• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (101kB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Download (101kB)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Bagi anak-anak: Diharapkan perkembangan motorik halus anak dapat dipercepat melalui kegiatan meronce di TK. Untuk TK : Diharapkan dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan merronce. Menurut Hamdani (2010:3), beliau menyatakan bahwa: “Keterampilan motorik halus adalah kegiatan yang memerlukan penggunaan otot-otot kecil pada tangan.”

Perkembangan motorik halus anak TK ditekankan pada koordinasi gerak motorik halus, dalam hal ini berkaitan dengan aktivitas meletakkan atau memegang suatu benda dengan menggunakan jari tangan. Perkembangan motorik halus anak TK ditekankan pada koordinasi gerak motorik halus, dalam hal ini berkaitan dengan aktivitas meletakkan atau memegang suatu benda dengan menggunakan jari tangan. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan dua indikator untuk mengukur kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan berlari yaitu.

Konsep Kegiatan Meronce a. Pengertian Meronce

Kedua indikator ini dipilih dengan alasan dianggap cocok untuk indikator perkembangan motorik halus anak dalam kaitannya dengan kegiatan meronce yang dilakukan oleh guru TK Pertiwi Cabang Pangkep. Sekilas, aktivitas menyenangkan ini mungkin tampak sulit dilakukan oleh anak prasekolah. Namun, jika anak dilatih secara konsisten, maka ia akan mampu memainkan jari dalam aktivitas yang menyenangkan.

Maka kegiatan ronce yang setiap orang rasakan sulit bagi anak usia TK, akan terasa mudah bagi anak bila kegiatan ini rutin dan terus menerus dilatih dan dipraktikkan oleh anak. Selain aspek keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ronce, anak juga dapat mengembangkan keterampilan motorik halusnya yang merupakan salah satu aspek paling dasar dalam perkembangan anak. Melalui kegiatan ronce, anak dapat melatih otot tangan/jari serta melatih koordinasi otot dan mata.

Hasil ronce yang baik hanya akan tercapai apabila anak melakukan kegiatan ronce dengan cermat dan tepat. Dengan kegiatan merangkai, anak dapat merangkai manik-manik menjadi gelang, kalung, cincin, dan lain-lain, yang dapat dijadikan perhiasan. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa anak memperoleh dua manfaat dari kegiatan meronce, yaitu: berkembangnya kreativitas anak melalui pengembangan imajinasi anak dalam menciptakan bentuk-bentuk yang indah dan berkembangnya motorik halus anak melalui gerakan-gerakan. otot anak. jari tangan dan kaki di buat berbagai macam bentuk hasil roncean.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah kegiatan ronce adalah: a) mengatur tempat duduk, b) bertanya jawab kepada siswa tentang kegiatan ronce, c) menunjukkan contoh, d) membagikan bahan kegiatan ronce, e) menjelaskan caranya -cara memantau dan mengamati aktivitas siswa. Apabila seluruh langkah pembelajaran dilakukan dengan baik maka kegiatan pembelajaran dapat memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.

Penerapan Kegiatan Meronce dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak

Tempat duduk siswa hendaknya ditata dengan baik agar guru dapat melihat secara langsung segala aktivitas yang dilakukan siswa saat bermain. Agar siswa memahami apa yang akan dilakukannya, hendaknya guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan meronce. Guru hendaknya menunjukkan kepada siswa contoh bagaimana melakukan kegiatan ronce sehingga anak mengetahui apa yang harus dilakukan.

Materi ini akan digunakan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halusnya. e) Menjelaskan metode ronce. Agar anak lebih memahami kegiatan ronce, hendaknya guru menjelaskan metode ronce kepada semua anak. Jika ada yang kurang dimengerti anak dapat bertanya dan guru menjawab dengan memberikan informasi yang jelas. f) Observasi aktivitas siswa.

Apabila anak mengalami permasalahan, guru dapat memberikan bimbingan dan bantuan hingga permasalahan anak terselesaikan.

Kerangka Pikir

Pada usia taman kanak-kanak, kemampuan motorik halus anak biasanya kurang mendapat perhatian sehingga menyebabkan keterbelakangan kemampuan motorik halus anak. Kegiatan Meronce adalah menyusun benda dengan menggunakan tali atau ikatan sebagai alat bantu menyusun benda dan pernak-perniknya. Melalui kegiatan merangkai, anak belajar merakit dengan benar benda-benda seperti manik-manik, batang tanaman, bahan bekas, kain, dan lain-lain, sesuai dengan komposisi bentuk dan warna yang diinginkan anak, sehingga meningkatkan kemampuan otot-otot kecilnya.

Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas dan kewajiban untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan berbagai cara, termasuk melalui kegiatan meronce.

Hipotesis Tindakan

Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan

Fokus Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B3 yang berjumlah 18 orang, terdiri dari 7 orang perempuan dan 11 orang laki-laki serta 2 orang guru.

Prosedur dan Desain Penelitian

Observasi merupakan kegiatan mengamati aktivitas anak dalam kegiatan meronce di TK Pertiwi Cabang Kabupaten Pangkep. Selain itu kegiatan observasi juga bertujuan untuk mengamati perkembangan motorik halus anak dan mendokumentasikan kemajuan kegiatan dalam bentuk fotografi. Hal ini dilakukan untuk mengukur berkembang atau tidaknya motorik halus anak serta menganalisis kekurangan dan kelemahannya.

Kegiatan ronce anak siklus kedua relatif sama dengan siklus pertama yaitu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan refleksi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tersedia 9 ruangan yang terdiri dari 6 ruang belajar, 1 ruang kelompok A dan 5 ruang kelompok B, 1 ruang direktur, 1 ruang UKS dan 1 ruang dapur. TK Cabang Pertiwi merupakan lembaga pendidikan yang program kegiatannya menggunakan acuan kurikulum TK 2004. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang dirancang untuk pusat. Proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak dilaksanakan sesuai Rencana, Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang mengacu pada pembelajaran tematik dengan tema pada semester I yang terdiri atas: Diri Sendiri, Lingkungan Hidup, Kebutuhanku, Hewan, Tumbuhan, sedangkan tema pada semester II terdiri dari: Rekreasi, Pekerjaan, Air, Udara dan Api, Sarana Komunikasi, Alam Semesta, Tanah Airku.

Pengembangan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Meronce

Pelaksanaan kegiatan siklus I putaran I berlangsung pada hari Kamis tanggal 10 Januari 2013 dengan uraian kegiatan sebagai berikut.

Perencanaan

Pelaksanaan tindakan a. Kegiatan awal

Anak yang berbadan tinggi duduk di belakang dan anak kecil di depan, sehingga semua anak dapat memperhatikan dengan baik penjelasan guru. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada siswa bahwa pada hari ini kita akan melakukan kegiatan berputar dengan tujuan mencapai tujuan pembelajaran yaitu anak dapat melenturkan otot jari dan mengkoordinasikan mata dan tangannya. Kemudian guru mengamati aktivitas siswa yang sedang melakukan beberapa aktivitas dengan bunga asoka.

Observasi

Refleksi

Pelaksanaan putaran kegiatan Siklus I Rapat II berlangsung pada hari Jumat tanggal 11 Januari 2013 dengan uraian kegiatan sebagai berikut. Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pengajaran terkait kegiatan meronce dalam upaya pengembangan motorik halus anak di TK Pertiwi Cabang Pangkep. Diskusikan dengan guru TK Pertiwi Cabang Pangkep tentang perencanaan jenis kegiatan meronce yang dapat mengembangkan motorik halus anak.

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan II diketahui kegiatan yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: guru menata kursi dengan baik, guru cukup memberikan tanya jawab kepada siswa tentang kegiatan bulat. , guru hanya memberikan contoh kepada anak, guru membagikan materi kegiatan putaran dengan baik kepada setiap anak, guru hanya menjelaskan cara bermain, dan guru mengamati aktivitas siswa dengan baik. Masih terdapat kekurangan dalam perencanaan yaitu belum direncanakan kegiatan antisipatif jika siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan meronce. Solusinya, guru harus bersiap memberikan penjelasan dan bimbingan kepada anak kesulitan dengan memberikan contoh setiap kegiatan yang dilakukan.

Yang kurang dalam pelaksanaannya adalah belum maksimalnya upaya guru dalam membimbing dan membimbing siswa yang mempunyai kendala dalam kegiatan ronse. Dalam observasi, aktivitas guru kurang maksimal dalam mengamati seluruh aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran, guru harus berusaha memaksimalkan kemampuannya dalam mengamati seluruh aktivitas anak. C. Pertemuan Siklus II I. Pelaksanaan kegiatan ronce Siklus II Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2013 dengan uraian kegiatan sebagai berikut.

Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan pertama diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan guru adalah: guru menata tempat duduk dengan baik, guru hanya sekedar bertanya tanya jawab kepada siswa mengenai kegiatan ronce. guru memberikan contoh yang baik kepada anak, guru membagikan materi kegiatan ronce dengan baik kepada setiap anak, guru menjelaskan cara bermain yang baik, dan guru mengamati aktivitas siswa dengan baik. Dari hasil observasi aktivitas anak pada siklus II pertemuan I diperoleh data yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3   Data hasil pengamatan kegiatan anak melalui kegiatan meronce pada siklus I pertemuan II
Tabel 4.3 Data hasil pengamatan kegiatan anak melalui kegiatan meronce pada siklus I pertemuan II

Perencanaan

Pelaksanaan tindakan a. Kegiatan awal

Observasi

Refleksi

Tidak ada kekurangan pada tahap pelaksanaan karena seluruh langkah pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam observasi, aktivitas guru sudah dimaksimalkan dengan mengamati seluruh aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru mengetahui mana anak yang menguasai pembelajaran dan mana yang tidak. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, hampir seluruh motorik halus anak melalui pelaksanaan kegiatan meronce mengalami perkembangan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Rekapitulasi perkembangan motorik halus anak dari siklus I hingga siklus II disajikan pada tabel berikut. Jika dilihat dari hasil yang diperoleh dari siklus I dan II, kegiatan seluruh unsur yang dipelajari menunjukkan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam waktu yang relatif singkat melalui kegiatan yang dilakukan satu kali saja.

Tabel 4.6 Rekapitulasi siklus I dan siklus II
Tabel 4.6 Rekapitulasi siklus I dan siklus II

Pembahasan

Permainan merupakan salah satu hal yang disukai anak-anak karena anak usia prasekolah cenderung lebih menyukai permainan yang memiliki warna yang beragam. Salah satu jenis permainan yang dapat diterapkan pada anak usia prasekolah adalah kegiatan ronce. Oleh karena itu, kegiatan ronce diharapkan mampu mengembangkan kemampuan motorik halus anak, dimana keterampilan tersebut berkaitan dengan gerakan pada jari tangan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian diatas menunjukkan bahwa kegiatan meronisasi dapat mengembangkan motorik halus anak. Hal ini sejalan dengan pendapat Diah Harianti yang mengatakan bahwa: “Ada berbagai jenis kegiatan yang dapat mengembangkan motorik halus anak, seperti memotong, melipat, menggulung dan lain sebagainya.” Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa motorik halus anak TK Pertiwi cabang Pangkep dapat ditingkatkan melalui kegiatan meronce.

Keterampilan motorik halus yang dapat ditingkatkan melalui kegiatan meronce adalah anak dapat melenturkan otot-otot jari, serta mengkoordinasikan mata dan tangannya dan kedua kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan motorik halus tersebut mengalami perkembangan.

Saran

Gambar

Tabel 4.1 Daftar nama pendidik TK Pertiwi Cabang Pangkep
Tabel 4.2  Data hasil pengamatan kegiatan anak melalui kegiatan meronce pada siklus I Pertemuan I
Tabel 4.3   Data hasil pengamatan kegiatan anak melalui kegiatan meronce pada siklus I pertemuan II
Tabel 4.4   Data hasil pengamatan kegiatan anak melalui kegiatan meronce pada siklus II pertemuan I
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Indikator pencapaian, upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase menggunakan kertas warna, adalah: 1 Menggunting gambar 2 Menempel gambar dengan tepat 3

Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat tentang peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan meronce, maka dilakukan kegiatan pengumpulan data melalui tiga cara,