REAKSI E1
• Eliminasi unimolekular.
• Nukleofil berperan sebagai basa.
• Reaksi E1 dan SN1 memiliki kondisi reaksi yang sama sehingga seringkali terbentuk campuran produk dari kedua reaksi ini.
REAKSI KARBOKATION
Subtitusi (SN1):
Eliminasi (E1):
(CH3)3CBr C CH2
H
CH3 H3C
HOH
(CH3)2C=CH2 + H2O
Kation t-butil metilpropena -Br-
(CH3)3CBr [(CH3)3C+]
H2O
-H+ (CH3)3COH
Kation t-butil t-butil alkohol -Br-
MEKANISME E1
• Tahap 1 (berjalan lambat)
• Tahap 2 (Berjalan cepat)
(CH3)3CBr (CH3)3C+ Br- H3C C+ CH3
H3C
+Br- Keadaan transisi
zat-antara karbokation
C+ CH2 H3C
H3C
H
R C+ CH
H3C H3C
H O+H2
C CH2
H3C H3C
+H2O+ basa
keadaan transisi 2-metil Propena
Mekanisme dalam skala molekular
Kesetabilan karbikation
• Ditinjau dari alkil halida
Alkil halida tersier > sekunder > primer > metil
• Kondisi reaksi
Pelarut polar, basa lemah dan sebagainya.
Sehingga reaksi E1 berdampingan dengan SN1.
• Pada keadaan ringan SN1 dominan dari E1
• Pada keadaaan tertentu seperti pada reaksi alkohol E1 Lebih unggul di bandingkan SN1.
Pola subtitusi pada ikatan rangkap
• Semakin banyak substituen yang berikatan dengan
karbon ikatan rangkap, semakin stabil molekul tersebut.
• Dalam reaksi eliminasi, produk mayor dari reaksi ini umumnya merupakan produk dengan substituen rangkap dua yang paling banyak (aturan Zaitsev’s).
DIAGRAM E1
reaksi E1 dan SN1 memiliki tahap pertama yang sama: pembentukan karbokation merupakan tahap penentu laju reaksi dari kedua jenis mekanisme.