• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Naharus Surur, M.Pd. Disusun Oleh - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Dr. Naharus Surur, M.Pd. Disusun Oleh - Spada UNS"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TERSTRUKTUR

STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd.

Disusun Oleh : ADITYA BAGAS C

K54180002

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2020

(2)

Struktur Organisasi di Sekolah

Bimbingan dan Konseling di sekolah memiliki struktur organisasi dengan pihak yang saling berkoordinasi antara pihak satu dengan pihak lainnya agar pelaksanaannya dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi tersebut dapat berupa struktur atau pola organisasi tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. Berikut adalah pihak-pihak yang memeiliki peranan penting dalam pelaksanaan BK di sekolah.

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pemimpin, penanggung jawab dan yang mengkoordinasi setiap jalannya kegiatan pengajaran, pelatihan, dan bimbingan dan konseling. Tugas kepala sekolah memberikan kemudahan dalam keberjalanan program bimbingan dan koseling dengan berbagai macam bentuk, seperti menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Selain itu kepala sekolah juga berwenang membagi tugas kepada setiap guru atau konselor dan juga mengadakan kerja sama dengan Lembaga instansi lain untuk mendukung pelaksanaan program BK.

2. Koordinator BK

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan. seperti pemasyarakatkan pelayanan BK, penyusunan dan pelaksanaan program BK, administrasi kegiatan BK, evaluasi BK, dan menindaklanjuti evaluasi program BK.

(3)

3. Guru BK

Guru BK disini bertugas sebagai pelaksana kegiatan bimbingan dan konseling secara professional. Yang mana tugas tersebut adalah menyususn dan melaksanakan program;

mengadministrasikan kegiatan; melaksanakan evaluasi; menindak lanjuti program BK; dan juga bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya dalam program BK.

4. Guru Mata Pelajaran

Guru mata pelajaran memiliki peranan penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Perananan guru mata pelajaran adalah membantu guru BK dalam keberjalanan bimbingan dan konseling seperti mengidentifikasi peserta didik, mengadakan pengajaran khusus, mambantu mengembangkan suasana kelas, berpartisipasi dalam pemecahan masalah, membantu mengumpulkan informasi, dan membantu memasyarakatkan bimbingan dan konseling.

5. Wali Kelas

Dalam keberjalan program bimbingan dan konseling wali kelas memiliki peranan penting dan bahkan lebih mendalam. Wali kelas harus meneliti kemajuan dan perkembangan dari setiap pesera didiknya, dan juga melakukan penyuluhan kepada mereka. Wali kelas berhak untuk mengunjungi rumah anak didiknya untuk berkonsultasi dengan orang tua/wali, dan juga memberikan kemudahan dan kesempatan bagi peserta didik.

6. Staf Tata Usaha / Administrasi

Staf tata usaha/administrasi membantu guru BK dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Membantu mempersiapkan kegiatan dan juga sarana yang diperlukan. Staf TU juga berkewajiban untuk membantu melengkapi data atau dokumen tentang peserta didik.

Selain itu ada pula pihak lain yang turut andil dalam keberjalanan BK di sekolah yaitu Komite Sekolah yang beranggotakan wali murid ataupun tokoh masyarakat yang dibentuk untuk membantu sekolah khususnya dalam pelaksanaan BK. Kerjasama dilakukukan melalui persetujuan dari kepala sekolah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan BK di sekolah memerlukan kerjasama dari berbagai pihak organisasi dan juga peserta didik untuk keberhasilan pelaksanaan program BK.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan semangat, bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN KOMIK DARI

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ HUBUNGAN FAKTOR

digulfukan dalam bentuk kegiatan pemberdayaan potensi pondok pesantren baik dibidang. pendidikan, sarana prasarana maupun dibidang

Maka diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk dapat menyediakan sarana prasarana untuk mendukung penerapan tindakan kompres pada anak yang mengalami hipertermi atau

– Pengadaan bangunan baru Rumah Dinas Paramedis UPTDK Puskesmas mampu PONED Ujuang Gadiang (Rp.. Program : Peningkatan Sarana

Implementasi kurikulum umumnya telah menjadi tanggung jawab sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, dan masyarakat. Khususnya guru sebagai ujung tombak

Dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan desa, kepala desa memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan yang bersifat periodik semesteran dan

sehingga dengan kepasifannya mereka sering membalas (tidak mengikuti kuliah) dengan berbagai alasan dan juga mereka yang apabila diberi tugas sering dilimpahkan