• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang GETARAN PDF

N/A
N/A
Songhek 123

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang GETARAN PDF"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN

GETARAN

Disusun Oleh :

Nama : Dimas Maulana Putra

NPM : 3331200049

Kelompok : 7

Tanggal Praktikum : 01 November 2022 Tanggal Pengumpulan Lap. :

Asisten : I Wayan Raditya E.P

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON-BANTEN

2022

(2)

ii

DEPARTMENT OF MECHANICAL ENGINEERING UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022

BASIC MECHANICAL

PHENOMENON LABORATORY

2023

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Dimas Maulana Putra NPM : 3331200049

KELOMPOK : 7

Modul : GETARAN

No. Tanggal Keterangan Tanda Tangan/Cap

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmatnya karena berkat rahmatnya-lah laporan praktikum yang membahas tentang

“GETARAN” dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya kepada beberapa pihak yang telah menyelenggarakan praktikum Fenomena Dasar Mesin sehingga praktikum Fenomena Dasar Mesin ini dapat terlaksana yaitu kepada yth:

1. Bapak Dhimas Satria, S.T. M.Eng, selaku kepala jurusan Teknik Mesin 2. Bapak Sidik Susilo, S.T. M.Sc, selaku koordinaor lab Teknik Mesin

3. I Wayan Raditya E. P, selaku koor asisten lab Fenomena Dasar Mesin dan sekaligus sebagai asisten modul getaran praktikum Fenomena Dasar Mesin

Dalam menyusun laporan ini penulis mendapatkan beberapa tantangan dan hambatan. Namun hal tersebut dapat diatasi berkat bantuan berbagai referensi sehingga tantangan dan hambatan tersebut dapat teratasi. Karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang memberi referensi dalam penyusuan laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.

Penulis berharap akan adanya kritik dan saran sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan tersebut dalam penyusunan laporan kedepannya.

Akhir kata Semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

Cilegon, November 2022

Penulis

(4)

iv

ABSTRAK

Getaran merupakan suatu gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu yang melalui titik keseimbangan. Semua benda yang memiliki massa dan elastisitas dapat terjadi getaran. Gelombang merupakan getaran yang dapat merambat pada suatu medium. Gelombang akan timbul ketika suatu getaran terjadi terus menerus. Dilihat dari mediumnya, gelombang terdiri dari dua jenis yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Jika dilihat dari rambatannya, gelombang terbagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan longitudinal. Getaran tersebut memiliki nilai yang dapat ditentukan dengan sebuah alat. Vibration meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui besar getaran pada benda. Pada praktikum kali ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu pertama mengetahui jenis-jenis vibrasi, kedua mampu menganalisa vibrasi yang terjadi dengan peredaman berbeda dan terakhir mampu membuat grafik gelombang dari data yang dihasilkan. Prosedur praktikum yang akan dilakukan yaitu terbagi menjadi tiga dimulai dari tahap pertama yaitu mempersiapkan alat dan bahan, menimbang berat masing-masing baut (baut 1, baut 2, baut 3), mencatat hasil pengukuran berat baut, menyalakan motor listrik, mengukur kecepatannya dan mencatat hasil. Kemudian langkah kedua yaitu mengukur getaran pada titik V0 secara vertikal, horizontal dan aksial pada beban TW =0, merekam hasil data selama 20 detik lalu mematikan motor listrik dan mencatat hasil. Langkah ketiga yaitu memasang baut pada cakram pada posisi T1, menyalakan motor listrik kemudian mengukur getaran pada titik V1, V2, V3 secara vertikal horizontal dan aksial, merekam hasil data masing masing titik selama 20 detik, mencatat hasil dan melakukan pengujian serupa pada titik lain . Setelah semua selesai kemudian didapatkan data hasil praktikum getara pada blangko percobaan yang dibuat tabel pada sub bab 4.1. Kemudian tabel getaran tersebut dibuat tabel pada sub bab 4.2

Kata kunci : Amplitudo, Frekuensi Gelombang, Getaran,Periode Vibration Meter

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Praktikum ... 2

1.4 Batasan Masalah... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Getaran ... 4

2.2 Definisi Getaran Bebas dan Getaran Paksa ... 5

2.3 Definis Gelombang dan Jenisnya ... 6

2.4 Pengertian Correction Weight, Trial Weight, dan Crest Factor ... 7

2.5 Frekuensi, Amplitudo, Periode ... 7

2.6 Penyebab Terjadinya Getaran dan Cara Mengatasinya ... 9

2.7 Aplikasi Getaran Pada Mesin ... 12

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Diagram Alir Praktikum ... 14

3.2 Alat dan Bahan ... 16

3.2.1 Alat Yang Digunakan ... 16

3.2.2 Bahan Yang Digunakan ... 19

3.3 Prosedur Pengujian ... 19

(6)

vi BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum ... 21

4.2 Grafik Gelombang dan Analisa Data ... 29

4.3 Perhitungan Correction Weight, Frekuensi, Periode, dan Amplitudo ... 51

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76

5.2.1 Laboratorium ... 76

5.2.2 Asisten ... 76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data V0 Pada TW 0 ... 21

Tabel 4.2 Data V1 V2 V3 Pada T1 ... 22

Tabel 4.3 Data V1 V2 V3 Pada T2 ... 23

Tabel 4.4 Data V1 V2 V3 Pada T3 ... 24

Tabel 4.5 Data V1 V2 V3 Pada T1 & T2 ... 25

Tabel 4.6 Data V1 V2 V3 Pada T1 & T3 ... 26

Tabel 4.7 Data V1 V2 V3 Pada T2 & T3 ... 27

Tabel 4.8 Data V1 V2 V3 Pada T1 T2 T3 ... 28

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Getaran ... 4

Gambar 2.2 Vibration Meter ... 5

Gambar 2.3 Gelombang Transversal ... 6

Gambar 2.4 Gelombang Longitudinal ... 7

Gambar 2.5 Grafik Frekuensi ... 8

Gambar 2.6 Amplitudo dan Periode ... 9

Gambar 2.7 Static Unbalance ... 10

Gambar 2.8 Couple Unbalance ... 10

Gambar 2.9 Dynamic Unbalance ... 10

Gambar 2.10 Misalignment Sejajar ... 11

Gambar 2.11 Misalignment Menyudut ... 12

Gambar 2.12 Misalignment Kombinasi ... 12

Gambar 2.13 Bel ... 12

Gambar 2.14 Mesin Pengayak Tepung ... 13

Gambar 2.15 Sikat Gigi Elektrik ... 13

Gambar 3.1 Diagram Alir ... 16

Gambar 3.2 Vibration Meter ... 16

Gambar 3.3 Neraca Digital ... 17

Gambar 3.4 Tachometer ... 17

Gambar 3.5 Motor Listrik ... 17

Gambar 3.6 Poros ... 18

Gambar 3.7 Cakram ... 18

Gambar 3.8 Sarung Tangan ... 18

Gambar 3.9 Baut dan Mur ... 19

Gambar 4.1 Grafik TW Terhadap V0 (Vertikal) ... 29

Gambar 4.2 Grafik TW Terhadap V0 (Horizontal) ... 29

Gambar 4.3 Grafik TW Terhadap V0 (Aksial) ... 30

Gambar 4.4 Grafik T1 Terhadap V1 (Vertikal) ... 30

(9)

ix

Gambar 4.5 Grafik T1 Terhadap V1 (Horizontal) ... 30

Gambar 4.6 Grafik T1 Terhadap V1 (Aksial) ... 31

Gambar 4.7 Grafik T1 Terhadap V2 (Vertikal) ... 31

Gambar 4.8 Grafik T1 Terhadap V2 (Horizontall) ... 31

Gambar 4.9 Grafik T1 Terhadap V2 (Aksial) ... 32

Gambar 4.10 Grafik T1 Terhadap V3 (Vertikal) ... 32

Gambar 4.11 Grafik T1 Terhadap V3 (Horizontall) ... 32

Gambar 4.12 Grafik T1 Terhadap V3 (Aksial) ... 33

Gambar 4.13 Grafik T2 Terhadap V1 (Vertikal) ... 33

Gambar 4.14 Grafik T2 Terhadap V1 (Horizontal) ... 33

Gambar 4.15 Grafik T2 Terhadap V1 (Aksial) ... 34

Gambar 4.16 Grafik T2 Terhadap V2 (Vertikal) ... 34

Gambar 4.17 Grafik T2 Terhadap V2 (Horizontal) ... 34

Gambar 4.18 Grafik T2 Terhadap V2 (Aksial) ... 35

Gambar 4.19 Grafik T2 Terhadap V3 (Vertikal) ... 35

Gambar 4.20 Grafik T2 Terhadap V3 (Horizontal) ... 35

Gambar 4.21 Grafik T2 Terhadap V3 (Aksial) ... 36

Gambar 4.22 Grafik T3 Terhadap V1 (Vertikal) ... 36

Gambar 4.23 Grafik T3 Terhadap V1 (Horizontal) ... 36

Gambar 4.24 Grafik T3 Terhadap V1 (Aksial) ... 37

Gambar 4.25 Grafik T3 Terhadap V2 (Vertikal) ... 37

Gambar 4.26 Grafik T3 Terhadap V2 (Horizontal) ... 37

Gambar 4.27 Grafik T3 Terhadap V2 (Aksial) ... 38

Gambar 4.28 Grafik T3 Terhadap V3 (Vertikal) ... 38

Gambar 4.29 Grafik T3 Terhadap V3 (Horizontal) ... 38

Gambar 4.30 Grafik T3 Terhadap V3 (Aksial) ... 39

Gambar 4.31 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Vertikal)... 39

Gambar 4.32 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Horizontal)... 39

Gambar 4.33 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Aksial) ... 40

Gambar 4.34 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Vertikal)... 40

Gambar 4.35 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Horizontal)... 40

Gambar 4.36 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Aksial) ... 41

(10)

x

Gambar 4.37 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Vertikal)... 41

Gambar 4.38 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Horizontal)... 41

Gambar 4.39 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Aksial) ... 42

Gambar 4.40 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Vertikal) ... 42

Gambar 4.41 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Horizontal) ... 42

Gambar 4.42 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Aksial) ... 43

Gambar 4.43 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Vertikal) ... 43

Gambar 4.44 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Horizontal) ... 43

Gambar 4.45 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Aksial) ... 44

Gambar 4.46 Grafik T1 dan T3 Terhadap V3 (Vertikal) ... 44

Gambar 4.47 Grafik T1 dan T3 Terhadap V3 (Horizontal) ... 44

Gambar 4.48 Grafik T1 dan T3 Terhadap V3 (Aksial) ... 45

Gambar 4.49 Grafik T2 dan T3 Terhadap V1 (Vertikal) ... 45

Gambar 4.50 Grafik T2 dan T3 Terhadap V1 (Horizontal) ... 45

Gambar 4.51 Grafik T2 dan T3 Terhadap V1 (Aksial) ... 46

Gambar 4.52 Grafik T2 dan T3 Terhadap V2 (Vertikal) ... 46

Gambar 4.53 Grafik T2 dan T3 Terhadap V2 (Horizontal) ... 46

Gambar 4.54 Grafik T2 dan T3 Terhadap V2 (Aksial) ... 47

Gambar 4.55 Grafik T2 dan T3 Terhadap V3 (Vertikal) ... 47

Gambar 4.56 Grafik T2 dan T3 Terhadap V3 (Horizontal) ... 47

Gambar 4.57 Grafik T2 dan T3 Terhadap V3 (Aksial) ... 48

Gambar 4.58 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V1 (Vertikal) ... 48

Gambar 4.59 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V1 (Horizontal) ... 48

Gambar 4.60 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V1 (Aksial) ... 49

Gambar 4.61 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V2 (Vertikal) ... 49

Gambar 4.62 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V2 (Horizontal) ... 49

Gambar 4.63 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V2 (Aksial) ... 50

Gambar 4.64 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V3 (Vertikal) ... 50

Gambar 4.65 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V3 (Horizontal) ... 50

Gambar 4.66 Grafik T1 T2 T3 Terhadap V3 (Aksial) ... 51

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang semakin maju dari tahun ke tahun mengakibatkan semakin beragamnya jenis mesin-mesin industri yang di temukan. Untuk mentransmisikan daya putaran yang dihasilkan oleh mesin tersebut digunakan jenis komponen yang bernama poros. Getaran merupakan sebuah gerakan bolak balik yang terjadi dalam interval waktu tertentu yang gerakkannya melewati titik keseimbangan. Dalam pergerakannya yang berputar untuk mentransmisikan daya, poros tersebut haruslah berputar secara normal dan menghasilkan getaran yang minim, karena jika getaran yang dihasilkan berlebih saat poros tersebut berputar maka ada indikasi mesin tersebut mengalami kerusakan, salah satu fungsi dari getaran tersebut yaitu dapat mengetahui indikasi kerusakan pada mesin sehingga dapat mencegah kerusakan besar yang akan terjadi, kerusakan yang diakibatkan akibat getaran tersebut dapat bermacam-macam salah satunya ausnya rumah bearing. Getaran yang dihasilkan pada mesin tersebut dapat berasal dari berbagai kondisi seperti unbalance mass dan missalignment. Unbalance mass merupakan suatu keadaan dimana poros yang berputar tersebut menghasilkan getaran akibat gaya sentrifugal, sedangkan misalignment merupakan suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan dari titik pusat kedua poros yang dihubungkan tersebut.

Untuk mengukur getaran tersebut dapat digunakan alat uji yang bernama Vibration Meter. Cara yang dilakukan saat menggunakan vibration meter dalam mengukur getaran yaitu mengukur dengan batas nilai yang sebelumnya telah di tentukan.

Melihat pentingnya memperhatikan kondisi getaran tersebut pada mesin maka dari itu pada praktikum kali ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu pertama mengetahui jenis-jenis vibrasi, kedua mampu menganalisa vibrasi yang terjadi dengan peredaman berbeda, dan terakhir yaitu mampu membuat grafik gelombang dari data yang dihasilkan

(12)

2 1.2 Rumusan Masalah

Dalam praktikum kali terdapat rumusan masalah yang ingin di pecahkan yaitu

1. Bagaimana cara mahasiswa mengetahui jenis – jenis vibrasi

2. Bagaimana cara mahasiswa menganalisa vibrasi yang terjadi dengan peredaman yang berbeda

3. Bagaimana cara mahasiswa membuat grafik gelombang dari data yang dihasilkan

1.3 Tujuan Praktikum

Dalam praktikum modul Getaran kali ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu

1. Mengetahui jenis – jenis vibrasi

2. Mampu menganalisa vibrasi yang terjadi dengan peredaman yang berbeda 3. Mampu membuat grafik gelombang dari data yang dihasilkan

1.4 Batasan Masalah

Pada praktikum kali ini terdapat batasan masalah yang terbagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat pada praktikum kali ini yaitu hasil pengukuran getaran pada Vibration Meter dan variabel bebasnya adalah pengukuran getaran tersebut

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan penulis menyusun sistematika sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini berisi tentang latar latar belakang dari praktikum yang dilakukan tujuan praktikum, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab 2 ini berisi tentang tinjauan pustaka pengujian untuk memberikan gambaran tentang praktikum yang dilakukan yaitu getaran

(13)

3 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

Pada bab 3 ini berisi tentang diagram alur percobaan yang menjelaskan tentang langkah-langkah percobaan, alat dan bahan yang digunakan dan prosedur percobaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab 4 ini berisi tentang hasil dari percobaan yang telah dilakukan serta pembahasan tentang hasil percobaan dan juga terdapat jawaban pertanyaan tugas modul

BAB V PENUTUP

Pada bab 5 ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian dan saran untuk percobaan

(14)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.

Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Getaran adalah gerak bolak balik atau gerak osilasi suatu benda yang mempunyai massa dan mempunyai elastisitas seperti sistem pegas massa (Hidayat, 2017)

Jika ditinjau dari jenis gerakannya maka getaran terbagi menjadi dua jenis yaitu

a. Vibrasi rectilinear

Massa bergerak naik turun atau bolak balik b. Vibrasi rotasional

Massa bergerak berputar

Gambar 2.1 Getaran (Sumber : amongguru.com)

Untuk mengetahui besar getaran dari sebuah benda maka diperlukan sebuah alat yang dapat mengukur getaran tersebut. Alat tersebut bernama Vibration Meter

(15)

5 Vibration meter merupakan sebuah instrument atau alat yang digunakan untuk mengukur getaran yang dihasilkan sebuah benda. Dalam pengukuran getaran ini terdapat sebuah fungsi yang didapat yaitu untuk mengetahui sesuatu yang tidak normal pada mesin sehingga dapat mencegah kerusakan besar yang akan terjadi. Cara yang dilakukan yaitu mengukur getaran dengan Vibration Meter yang disesuaikan dengan nilai batas yang telah di tentukan. Terdapat beberapa tipe dari perangkat analisis Vibration Tester yaitu (Hidayat, 2017)

1. Sensor Getaran

Jika dilihat dari konsep maka sensor getaran memiliki fungsi untuk mengubah besar signal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik umumnya memiliki bentuk tegangan listrik (Hidayat, 2017) 2. Dinamic Signal Analizer (DSA)

DSA adalah getaran mesin yang terbentuk dalam kombinasi kompleks dari sinyal tempat sumber getaran pada mesin (Hidayat, 2017)

Gambar 2.2 Vibration Meter (Sumber : Shopee.co.id)

2.2 Definisi Getaran Bebas dan Getaran Paksa

Terdapat beberapa tipe getaran yang terjadi pada benda, jenis getaran tersebut dapat diklasifikasian menjadi beberapa diantaranya getaran bebas dan getaran paksa yang memiliki definisi sebagai berikut

1. Getaran Bebas

Getaran bebas merupakan jenis getaran yang terjadi akibat beban struktur tanpa adanya gangguan dari beban luar sehingga struktur tersebut dapat bebas bergetar. Dalam getaran tersebut tidak ada gaya luar apapun yang mempengaruhi dari terjadinya getaran tersebut (Abdullah, 2021)

(16)

6 2. Getaran Paksa

Getaran Paksa merupakan jenis getaran yang terjadi bila pada sistem getaran mekanis (misalnya pegas berbeban) bekerja pula gaya luar yang bersifat periodik (gaya bolak balik). Selain itu terjadi juga getaran paksa teredam ketika terjadi gaya peredam (Kunlestiowati, 2010)

2.3 Definisi Gelombang dan Jenisnya

Gelombang adalah getaran yang merambat dalam suatu medium.

Gelombang timbul yaitu karena adanya sumber getaran yang terus menerus bergerak, sehingga perambatan gelombangnya dapat memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lainnya (Farida, 2020). Berdasarkan mediumnya gelombang terbagi menjadi dua yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang arah rambatannya memerlukan medium perantara sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang arah rambatannya tanpa menggunakan medium (Yasid, 2016). Contoh dari gelombang mekanik yaitu gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang permukaan air dan lain sebagainya. Sedangkan Contoh dari gelombang elektromagnetik yaitu gelombang cahaya, sinar infra merah, sinar ultraviolet, sinar X dan sinar gamma. (Rahmaniah, 2017)

Berdasarkan rambatannya gelombang terbagi menjadi dua jenis yaitu gelombang transversal yang merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya, dan gelombang longitudinal yang merupakan gelombang gelombang yang arah getarannya sama dengan arah rambatan (Farida, 2020)

Gambar 2.3 Gelombang Transversal (Sumber : amongguru.com)

(17)

7 Gambar 2.4 Gelombang Longitudinal

(Sumber : amongguru.com)

2.4 Pengertian Correction Weight, Trial Weight, dan Crest Factor Pada perhitungan beban terdapat istilah berupa correction weight, trial weight dan crest factor. Correction Weight merupakan hasil final perhitungan yang berfungsi sebagai penentu besar dan letak penyeimbang massa yang akan di pasang pada hole rotor agar dapat mengurangi nilai Amplitudo, Trial Weight merupakan beban yang digunakan untuk mengetahui massa penyeimbang untuk mengurangi nilai amplitudo (Rubania, 2019), Crest Factor merupakan sebuah pengukuran analisis sinyal dengan parameter yang didefinisikan nya yaitu rasio nilai absolut maksdsimum dari nilai RMS sinyal (Kamiel, 2019).

2.5 Frekuensi, Amplitudo, Periode

Dalam getaran terdapat tiga parameter yang menjadi tolak ukur yaitu frekuensi, amplitudo dan periode yang masing masing memiliki pengertian sebagai berikut

1. Frekuensi

Frekuensi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan berapa banyak gelombang yang terjadi pada tiap detiknya dalam satuan Hz. Bila ada tulisan 50 Hz berarti ada 50 gelombang yang terjadi dalam 1 detik, yang mana 1 gelombang terdiri atas 1 bukit dan 1 lembah. Ini berarti 1 buah gelombang memakan waktu 1/50 detik = 0.02detik untuk terksekusi sepenuhnya (Arrosyid, 2018)

(18)

8 Gambar 2.5 Grafik Frekuensi

(Sumber : Arrosyid, 2018)

2. Amplitudo

Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.

Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasi besarnya gangguan yang terjadi. Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan makin besar gangguan yang terjadi, besarnya amplitudo bergantung pada tipe mesin yang ada. Ada tiga parameter untuk menggambarkan besarnya amplitudo yaitu:

displacement, velocity, dan acceleration. Displacement dapat diukur dengan displacement tranduser pada batas frekuensi kurang dari 10 Hz. Velocity dapat diukur menggunakan velocity tranduser pada batas frekuensi 10 sampai 2000 Hz, dan Acceleration sangat berguna untuk pengukuran 0.2- 500 Hz untuk low frequency accelerometer dan 5-20.000 Hz untuk high frequency accelerometer

Selain itu ada 4 cara berbeda untuk mengekspresikan vibration amplitudo level yaitu: peak to peak, zero to peak, root mean square (RMS), dan average. Peak to peak adala jarak dari puncak positif atas ke puncak negatif bawah. Zero to peak or peak adalah pengukuran dari garis nol ke puncak positif atas atau dari garis nol ke puncak negatif bawah. Root mean square (RMS) adalah pengukuran sebenarnya dari kekuatan dibawah kurva dengan nilai 0.707 peak. Average adalah nilai 0.637 kali puncak gelombang sinus (Mara, 2018)

(19)

9 3. Periode

Periode merupakan Waktu yang dibutuhkan 1 gelombang untuk tereksekusi seluruhnya biasa disebut Periode gelombang misalnya yaitu 1 gelombang yang terbagi menjadi 1 bukit dan 1 lembah dapat terkesekusi dalam waktu 1 detik (Arrosyid, 2018).

Gambar 2.6 Amplitudo dan Periode (Sumber : Saturadar.com)

2.6 Penyebab Terjadinya Getaran dan Cara Mengatasinya

Pada mesin yang umumnya memiliki prinsip bergerak secara berputar, memiliki potensi getaran akibat kecacatan yang terjadi pada bagian mesin tersebut, lebih spesifiknya terhadap poros. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya getaran

1. Unbalance Mass

Unbalance adalah kondisi dimana rotor yang berputar menimbulkan getaran akibat gaya sentrifugal. Kondisi Unbalance dapat dibagi menjadi dua yaitu unbalance yang terjadi pada satu bidang bisa disebut static unbalance, unbalance yang terjadi pada beberapa bidang disebut couple unbalance dan gabungan dari kedunya yang bisa disebut dynamic unbalance. Dalam keadaan tidak seimbang, vektor gaya yang berputar bersama poros menyebabkan satu osilasi per putaran. Terdapat karakteristik utama dari getaran yang diakibatkan oleh keadaan unbalance.

Yaitu, gelombang sinus murni dengan satu frekuensi per putaran poros, vektor gaya yang berputar, dan amplitudo yang meningkat dengan meningkatnya kecepatan. Apabila keadaan unbalance pada rotor tidak dideteksi sedari awal mesin dioperasikan maka besar kemungkinan

(20)

10 menyebabkan kerusakan struktur pada rotor itu sendiri. Bila tidak segera ditangani akan mengakibatkan kerusakan komponen lainnya seperti cepat ausnya bearing dan kerugian daya yang tentunya akan mengurangi kualitas produksi. Selain itu jika sistem mengalami shutdown dari proses produksi yang tentunya menyebabkan hilangnya waktu produktif karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan cukup dan biaya pemeliharaan yang besar karena banyaknya komponen yang harus diganti. Oleh karena itu, untuk mengurangi gaya unbalance adalah dengan melakukan proses balancing. Proses balancing dilakukan dengan tindakan menambahkan atau mengurangi massa pada sistem rotor (Hadmoko, 2016)

Gambar 2.7 Static Unbalance (Sumber : irdproducts.com)

Gambar 2.8 Couple Unbalance (Sumber : irdproducts.com)

Gambar 2.9 Dynamic Unbalance (Sumber : irdproducts.com)

(21)

11 2. Missalignment

Misalignment merupakan kondisi dimana terjadi penyimpangan pada titik pusat antara dua poros yang dihubungkan (dua poros terletak tidak pada satu sumbu). Jika misalignment terjadi pada kopling maka akan mempercepat kerusakan kopling, bearing dan menimbulkan vibrasi berlebihan. Secara umum. Secara umum missalignment terbagi menjadi tiga jenis yaitu Offset misalignment yang terjadi jika kedua garis sumbu poros berputar sejajar namun garis sumbu dari poros tersebut tidak sejajar yaitu kedua garis tengah kedua poros tidak salam satu sumbu. Offset missalignment, juga dapat disebut missalignment pararel, Angular Misalignment atau disebut juga Face Alignment. Angular misalignment merupakan keadaan poros tidak parallel tapi menimbulkan sudut antara dua poros, Combination missalignment merupakan kejadian gabungan antara parallel missalignment dan angular missalignment dimana kedua garis tengah tidak terletak pada satu sumbu dan terdapat sudut antara dua poros tersebut (Rahayu, 2017). Ciri –ciri terjadinya missalignment dapat diketahui dari kondisi seperti memiliki komponen getaran pada frekuensi 2x putaran shaft dan huga menyebabkan getaran yang dominan pada arah axial, komponen-komponen mesin akan mengalami tarikan dan juga tekanan melalui kopling yang dapat mengakibatkan gesekan berlebih pada elemen putar dan race pada bearing yang berujung pada keausan bearing (Akbar, 2021)

Gambar 2.10 Misalignment Sejajar (Sumber : Rahayu, 2017)

(22)

12 Gambar 2.11 Misalignment Menyudut

(Sumber : Rahayu, 2017)

Gambar 2.12 Misalignment Kombinasi (Sumber : Rahayu, 2017)

2.7 Aplikasi Getaran Pada Mesin

Selain getaran yang merugikan pada mesin karena dapat merusak komponen yang terdapat pada mesin tersebut, terdapat juga getaran yang memang sengaja diciptakan pada mesin untuk tujuan tertentu sebagai berikut

1. Bel

Pada bel terdapat prinsip getaran yang bekerja yaitu pada bagian luar dari bel tersebut yang dipukul oleh komponen pemukul yang kemudian akan bergetar dan menghasilkan suara yang berguna untuk berbagai situasi misalnya pada bel rumah.

Gambar 2.13 Bel (Sumber : blibli.com)

(23)

13 2. Mesin Pengayak Tepung

Dalam prosesnya mesin pengayak tepung menggunakan prinsip getaran pada bagian saringan, saringan tersebut bergerak dengan bergetar untuk memisahkan ukuran tepung yang halus dan kasar selain itu juga dapat memisahkan benda lain yang tercampur dalam tepung tersebut

Gambar 2.14 Mesin Pengayak Tepung (Sumber : astromesin.com)

3. Sikat Gigi Elektrik

Sikat gigi elektrik juga menggunakan prinsip getaran pada bagian kepala dari sikat gigi tersebut agar bisa bergerak berulang untuk membersihkan gigi sehingga mengurangi pergerakan tangan dan lebih efisien

Gambar 2.15 Sikat Gigi Elektrik (Sumber : lazada.com)

(24)

14

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum

Diagram alir praktikum Getaran dapat dilihat pada gambar 3.1 Mulai

Prosedur tahap pertama

Literatur

Mempersiapkan alat dan bahan praktikum getaran

Mencatat hasil dari pengamatan di tahap pertama Menimbang berat masing-masing baut 1, 2 dan 3

Mencatat hasil pengukuran berat baut 1, 2 dan 3

Menghidupkan motor listrik dan tunggu hingga stabil

Mengukur kecepatan putaran motor listrik dengan tachometer

Prosedur tahap kedua

(25)

15 Mengukur getaran V0 menggunakan vibration meter

Merekam hasil data pada vibration meter selama 20 detik

Mematikan motor lsitrik

Mencatat hasil dari pengamatan kedalam blangko percobaan

Prosedur tahap ketiga

Memasang baut pada cakram di posisi T1

Menyalakan motor listrik lalu tunggu hasil hingga stabil

Mengukur getaran dengan vibration meter

Merekam hasil data pada vibration meter

Mematikan motor listrik

Mencatat hasil rekaman kedalam blangko percobaan

Melepas baut pada cakram di posisi T1

(26)

16 Gambar 3.1 Diagram Alir

(Sumber : Pribadi)

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut

3.2.1 Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan yaitu sebagai berikut 1. Vibration Meter

Gambar 3.2 Vibration Meter (Sumber : Laboratorium FDM)

Kesimpulan

Selesai

Mengulangi langkah 1 sampai 7 pada titik lain

Merapihkan alat dan bahan praktikum pada tempat semula

(27)

17 2. Neraca Digital

Gambar 3.3 Neraca Digital (Sumber : Laboratorium FDM)

3. Tachometer

Gambar 3.4 Tachometer (Sumber : Laboratorium FDM)

4. Motor Listrik

Gambar 3.5 Motor Listrik (Sumber : Laboratorium FDM)

(28)

18 5. Poros

Gambar 3.6 Poros (Sumber : Laboratorium FDM)

6. Cakram

Gambar 3.7 Cakram (Sumber : Laboratorium FDM)

7. Sarung Tangan

Gambar 3.8 Sarung Tangan (Sumber : Laboratorium FDM)

(29)

19 3.2.2 Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut 1. Baut dan Mur

Gambar 3.9 Baut dan Mur (Sumber : Laboratorium FDM)

3.3 Prosedur Pengujian

Prosedur praktikum yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut

a. Prosedur Tahap Pertama

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum getaran

2. Menimbang berat masing-masing baut (Baut 1, baut 2, baut 3) dengan menggunakan timbangan

3. Mencatat hasil pengukuran berat baut 1, baut 2, dan baut 3

4. Menghidupkan motor listrik lalu tunggu hingga motor listrik dalam keadaan stabil

5. Mengukur kecepatan putaran motor listrik lalu tunggu hingga motor listrik dalam keadaan stabil

6. Mengukur kecepatan putaran motor listrik lalu tunggu hingga motor listrik dalam keadaan stabil

7. Mencatat hasil dari pengamatan di tahap pertama b. Proesdur Tahap Kedua

1. Mengukur getaran pada titik V0 secara vertikal, horizontal, dan aksial pada beban Tw = 0 dengan menggunakan vibration meter

2. Merekam hasil data pada vibration meter selama 20 detik

(30)

20 3. Mematikan motor listrik

4. Mencatat hasil dari pengamatan kedalam blangko percobaan c. Prosedur Tahap Ketiga

1. Memasang baut pada cakram di posisi T1

2. Menyalakan motor listrik lalu tunggu hingga stabil

3. Mengukur getaran pada titik V1, V2 dan V3 secara vertical, horizontal, dan aksial pada beban T1 dengan menggunakan vibration meter 4. Merekam hasil data pada Vibration Meter pada titik V1, V2, dan V3

masing-masing selama 20 detik 5. Mematikan motor listrik

6. Mencatat hasil rekaman ke dalam blangko percobaan 7. Melepas baut pada cakram di posisi T1

8. Mengulangi langkah 1 sampai 7 pada titik V1, V2, V3 secara vertikal, horizontal, dan axial dengan menggunakan beban T2, T3 T1 + T2, T1 + T3, T2 + T3, Dan T1 + T2 + T3

9. Merapihkan alat dan bahan praktikum dan letakan pada tempat semula

(31)

21

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum

Setelah dilakukan pengujian maka didapat data getaran pada instalasi pengujian dengan menggunakan alat vibration meter yang diletaakan pada beberapa titik dan beberapa macam pembebana sebagai berikut

Tabel 4.1 Data V0 Pada TW 0

TW = 0 KG

V0

V H A

73 113,1 61,6

69,9 113,3 84,2

79 113,8 85,3

77,9 113,5 63,5 78,2 114,4 69,7 81,1 114,3 87,1 74,7 116,6 89,5 75,7 117,3 90,5 76,7 116,4 90,9 73,1 116,1 90,3 78,7 116,3 92,9 73,7 116,8 90,4

79 116,1 89,4

78,4 118,1 95,7

79,2 118 96,9

69 118,7 97,1

78 117,1 99,6

81,5 116 96,3

81,8 117,5 98,6 88,3 117,3 100,8 78,3 117,5 101,1 77,1 117,4 100,7

81,8 117,3 101

75,4 117,9 101,9

78,4 117 93,4

83 117,3 81,8

81,1 117,6 86,6 90,2 117,4 80,5

(32)

22 89,5 117,9 95,4

86,3 117,4 100,4 AVG 78,93333 116,5133 90,43667

MAX 90,2 118,7 101,9

MIN 69 113,1 61,6

Tabel 4.2 Data V1 V2 V3 Pada T1

T1 = 0, 021 k g

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

15,5 15,7 15,4 116,1 118 117 116,9 116,5 119,5 13,3 14 13,5 115,8 118,7 116,7 116,1 116,9 118,5 10,4 11,1 10,6 115,5 117,7 116,8 117 116,6 118

7,9 8,5 8,1 114,5 116,4 116,1 116,7 116,4 118,5 5,9 6,4 6,1 116,2 117,3 116,9 117 116,3 117,9 5 4,7 7,8 115,7 117,8 117,2 117,4 115,3 117,5 8,6 5,9 9 115,6 116,7 116,6 116,5 115,8 117,7 7,6 8,1 7,3 116,6 117 116,7 116,9 116,7 118

6 6,7 5,6 116,4 117,3 117,2 117,6 116,8 117,4 4,5 5,2 4,2 116,2 116,3 117,1 117,3 117 117,9 3,4 3,9 3,2 115,8 116,5 116,4 117,7 117,3 118,4 2,5 2,9 2,4 115,5 116,6 117,1 117,3 116,8 119,2 1,9 2,2 1,8 115,7 116,2 117,3 116,7 116 117,7 1,4 1,6 1,3 115,4 116 117,6 117,4 117,4 118,6 1,1 1,2 1 117 116,2 117 115,7 117,1 117,5 2,6 3 4,7 117,4 115,8 117,5 116,5 117,3 117,8 5,6 5,7 5,5 116,7 116,3 117,8 115,9 116,1 118,2 5,1 5 4,4 116,4 116,7 117,9 116,5 117 118,3 4 3,9 3,5 116,5 117,4 117,4 117,1 116,7 117,7 3,2 3,1 2,8 115,8 117,2 117,5 116,3 116,1 117,8 2,5 2,5 2,2 116,2 117,5 117,1 116,4 117 118,4 2 1,9 1,7 116,3 117 117,4 116,9 117,1 118,3 1,5 1,5 1,4 115,6 117,4 117,5 117,2 116,6 118,6 1,2 1,1 1,1 116 117,5 117,1 117,2 116,8 118,3 0,9 0,9 0,8 117,4 116,7 116,7 116,6 117,1 118 0,7 0,6 0,6 116,9 116,2 117,5 117 117 118,5 0,5 0,5 0,5 117,3 117,6 117,4 117,5 117,3 118,2 0,3 0,3 0,4 116,7 116,4 117,3 117,2 117 117,7

(33)

23 0,2 0,2 0,3 116,1 115,5 117,2 117,1 117,7 118,3 0,1 0,1 0,2 115,7 117,2 116,6 117 116 118,7 AVG 4,18 4,28 4,24 116,1 116,9 117,1 116,8 116,7 118,1 MAX 15,5 15,7 15,4 117,4 118,7 117,9 117,7 117,7 119,5 MIN 0,1 0,1 0,2 114,5 115,5 116,1 115,7 115,3 117,4

Tabel 4.3 Data V1 V2 V3 Pada T2

T2 = 0, 021 k g

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

15,5 16 15,3 113,2 115,1 97,4 99,7 91,8 104,8 12,7 13,6 13,4 112,6 114,2 97,7 99,9 93 105,6 9,8 10,6 10,6 113,2 113,4 97,3 99,7 92,1 105,2 7,4 8 8,7 113,3 112,8 97,5 100,2 91 102,1 5,6 6 6,7 113,7 113,7 101 100,1 93,9 102 4,2 4,5 7,6 114,1 114,5 112 100,4 92,6 103,1 3,1 3,4 9 114,5 116,3 112,7 99,9 94,4 104,3 4,8 4,2 7,3 113,5 115,2 112,9 99,8 93,3 101,2 6,5 6,8 5,6 113,7 113,6 112,1 99,3 92,6 101,3 5,4 5,6 4,2 114,1 115,7 112,2 98,2 94,5 100,1 4,1 4,3 3,2 113,7 114 112,4 98,4 91,7 100,3 3,1 3,3 2,4 113,4 114,4 112,7 99,8 93,8 99,8 2,3 2,4 1,7 113,5 113,3 112,6 100,2 95,2 101

3 2 1,3 113,4 113,1 113,4 101,7 94,8 102 5,5 4,4 0,9 114 113,9 113,3 101 90,5 101 4,4 5,7 1 113,5 114,2 113 100,4 94,5 101,8 3,3 4,9 4,7 113 113,6 113,2 100,5 92,7 102,3 2,6 3,8 5,5 113,1 114,3 113 100,6 93,1 101,9 2,1 3 4,4 113,6 113,8 113,1 99,5 94,3 102,4 1,6 2,3 3,5 113,9 114,1 113,3 99,6 93,9 102,5 1,3 1,8 2,8 114,1 114,9 112,1 100,4 93,5 102,4 1 1,4 2,2 114,2 114,2 113,2 99,6 94,8 103 0,7 1,1 1,7 114,6 114,3 113,3 100,6 94,9 102,8 0,5 0,8 1,3 113,7 114,4 113 101,4 91,9 102,3 0,4 0,6 1 114,3 114,2 112,7 101,7 91,5 102,1 0,3 0,5 0,7 115 114,9 111,7 101,6 93,6 104 0,2 0,3 0,5 114,8 114,5 111,9 100,6 93,8 103,7 0,1 0,2 0,4 114,1 115,1 112,4 99,7 94,1 101,7 0 0,1 0,3 113,3 115,3 113,4 100,8 92,7 102,2

(34)

24 0 0 0,2 114,5 114,7 113 100,9 91,8 102,1 AVG 3,71 4,05 4,27 113,7 114,3 110,3 100,2 93,21 102,3 MAX 15,5 16 15,3 115 116,3 113,4 101,7 95,2 105,6

MIN 0 0 0,2 112,6 112,8 97,3 98,2 90,5 99,8

Tabel 4.4 Data V1 V2 V3 Pada T3

T3 = 0, 021 k g

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

15,3 15,6 15,3 106,2 106,2 111,3 110,9 109,4 114,2 12,5 12,9 13,4 106,8 107,3 111 111,8 109,5 114,4 9,6 10 10,6 107,2 107,4 110,2 111,5 108 114,9 7,3 7,6 8,1 107,8 106,1 111,1 111,2 109,7 114,2 5,5 5,7 6,1 108,4 105,1 112,4 111,8 109,3 114,5 4,1 4,3 7,4 108,1 106 111,3 111,9 108 114,4 3,2 3,2 9,7 107,6 107 110,6 111,1 109,8 115,4 7 2,4 7,3 106,7 106,5 111,2 111,5 109,2 115,5 6,4 4,4 5,6 107,3 105,6 111,6 112,1 109,6 114,8 5 4,9 4,2 106,9 106,9 111,2 111,8 110 115,4 3,8 4,8 3,2 107,7 106,7 111,9 112,1 107,3 116,2 2,8 4,2 2,4 108,1 107 112,2 111,9 109,3 114,2 2,1 4,1 1,8 107,8 107,1 112,5 111,2 108,2 114,8 1,8 4 1,3 107,6 107,8 112,6 111 110,2 114,5 4,5 3,4 1 107,3 108,6 113 111,1 110 114,6 5,8 2,6 4,7 107,9 107,9 112,4 112,6 108,7 114,2 4,8 2 5,6 108,1 107,4 112,5 110,8 109,2 114,3 3,7 1,5 4,5 107,7 107,1 111,9 111,9 106,3 114,2 2,9 1,2 3,6 107,8 107,6 112,6 111,7 104,8 114,4 2,3 0,9 2,8 107,9 106,5 112,5 111 104,5 115 1,8 0,7 2,3 108,5 105,9 112,4 111,4 103,8 114,4 1,4 0,6 1,8 109 107,8 112,3 111,9 104,8 114,2 1,1 0,4 1,5 108,9 108,5 112,6 110,8 103,9 115 0,9 0,3 1,1 108,5 107,7 112,7 111 104,5 114,8 0,7 0,2 0,9 108 109,1 112,3 111,2 104,9 114,5 0,5 0,1 0,7 108,4 107,8 112,7 110,9 104,4 114,7 0,4 0 0,6 107,6 108,5 112,8 111,3 105 114,2 0,3 0 0,5 108,6 107,4 112,5 110,7 105,4 114,5 0,2 0,1 0,4 108 107,8 113,2 111,1 104,2 114,3 0,1 0 0,3 107,9 108,1 112,7 110,3 106,1 114,1

AVG 3,926

667

3,403

333 4,29

107,8 1

107,2 133

112,0 733

111,3 833

107,2 667

114,6 3 MAX 15,3 15,6 15,3 109 109,1 113,2 112,6 110,2 116,2

(35)

25 MIN 0,1 0 0,3 106,2 105,1 110,2 110,3 103,8 114,1

Tabel 4.5 Data V1 V2 V3 Pada T1 & T2

T1 = 0, 021 k g dan T2 = 0, 021 Kg

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

14,7 15 15,4 111,2 112,9 115,1 112,3 110,1 110,6 11,7 12 13,4 110,3 111,8 115,6 112,1 111,8 111,3 9 9,2 10,5 110,7 112,8 115,1 112 111,5 111,5 6,8 7 8 110,6 112,3 116 112,3 110,3 111,1 5,1 5,2 6 110,5 110,5 115,8 112,4 108,6 111 3,8 3,9 6,9 110,9 112,9 115,5 112,3 108,2 111,3 2,8 2,9 8,9 110,6 111,6 114,7 112,6 109,1 111,4 5,6 4,7 7,4 110,5 112,8 115 112,4 108,5 111,2 6,2 6,2 5,7 110,6 112,2 115,7 112 110,5 111,4 5,1 5,3 4,3 110,4 112,1 116,1 112,8 111,6 111,3 3,8 4 3,2 111,4 113,2 115,5 112,5 110 111,5 2,9 3 2,4 112,4 114,7 115,6 112,1 110,8 111 2,3 2,4 1,8 111,8 115,8 115,4 112,5 109,8 111,3 4,2 4,4 1,3 111,9 112,5 115,8 112,4 107,3 112,1 5,8 5,8 1 111,4 113,9 115,6 112 108,4 111,9 5,2 5,1 1,2 111 112,9 115,2 112,3 108,2 111,8 4 4 5 111,6 113,5 115,4 112,7 109,5 111,7 3,1 3,1 5,6 112,3 114 115,9 113 109,9 111,4 2,4 2,4 4,4 111,2 115,5 115,5 112,3 108,9 111,9 1,9 1,9 3,5 111,7 115,2 115,6 112,4 110 112 1,5 1,5 2,8 111,3 114,4 115,3 112,9 108 111,5 1,2 1,2 2,2 111,5 112,7 115,1 112,8 107 111,6 0,9 0,9 1,7 111,8 112,3 116 112,6 108,2 111,4 0,7 0,7 1,3 111,5 112,2 115 113 106,8 111,7 0,5 0,5 1 111,1 113,2 115,2 113,2 107,5 111,6 0,4 0,4 0,8 111,7 112,9 115 113 111 111,2 0,3 0,3 0,6 111,5 113,2 114,8 113,2 108,3 111,5 0,2 0,2 0,4 111,9 113,6 115,7 112,8 109 111,8 0,1 0,1 0,3 111,5 113,5 115,2 112,5 109,7 111,7 0 0 0,2 111,2 113,1 115,1 113,2 107,9 111,6

AVG 3,74

3,776

667 4,24

111,2 667

113,1 4

115,4 167

112,5 533

109,2 133

111,4 8 MAX 14,7 15 15,4 112,4 115,8 116,1 113,2 111,8 112,1

MIN 0 0 0,2 110,3 110,5 114,7 112 106,8 110,6

(36)

26 Tabel 4.6 Data V1 V2 V3 Pada T1 & T3

T1 = 0, 021 K g & T3 = 0,0 21 Kg

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

16,0 15,5 14,1 111,0 112,1 112,4 110,9 109,2 116,6 13,7 12,7 14,9 110,6 111,8 113,2 110,7 108,6 118,2 10,7 9,8 12,2 109,4 112,1 113,1 111,1 109,3 117,2 8,1 7,5 9,5 109,0 112,2 112,7 110,8 109,0 116,5 6,1 5,6 7,2 109,2 112,1 113,1 111,3 108,4 116,1 4,6 4,2 5,4 110,2 112,2 112,9 110,6 109,0 116,0 3,4 3,1 8,7 109,7 111,6 113,1 110,5 108,4 116,6 4,6 4,6 8,4 111,4 112,3 113,6 110,2 109,6 116,9 6,8 6,5 6,6 111,2 112,6 112,9 110,3 107,6 116,5 5,6 5,4 5,0 110,4 112,0 113,6 109,2 108,8 116,4 4,3 4,2 3,8 110,8 112,3 113,3 108,7 110,1 117,3 3,3 3,1 2,8 111,1 112,6 112,9 109,9 108,6 116,7 2,4 2,4 2,1 111,7 113,1 113,3 110,1 107,5 117,0 1,9 2,8 1,6 111,5 112,1 113,2 111,1 108,7 116,5 3,8 5,4 1,2 112,0 111,6 113,0 111,9 109,0 116,6 5,8 5,6 0,9 111,5 112,3 112,8 112,4 107,8 116,2 5,1 4,5 2,4 110,6 114,8 113,2 111,9 109,6 117,0 3,9 3,5 5,7 112,3 115,1 112,6 111,8 108,0 116,8 3,1 2,7 5,1 111,8 113,2 113,3 111,9 111,4 116,1 2,4 2,1 3,9 111,4 114,5 113,4 111,7 111,3 116,3 1,9 1,7 3,1 112,0 113,7 113,1 112,3 109,8 116,8 1,5 1,3 2,5 111,4 116,7 113,2 111,8 109,0 116,7 1,2 1,0 2,0 111,9 115,8 113,6 110,1 109,2 116,1 0,9 0,8 1,6 112,0 115,3 113,4 110,2 109,0 116,4 0,7 0,6 1,2 112,3 116,0 113,5 111,6 109,6 116,6 0,5 0,4 0,9 111,0 114,6 112,6 112,1 109,5 116,4 0,4 0,3 0,7 113,2 113,9 113,6 112,3 108,6 116,3 0,3 0,2 0,5 112,7 113,7 113,2 111,8 109,2 116,2

(37)

27 0,2 0,1 0,3 112,9 114,1 113,5 112,3 110,3 116,8 0,1 0,0 0,2 111,9 114,4 113,2 112,6 111,8 116,1 AVG 4,11 3,92 4,48 111,27 113,36 113,15 111,14 109,20 116,60 MAX 16 15,5 14,9 113,2 116,7 113,6 112,6 111,8 118,2

MIN 0,1 0 0,2 109 111,6 112,4 108,7 107,5 116

Tabel 4.7 Data V1 V2 V3 Pada T2 & T3

T2 = 0,021 K g & T3 = 0,0 21 Kg

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

15,6 15,4 15,3 115,8 116,0 116,4 116,5 117,5 116,3 12,8 12,5 13,5 116,2 116,3 116,2 116,3 117,4 116,1 9,9 9,6 10,6 116,9 114,8 115,7 116,1 116,5 119,1 7,5 7,3 8,1 117,4 116,4 116,2 116,5 116,9 117,1 5,7 5,5 6,1 116,3 116,1 115,5 116,4 116,4 116,2 4,2 4,1 7,1 116,2 115,9 116,3 116,0 116,6 117,6 3,2 3,1 9,0 115,9 116,1 116,1 116,4 117,3 118,5 4,1 5,4 7,4 115,3 115,2 116,0 116,2 116,9 118,7 6,5 6,4 5,7 116,4 115,8 116,7 116,4 116,8 118,5 5,5 5,3 4,3 116,2 116,8 116,1 115,9 116,7 117,8 4,2 4,0 3,2 116,0 116,1 116,8 116,2 117,0 119,1 3,2 3,0 2,4 116,1 115,5 116,9 115,9 117,1 118,5 2,4 2,3 1,8 116,3 115,7 117,1 115,7 117,0 117,3 2,9 2,8 1,3 115,8 116,0 116,5 116,4 117,3 115,6 5,4 5,4 1,0 116,1 116,2 117,1 115,6 116,7 116,5 5,6 5,6 4,7 116,6 116,1 117,7 115,4 117,6 116,7 4,4 4,5 5,6 116,4 115,5 116,4 115,7 118,2 116,1 3,4 3,4 4,5 116,2 115,7 117,4 115,3 117,2 116,5 2,6 2,6 3,5 119,2 116,9 117,2 115,7 117,1 116,4 2,1 2,2 2,8 118,3 116,5 116,6 115,8 117,4 116,3 1,6 1,8 2,3 117,5 116,3 117,0 116,0 117,3 116,1 1,3 1,4 1,8 117,2 116,0 116,5 116,1 117,8 117,0

(38)

28 1,0 1,1 1,3 116,9 116,4 116,9 115,6 118,5 116,9 0,7 0,9 1,0 117,3 116,5 116,5 115,8 120,5 116,6 0,6 0,7 0,7 117,9 115,7 116,7 115,6 121,0 116,3 0,4 0,5 0,5 118,2 116,0 117,7 116,0 118,8 116,6 0,3 0,4 0,4 118,0 115,9 117,5 115,4 119,4 116,9 0,2 0,3 0,3 116,5 115,6 116,9 115,5 117,8 116,5 0,1 0,2 0,2 117,2 115,8 116,7 115,7 117,5 116,4 0,0 0,1 0,1 116,6 116,4 117,9 116,2 117,7 116,6 AVG 3,91 3,92 4,22 116,76 116,01 116,71 115,94 117,6 117,03 MAX 15,6 15,4 15,3 119,2 116,9 117,9 116,5 121 119,1

MIN 0 0,1 0,1 115,3 114,8 115,5 115,3 116,4 115,6

Tabel 4.8 Data V1 V2 V3 Pada T1 T2 T3

T1, T2, T3 = 0, 021 kg

V1 V2 V3

V H A V H A V H A

9,1 10,1 10 114,7 114,8 108 113,7 109,1 114,2 6,9 7,7 7,6 114,2 114 107,7 114,1 109,2 114 5,1 5,8 5,7 114,1 113,5 109,3 113,7 108,9 114,6 3,8 4,3 4,3 113,8 113,1 109 113 109,1 114,5 2,9 3,2 3,2 114,2 113,3 109,3 114,1 109,4 114,3 6,5 2,4 6,9 114,9 114,6 109,2 114 108,9 114,5 6,3 5,5 6,5 114,7 114,1 109,1 113,6 107,9 115

5 5,6 6,2 114,6 114,6 109,8 113,7 108,2 115,7 3,8 5 4 114,7 114,3 110 114,2 108,7 115,4 2,9 4 3 114,3 115,5 109,8 113,6 109,1 115,3 2,2 4,4 2,2 114,8 114,9 109,5 113,8 109,2 116 2,9 5,6 1,8 115,1 115,2 110,6 114,8 108,6 115,9 5,5 4,6 3 114,8 116,7 109,5 114,2 108,5 115,8 5,4 3,5 4 114,7 116,1 109,2 114,6 108,9 115,6 4,2 2,7 5,7 114,5 115 109 115 108,7 115,9 3,3 2,1 4,9 115,1 119,2 109,2 115,1 108,6 115,5 2,6 1,7 3,8 114,5 116,9 109,6 114,4 109,2 115,7 2 1,3 2,3 114,3 114,8 109,3 115,1 108,1 116,6 1,6 1 1,8 115,1 112,8 109,7 115 108,6 117,5 1,2 0,8 1,1 114,9 114,2 109,9 114,2 108,4 116,9 0,9 0,5 0,8 113,3 114,5 109,7 114,8 108,5 117 0,7 0,4 0,6 112,4 116 109,6 115 109,1 116,7

(39)

29 0,5 0,3 0,4 112,7 116,4 109,2 115,1 109 116 0,4 0,2 0,3 113,2 115,7 109,3 115,2 108,8 117,1 0,3 0,1 0,2 113,9 114,9 109,6 114,3 109 116,8 0,2 0,1 0,1 119,9 115,7 109,5 114,7 109,4 115,8 0,1 0 0 113,9 115,1 109,4 114,6 109,1 115,6 0 0 0 112,9 115,8 109,9 114,7 109 115,4 0 0 0 113,3 115,6 109,1 115,6 109,5 115,9 0 0 0 112,5 115,2 109,4 114,4 108,9 115,2 Avg 2,87 2,76 3,01 114,3 115,0 109,3 114,4 108,8 115,6 Max 9,1 10,1 10 119,9 119,2 110,6 115,6 109,5 117,5

Min 0 0 0 112,4 112,8 107,7 113 107,9 114

4.2 Grafik dari Tabel

Berikut adalah penyajian grafik dari kumpulan data di atas

Gambar 4.1 Grafik TW Terhadap V0 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.2 Grafik TW Terhadap V0 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

0 20 40 60 80 100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

GRAFIK TW(V0) VERTIKAL

110 112 114 116 118 120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

GRAFIK TW(V0) HORIZONTAL

(40)

30 Gambar 4.3 Grafik TW Terhadap V0 (Aksiall)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.4 Grafik T1 Terhadap V1 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.5 Grafik T1 Terhadap V1 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

0 20 40 60 80 100 120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

GRAFIK TW(V0) AKSIAL

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V1) Vertikal

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V1) Horizontal

(41)

31 Gambar 4.6 Grafik T1 Terhadap V1 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.7 Grafik T1 Terhadap V2 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.8 Grafik T1 Terhadap V2 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V1) Aksial

113 114 115 116 117 118

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V2) Vertikal

113 114 115 116 117 118 119

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V2) Horizontal

(42)

32 Gambar 4.9 Grafik T1 Terhadap V2 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.10 Grafik T1 Terhadap V3 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.11 Grafik T1 Terhadap V3 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

115 115,5 116 116,5 117 117,5 118 118,5

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V2) Aksial

114 115 116 117 118

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V3) Vertikal

114 115 116 117 118

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V3) Horizontal

(43)

33 Gambar 4.12 Grafik T1 Terhadap V3 (Vertikal)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.13 Grafik T2 Terhadap V1 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.14 Grafik T2 Terhadap V1 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

116 117 118 119 120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T1(V3) Aksial

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V1) Vertikal

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V1) Horizontal

(44)

34 Gambar 4.15 Grafik T2 Terhadap V1 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.16 Grafik T2 Terhadap V2 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.17 Grafik T2 Terhadap V2 (Horizontall) (Sumber : Pribadi)

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V1) Aksial

111 112 113 114 115 116

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V2) Vertikal

111 112 113 114 115 116 117

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V2) Horizontal

(45)

35 Gambar 4.18 Grafik T2 Terhadap V2 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.19 Grafik T2 Terhadap V3 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.20 Grafik T2 Terhadap V3 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

85 90 95 100 105 110 115

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V2) Aksial

96 97 98 99 100 101 102

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V3) Vertikal

88 90 92 94 96

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V3) Horizontal

(46)

36 Gambar 4.21 Grafik T2 Terhadap V3 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.22 Grafik T3 Terhadap V1 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.23 Grafik T3 Terhadap V1 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

96 98 100 102 104 106 108

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

Grafik T2(V3) Aksial

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V1-VERTIKAL

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V1-HORIZONTAL

(47)

37 Gambar 4.24 Grafik T3 Terhadap V1 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.25 Grafik T3 Terhadap V2 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.26 Grafik T3 Terhadap V2 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V1-AKSIAL

104 105 106 107 108 109 110

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V2-VERTIKAL

102 104 106 108 110

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V2-HORIZONTAL

(48)

38 Gambar 4.27 Grafik T3 Terhadap V2 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.28 Grafik T3 Terhadap V3 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.29 Grafik T3 Terhadap V3 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

108 109 110 111 112 113 114

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V2-AKSIAL

109 110 111 112 113

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V3-VERTIKAL

100 102 104 106 108 110 112

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V3-HORIZONTAL

(49)

39 Gambar 4.30 Grafik T3 Terhadap V3 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.31 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.32 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

113 114 115 116 117

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T3-V3-AKSIAL

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V1-VERTIKAL

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V1-HORIZONTAL

(50)

40 Gambar 4.33 Grafik T1 T2 Terhadap V1 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.34 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.35 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

0 5 10 15 20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V1-AKSIAL

109 110 111 112 113

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V2-VERTIKAL

106 108 110 112 114 116 118

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V2-HORIZONTAL

(51)

41 Gambar 4.36 Grafik T1 T2 Terhadap V2 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.37 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.38 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Horizontal) (Sumber : Pribadi)

114 114,5 115 115,5 116 116,5

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V2-AKSIAL

111 111,5 112 112,5 113 113,5

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V3-VERTIKAL

104 106 108 110 112 114

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V3-HORIZONTAL

(52)

42 Gambar 4.39 Grafik T1 T2 Terhadap V3 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.40 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.41 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Horisontal) (Sumber : Pribadi)

109,5 110 110,5 111 111,5 112 112,5

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Vibration

Jumlah Data

T1+T2 V3-AKSIAL

0 5 10 15

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V1 (Vertikal)

0 5 10 15

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V1 (Horisontal)

(53)

43 Gambar 4.42 Grafik T1 dan T3 Terhadap V1 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.43 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.44 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Horisontal) (Sumber : Pribadi)

0 5 10 15

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V1 (Aksial)

108 109 110 111 112 113 114 115

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V2 (Vertikal)

111 112 113 114 115 116 117 118

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V2 (Horisontal)

(54)

44 Gambar 4.45 Grafik T1 dan T3 Terhadap V2 (Aksial)

(Sumber : Pribadi)

Gambar 4.46 Grafik T1 dan T3 Terhadap V3 (Vertikal) (Sumber : Pribadi)

Gambar 4.47 Grafik T1 dan T3 Terhadap V3 (Horisontal) (Sumber : Pribadi)

112 113 114 115

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V2 (Aksial)

108 109 110 111 112 113

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V3 (Vertikal)

107 108 109 110 111 112 113

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

T1 & T3 Terhadap V3 (Horisontal)

Gambar

Diagram alir praktikum Getaran dapat dilihat pada gambar 3.1  Mulai
Gambar 3.2 Vibration Meter  (Sumber : Laboratorium FDM)
Tabel 4.2 Data V1 V2 V3 Pada T1
Tabel 4.5 Data V1 V2 V3 Pada T1 & T2
+7

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that information asymmetry has a positive effect on the tendency of accounting fraud, spiritual intelligence negatively affects the tendency of accounting