PROGRAM
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MI MIFTAHUL HUDA BANJAR TAHUN 2023/2024
▸ Baca selengkapnya: umpan balik layanan dasar bimbingan konseling
(2)KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia – Nya kami dapat menyusun program kerja bimbingan dan konseling ini.
Dengan program kerja ini, guru bimbingan konseling/konselor diharapkan dapat lancar dan sukses menyelenggarakan tugas – tugasnya dalam bidang bimbingan konseling, sehingga membantu sukses kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu guru bimbingan konseling agar selalu mengembangkan wawasan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan tugas pokoknya dalam bidang bimbingan dan konseling.
Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas – tugas guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Banjar, 12 September 2023
Penyusun
Saeful, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan Secara keseluruhan, merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis, serta mampu mengambil keputusan,mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara efektif dan produktif sesuai dengan Peran yang diinginkan di masa depan.
Dalam pasal 27 PP No 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Maka layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di sekolah tidak lain adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh.Oleh karena itu maka layanan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan secara professional dengan berpedoman pada rambu-rambu yang telah ditentukan, yang dituangkan dalam program yang jelas dan lengkap sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.
C. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
1. VISI
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
2. MISI
a. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
b. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.
c. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program bimbingan dan konseling adalah sabagai berikut:
a. Sebagai pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam rangkaa mewujudkan pendidikan nasional yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu siswa mengenal bakat , minat dan kemampuannya serta memilih dan
menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang- peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
E. FUNGSI
1. Fungsi Pemahaman
Adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa yang meliputi:
a. Pemahaman tentang diri sendiri,terutama olah siswa sendiri,orang tua,guru dan pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan siswa ( keluarga, Sekolah, masyarakat)
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (informasi tentang pendidikan,jabatan/pekerjaan,budaya/nilai-nilai)terutama oleh siswa sendiri.
2. Fungsi Pencegahan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya siswa dari berbagai masalah yang akan mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Pengentasan
Adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya/
teratasinya berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Adalah Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi siswa dalam rangka mengembangkan diri secara mantap dan berkelanjutan.
.
F. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melaluai program bimbingan dan konseling adalah terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang menyeluruh terhadap para peserta didik dalam rangka mewujudkan diri melalui pengembangan segenap potensi yang dimilikinya secara optimal.
G. GAMBARAN KEADAAN GURU BK DAN SISWA MI Miftahul Huda Banjar
1. Keadaan Guru BK
Jumlah personil guru BK ada 1 orang 1. Saeful, S.Pd
2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa MI Miftahul Huda Banjar berjumlah 96 orang yang tediri dari 6 kelas ,
NO KELAS JUMLAH
1. I 14
2. II 20
3. III 18
4. IV 13
5. V 13
6. VI 18
JUMLAH 96
BAB II PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. ORGANISASI
Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur-unsur sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggungjawab pelakanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Wakil kepala sekolah
Wakil kepala Sekolah adalah pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan konseling sehari-hari.
3. Guru BK
Guru Bk adalah pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Kaprog/kajur
Adalah Guru yang diberi tugas untuk mengelola satu jurusan/program studi yang bertanggungjawab memberi informasi dan membantu keperluan kegiatan bimbingan dan konseling.
5. Wali kelas
Adalah Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu kelas tertentu dan bertanggungjawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling.
6. Guru Mata Diklat
Adalah pelaksana program pendidikan dan latihan yang bertanggungjawab memberi informasi tentang siswa untuk keperluan bimbingan dan konseling.
7. Siswa
Adalah peserta didik Yang berhak menerima pendidikan, pelatihan,dan pelayanan bimbingan dan konseling dari guru BK/Konselor.
B. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING SMK MUHAMMADIYAH PURWODADI
KEPALASEKOLAH Humaidi, S.Pd
Waka.KESISWAAN Saeful, S.Pd
MASYARAKAT
GURUBK
KAKOMPKHL
WALIKELAS GURUMADIK
SISWASMKMUHAMMADIYAHPURWODADI
C. RINCIAN TUGAS PESONIL PELAKSANA LAYANAN BK
Personil pelaksanaan pelayanan BK adalah segenap unsusr yang terkait di dalam organigram, dengan koordinator BK / guru / Konselor sebagai pelaksanaan pelayanan BK adalah sebagai berikut :
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
1 Humaidi, S.Pd Kepala
Sekolah
a. Mengkoordinir segenap kegiatan sekolah.
b. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan bimbingan konseling.
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
d.
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Bimbingan dan konseling.
2 Saeful, S.Pd Waka 1,2,3,4,5
a. Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
3 Guru BK a. Memasyarakan layanan BK b. Merencanakan program layanan
BK
c. Melaksanakan Program layanan BK
d. Melaksanakan kegiatan pendukung BK
e. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
g. Mengadministrasikan semua pelaksanaan layanan dan pendukung
h. Mempertanggungjawabkab semua tugas dan kegiatan kepada kepala sekolah
4 Kaprog a. Membantu petugas BK dalam melaksanakan tugas layanan kepada siswa di jurusan/prodi yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Bekerjasama saling memberikan informasi kepada siswa dijurusan / prodinya.
5 Wali kelas a. Membantu petugas BK dalam melaksanakan tugas di kelas yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa dalam mengikuti layanan bimbingan khususnya di kelas yang menjadi tanggungjawabnya
c. Saling bekerjasama dalam membantu siswa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
6 Guru
MADIK
a. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling b. Membantu petugas BK dalam mengidentifikasakan siswa yang memerlukan layanan khusus.
c. Mereferal kepada petugas BK masalah siswa yang tidak mampu ditangani.
d. Menerima refral dari petugas BK bagi siswa yang memerlukan layanan khusus
e. Memberi kesempatan dan kemudahan bagi siswa yang memerlukan layanan BK
f. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan bagi layanan BK
g. Berpartisipsi dalam penanganan siswa bermasalah.
Petugas TU
a. Membantu petugas BK dalam mengumpulkan data administrasi siswa
b.
Bekerjasama saling memberikan informasi tentang admninistrasi siswa.
D. MEKANISME KERJA
Dalam pembinaan kesiswaan di sekolah diperlukan adanya kerjasama diantara semua personil sekolah yang meliputi: Kepala sekolah, Guru BK/Konselor, wali kelas dan guru mata diklat.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggungjawab terselenggaranya pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewajiban memeriksa semua kegiatan yang dilakukan olah guru BK/Konselor, wali kelas dan guru mata diklat. Guru BK/Konselor sebagai pelaksana utama layanan Bimbingan dan Konseling perlu memberikan laporan dari hasil kegiatan Bimbibgan dan konseling yang dilakukan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya.
2. Guru BK/Konselor
Di samping bertugas memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, juga sebagai sumber data yang meliputi data akademis siswa, catatan konseling, catatan konferensi kasus, catatan kunjungan rumah dan kelengkapan yang lainnya yang diperlukan. Oleh karena itu maka Guru BK/Konselor perlu melengkapi data yang diperoleh dari wali kelas,guru mata diklat dan sumber lainya yang memungkinkan dimasukkan dalam buku catatan pribadi siswa.
3. Wali Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, wali kelas juga dituntut mengkoordinir informasi dan kelengkapan data yang meliputi: daftar nilai,angket siswa,angket orang tua,catatan anekdot,laporan observasi,catatan home visid dan catatan wawancara.
4. Guru mata Diklat
Guru selain melaksanakan tugas utama mengajar juga memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa maka dituntut untuk dapat memberikan informasi tentang siswa yang meliputi daftar siswa,data observasi,catatan anekdot dan nilai siswa.
5. Siswa Konsultasi
MEKANISME SISWA KONSULTASI
Keterangan :
: Garis Konsultasi
: Garis kordinasi
GURUMADIK
GURUBK
KEPALASEKOLAH WALIKELAS
SISWA KAKOMPKHL
E. SARANA DAN PRASARANA BK
Pengadaan Sarana dan prasarana bimbingan konseling merupakan tanggungjawab sekolah di konsultasikan pada waktu tahun ajaran baru oleh koordinator BK kepada Kepala sekolah dan komite sekolah. Sarna dan prasrana yang di perlukan sebagi berikut:
1. Ruang bimbingan (Ruang kerja,ruang konseling ) 2. Alat penyimpan data (Almari, Map,snelhelter) 3. Alat Pengolah data (Komputer/Leptop,printer )
4. Alat pengumpul data ( Angket,DCM,IKMS,ITP, Instrument pengumpul data,Formatformat,buku catatan kejadian ,buku tamu, daftar prestasi siswa,buku perkembangan pribadi)
5. Perlengkapan teknis ( Buku pedoman,buku modul, buku materi bimbingan, blangko surat, alat tulis dll ).
BAB III PROGRAM KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Bimbingan Pribadi
Adalah bidang pelayanan yang membantu peseta didik untuk memahami,menilai,dan mengembangkan potensi diri,kecakapan,bakat,minat serta kondisi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhandiri secara realistik.
2. Bidang Sosial
Adalah bidang pelayanan yang membantu memahami peserta didik,menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat efektif dengan teman sebaya, keluarga dan warga lingkungannya yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
4. Bidang Karir
Adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir
B. JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Layanan bimbingan dan konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berikut:
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler.
d. Penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupa di sekolah, keluarga dan masyarakat.
e. Konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g. Konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
j. Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-haknya yang tidak diperhatikan/mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntunan karakter cerdas yang terpuji.
a. Kegiatan pendukung
a. Aplikasi Instrumen, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
e. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yag dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih tangan kasus, yaiyu kegiatan untuk memindahkan penanganan maslah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
C. FORMAT KEGIATAN
Format kegiatan layanan bimbingan dan konseling meliputi:
a. Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelompok.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau di lapangan.
e. Pendekatan khusus/kolaboratif’, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui kegiatan pendekatan kepada pihak-pihak yang memberikan kemudahan
f. Jarak jauh,format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media/saluranjarak jauh sperti surat dan sarana elektronik
D. PROGRAM PELAYANAN 1. Jenis program
a. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas.
b. Program semester, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c. Program bulanan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semester.
d. Program mingguan, program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e. Program harian, program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung (RPP).
Penyusunan program
a. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik yang diperoleh melalui aplikasi instrumen.
b. Substansi program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi empat bidang pengembangan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, bentuk kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas guru pembimbing/konselor sekolah.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN PERMASALAHAN SISWA
SEKOLAH : MI MIFTAHUL HUDA BANJAR
BIDANG NO KEBUTUHAN /PERMASALAHAN JENIS LAYANAN KEGIATAN PENDUKUNG
PRIBADI 1 Need assesment dengan angket kebutuhan
aplikasi Instrumen 2 Meningkatkan motivasi berprestasi Infomasi,Konten
3 Perilaku asertif konten
4 ESQ Sebagai kunci sukses Informasi
5 Data kebutuhan dan masalah pribadi siswa
konseling
individu Himpunan data
SOSIAL 1 Kiat sukses hidup bermasyarakat konten 2 Membentuk keluarga bahagia sejahtera Informasi
BELAJAR 1 Cara belajar menghadapi tes /ujian informasi
2 Informasi UAS/UAN Informasi
aplikasi Instrumen
KARIR 1 Perencanaan karir Konten
2 Sukses memasuki dunia kerjaa Informasi ,PP Tampilan kepust 3 Cara menghadapi psikotes Informasi
4 Menyusun lamaran kerja konten
5 Cara menghadapi tes wawancara kerja
Informasi, konten 6 Sukses menjadi pengusaha informasi
7 Sukses melanjutkan studi informasi,konten Tampilan kepust
E. PENILAIAN KEGIATAN
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai satu bulan) setelah jenis layanan dan/atau kegiatan pendukung dilaksanakan untuk mengetahui dapak layanan/pendukung terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai satu semester) setelah layanan/pendukung dilaksanakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung) untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pelaksana kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan layanan bimbingan dan konseling dicantumkan dalam Layanan Pelaksanaan Program (LAPELPROG).
4. Hasil kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
BAB IV PENUTUP
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki arti sebagai upaya memadukan berbagai fungsi dari suatu administrasi yang meliputi aspek: perencanaan, pengorganisasian, dan evaluasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Perencanaan program pelayanan bimbingan dan konseling ini berdasarkan hasil analisis kebutuhan nyata siswa. Program pelayanan ini disusun dalam rencana yang jelas, baik rincian setiap kegiatan yang akan dilakukan, jangka waktunya, maupun siapa yang akan melakukannya.
Keberhasilan program pelayanan bimbingan dan konseling ini, dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya:
1. Guru pembimbing.
Guru pembimbing merupakan tenaga profesional, hendaknya memiliki modal personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan konseling.
2. Prasarana pelayanan bimbingan dan konseling
Prasarana pokok yang diperlukan adalah ruang pelayanan bimbingan dan konseling yang memadai, yang diatur sedemikian rupa sehingga di satu segi guru pembimbing dan siswa yang berkunjung merasa nyaman, di segi lain ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, baik individu maupun kelompok sesuai dengan azas-azas dan kode etik pelayanan bimbingan dan konseling. Ruang pelayanan bimbingan dan konseling juga memuat berbagai informasi, seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagainya.
3. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling
Sarana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan program, diantaranya (1) alat pengumpul data, tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data, (3) kelengkapan penunjang teknis, misalnya data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, dan sebagainya, (4) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, blanko laporan kegiatan, dan sebagainya.
Program akan mudah dilaksanakan apabila, ada kerjasama diantara semua pihak yang berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan bimbingan dan konseling. Kerjasama antara kepala sekolah, guru mata pelajaran dengan guru pembimbing terjalin sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing dalam kegiatan pelayanan, maka kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan optimal. Tanpa kerjasama antarpersonil di sekolah, kegiatan pelayanan ini akan banyak mengalami hambatan.