KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji tuhan kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Bioteknologi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada guru Biologi kelas XII yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai Bioteknologi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Cilacap, 3 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...1
BAB I : PENDAHULUAN...3
I. LATAR BELAKANG...3
II. RUMUSAN MASALAH...4
III. TUJUAN...4
BAB II : PEMBAHASAN...4
I. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI...5
II. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN...5
A. Bioteknologi Konvensial...5
B. Bioteknologi Modern...7
C. Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern...7
D. Pengembangan bioteknologi nonsteril dan steril...8
III. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI...8
A. Bioteknologi Kedokteran...8
B. Bioteknologi Farmasi...10
C. Bioteknologi Pertanian...10
D. Bioteknologi Peternakan...11
IV. MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI...12
V. DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI...12
1. Dampak terhadap Lingkungan...13
2. Dampak terhadap Kesehatan...13
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi...13
4. Dampak tehadap Etika...13
VI. DAMPAK POSITIF BIOTEKNOLOGI...14
BAB III : PENUTUP...15
I. KESIMPULAN...15
II. SARAN...15
DAFTAR PUSTAKA...16
BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap ilmu pengetahuan semakin cepat.
Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan berdampak pesat pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini adalah bioteknologi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar
pengetahuan, penalaran, logika, moral,agama, serta kriteria
kebenarannya, tentu akan sangat membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pengintegrasian beberapa disiplin ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Ilmu pengetahuan alam tersebut ialah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa genetika dan teknik kimia.
Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang baru, bioteknologi sebenarnya telah diterapkan manusia sejak jaman dahulu. Tidak dapat dipastikan apakah penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses mikrobial tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan intuitif. Perkembangan bioteknologi selanjutnya ialah salah satu contoh dari kemampuan manusia menggunakan aktivitas penting sutau mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inivasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Bioteknologi?
2. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi secara singkat?
3. Jelaskan jenis-jenis bioteknologi?
4. Jelaskan tentang penerapan bioteknologi?
5. Sebutkan sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?
6. Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi?
7. Jelaskan dampak-dampak positif bioteknologi?
III. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian bioteknologi.
2. Mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Memgetahui jenis-jenis bioteknologi.
4. Memahami tentang penerapan-penerapan bioteknologi.
5. Mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.
6. Memahami dampak negatif dari penerapan bioteknologi.
7. Memahami dampak-dampak positif bioteknologi.
BAB II PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia (Kuswanti, 2008:113).
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi
dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakan.
Pada perkembangannya sampai pada tahun 1970, bioteknologi selalu berasosiasi dengan rekayasa biokimia (biochemical engineering). Dari paduan dua kata tersebut (bio dan teknologi) European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan analog mulekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena manusia telah bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur (Kuswanti, 2008:113).
Perkembangan yang pesatdalam bidang biologi sel dan biologi molekuler sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara cepat. Dewasa ini, manusia telah mampu memanipulasi,
mengubah, dan/atau menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme (Kuswanti, 2008:112).
II. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
A. Bioteknologi Konvensial
Bioteknologi konvensional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa adanya rekayasa genetika. Contoh produknya bir, wine, tuak, keju, sake (berasal dari Jepang), yoghurt, roti, keju, tempe, dan lain sebagainya. Berikut tabel tentang bioteknologi konvensional.
No Produk Bahan
makanan Mikroorganisme
1. Tempe Kedelai Rhizopus
oligosporaRhizopus oryzaeq
2. Kecap Kedelai Aspergillus wentii
3. Keju Susu
Penicillium
requefortiPenicillium camemberti
Lactobacillus sp
4. Yoghurt Susu
Lactobacillus
bulgaricusStreptococcus thermophillus
5. Roti Gandum Saccharomyces cereviceae
6. nata de
coco air kelapa Acetobacter xylinum
7. Tape
beras ketan ,
singkong Saccharomyces cereviceae 8. brem padat beras
ketan Saccharomyces cereviceae
9. Oncom Kacang
tanah Neurospora crassa 10. Minuman
anggur Buah
anggur Saccharomyces ellipsoideus
B. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologiyang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan
dasar mikrobiologi dan biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E.Coli (kedokteran dan farmasi).
C. Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
Berdasarkan Penggunaan :
Bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk.
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa dan barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA
rekombinan.
Berdasarkan Cara :
Bioteknologi konvensional umumnya belum menggunakan dasar ilmiah, namun menggunakan cara sesuai tradisi. Biologi modern sudah
menggunakan dasar-dasar ilmiah dengan penelitian untuk mengembangkannya.
Berdasarkan Peralatan :
Bioteknologi tradisional umumya menggunakan peralatan yang sederhana dan murah. Bioteknologi modern umumya menggunakan peralatan yang kompleks dan mahal.
Contoh bioteknologi tradisional adalah pembuatan yoghurt dan tempe.
Contoh bioteknologi modern adalah kultur jaringan dan kloning.
D. Pengembangan bioteknologi nonsteril dan steril
Bioteknologi kondisi nonsteril dilakukan pada lingkungan terbuka sehingga dapat terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme lain. Bioteknologi tersebut dilakukan jika diinginkan produk yang tidak meengutamakan kesterilan atau bebas kontaminan, seperti pada pembuatan kompos, pengolahan limbah, dan pembuatan makanan paling sederhana seperti kecap, tempe atau tahu,
Bioteknologi kondisi steril dilakukan pada lingkungan tertutup, terjaga, dan terkontrol sehingga dapat mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme lain. pencegahan tersebut dilakukan dengan
menggunakan peralatan yang canggih dan modern. metode tersebut dilakukan jika diinginkan produk yang benar-benar steril, seperti
pembuatan obat-obatan, Contoh produk hasil bioteknologi kondisi steril yaitu antibiotik, hormon buatan, antibodi, enzim dan lain lain.
III. PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup, manusia memanfaatkan biologi terapan yang digabungkan dengan
teknologi modern sehingga tercipta ilmu baru yang dikenal dengan sebutan “Bioteknologi” dan terkadang ada yang menyebut
“Biomasadepan”. Beberapa ahli dan badan internasional memberikan batasan bioteknologi sebagai: (1) Kegiatan yang menitikberatkan
pemanfaatan aktivitas biologi dalam lingkup teknologi proses dan produksi secara besar-besaran dalam industry yang dikaitkan dengan produksi masal. (2) Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap jasad, system, atau proses biologi untuk memproduksi benda hidup, benda mati, atau jasad bagi kepentingan manusia. Dalam perkembangan lebih lanjut, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi,
bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya.
A. Bioteknologi Kedokteran
Dalam rekayasa genetika dapat diciptakan vaksin yang dapat menghasilkan zat immunoglobulium (zat kebal) terhadap beberapa
penyakit. Misalnya hepatitis, kanker hati, lepra, dan sebagainya. Dapat pula dilakukan pengambilan informasi genetik yang ada pada manusia untuk “dicangkok” pada bakteri agar bakteri tersebut dapat mensintesa insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berguna untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Pada penderita diabetes, kelenjar pankreas ini kurang berfungsi sehingga kadar gula dalam darahnya tinggi. Dengan bantuan rekayasa gentika maka dapat diproduksi insulin dalam jumlah besar oleh bakteri, yang kemudian dapat diinjeksikan pada penderita diabetes.
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedoktoran, misalnya dalam pembuatan antibodi dan hormon.
1. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal antara lain:
Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil.
Mengikat racun dan menonaktifkannya.
Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari
mikroorganisme tersebut.
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada disekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia ke-2 oleh para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris.
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan
mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan
testosterone.
B. Bioteknologi Farmasi
Dalam memerangi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh antigen atau bibit penyakit digunakanlah berbagai macam obat, yang pada zaman dahulu digunakan ramuan beberapa macam tumbuhan yang berupa sari atau ekstrak. Tetapi pada saat ini, sesuai dengan kemajuan teknologi dibuat zat sintesis dan pada saat mutakhir, melalui biologi molekular dan rekayasa genetika, tubuh dipacu untuk memproduksi obat-obatan
sendiri. Obat-obatan hasil bioteknologi tersebut antara lain humulin untuk diabetes, protopin yang merupakan hormone pertumbuhan untuk
memperbaiki anak-anak yang mengalami kelatarbelakangan
pertumbuhan, alfainterferon untuk pengobatan sejenis leukemia, dan sejenisnya.
C. Bioteknologi Pertanian
Dalam rangka mencukupi pangan penduduk dunia yang bertumbuh terus, maka produksi pangan secara konvensional tidak dapat
mengejarnya. Oleh karena itu, dicari jalan melalui bioteknologi pertanian yang antara lain. (1) Penggunaan hormon pertumbuhan yang mengubah
tumbuha dari diploid menjadi poliploid sehingga dihasilkan produk yang
“rekayasa”. Misalnya buah tomat dan cabe menjadi besar, dan lainnya. (2) Kultur jaringan. Pada keadaan biasa, siklus pertumbuhan memerlukan waktu yang cukup panjang, tetapi melalui kultur jaringan siklus itu dapat diperpendek, misalnya bunga anggrek yang secara biasa dari biji sampai menjadi tumbuhan dewasa hingga berbunga memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi melalui kultur jaringan akan diperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan segera dapat berbunga. Dalam mempercepat
pembibitan tumbuhan, kultur jaringan lebih cepat tiga puluh kali lipat dari pada cara tradisional. Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan dan ketrlambatan bibit dalam masa tanam dan juga meningkatkan kualitas panen. Dalam memperbanyak tumbuhan secara kloning (cloning) pada tumbuhan hias dan tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dapat dilakukan secara besar-besaran dengan kultur jaringan. Misalnya pada kelapa sawit, kelapa kopyor, dan sebagainya.
D. Bioteknologi Peternakan
Seperti halnya tumbuhan, hewan ternak diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia. Dengan perkawinan silang, dapat dihasilkan hewan-hewan yang berkualitas lebih baik. Tetapi tampaknya juga tidak dapat mengejar kebutuhan manusia yang selalu meningkat.
Oleh karena itu, para ahli peternakan juga memanfaatkan
bioteknologipeternakan, yaitu (1) Untuk memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak, dan (2) Melibatkan hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit, atau menjadi ternak yang lebih unggul.
IV. MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Setiap makhluk hidup mempunyai sifat masing-masing yang berbeda, begitu juga dengan mikroorganisme. Sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang
sangat banyak dapat menempati ruang yang kecil.
2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetik dengan
penyisipan gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan
menggunakan enzim-enzim yang disekresikannya.
5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
V. DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi, terutama rakayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia, seperti polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian.
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme trangenik (berubah secara genetik) kea lam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotype tidak tejadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi. Melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi itu sendiri, yaitu keanekaragaman.
2. Dampak terhadap Kesehatan
Produk rekayasa dibidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flayr
Sayrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baruyang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi
mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.
Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (boyine growth hormone =
BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggususr peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, gingseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
4. Dampak tehadap Etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap melanggar hokum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis. 90%
menentang pemindahan gen manusia ke hewan. 75% menentang pemindahan gen hewan ke manusia.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi dimasukkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup.
VI. DAMPAK POSITIF BIOTEKNOLOGI
Beberapa dampak positif dan hal-hal yang menguntungkan dari perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain:
meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenic kebal hama.
Meningkatkan produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan dengan temuan bibit unggul.
Meningkatkan nilai tambah makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt., mentega, dan keju.
Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi).
Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti: bakteri pemakan plastik dan paraffin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradable.
Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energy, misalnya bioethanol, dan biogas.
Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-
penyakit tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hamper punah.
Dengan teknologi transplantasi nucleus, hewan dan/atau tumbuhan langka bisa dilestarikan.
BAB III PENUTUP
I. KESIMPULAN
Bioteknologi berasal dari kata “bio” yang berarti makhluk hidup dan “teknologi” yang berarti cara untuk memproduksi barang dan jasa, dan secara bebas dapat didefinisikan secara bebas sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
Semenjak awal diterapkan, sampai tahun 1857 disebut “era bioteknologo non-mikrobal”. Disebut era bioteknologi non-mikrobal, karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi mempunyai dua jenis, yaitu bioteknologi konvesional dan bioteknologi modern. Dalam perkembanganya, lahirlah bioteknologi kedoktoran, bioteknologi farmasi, bioteknologi pertanian, bioteknologi peternakan dan sebagainya.
Dalam penerapannya, bioteknologi mempunyai beberapa dampak negatif, diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi, serta dampak terhadap etika.
Dalam perkembangnya, bioteknologi didukung oleh beberapa ilmu penunjang, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, enzimologi, dan virologi.
II. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan–
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah- bioteknologi.html?m=1
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/sejarah-singkat- bioteknologi-pelajaran-biologi.html?m=1
http://www.sanialovely.blogspot.co.id/2013/01/makalah-ipa- bioteknologi.html?m=1
http://www.soddis.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-ilmu-yang- mendukung-bioteknologi.html?m=1
http://www.id.wikipedia.org/wiki/virologi