PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah pepaya memiliki daging buah yang tebal dengan banyak biji kecil berwarna hitam berbentuk bulat di dalam buahnya. Hasil dari proses pengeringan tersebut adalah suatu bahan kering yang mempunyai kadar air sama dengan kadar air neraca udara normal atau setara dengan nilai aktivitas air yang aman dari kerusakan mikrobiologi, enzimatis dan kimia. Tujuan dari proses pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air bahan sehingga bahan menjadi lebih stabil, memperkecil volume bahan agar lebih ringan, menghemat biaya transportasi, pengemasan dan penyimpanan.
Proses pengeringan pada bahan mempunyai dua tujuan, yaitu sebagai cara untuk memperpanjang umur simpan bahan dengan mengurangi kadar air bahan dan mencegah tumbuhnya mikroorganisme atau pembusukan untuk meminimalkan biaya distribusi karena berat dan ukuran bahan lebih rendah. Kadar air suatu bahan menunjukkan banyaknya air yang terkandung dalam bahan tersebut, baik yang berupa air bebas maupun air terikat. Pada saat proses pengeringan, kadar air bahan mengalami penurunan, dan besarnya penurunan kadar air bahan juga berbeda-beda sesuai dengan banyaknya air yang diuapkan (Biksono, 2022).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat bahan yang dikeringkan adalah ukuran bahan, kadar air awal dan tekanan parsial bahan. Prinsip kerja alat ini adalah menurunkan kadar air pada bahan dengan cara menyalurkan panas dari elemen (yang mengubah energi listrik menjadi energi panas) dengan media udara.
Rumusan Masalah
Dimana percobaan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan buah pepaya dengan cara memisahkan sedikit air atau zat cair lain dari bahan padatnya sehingga dapat mengurangi kandungan sisa cairan pada bahan padat tersebut.
Tujuan
Manfaat
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan keseluruhan tugas praktikum pengeringan yang bertajuk “Evaluasi Kinerja Proses Pengeringan Pada Peralatan Vertical Rough Mill”. Mesin penggilingan kasar vertikal digunakan untuk menggiling bahan-bahan seperti: (campuran batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi). Selama proses pengeringan, pabrik bahan baku dapat mengeringkan bahan dengan kadar air 15% hingga <1%.
Alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan pengeringan bahan baku adalah vertical raw mill. Raw mill vertikal ini menggunakan bahan pengering yaitu udara panas yang berasal dari gas buang tungku dan gas buang preheater. Efisiensi termal harus diperhitungkan untuk mengetahui apakah kualitas panas yang digunakan sudah maksimal, dimana standar nilai efisiensi termal yang ditetapkan untuk vertical raw mill berada pada kisaran 85-100%.
Berdasarkan permasalahan diatas maka diputuskan untuk membuat sistem pendeteksi ketinggian material pada vertical roller mill khususnya pada area rough mill atau pada tempat bahan baku semen digiling. Prinsip kerja sistem pendeteksi ketinggian material ini menggunakan perbandingan antara gerak roller pada vertical roughing mill dengan gerak sensor target logam ultrasonik yang dipasang pada rocker arm (roller arm), dimana perbandingan gerak ini akan membentuk linear interpolasi. melengkung. Vertikal rough mill berfungsi untuk menggiling bahan-bahan kerja yang masuk ke dalam ruang penggilingan, dengan menggunakan penggilingan (campuran batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi) sehingga menghasilkan campuran kasar yang kemudian dimasukkan ke dalam kiln.
Pada mesin raw mill vertikal terdapat beberapa komponen utama yaitu meja gerinda, roller gerinda, rocker arm dan sistem spiral hidrolik, meja linier, dam ring, mill stand dan mill body, classifier, leaf ring. Proses penggilingan, pengeringan, pengangkutan dan pemisahan berlangsung pada bagian tertentu pada vertical raw mill (Rizky dkk, 2022). Tindakan pemeliharaan dan perbaikan pada mesin vertical raw mill diutamakan agar dapat bekerja dengan baik, karena setiap komponen merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
Untuk menghindari tingginya biaya yang diperlukan untuk mengganti kerusakan pada komponen utama mesin vertical mill apabila terjadi kerusakan yang fatal dan hilangnya biaya operasional akibat lamanya waktu untuk memperbaiki peralatan atau mesin tersebut, maka langkah yang harus dilakukan adalah melakukan serangkaian tindakan pemeliharaan dan perbaikan pada mesin tersebut. mesin, pabrik mentah vertikal, terutama komponen utamanya. Meja gerinda merupakan komponen yang sangat penting dalam proses penggilingan pada mesin penggilingan kasar vertikal. Vertical raw mill merupakan alat utama yang digunakan dalam proses penggilingan dan pengeringan bahan baku semen, serta sebagai tempat pencampuran bahan aditif untuk menghasilkan pakan mentah, yang selanjutnya akan dibakar dalam rotary kiln.
Proses penggilingan, pengeringan, pengangkutan dan pemisahan terjadi pada bagian-bagian tertentu pada vertical raw mill yaitu: Triple Gate (Feed Gate), Hydraulic Cabinet Hsk (R1A04M1 dan R1A04M2), Classifier (R1S01M1), Table, Dam ring, Scatter ring, Cincin pipih, roller dan scraper. Perawatan dan perbaikan pada mesin verticalcrude mill diutamakan agar dapat berjalan dengan baik karena setiap komponen merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Untuk menghindari tingginya biaya yang diperlukan untuk mengganti kerusakan pada komponen utama verticalcrust mill apabila terjadi kerusakan yang fatal dan hilangnya biaya operasional akibat lamanya waktu perbaikan peralatan atau mesin, maka langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan serangkaian perawatan. dan operasi perbaikan pada mesin, pabrik minyak mentah vertikal, terutama komponen utamanya.
Perhitungan efisiensi termal peralatan vertical raw mill di Pabrik Baturaja II PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pengeringan
Prinsip Dasar Pengeringan
Faktor yang Mempengaruhi Pengeringan
Jenis-Jenis Pengeringan
Try Dryer
Metode Pengeringan
Model Suhu Selama Pengeringan
METODOLOGI PENELITIAN
- Alat
- Bahan
- Variabel Percobaan
- Prosedur Kerja
Selanjutnya dikeringkan dalam dehidrator selama 2 menit dan pepaya ditimbang 0,0140 kg sehingga kadar airnya 0,0, sedangkan salak 0,0066 kg dan apel 0,0106 kg. Selanjutnya dikeringkan dalam dehidrator selama 2 menit dan diperoleh berat buah pepaya 0,0138 kg, buah salak berbobot 0,0064 kg, dan apel berbobot 0,0102 kg. Pada pengeringan ketiga dalam oven pada suhu 105oC dan waktu 5 menit diperoleh berat tunggal yaitu pepaya seberat 0,0134 kg, sedangkan data samping diperoleh berat salak 0,0066 kg dan apel 0,0010 kg. lilin.
Kemudian dikeringkan dalam desikator selama 2 menit dan diperoleh hasil pepaya berbobot 0,0134 kg, sedangkan salak berbobot 0,0066 kg dan 0,0010 kg. Untuk memperoleh efisiensi termal pada alat Raw Mill dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu perhitungan neraca massa dan perhitungan neraca panas. Dari perhitungan neraca panas dapat diketahui efisiensi termal dari vertical rough rolling mill yaitu perbandingan antara panas reaksi terhadap panas yang diberikan, dimana efisiensi termal dari vertical rough rolling mill merupakan salah satu kinerjanya. indikator penggilingan kasar vertikal.
Salah satu tahapan proses produksi semen adalah proses penggilingan pertama bahan baku semen yang dilakukan di vertical roller mill. Pada pabrik vertikal terjadi empat proses secara bersamaan yaitu penggilingan, pengeringan, pengangkutan dan pemisahan.
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Pepaya (Data Tunggal)
Hasil Pengamatan Apel dan Salak (Data Perbandingan)
Perhitungan
PEMBAHASAN
Laju Pengeringan
Pada data tunggal (pepaya) diperoleh berat awal padatan kering sebesar 0,0142 kg dan pada data perbandingan apel diperoleh berat awal sebesar 0,0106 kg dan berat awal buah salak sebesar 0,0066 kg. Pada data tunggal (pepaya) berat padatan basah dengan air total sebesar 0,0110 kg, sedangkan pada data samping apel berat padatan basah dalam total air sebesar 0,0110 kg dan untuk salak berat padatan basah dalam air total sebesar 0,0110 kg. 0,0070kg. . Pengeringan pertama dilakukan pada suhu 105oC dan waktu 5 menit untuk masing-masing bahan.
Pada pengeringan oven pertama rata-rata berat pepaya 0,0140 kg, apel 0,0106 kg, dan salak 0,0066 kg. Pada pengeringan pertama diketahui berat total padatan basah dan padatan kering, kadar air pepaya kering pertama sebanyak 0,0562 kg, kering kedua 0,0276 kg, dan kering ketiga 0,0148 kg. Pada pengeringan kedua dengan mengetahui berat total padatan basah dan kering diperoleh kadar air apel pengeringan pertama sebesar 0,0565 kg, pengeringan kedua sebesar 0,0127 kg, dan pengeringan ketiga sebesar 0,0010 kg.
Pada pengeringan kedua dengan mengetahui berat total padatan basah dan kering diperoleh kadar air apel pengeringan pertama sebesar 0,0066 kg, pengeringan kedua sebesar 0,0053 kg, dan pengeringan ketiga sebesar 0,0044 kg.
Tujuan Penulisan
Ketinggian material di atas meja amplas harus diperhatikan dengan baik, karena jika terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat meningkatkan nilai getaran roller selama pengoperasiannya. Sehingga nantinya ketinggian material diatas meja amplas dapat terpantau dan diketahui, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan jika terjadi fluktuasi material yang tidak normal. Empat siklon dipasang pada multisiklon, yang menggunakan gaya sentrifugal untuk memisahkan tepung mentah halus dari gas panas.
Di CF-Silo, proses homogenisasi dilakukan pada batch tepung mentah dan disimpan sebagai umpan di dalam oven. Kabinet hidrolik berfungsi mensuplai oli dengan cara memberikan gaya hidrolik agar oli dapat berpindah ke sisi piston silinder dan ke sisi batang silinder guna membuka penutup peredam. Cincin dam berfungsi untuk menentukan ketebalan lapisan material giling yang diinginkan pada meja (milling bed). f) Cincin Distribusi.
Cincin penyebaran memastikan distribusi regrind yang mengalir melalui cincin bendungan dan memindahkannya ke cincin pipih. g) Cincin Louvre. Pemeliharaan dan perbaikan merupakan suatu tindakan untuk memelihara atau memperbaiki kondisi suatu mesin pada kondisi yang dapat diterima. Kemampuan mesin gerinda dalam mengolah bahan menjadi sangat penting bila produk mempunyai kekerasan yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dirawat dan diperbaiki dengan baik agar tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Meski penggunaan dan proses kerja berjalan maksimal sesuai petunjuk, namun bagian ini juga sering mengalami kerusakan. Meski penggunaan dan proses kerja berjalan maksimal sesuai petunjuk, namun bagian ini juga sering mengalami kerusakan. Untuk memastikan kinerja yang baik dari suatu alat proses, diperlukan pemeliharaan dan perbaikan yang terencana untuk mencegah penyebab kerusakan sejak awal.
PEMBAHASAN
PENUTUP