• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT AD/ART DAN TATA TERTIB SIDANG

N/A
N/A
doktren alubudiyah

Academic year: 2023

Membagikan "DRAFT AD/ART DAN TATA TERTIB SIDANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 18

DRAFT AD/ART DAN TATA TERTIB SIDANG

PEMBUKAAN

BAB I PENGERTIAN UMUM

BAB II NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan

BAB III ASAS DAN TUJUAN Pasal 2 Azas

Pasal 3 Tujuan

BAB IV BENTUK, SIFAT DAN FUNGSI Pasal 4 Bentuk

Pasal 5 Sifat Pasal 6 Fungsi

BAB V LAMBANG DAN BENDERA Pasal 7 Lambang

Pasal 8 bendera

(2)

Page 2 of 18

BAB VI KODE ETIK ISI

Pasal 9 Kode Etik Anggota ISI BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 10 Jenis Keanggotaan

Pasal 11 Hak dan Kewajiban Anggota Pasal 12 Sanksi

Pasal 13 Penerimaan Anggota

Pasal 14 Berakhirnya Keanggotaan BAB VIII ORGANISASI

Pasal 15 Perangkat Tetap Organisasi Pasal 16 Ketentuan Pemilihan

BAB IX HIRARKI ORGANISASI

Pasal 17 Hirarki Peraturan dan Keputusan Organisasi BAB X MUSYAWARAH DAN RAPAT

Pasal 18 Musyawarah Nasional

(3)

Page 3 of 18

Pasal 19 Musyawarah Komisariat Wilayah Pasal 20 Rapat

BAB XI PUBLIKASI DAN PERTEMUAN Pasal 21 Publikasi

Pasal 22 Pertemuan

BAB XII KEGIATAN INTERNASIONAL

Pasal 23 Kegiatan Internasional BAB XIII TANDA PENGHARGAAN

Pasal 24 Tanda Penghargaan BAB XIV KEUANGAN DAN ASSET

Pasal 25 Keuangan Pasal 26 Asset

BAB XV ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 27 Anggaran Rumah Tangga

BAB XVI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

(4)

Page 4 of 18

Pasal 28 Perubahan Anggaran Dasar BAB XVII PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 29 Pembubaran Organisasi BAB XVIII ATURAN PERALIHAN

Pasal 30 Penyesuaian Peraturan Organisasi BAB XIX PENUTUP

Pasal 31 Penutup dan Pemberlakuan Anggaran Dasar

(5)

Page 5 of 18

DRAFT TATA TERTIB SIDANG PLENO RAPAT KERJA NAQOBATUL ASYROF AS-SULTHONAH AL-BANTANIAH (NASAB)

KELUARGA BESAR DZURRIYYAT KESULTHANAN BANTEN

BAB I UMUM Pasal 1 Nama

Sidang ini bernama Sidang Pleno Rapat Kerja NAQOBATUL ASYROF AS-SULTHONAH AL-BANTANIAH (NASAB) KELUARGA BESAR DZURRIYYAT KESULTHANAN BANTEN yang merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan di lembaga tinggi yang selanjutnya disingkat Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024.

Pasal 2 Waktu

Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024.dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2023 sampai dengan sidang ini dinyatakan selesai.

Pasal 3 Tempat

Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 dilaksanakan di villa LAWANG ABANG, Ds. Kenari, Kasemen Serang Banten

BAB II

TUGAS DAN WEWENANG Pasal 4

Tugas Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 bertugas

1. Memutuskan tata tertib Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 2. Menetapkan agenda Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024

Pasal 5 Wewenang Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 berwenang

1. Membuat ketetapan dan keputusan

2. Memilih presidium Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 dari dan oleh peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 Menetapkan rekomendasi-rekomendasi

(6)

Page 6 of 18 BAB III

PESERTA SIDANG PLENO RAPAT KERJA NASAB 2023/2024 Pasal 6

Peserta

Peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah anggota Sekretariat Jenderal dan pengurus ad hoc.

Pasal 7 Hak Peserta (1) Memiliki hak bicara dan hak suara

(2) Berhak meninggalkan ruangan persidangan dengan seizin presidium sidang

Pasal 8 Kewajiban Peserta (1) Menghadiri persidangan

(2) Mematuhi tata tertib persidangan

(3) Meminta izin kepada presidium sidang jika ingin menggunakan hak bicaranya atau jika ingin meninggalkan ruangan

(4) Memakai pakaian yang rapi dan sopan

(5) Tidak merokok di dalam ruangan persidangan

(6) Tidak diperkenankan membawa pihak lain yang tidak berkepentingan dan tidak berhubungan dengan Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 tanpa seizin presidium sidang

(7) Tidak menggunakan kata-kata kotor atau kasar yang dapat merendahkan atau melecehkan pihak lain selama sidang berlangsung

(8) Tidak membawa senjata tajam yang dapat membahayakan pihak lain (9) Tidak membawa minuman keras dan obat-obatan terlarang

(10) Tidak menyinggung SARA dan tidak melanggar HAM

(11) Tidak melakukan kontak fisik dengan pihak lain yang dapat menimbulkan cidera fisik dan psikis BAB IV

PELANGGARAN DAN SANKSI Pasal 9

Pelanggaran

(1) Peserta sidang akan dikenakan sanksi pelanggaran ringan apabila peserta yang bersangkutan melanggar hal-hal yang tercantum dalam kewajiban peserta ayat (1) sampai (6).

(2) Peserta sidang akan dikenakan sanksi pelanggaran berat apabila peserta yang bersangkutan melanggar hal-hal yang tercantum dalam kewajiban peserta ayat (7) sampai (11).

(3) Peserta sidang yang telah dikenakan sanksi pelanggaran ringan sebanyak tiga kali dalam satu hari akan diakumulasikan menjadi satu pelanggaran berat dalam satu hari.

(7)

Page 7 of 18 Pasal 10

Sanksi

(1) Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran ringan akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan oleh presidium sidang.

(2) Peserta sidang yang telah melakukan pelanggaran berat akan dikenakan sanksi berupa

dikeluarkan dari ruangan persidangan oleh presidium sidang dan tidak diperbolehkan mengikuti persidangan sampai batas waktu ditentukan oleh presidium sidang.

BAB V PERSIDANGAN

Pasal 11 Kuorum Persidangan

(1) Kuorum untuk dimulainya Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah 1/3 n + 1 dari peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024.

(2) Kuorum untuk pengambilan keputusan dalam Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah ½ n + 1 dari jumlah peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 yang hadir.

(3) Jika tidak mencapai kuorum maka kesepakatan selanjutnya melalui kesepakatan sidang.

Pasal 12

Dimulainya Persidangan Persidangan dapat dimulai apabila :

1. Telah tercapainya kuorum dimulainya sidang

2. Apabila kuorum tidak tercapai, sidang ditunda maksimal 2x10 menit, setelah itu sidang dapat dimulai kembali

3. Apabila setelah ditunda sidang belum juga tercapai kuorum maka persidangan dapat segera dimulai dengan kesepakatan forum

BAB VI PUTUSAN

Pasal 13 Kategori Putusan

(1) Bentuk-bentuk putusan Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah keputusan, ketetapan, dan rekomendasi

(2) Keputusan Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah keputusan yang mengikat ke dalam persidangan

(3) Ketetapan Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah putusan yang mengikat keluar dan ke dalam persidangan

(4) Rekomendasi Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 adalah putusan yang tidak mengikat dan ditujukan kepada pihak-pihak terkait.

(8)

Page 8 of 18 Pasal 14

Mekanisme Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan putusan diusahakan dengan asas musyawarah untuk mufakat

(2) Apabila ayat (1) tidak tercapai, maka sidang ditunda selama maksimal 1x7 menit untuk mengadakan lobby, setelah itu sidang dimulai kembali untuk mengambil putusan secara musyawarah mufakat

(3) Apabila ayat (2) tidak tercapai, maka sidang akan ditunda maksimal 1x5 menit untuk persiapan pemungutan suara

(4) Setelah ayat (3) tercapai, maka pengambilan putusan dapat dilakukan secara pemungutan suara.

BAB VII PRESIDIUM SIDANG

Pasal 15 1. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta sidang

2. Presidium sidang terdiri dari tiga orang anggota, yaitu Presidium 1, Presidium 2, Presidium 3 yang bersifat sejajar.

Pasal 16

Mekanisme Pemilihan Presidium Sidang Prosedur pemilihan Presidium Sidang adalah

1. Tiap peserta berhak mengajukan satu orang calon

2. Calon presidium sidang ditanya kesediaannya untuk menjadi presidium sidang

3. Apabila calon yang bersedia lebih dari tiga orang, maka presidium sidang dipilih berdasarkan mekanisme pengambilan keputusan.

4. Apabila calon yang bersedia kurang dari tiga orang, maka presidium sidang akan dipilih melalui mekanisme lain yang disepakati bersama oleh peserta sidang.

BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG Pasal 17

Hak Presidium Sidang

1. Memimpin kelangsungan sidang

2. Menunda sidang atas persetujuan anggota sidang yang hadir pada saat sidang 3. Mengambil segala keputusan yang dianggap perlu demi kelancaran persidangan

4. Selama persidangan berlangsung, presidium sidang berhak memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar tata tertib dan dianggap mengganggu kelancaran Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024

(9)

Page 9 of 18 Pasal 18 Kewajiban Presidium Sidang

1. Presidium Sidang wajib mengenakan pakaian yang rapi dan sopan 2. Menjalankan tata tertib sidang pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024

BAB IX

PERGANTIAN PRESIDIUM SIDANG Pasal 19

(1) Presidium sidang dapat digantikan sewaktu-waktu oleh peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 apabila :

a) Meninggal dunia dan/atau b) Berhalangan hadir dan/atau

c) Tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai Presidium menurut peserta Sidang dan/atau d) Mengundurkan diri berdasarkan kesepakatan Peserta Sidang

(2) Apabila ayat (1) terpenuhi, maka diadakan mekanisme pemilihan presidium dari peserta Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024 yang mengacu pada Bab VII Pasal 16.

(3) Presidium sidang 1 dapat digantikan tugasnya oleh presidium lainnya dengan mekanisme internal.

BAB X

PENINJAUAN KEMBALI Pasal 20

Mekanisme Peninjauan Kembali

1. Peninjauan kembali diusulkan atau diajukan secara lisan maupun tulisan kepada presidium di akhir pembahasan.

2. Peninjauan kembali diusulkan atau diajukan sebelum Tata Tertib ini disahkan.

3. Peninjauan kembali harus disepakati oleh ½ n + 1 dari peserta sidang yang hadir.

4. Peninjauan kembali dibacakan oleh presidium sidang.

BAB XI PENUTUP

Pasal 21

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

(2) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannnya sampai dengan selesainya Sidang Pleno Rapat Kerja NASAB 2023/2024.

(10)

Page 10 of 18

Ditetapkan di : Villa villa LAWANG ABANG, Ds. Kenari, Kasemen Serang Banten Tanggal : 31 Desember 2023

Pukul : --- WIB

PENGURUS AD HOC

NAQOBATUL ASYROF AS-SULTHONAH AL-BANTANIAH (NASAB) KELUARGA BESAR DZURRIYYAT KESULTHANAN BANTEN

Presidium II

(……….)

Presidium III

(……….)

Presidium I

(………)

(11)

Page 11 of 18

Permusyawaratan dalam MUBES, KONGRES, RAKER membutuhkan

persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan

1. Definisi Persidangan

Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari

persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung.

2. JENIS PERSIDANGAN

2). Sidang Paripurna

Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan Sidang Paripurna dipimpin oleh

Presidium Sidang

Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

3). Sidang Komisi

Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi

Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

3. ATURAN PERSONALIA SIDANG 1). Peserta Hak peserta:

a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis

b. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan c. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan

(12)

Page 12 of 18

d. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan Kewajiban peserta:

a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan 2). Peninjau Hak Peninjau:

a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis

Kewajiban Peninjau:

a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan

b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan 3). Presidium Sidang

a. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah

b. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta

c. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan 4). ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain :

1 kali ketukan

a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.

b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).

c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.

d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.

e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.

2 kali ketukan

Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan.

Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan

pendapat dalam pengambilan keputusan 3 kali ketukan

a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.

(13)

Page 13 of 18 b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.

Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang 1. Membuka sidang

“Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok 2.

Menutup sidang

“Dengan mengucap

Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok

3. Mengalihkan pimpinan sidang “Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.

4. Mengambil alih pimpinan sidang

“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok 5. Menskorsing sidang

“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.

6. Mencabut skorsing

“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok.

7. Memberi peringatan kepada peserta sidang Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”

Syarat-syarat Presidium Sidang :

a. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab b. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan

c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis d. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan Sikap Presidium Sidang :

a. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin

b. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan c. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta 4. QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)

(14)

Page 14 of 18

2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan 3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang

5. INTERUPSI

adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.

Macam macam interupsi antara lain.

1. Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias.

2. Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh

seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat

berpengaruh terhadap jalannya persidangan).

3. Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.

4. Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.

5. Interruption of personal privilege/rehabilitation, Bentuk interupsi yang disampaikan bila

pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi

Pelaksanaan Interupsi :

1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari

Presidium Sidang

2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan

3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang

6. TATA TERTIB

Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

(15)

Page 15 of 18 7. SANKSI-SANKSI

Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

8. TEKNIK RAPAT Pengertian

Rapat mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang luas rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan, yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak permasalahan penting.

Sedangkan dalam pengertian yang lebih kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih sederhana. Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan dengan permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih kepada rapat dalam pengertian umum/sederhana secara teknis.

Jenis Rapat

1. Rapat Anggota

2. Rapat Pengurus (Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat Pimpinan,dsb).

3. Diskusi.

Fungsi Rapat

1. Penyampaian informasi 2. Pemecahan masalah 3. Mengidentifikasi masalah.

4. Menentukan alternatif.

5. Menguji alternatif.

6. Rapat implementasi.

Prosedur Penyelenggaraan Rapat Persiapan a. Menyiapkan rencana.

b. Menyiapkan agenda rapat.

c. Menyiapkan kertas kerja.

d. Menyiapkan pembicara/peserta.

e. waktu.

f. Pengambilan keputusan.

g. Penutupan rapat.

(16)

Page 16 of 18 Pelaporan dan Evaluasi a. Pelaporan

- Jelas, lengkap dan singkat.

- Pembuat laporan harus mengikuti rapat secara penuh.

- Isi : tanggal/jam, jumlah peserta, pembicara, pokok pembicaraan, keputusan. b. Evaluasi

- Dilakukan bersama panitia/pengurus. - Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil.

Yang berperan dalam Rapat 1. Pemimpin Rapat.

2. Peserta Rapat.

3. Undangan dan nara sumber.

4. Materi/bahan rapat.

5. Tata ruang dan tempat duduk.

Persyaratan Pemimpin Rapat

1. Memiliki sikap, tingkah laku, karakter, dan penampilan yang baik.

2. Menguasai permasalahan, dapat mencari jalan keluar.

3. Memberi kepercayaan dan netral terhadap peserta.

4. Pandai menerapkan gaya kepemimpinan UpayamensukseskanRapat

1. Penyelenggaraan yang efektif dan efisien.

2. Pemimpin Rapat harus :

a. Aktif, tegas, mampu membimbing, mengarahkan, dan mencegah pembicaraan yang menyimpang.

b. Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan konsekuen

c. Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan dapat menumbuhkan keberanian berbicara / mengemukakan pendapat.

3. Hal-hal lain yang perlu :

a. Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal yang tidak relevan dengan agenda rapat.

b. Hindarkan adanya gangguan dari luar.

c. Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab sendiri oleh pimpinan rapat.

d. Rapat jangan buru-buru selesai dan juga terlalu lama.

(17)

Page 17 of 18 Indikator Rapat yang berhasil

1. Semua undangan/peserta hadir.

2. Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat.

3. Peserta aktif dan banyak masukan. 4. Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan.

5. Sasaran yang direncanakan tercapai.

6. Keputusan rapat dapat dilaksanakan.

9. TEKNIK DISKUSI Pengertian Diskusi

Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi,

adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.

Manfaat Diskusi

1. Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi

2. Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu.

Pola-Pola Diskusi Prasaran

a. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja). b. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas).

c. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.

Ceramah

a. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.

b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebih teliti.

Diskusi Panel

a. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.

b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis.

Brainstorming

a. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.

(18)

Page 18 of 18

b. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.

c. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih lanjut

Persyaratan Diskusi

1. Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan : a. Tata tertib tidak ketat.

b. Setiap orang diberi kesempatan berbicara.

c. Kesediaan untuk berkompromi.

2. Bagi peserta diskusi :

a. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.

b. Sanggup berpikir bebas dan lugas.

c. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.

d. Mau menerima pendapat orang lain yang benar.

e. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.

3. Bagi pemimpin diskusi :

a. Sikap hati-Hati, cerdas, tanggap.

b. Pandai menyimpulkan.

c. Sikap tidak memihak.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan dinyatakan telah selesai menempuh / mengikuti Ujian Kenaikan Kelas (UKK)

Peserta US/M yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti US/M pada mata

Bagi peserta sidang Tugas Akhir yang namanya tercantum pada jadwal apabila sampai pada jadwal yang ditentukan matakuliah yang diambil pada semester ini belum lulus atau

Peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktunya, diperbolehkan meninggalkan ruangan setelah lembar soal dan lembar jawaban diserahkan kepada pengawas dan tidak

Bagi peserta sidang Tugas Akhir yang namanya tercantum pada jadwal apabila sampai pada jadwal yang ditentukan matakuliah yang diambil pada semester ini belum lulus

Peserta ASESMEN AKHIR SEMESTER ASAS 1 yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ASESMEN AKHIR SEMESTER ASAS 1 berakhir diperbolehkan meninggalkan ruangan dengan menyerahkan

Peserta yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda bel selesai dibunyikan dinyatakan telah selesai menempuh PTS.. Peserta yang telah selesai

Peserta Ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh / mengikuti Ujian pada mata