• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Edukasi

N/A
N/A
Belinda Afrilianti

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang Edukasi"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Saat menjelaskan masalah kesehatan kepada klien, tenaga kesehatan dapat menggunakan alat atau sumber daya yang relevan dengan masalah tersebut. Agar cara ini efektif, maka harus didukung dengan alat atau media, misalnya flip chart, alat peraga, slide dan lain sebagainya. Untuk menyempurnakan metode ini perlu juga digunakan alat-alat seperti overhead proyektor, proyektor slide, sound system, dan lain sebagainya.

Jika tujuan promosi kesehatan bersifat massal atau umum, maka metode dan teknik promosi kesehatan tidak akan efektif, oleh karena itu harus digunakan metode promosi massal. Merancang metode promosi kesehatan massal memang merupakan hal yang paling sulit, karena target audiensnya sangat heterogen, baik dari segi kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, tingkat sosial budaya, dan lain-lain. Penyampaian pesan melalui radio atau televisi dapat dirancang dalam berbagai bentuk, misalnya sandiwara (drama), talkshow, dialog interaktif, simulasi, spot, dan lain-lain. c) Penggunaan media tertulis, seperti surat kabar, majalah, buku, leaflet, poster dan flyer, dan lain-lain.

Alat peraga pendidikan kesehatan atau bisa juga dikatakan alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan (konselor) kepada penerima pesan (sasaran) sehingga ia dapat menjelaskan pikiran, perasaan, keprihatinan dan kepentingannya. . bertujuan sedemikian rupa sehingga terjadi pemahaman, wawasan, dan rasa hormat. dari apa yang dijelaskan (Effendy Keunggulan gadget. Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa media promosi kesehatan adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan.

Mobilisasi Dini

Efek anestesi akan mempengaruhi produksi ASI (ASI) jika digunakan anestesi umum (narkotika), namun jika dilakukan dengan anestesi regional (misalnya tulang belakang) tidak akan banyak berpengaruh terhadap produksi ASI (ASI). . 7) Sakit. Dalam posisi tegak, urin mengalir secara gravitasi keluar dari panggul ginjal menuju ureter dan kandung kemih. Jika pasien dalam posisi terlentang atau mendatar, ginjal dan ureter membentuk garis datar, sedangkan ginjal pembentuk urin harus masuk ke kandung kemih melawan gravitasi.

Akibat kontraksi peristaltik ureter yang tidak kuat melawan gravitasi, panggul ginjal terisi sebelum urin masuk ke ureter (Potter & Perry, 2016). Ulkus dekubitus adalah salah satu penyakit iatrogenik yang paling umum dalam pelayanan kesehatan yang menyerang populasi klien lansia dan pasien imobilisasi. f) Perubahan Eliminasi Urine. Dalam posisi tegak, urin mengalir dari panggul ginjal menuju ureter dan kandung kemih karena gaya gravitasi.

Banyak pasien mengalami ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, kandung kemih teraba, namun mereka hanya buang air kecil dalam jumlah kecil dengan interval yang sering. Intervensi lain yang dapat dilakukan adalah mobilisasi dini dengan mengubah posisi di tempat tidur sesering mungkin (setiap 1-2 jam saat pasien terjaga), gerakan pasif atau aktif (Baradero et al, 2009).

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Jenis dan Desain Penelitian

XA : intervensi berupa edukasi berupa edukasi dengan booklet O2 : observasi mobilisasi dini kedua pada kelompok kontrol XB : tidak dilakukan intervensi.

Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Waktu dan Tempat Penelitian

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

Kriteria eksklusi pengambilan sampel adalah pasien operasi caesar dengan komplikasi seperti PEB, eklampsia, dan riwayat perdarahan. Dalam pengambilan sampel penelitian digunakan random sampling yaitu pengambilan sampel yang tersedia pada saat penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Teknik Pengumpulan dan Jenis Data

Instrumen Penelitian

Uji Validitas dan Reliabilitas

Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data

Peneliti memberikan skor terhadap tahapan mobilisasi dini yang dilakukan responden pada lembar observasi. Pengolahan tersebut terjadi setelah peneliti memperoleh data yang siap diolah dengan cara memasukkannya dan dilanjutkan dengan analisis data. Peneliti membuat tabel rekapitulasi data penelitian dan mengolahnya secara otomatis dengan program statistik tertentu.

Peneliti memeriksa pengolahan data dan tidak menemukan data yang hilang atau kesalahan dalam pengolahan data. Analisis ini dilakukan terhadap variabel-variabel hasil penelitian, umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan. Analisis univariat berupa distribusi frekuensi nilai tendensi sentral mengenai mobilisasi dini responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol meliputi nilai mean, median, modus, minimum dan maksimum.

Analisis penelitian bivariat untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan booklet terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar di RSUD Kabupaten Batang. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk diperoleh untuk pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok intervensi sebesar 0,005 dan untuk pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok kontrol sebesar 0,003. Hasil uji normalitas kedua diperoleh sig < 0,05 sehingga sebaran data penelitian tidak normal dan analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney.

Hasil uji Mann Whitney diperoleh nilai ρ sebesar 0,005 < 0,05 maka Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh edukasi booklet terhadap pelaksanaan mobilisasi dini ibu pasca operasi caesar di RSUD Batang.

Etika Penelitian

Hasil Penelitian

Hasil penelitian pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar pada kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel berikut. Skor cara pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok intervensi adalah 8 yang berarti sebagian besar responden mendapat skor 8 untuk pelaksanaan mobilisasi dini. 8 Miring ke kanan dan kiri Tabel 4.3 menunjukkan seluruh (100%) responden kelompok intervensi menggerakkan tangan, menggerakkan jari kaki, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis.

Hasil penelitian pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Skor cara pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok kontrol adalah 5 yang berarti sebagian besar responden mendapat skor 5 untuk pelaksanaan mobilisasi dini. 8 Miring ke kanan dan ke kiri Tabel 4.5 menunjukkan seluruh (100%) responden kelompok kontrol menggerakkan tangan, menggerakkan jari kaki, memutar pergelangan kaki.

Peneliti melakukan uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50 dan menghasilkan nilai sig: 0,005 untuk pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok intervensi dan nilai 0,003 untuk pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok kontrol. Data penelitian kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak berdistribusi normal karena sig < 0,05 sehingga analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney. Hasil penelitian pengaruh edukasi dengan booklet terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1  Distribusi Frekuensi Responden di RSUD Kabupaten Batang
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden di RSUD Kabupaten Batang

Pembahasan

Ibu multipara mungkin sudah mendapat informasi tentang mobilisasi dini saat melahirkan anak sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar pada kelompok intervensi sebesar 6,82 dengan nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 8. Mobilisasi dini yang dilakukan responden menunjukkan bahwa semua (100%) Responden pada kelompok intervensi menggerakkan tangan, menggerakkan jari kaki, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis.

Mobilisasi dini pasca operasi caesar sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi seperti stasis darah dan risiko tromboflebitis. Mobilisasi dini dapat dilakukan dengan menggerakkan tangan, jari kaki, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot pedang, menekuk tungkai, menggerakan kaki, condong ke kanan dan kiri. Hal ini sejalan dengan Rahayu (2016) yang menyatakan bahwa mobilisasi dini mencegah stasis darah dan mencegah risiko tromboflebitis atau emboli.

Ibu pasca operasi caesar yang mendapat edukasi menggunakan booklet sebagian besar mampu menyelesaikan seluruh tahapan mobilisasi dini. Hal ini sejalan dengan World Health Organization (1954, dalam Maulana, 2009) bahwa salah satu tujuan pendidikan adalah membantu individu untuk secara mandiri atau berkelompok melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan hidup sehat. , terdapat beberapa responden (36,4%) dan (45,5%) yang belum dapat menyelesaikan fase mobilisasi dini secara keseluruhan meskipun telah mendapat informasi melalui pamflet, karena nyeri atau ambang nyeri seseorang pasca operasi caesar. memiliki tingkatan berbeda-beda yang mempengaruhi sikap seseorang untuk melakukan mobilisasi dini menurut Jolanda, Yuyun, & Winarianti (2012) yang menyatakan bahwa mobilisasi dini tidak efektif karena responden mengeluhkan nyeri yang sangat hebat sehingga merasa takut untuk melakukan mobilisasi dini. Setelah diberikan edukasi melalui booklet, para ibu mendapatkan informasi mengenai mobilisasi dini terutama manfaatnya sehingga seluruh ibu dapat menyelesaikan 5 (lima) langkah mobilisasi.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar pada kelompok kontrol adalah 4,91 dengan nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 8. Miring ke kiri dan ke kanan bermanfaat pada pasca operasi caesar. operasi caesar. ibu yang menjalani operasi caesar untuk mencegah adanya trombosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Mann Whitney memperoleh nilai ρ sebesar 0,005 < 0,05 sehingga Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh edukasi booklet terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pasca operasi caesar di RSUD Kabupaten Batang.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata pelaksanaan mobilisasi dini antara kelompok intervensi sebesar 6,82 dengan rata-rata pelaksanaan mobilisasi dini pada kelompok kontrol sebesar 4,91 sehingga terdapat perbedaan rata-rata pelaksanaan mobilisasi dini antara kelompok intervensi. kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 1. 91. Ibu primipara belum memiliki pengalaman melahirkan normal maupun operasi caesar, sehingga lebih mudah untuk mengetahui manfaat mobilisasi dini bagi kesehatannya guna membentuk pengetahuan tentang mobilisasi dari awal. Penerapan mobilisasi dini merupakan bentuk perilaku ibu pasca operasi caesar setelah mendapat informasi tentang mobilisasi dini melalui edukasi menggunakan brosur.

Simpulan

Saran

Buhari, 2015, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Mobilisasi Dini Ibu Nifas Di Puskesmas Likupang Timur Kecamatan Likupang Timur Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Perawatan Bersalin, Edisi Revisi, Penerbit PT EGC, Jakarta Hastono, 2011, Analisis Data, Penerbit UI Press, Jakarta. Kementerian Kesehatan Indonesia, 2017, Profil Kesehatan Indonesia 2016, Kementerian Kesehatan Indonesia, Jakarta Kozier, 2010, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinik, Penerbit PT EGC, Jakarta Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan, Obstetri dan Keluarga Berencana, PTEGC.

Mubarak dan Chayatin, 2012, Buku Panduan Teori Kebutuhan Dasar Manusia dan Penerapannya dalam Praktek, Penerbit PT EGC, Jakarta. Sari, 2017, Efektivitas Mobilisasi Dini Pada Penyembuhan Luka Pasca Sectio Caesarea Program Studi Kebidanan STIKES Dian Husada Mojokerto.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.1  Definisi Operasional
+5

Referensi

Dokumen terkait

Theoretical Significance Theoretically, this research is expected to enrich existing theory and become further insight dealing with designing an interactive E-handout for learning