PERJANJIAN KERJA No. xx / xx/2023
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ini dibuat pada hari Selasa 14 Maret 2023 antara PT. Mentari Prima Jayaabadi dan Piqkry Zarikal Umar yang diwakili oleh:
Nama : Agus Sattu
KTP :
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Desa Suka Jaya, Kec. Gunung Agung, Kab. Tulang Bawang Barat, Lampung
Jabatan : Kepala Pabrik
Bertindak untuk mewakili PT. Mentari Prima Jayaabadi, sebuah Badan Hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang berlamat di Tiyuh Sukajaya RT/RW 06/00.
Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
Yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian no.40 Tanggal 21 September 2012, Berdasarkan Surat Kuasa tertanggal ...
Selanjutnya disebut dengan PERUSAHAAN.
Nama : Piqkry Zarikal Umar
KTP : 1604240710970002
Tanggal Lahir : 07-10-1997
Alamat : Sindang Panjang RT/RW 000/000, Kel/Desa. Sindang Panjang, Kec. Tanjung Sakti Pumi.
Selanjutnya disebut KARYAWAN.
PERUSAHAAN dan KARYAWAN secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa, PERUSAHAAN adalah sebuah perusahaan Perseroan Terbatas yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang Pabrik Tepung Tapioka.
2. Bahwa, untuk menjalankan ruang lingkup kegiatan usahanya tersebut, PERUSAHAAN membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
keahlian sebagai Kepala Teknisi (Mekanik Listrik) untuk bekerja di PERUSAHAAN.
3. Bahwa, KARYAWAN memiliki keahlian sebagai Kepala Teknisi (Mekanik Listrik).
4. Bahwa, PERUSAHAAN dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya tersebut bermaksud untuk mempekerjakan KARYAWAN berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu sebagaimana yang akan diatur dalam perjanjian ini, dan KARYAWAN telah sepakat untuk bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu tersebut bagi PERUSAHAAN.
Selanjutnya, untuk maksud seperti yang telah diuraikan diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dengan ketentuan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1 Ketentuan Umum
1. Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja berarti Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu.
2. Keputusan Perusahaan berarti keputusan yang dibuat oleh PERUSAHAAN secara tertulis sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja itu.
Pasal 2
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu
PERUSAHAAN dengan ini sepakat untuk mempekerjakan KARYAWAN dan KARYAWAN dengan ini sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu (selanjutnya disebut
“Perjanjian Kerja”)
Pasal 3
Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Ruang Lingkup pekerjaan KARYAWAN meliputi pekerjaan dengan ketentuan sebagai betikut:
a. Jabatan : Kepala Teknisi (Mekanik Listrik)
b. Masa berlakunya Perjanjian Kerja : Desember 2020
2. KARYAWAN akan bertanggung jawab sebagai Kepala Teknisi (Mekanik Listrik) untuk melakukan kewajiban pekerjaan sebagai berikut:
a. Mengontrol Staff-Staff Teknisi, maupun mekanik secara Kontinu.
b. Mengarahkan Staff-Staff Teknisi, maupun mekanik secara Kontinu.
c. Mengontrol segala peralatan secara Kontinu.
3. Karyawan dilarang melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan ruang lingkup pekerjaannya tanpa seijin pihak PERUSAHAAN, kecuali atas permintaan dari pihak PERUSAHAAN.
Pasal 4 Waktu Kerja
1. Jangka waktu pelaksanaan Ruang Lingkup Pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal 3 Perjanjian Kerja ini adalah untuk selama waktu tidak tertentu.
2. Waktu kerja ditentukan berdasarkan kebutuhan PERUSAHAAN dengan Mengontrol dan Mengawasi para Staff (anak buah) yang bekerja selama 56 jam dalam seminggu, yang bekerja secara bergantian.
3. KARYAWAN hanya diperlukan untuk masuk kerja setiap saat dan jam kerja bebas tanpa dihitung lembur. Walaupun jika terdapat pekerjaan yang harus segera diselesaikan atau bersifat mendesak.
Pasal 5
Renumerasi (Gaji + Tunjangan)
1. PERUSAHAAN akan memberikan gaji sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam Juta Rupiah) per bulan yang perhitungannya Gaji pokok dan Tunjangan Jabatan.
2. Pembayaran Gaji + Tunjangan akan dibayarkan setiap tanggal terakhir pada setiap bulan.
3. Jika KARYAWAN diperlukan kerja secara mendadak karena kebutuhan masalah Teknik maupun Mekanik Listrik, maka WAJIB hadir.
Pasal 6
Hak dan Kewajiban Setiap Pihak 1. PERUSAHAAN berhak untuk:
a. Memberikan Peringatan Lisan, Peringatan Tertulis dan Sanksi kepada KARYAWAN apabila dianggap melanggar peraturan PERUSAHAAN.
b. Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan KARYAWAN apabila dianggap melanggar peraturan PERUSAHAAN.
2. PERUSAHAAN berkewajiban untuk:
a. Memberikan Tunjangan Jabatan kepada KARYAWAN dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Kerja ini.
b. Memberikan Tunjangan Hari Raya Keagaaman kepada KARYAWAN, dimana Tunjangan Hari Raya Keagamaan tersebut diberikan sebesar 1 kali Gaji Pokok pada saat akhir tahun. Tunjangan Hari Raya Keagamaan wajib diberikan kepada karyawan yang sudah berkerja selama 1 Tahun.
3. KARYAWAN berhak untuk;
a. Menerima Upah dan Tunjangan Jabatan atau imbalan kerja lembur sesuai pembahasan yang telah ditetapkan dalam Pasal 5 Perjanjian Kerja ini.
b. Memperoleh waktu istirahat kerja, waktu libur kerja yang ditentukan berdasarkan jadwal, waktu cuti kerja dari PERUSAHAAN setelah melalui pembicaraan dengan pihak PERUSAHAAN dan harus meminta izin terlebih dahulu minimal 2 minggu sebelumnya.
c. Memperoleh Tunjangan Hari Raya Keagamaan dari PERUSAHAAN dimana Tunjangan Hari Raya Keagamaan tersebut diberikan sebesar 1 kali Gaji Pokok. Tunjangan Hari Raya Keagamaan wajib diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja selama 1 Tahun.
d. Jika KARYAWAN sakit selama satu atau dua hari pada hari kerja akan tetap dibayar. Tetapi setelah 3 hari laporan medis akan diperlukan
“catatan sakit”.
e. Mengajukan Pengunduran Diri kepada PERUSAHAAN, yang diajukan 3 (tiga) bulan sebelumnya.
4. KARYAWAN berkewajiban untuk:
a. Memenuhi / melaksanakan tugasnya sesuai dengan Pasal 3 Perjanjian Kerja ini.
b. Mentaati segala peraturan yang diberikan PERUSAHAAN.
c. Memakai pakaian sopan atau seragam yang telah disediakan oleh PERUSAHAAN.
d. Menyerakan Surat Sakit yang ditandatangani dan dicap basah (stempel) oleh pihak yang berwenang (Rumah Sakit atau Klinik)
e. KARYAWAN berkewajiban mengajukan Form Cuti paling lambat 2 minggu sebelum masa cuti.
f. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma-norma pergaulan yang berlaku di dalam masyarakat.
g. Menjaga keamanan dan memelihara barang-barang milik Perusahaan yang dipercaya kepadanya atau yang digunakan dalam waktu melaksanakan pekerjaannya, serta dilarang mempergunakan barang untuk kepentingan lain yang tidak berhubungan dengan ruang lingkup pekerjaan.
h. Menghormati sesama karyawan, Pimpinan beserta keluarganya, serta bekerja sama dengan baik dengan rekan kerjanya.
i. Merahasiakan semua informasi mengenai PERUSAHAAN yang diterima atau diketahui olehnya, baik karena jabatannya atau karena sebab lain. Selama ia bekarja pada PERUSAHAAN maupun setelah Perjanjian Kerja ini berakhir.
Pasal 7 Pengunduran Diri
1. Jika KARYAWAN mengundurkan diri secara baik-baik, maka KARYAWAN berhak menerima upah sesuai dengan jumlah hari kerja yang telah dijalankannya.
2. Pengunduran diri secara baik-baik diperlihatkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. KARYAWAN telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya. Dalam hal mengundurkan diri, KARYAWAN wajib mengikuti prosedur serah terima pekerjaan dan tanggung jawabnya selama bekerja di PERUSAHAAN.
b. KARYAWAN tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya hingga batas waktu pengunduran dirinya berlaku.
Pasal 8
Peringatan dan Sanksi
1. Bilamana KARYAWAN ternyata tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai dengan Pasal 3 Perjanjian Kerja ini, maka PERUSAHAAN berwenang memberikan teguran atau peringatan baik lisan maupun tulisan kepada KARYAWAN.
2. Apabila KARYAWAN tidak mengindahkan teguran atau peringatan tersebut, maka KARYAWAN dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja tanpa adanya kewajiban PERUSAHAAN memberikan uang pesangon, uang jasa, ataupun uang ganti kerugian lainnya kepada KARYAWAN.
Pasal 9
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
1. Kontrak kerja ini akan berakhir apabila PERUSAHAAN melakukan pelanggaran berdasarkan Peraturan Perusahaan atau Ketenagakerjaan lainnya dari Pemerintah yang menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja.
2. PERUSAHAAN dan KARYAWAN sepakat untuk selalu mengupayakan agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja, namun dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tersebut tidak dapat dihindarkan, maka maksud Pemutusan Hubungan Kerja tersebut akan dirundingkan oleh PERUSAHAAN dan KARYAWAN.
3. Dalam hal perundingan sebagaiman dimaksud ayat (2) tidak menghasilkan kesepakatan PERUSAHAAN berhak untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dan KARYAWAN berhak untuk melakukan Pengunduran Diri.
4. Dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja maupun Pengunduran Diri KARYAWAN, PERUSAHAAN tidak diwajibkan memberikan pesangon ataupun sejenisnya.
Pasal 10 Penutup
Perjanjian Kerja ini bersifat rahasia, tertutup sebatas KARYAWAN yang bersangkutan dan PERUSAHAAN serta tidak untuk disebarluaskan untuk kepentingan pihak tertentu.
PERUSAHAAN dan KARYAWAN dalam menjalankan perjanjian ini terikat oleh peraturan perundang-undangan.
Perubahan serta penambahan mengenai isi Perjanjian Kerja ini dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan.
Demikian Kontrak Kerja ini dibuat dalam Bahasa Indonesia diatas kertas yang bermaterai cukup, serta mempunya kekuatan hukum yang sama dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, tahun yang telah disebutkan dalam perjanjian ini.
Perjanjian Kerja ini telah dibaca dan dipahami oleh kedua belah pihak, serta disetujui tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
PARA PIHAK
PERUSAHAAN KARYAWAN
(AGUS SATTU) PIQKRY ZARIKAL UMAR Kepala Pabrik Kepala Teknisi PT. Mentari Jayaabadi (Mekanik Listrik)