WUJUD ZAT
1. Mengelompokkan sifat materi
Ilmu yang mempelajari tentang:
1. Materi (struktur, susunan, sifat) 2. perubahan materi
dan
3.energi yang
menyebabkan terjadinya perubahan materi
Apa itu ilmu kimia?
Apa itu mater i
Segala sesuatu yang
memiliki massa dan menempati
ruang
Bagaimana dengan udara dalam balon???
Baik bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh
ruang yang ditempatinya.
Bentuknya selalu berubah sesuai dengan tempatnya, volume zat cair adalah tetap.
Bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh dari luar.
Pengelompokan sifat materi
Pada t
Cair Gas
Perbandingan karakteritik Wujud Zat
Wujud Kemugkinan dimampatka n
Sifat
fluida Kerapatan Struktur
Gas Besar Dpt
mengalir Rendah Partikel renggang
Cair Rendah Dpt
mengalir Besar Partikel rapat
Padat Rendah Tdk dpt
mengalir Besar Partikel rapat
2. Mengelompokkan
perubahan materi
Perubahan fisika Perubahan kimia Es Air Uap air kayu/kertas dibakar
berubah menjadi abu
Lilin meleleh Besi berkarat
Pelarutan garam Nasi menjadi basi
Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan materi baru, yang berubah hanya bentuk dan
wujud materi
Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang
menghasilkan materi baru (sifatnya
berlainan
dan tidak dapat kembali ke sifatnya asal )
MENYERTAI PERUBAHAN
REAK SI KIMIA
ò Terbentuknya gelembung-gelembung gas ò Terjadinya perubahan warna
ò Terjadinya perubahan suhu / kalor
Dua partikel atau lebih yang berdekatan akan saling menarik. Itulah yang disebut gaya tarik menarik. Benda dapat berbentuk padat atau cair,
karena gaya tarik menarik antar partikelnya.
Semakin besar gaya tersebut, semakin sulit sebuah benda ditembus, atau dibelah. Gaya tarik menarik
antar partikel sejenis disebut KOHESI.
Apabila kita memasukkan air ke dalam gelas kering, lalu membuangnya kembali, gelas akan menjadi basah. Ada tersisa butiran- butiran ‐ air yang menempel di gelas. Air dapat menempel pada gelas karena ada gaya tarik
menarik antara air dan gelas. Gaya tarik antar dua partikel / zat yang
berbeda disebut ADHESI
KOHESI, ADHESI, MENISKUS
MENISKUS CEKUNG
ADHESI > KOHESI Air
Gelas Permukaan air :
CEKUNG
MENISKUS CEMBUNG
ADHESI < KOHESI Raksa
Gelas Permukaan raksa :
CEMBUNG
3. Mengklasifikasi materi
a. Unsur adalah
zat tunggal
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.b. Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O).
c. Campuran adalah gabungan beberapa zat tetap
tanpa
dengan perbandingan
tidak melalui reaksi kimia.
Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll.
Bagan
klasifikasi mate ri
Logam Non
Logam Metaloid
Tabel Perbedaan sifat logam dan non logam
Yang dibandingkan Logam Non Logam
1.Wujud pada suhu kamar
Umumny a
padat
Padat, cair, gas
2. Daya hantar panas Baik Tidak menghantarkan panas
3. Daya hantar listrik Baik Tidak menghantar listrik
4. Permukaan Mengkilap, dapat ditempa
Rapuh, tidak dapat ditempa
Metaloid atau semilogam
ò unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam
ò Bersifat semikonduktor (tidak dapat
menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih
tinggi.)
Contoh : Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As)
ò Koloid adalah suatu sistem campuran
“metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu), terdiri dari fase terdispersi dan pendispersi.
Fase
Terdispers i
Pendispersi Nama koloid Contoh
Cair Gas Aerosol cair Obat semprot, kabut, hair spray di udara
Cair Cair Emulsi Air santan,
air susu, mayones
Cair Padat Gel Mentega,
agar- agar
ò Suspensi adalah suatu campuran yang
mengnadung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
ò Contoh :
Tepung dapat tersuspensi di air
Kabut yaitu sistem air yang tersuspensi di udara. campuran pasir dengan air
sediaan suspensi antasida
LARUTAN
P
E L A R U T
ZAT T E R L A R U T
1 2
TERDIRI DARI…
LARUTAN
PELARUT
ZAT TERLARUT
Campuran homogen dari dua atau lebih komponen yg berada dalam satu fase.
Komponen yg paling banyak terda- ‐ pat dalam larutan / yg paling me – nentukan sifat larutannya
Komponen yg lebih sedikit
ZAT TERLARUT
PELARUT CONTOH
GAS GAS UDARA
GAS CAIR KARBONDIOKSIDA DLM AIR GAS PADAT HIDROGEN DALAM PLATINA CAIR CAIR ALKOHOL DALAM AIR CAIR PADAT RAKSA DALAM TEMBAGA PADAT PADAT PERAK DALAM PLATINA PADAT CAIR GARAM DALAM AIR
Contoh larutan biner
1 GAYA ANTAR MOLEKUL
Terjadi antara molekul sejenis maupun tidak sejenis
Berdasarkan perbedaan kekuatan gaya antar molekul, dapat terbentuk campuran heterogen atau homogen.
Sampel yang mempunyai komposisi & sifat sera- ‐ gam secara keseluruhan disebut satu fase.
CONTOH :
1.Air pada 25 oC, 1 atm → bentuk fase cair tunggal + sedikit NaCl
→ campuran homogen (terdiri dari 2 zat yang tercampur seragam) → larutan
2.Sedikit pasir (SiO2) ditambahkan ke dalam H2O → pasir mengendap / padatan tidak larut → campuran heterogen (campuran 2 fase)
SIFAT SUATU LARUTAN
DITENTUKAN OLEH
KONSENTRASI
JUMLAH ZAT TERLARUT DLM SATUAN VOLUME/BOBOT PELARUT MAUPUN LARUTAN DPT DINYATAKAN
DENGAN :
%W/W,%W/V,%V/V, MOLARITAS, NORMALITAS, MOLALITAS, FRAKSI MOL,FORMALITAS,
ppm/ppb.
2 KONSENTRASI LARUTAN
UNTUK MENYATAKAN KONSENTRASI DLM SETIAP SISTEM
HARUS SELALU DITETAPKAN
Satuan yg digunakan utk menyatakan banyaknya zat terlarut
Apakah zat terlarut itu dibandingkan dgn pelarut saja atau dgn keseluruhan larutan;
Satuan yg digunakan untuk menyatakan banyaknya pembanding.
Konsentrasi Larutan
KONSENTRASI DLM % a. Persen Berat (%W/W)
X 100 gram zat terlarut gram
zat terlarut + gram pelarut
gram zat terlarut X 100 gram larutan
CONTOH SOAL …
Hitung berapa % berat NaCl yang dibuat
dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g air ? Jawab :
% berat NaCl : 20 X 100 20 + 55
= 26,67%
b. Persen Volume (%V/V) mL zat terlarut X 100 mL larutan
Contoh Soal :
50 mL alkohol dicampur dengan 50 mL air mengha- ‐
silkan 96,54 mL larutan. Hitung % volume masing- ‐ masing komponen !
Jawab :
% Volume alkohol :(50/96,54) x 100 = 51,79%
% Volume air : (50/96,54) x 100 = 51,79%
c. Persen Berat / Volume(%W/V) gram zat terlarut X 100 mL larutan
KONSENTRASI DLM PPM DAN PPB 1 ppm : 1 mg zat terlarut
1 L larutan
1 ppm : berat zat terlarut x 106 berat larutan
1 ppb : 1 µg zat terlarut 1 L larutan
x 109 1 ppb : berat zat terlarut
berat larutan
FRAKSI MOL (X)
Fraksi mol A = Xa = Jumlah mol A Jml mol semua komponen
Fraksi mol zat terlarut =
Jumlah mol zat terlarut Jumlah mol zat terlarut + jumlah mol pelarut
Fraksi mol zat pelarut =
Jumlah mol pelarut
Jumlah mol zat terlarut + jumlah mol pelarut
Contoh Soal :
Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 NaCl dalam 3 Kg H2O !
Jawab :
117 g NaCl = 117/58,5 = 2 mol 3 Kg air = 3000/18 = 166,6 mol Maka :
Fraksi mol NaCl = 2/168,6 = 0,012 Fraksi mol air = 166,6/168,6 = 0,988
KONS.MOLAR (M)
Kemolaran = mol zat terlarut liter larutan
Contoh Soal :
80 g NaOH dilarutkan dalam air kemudian diencer- ‐
kan menjadi 1 L larutan. Hitung kemolaran larutan Mr NaOH = 40
Jawab :
Jumlah mol NaOH = 80 g/40 g.mol- 1 ‐= 2 mol Kemolaran = mol/L = 2 mol/1 L = 2 M
KONS.MOLAL (m)
Kemolalan = mol zat terlarut kg pelarut
Contoh Soal :
Hitung kemolalan larutan metil alkohol (Mr = 32) dengan melarutkan 37 g metil alkohol (CH3OH) Dalam 1750 g air
Jawab :
Mol zat terlarut = 37 g/32 g.mol- 1 ‐= 1,156 mol Kemolalan = 1,156 mol/1,1750 kg = 0,680 m
NORMALITAS (N)
Kenormalan = ekivalen zat terlarut (Normalitas)
liter larutan Contoh Soal :
Hitung kenormalan larutan yg mengandung 36,75 g H2SO4 dalam 1,5 liter larutan. Massa molekul
H2SO4 = 98 Jawab :
Massa ekivalen : 49
Kenormalan = 36,75 / (49 x 1,5) = 0,50 N
3 KESETIMBANGAN LARUTAN
KESETIMBANGAN LARUTAN AKAN BERUBAH KARENA ZAT TERLARUT KONSENTRASINYA
BERTAMBAH HINGGA JENUH ATAU MENGALAMI PENGENDAPAN ATAU LEWAT JENUH KARENA
KEPEKATANNYA.
ZAT
TERLARUT PELARUT
LARUTAN
LARUTAN
TAK JENUH LARUTAN JENUH
LARUTAN LEWAT JENUH
Larutan yang zat terlarutnya memiliki konsentrasi lebih kecil daripada larutan jenuh, shg belum mncapai
kesetimbangan ( Qsp < Ksp)
Larutan yang didalamnya terdapat zat terlarut yang mencapai kesetimbangan dengan zat pelarutnya ( Qsp=Ksp)
Larutan yang zat terlarutnya memiliki jumlah melebihi konsetrasi
kesetimbangan ( Qsp>
Ksp) (mengendap)