… ≥ 12 (dua belas) mil
…… > 12 (dua belas) mil
G. Bahan
…. Kayu …. Karang
…. Bambu …. Besi
…. Tanah …. Baja
…. Bata …. Karbon
…. Beton Bertulang …. Kombinasi
…. Aluminium √ Lainnya (Marmer)
√ Batu
H. Batas-Batas
Utara : Jalan Penjernihan I
Timur : Jalan K.H. Mas Mansyur
Selatan : Jalan Karet Pasar Baru Barat
Barat : Kali Krukut
I. Tahun Pembuatan / Pembangunan
: Sekitar tahun 1943
J. Periode/ Masa : Prasejarah ….
: Klasik (Hindu-Buddha) .…
: Islam ….
: Kolonial √
: Kemerdekaan ….
: Modern ….
K. Status Penetapan Cagar
Budaya …. Sudah Ditetapkan
√ Belum Ditetapkan II. URAIAN OBJEK
A. Dekskripsi Objek : Makam Mohammad Hoesni Thamrin terletak di TPU Karet Bivak. Terdapat nisan dan tugu penghormatan dari material marmer. Tulisan di ugu pernghormatan berbunyi “DISINI TEMPAT BERISTIRAHAT MOHAMMAD HOESNI THAMRIN”. Selain makam M.H. Thamrin, disini terdapat beberapa makam lain di dalam satu kompleks makam keluarga. Makam disini berjumlah 13, termasuk makam M.H. Thamrin.
Terdapat Tugu dengan bentuk tiang batu dengan batu berbentuk bulat di atasnya. Makna simbolisasi tersebut adalah sebagai wujud terima kasih bangsa dan negara yang tidak terhingga atas jasa dari M.H.
Tharmrin.
B. Kondisi Saat Ini :
√ Utuh
…. Tinggal Sebagian
…. Musnah
…. Hilang
…. Berubah Wujud dan Gaya
Penjelasan Kondisi : Kondisi struktur makam terawat dan masih asli
Pemeliharaan : √ Terpelihara
…. Tidak Terpelihara
Riwayat Pemugaran ODCB/ CB
:
…. Pernah Dipugar
√ Belum Pernah Dipugar
C. Sejarah : Mohammad Hoesni Thamrin Lahir di Weltevreden, Batavia pada Jumat, 16 Februari 1894. Ayahnya Bernama Mohammad Tabrie Dan Ibunya Bernama Noerhana. Thamrin Mohamad Tabrie sempat menjadi wedana pada tahun 1908 di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijck.
Kakek M.H. Thamrin bernama Ort, yang kemungkinan memiliki hotel di Petojo. Mohammad Hoesni Thamrin sejak usia sekitar 10 tahun dirawat oleh paman dari pihak ibu karena ayahnya sudah wafat.
Mohammad Hoesni Thamrin bersekolah di sekolah orang Tionghoa di sekitar Mangga Besar, kemudian pindah ke Bijbelschool di Pintu Besi (Gonggong, 1985: 8). Setelah itu, melanjutkan pendidikan menengah di Koning Willem III School te Batavia (setingkat HBS). Namun, Thamrin tidak menyelesaikan pendidikannya. Thamrin kemudian bekerja di Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) pada tahun 1914-1924. Pada masa inilah, Mohammad Hoesni Thamrin mulai menjajaki jalan pikirannya sebagai seorang tokoh pergerakan nasional. Awal mulanya adalah berkenalan dengan van der Zee yang merupakan tokoh politik dan anggota Gemeenteraad Batavia. Ide yang berkembang adalah memajukan kehidupan masyarakat Betawi dalam bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain (Gonggong, 1985: 10).
Dalam karir politiknya, Thamrin adalah tokoh yang memperjuangkan bangsa dan negaranya dengan menempuh jalan kooperatif dengan Belanda.
Namun, Thamrin juga memiliki pendirian sehingga
mampu bergaul dengan kaum nasionalis “kiri”. Pada masa pergerakan nasional, muncul organisasi yang membawa nama daerah seperti Pasundan, Sumatera, Ambon, Minahasa, Celebes, dan lain-lain.
Kemudian di Batavia, muncul Kaum Betawi yang berjuang secara kedaerahan. Pada tahun 1929, Mohammad Hoesni Thamrin diangkat menjadi Wakil Walikota Batavia (Loco Burgemester I). Pada tahun 1935, Thamrin menjabat Ketua Departemen Politik di Partai Indonesia Raya (PARINDRA).
Tugu peringatan pada makam M.H. Thamrin dibangun pada tanggal 15 Januari 1944. Desainnya dibuat oleh Ir. Soekarno. Apresiasi terhadap realisasi pembuatan tugu peringatan disampaikan Ir.
Soekarmo kepada Kaigun dan Takuretsuhi D. Status Kepemilikan : TPU Karet Bivak
E. Status Pengelolaan : TPU Karet Bivak
III. PENILAIAN KRITERIA Narasi Nilai Penting/
Keistimewaan : Kriteria yang terpenuhi:
Pasal 43 UU Nomor 11 Tahun 2010 a. Mewakili kepentingan pelestarian
Kawasan Cagar Budaya lintas kabupaten/kota.
b. Mewakili karya kreatif yang khas
dalam provinsi.
c. Langka jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya di provinsi. d. Bukti evolusi peradaban bangsa
serta pertukaran budaya lintas negara dan lintas daerah, baik yang
telah punah maupun yang masih hidup di masyarakat
e. Berasosiasi dengan tradisi yang
berlangsung.
Pernyataan Nilai Penting :
Makam Mohammad Hoesni Thamrin ditetapkan sebagai Struktur Cagar Budaya karena telah berusia lebih dari 50 tahun karena dibangun pada sekitar tahun 1943. Bentuk makam dirancang langsung oleh Ir. Soekarno pada ahun 1943 yang mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun. Pembangunan makam ini memiliki arti khusus bagi sejarah dan ilmu
pengetahuan karena melibatkan tokoh-tokoh bangsa pada saat itu. Makam ini juga memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa dengan nilai mencerminkan penghargaan terhadap tokoh yang berjasa dalam upaya memerdekakan bangsa Indonesia.
IV. URGENSI PENETAPAN CAGAR BUDAYA A. Latar Belakang Usulan
Penetapan
: Mohammad Hoesni Thamrin dikenang sebagai salah satu pahlawan nasional yang berjuang keras untuk kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan upayanya untuk memajukan hak-hak rakyat Indonesia meninggalkan warisan yang mendalam dalam sejarah Indonesia.
B. Hasil Verifikasi : Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan verifikasi terhadap berkas Pendaftaran ODCB, maka Tim Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta menetapkan Makam Mohammad Hoesni Thamrin terdaftar sebagai Objek Diduga Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Gonggong, Anhar. 1985. Muhammad Husni Thamrin. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
Hering, B.B. dan Harsutejo. 2003. M.H. Thamrin: Membangun Nasionalisme Indonesia. Jakarta: Hasta Mitra.
Napitupulu, Albertus. 2019. Museum Mohammad Hoesni Thamrin: Representasi dari Pahlawan menjadi Pahlawan Lokal. Depok: Tesis Universitas Indonesia.
LAMPIRAN GAMBAR
Foto 1. Kompleks Makam Keluarga
Foto 2. Makam Mohammad Husni Thamrin
Foto 3. Nisan Makam Mohammad Husni Thamrin