• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT Modul 2 Desain Pembelajaran

N/A
N/A
Ato Triyono

Academic year: 2025

Membagikan "DRAFT Modul 2 Desain Pembelajaran"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text] Page 1

(2)

Modul

Desain Pembelajaran Yang Relevan di Sekitar Sekolah dengan Melibatkan Peserta Didik

oleh:

Ari Sulistiyawati, S.Si., S.Kom., M.Pd.

Angga Prayoga, M. Pd., Gr.

Dewi Khoirun Nisa, S.Pd., Gr.

Mirwan Saputra, S.Pd., Gr.

Syukron Fuad, S.Pd., Gr.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BALAI GURU PENGGERAK PROVINSI LAMPUNG

2024

(3)

Konsep dan Prinsip Desain Pembelajaran Yang Relevan dan Melibatkan Peserta Didik

Penulis Modul:

− Ari Sulistiyawati, S.Si., S.Kom., M.Pd.

− Angga Prayoga, M. Pd., Gr.

− Dewi Khoirun Nisa, S.Pd., Gr.

− Mirwan Saputra, S.Pd., Gr.

− Syukron Fuad, S.Pd., Gr.

Editor:

− Tien Yulianti, S.Pd., M.Pd.

− Dr. Meliyanti, S.Pd., M.M.

− Nourma SA, M. Pd.

Desain:

− Nuvis Melodiana Fitriyah, S.Pd.,Gr.

− Refmaysal Asrin, S.Kom.

____________________________________________________________

_____________________________

Hak Cipta © 2024 pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dilindungi Undang-undang

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

(4)

Lembar Pengesahan

Tahapan Nama Tanda Tangan Tanggal

Review Diana Sari Dj., S.Si., M.T.

Verifikasi Iswandi N, S.H., M.M.

Validasi Dra. Suritanti Supriyadi, M.Si.

(5)

i

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung dapat menyelenggarakan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu upaya peningkatan kompetensi guru dalam memenuhi model kompetensi sesuai Perdirjen GTK No 2626/B/HK.04.01/2023 Tahun 2023 dan Perdirjen 4141 tentang Pedoman Pengembangan Guru.

Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Lampung merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan berkewajiban melaksanakan program dan kegiatan untuk mendukung ketercapaian indikator kinerja Direktorat Jenderal GTK.

Modul Desain Pembelajaran yang Relevan di Sekitar Sekolah dengan Melibatkan Peserta Didik ini disusun untuk digunakan pada Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang merupakan program inovasi dari BGP Lampung dalam upaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam hal ini kompetensi pedagogik guru jenjang SMP yaitu Peningkatan Kompetensi TIK Guru SMP secara adaptif dalam Pembelajaran.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran ini.

Selamat mengikuti kegiatan. Semoga ikhtiar kita untuk meningkatkan Kompetensi guru dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan lingkungan pendidikan.

Bandar Lampung, Agustus 2024 Kepala,

Dra. Suriatanti Supriyadi, M.Si.

NIP. 196608291999032001

(6)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Lampiran ... iii

Pengantar Modul ... 1

Capaian Pembelajaran ... 3

Sasaran ... 4

Ringkasan Alur MERDEKA ... 5

Petunjuk Penggunaan Modul ... 7

Manfaat ... 7

Mulai Dari Diri ... 8

A. Pengertian pembelajaran efektif ... 8

B. Ciri-Ciri Pembelajaran yang Efektif ... 9

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran ... 10

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Efektif dan Referensinya ... 13

E. Pengelolaan kelas yang efektif ... 15

F. Pembelajaran Berdiferensiasi ... 16

Eksplorasi Konsep ... 20

A. Implementasi TPACK dalam Pembelajaran... 20

B. Metode dan Strategi Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif ... 22

C. Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Lingkungan Sekolah dan Melibatkan Peserta Didik ... 25

Ruang Kolaborasi ... 33

Demonstrasi Kontekstual ... 34

Elaborasi Pemahaman ... 37

Koneksi Antar Materi ... 39

Aksi Nyata ... 41

Penutup ... 47

Daftar Tautan Sumber Belajar ... 48

Daftar Pustaka ... 49

Referensi Jurnal ... 52

Lampiran ... 54

(7)

iii

Daftar Tabel

Tabel 1. Ringkasan Alur Belajar MERDEKA

Tabel 2. Konteks Sekolah dan Kebutuhan Peserta Didik Tabel 3. Keterlibatan Peserta Didik

Tabel 4. Potensi dan Hambatan

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Rubrik Penilaian Ruang Kolaborasi tentang Rancangan Pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik Lampiran 2 . Rubrik Penilaian Rancangan Pembelajaran

(8)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

1

MODUL 2

Desain Pembelajaran yang Relevan di Sekitar Sekolah dengan Melibatkan Peserta Didik

PENGANTAR MODUL Tabik Pun!

Salam dan bahagia, Bapak/Ibu guru hebat !

Selamat mengikuti kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Dalam menghadapi dinamika global dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, sistem pendidikan di Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan relevansinya. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah melalui Program PKB untuk Guru. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik.

Ada serangkaian aktivitas pembelajaran yang harus Bapak/Ibu ikuti selama mengikuti PKB ini termasuk mempelajari materi, mengerjakan kegiatan belajar dan latihan mandiri pada modul yang berjudul Desain Pembelajaran yang Relevan di Sekitar Sekolah dengan Melibatkan Peserta Didik.

Salah satu hal yang melatarbelakangi pengembangan substansi materi pada modul ini adalah di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, pendidikan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan merancang pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekitar sekolah dan melibatkan peserta didik secara aktif. Pembelajaran yang relevan berarti materi yang diajarkan tidak hanya sesuai dengan kurikulum, tetapi juga memiliki kaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan ilmu

(9)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

2

pengetahuan yang mereka peroleh. Selain itu, pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif akan mendorong mereka untuk lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, serta meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi. Modul ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru jenjang SMP di Provinsi Lampung dalam mengembangkan pembelajaran efektif dan melibatkan peserta didik.

Dengan menggunakan modul ini, diharapkan para guru dapat memahami konsep dan prinsip pembelajaran efektif, metode dan strategi pembelajaran yang inovatif, serta mampu mendesain pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Pengembangan materi pada modul ini diupayakan agar selaras dengan kompetensi yang hendak dicapai melalui:

1. Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran efektif dengan melibatkan peserta didik.

2. Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu mengembangkan kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru untuk menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang memanfaatkan sumber belajar di sekitar sekolah.

3. Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu merancang pembelajaran yang relevan di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik.

Dari rumusan kompetensi tersebut, Bapak/Ibu guru akan mempelajari implementasi pembelajaran yang relevan di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik. Kita akan belajar bersama-sama.

(10)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

3 Capaian Pembelajaran

Kompetensi Lulusan yang Dituju

Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu mengembangkan desain pembelajaran yang relevan di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik

Capaian Umum

Secara umum, profil kompetensi yang ingin dicapai dari modul ini adalah

● Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran efektif dengan melibatkan peserta didik.

● Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu mengembangkan kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru untuk menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang memanfaatkan sumber belajar di sekitar sekolah.

● Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung mampu merancang pembelajaran yang relevan di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik.

Capaian Khusus

Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Guru jenjang SMP di Provinsi Lampung untuk mampu

● melakukan observasi dan pemetaan lingkungan sekolah, termasuk fasilitas, sumber belajar, dan budaya sekolah.

● mengidentifikasi emosi peserta didik dalam pembelajaran

● melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan belajar, minat, dan bakat peserta didik.

● mengelola emosi dalam menjalankan peran sebagai pendidik

● memanfaatkan bahan ajar yang menarik dan berpusat pada peserta didik yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik

● mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar yang melibatkan peserta didik

(11)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

4

● menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran.

● menganalisis data hasil asesmen dan observasi untuk merumuskan profil belajar peserta didik.

● mengidentifikasi kesenjangan antara profil belajar peserta didik dengan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran.

● membuat rencana pembelajaran yang terstruktur dan sistematis yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik

Isi Modul

Modul ini berisikan materi tentang:

1. Penjelasan pentingnya pembelajaran yang efektif dengan melibatkan peserta didik.

2. Penjelasan pentingnya guru memiliki keterampilan TPACK dalam rangka pengembangan profesional guru.

3. Penjelasan strategi, metode dan teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pembelajaran yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik.

4. Penjelasan terkait Analisis Kebutuhan Belajar Peserta Didik, Analisis Kesenjangan Profil Belajar Peserta Didik dan langkah-langkah Desain Rencana Pembelajaran.

5. Langkah-langkah merancang pembelajaran dengan metode, model, dan penilaian pembelajaran inovatif yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik.

Sasaran

Materi ini ditujukan bagi peserta PKB, guru jenjang SMP di Provinsi Lampung

(12)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

5

Ringkasan Alur MERDEKA

Modul ini akan menggunakan alur belajar yang disingkat dengan MERDEKA. Alur MERDEKA dalam modul ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.

Tabel 1. Ringkasan Alur Belajar MERDEKA

Proporsi Waktu Uraian Kegiatan

10 % Mulai dari Diri (1 JP)

● Guru menggambarkan dan menjelaskan pentingnya Pembelajaran yang efektif dengan melibatkan peserta didik.

● Guru merefleksikan pengalaman diri tentang desain dan penerapan pembelajaran yang efektif dengan melibatkan peserta didik yang selama ini dilakukan

Eksplorasi Konsep (3 JP)

● Mengeksplorasi penjelasan tentang pentingnya guru memiliki keterampilan TPACK dalam rangka pengembangan profesional guru.

● Mengeksplorasi tentang strategi, metode dan teknik pembelajaran.

● Mengeksplorasi penjelasan tentang Analisis Kebutuhan Belajar Peserta Didik, Analisis Kesenjangan Profil Belajar Peserta Didik dan langkah-langkah Desain Rencana Pembelajaran

● Mengeksplorasi tentang contoh-contoh strategi pembelajaran yang efektif dengan menggabungkan metode, model, dan penilaian pembelajaran inovatif dan menerapkannya dalam merancang pembelajaran.

(13)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

6

Proporsi Waktu Uraian Kegiatan

20 % Ruang Kolaborasi (6 JP)

● Berdiskusi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menganalisis skenario pembelajaran yang efektif, menentukan strategi, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai, serta menyusun desain pembelajaran yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik secara berkelompok.

● Melakukan presentasi hasil diskusi 70 % Demonstrasi Kontekstual (6 JP)

● Menyusun desain pembelajaran yang relevan di sekolah dengan melibatkan peserta didik.

Elaborasi Pemahaman (2 JP)

● Melakukan pemberian umpan balik terhadap hasil refleksi yang dilakukan rekan kelompok sebagai bagian dari elaborasi pemahaman dan mengidentifikasi area pembelajaran yang perlu ditingkatkan.

● Mendapat penguatan dan pendalaman pemahaman dari fasilitator/instruktur.

Koneksi Antar Materi (2 JP)

● Membuat kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap berkaitan dengan pentingnya mengevaluasi hasil pembelajaran dan melakukan refleksi untuk perbaikan berkelanjutan.

● Mengaitkan materi modul sekarang dengan modul sebelumnya dan kebutuhan belajar selanjutnya.

Aksi Nyata (12 JP)

● Menyusun rancangan pembelajaran yang relevan dengan melibatkan peserta didik, serta menerapkannya dalam pembelajaran di kelas diobservasi rekan sejawat/pendamping belajar.

(14)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

7

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pelajari tujuan pembelajaran yang tercantum dan lakukanlah evaluasi/refleksi setelah belajar.

2. Pelajari materi yang tersedia pada setiap kegiatan belajar mengikuti alur MERDEKA, kerjakan latihan/tugas yang tersedia dan lakukan evaluasi refleksi sesuai petunjuk pengerjaan.

3. Pelajari dan pahami studi kasus, kerjakan soal pada studi kasus 4. Kerjakan Pelatihan Mandiri dalam modul ini.

Manfaat

Mempelajari materi ini merupakan salah satu aktivitas dalam program ini.

Manfaatnya adalah sebagai referensi pengetahuan dan sarana asah keterampilan dalam implementasi pembelajaran yang relevan di sekitar sekolah dengan melibatkan peserta didik.

Selamat belajar!

(15)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

8 Mulai Dari Diri

Durasi : 1 JP

Moda : Pembelajaran Mandiri

Tujuan: Memahami pentingnya refleksi diri dalam proses pembelajaran dan mengenali potensi pribadi dalam merancang pembelajaran yang efektif dan melibatkan peserta didik.

Materi:

A. Pengertian pembelajaran efektif

Sebagai guru, tentu kita sudah tidak asing dengan istilah pembelajaran. Sudjana (2005) mendefinisikan pembelajaran sebagai upaya yang disengaja oleh guru untuk menciptakan kegiatan belajar, dan upaya yang disengaja oleh peserta didik untuk mempelajari sesuatu. Sementara Sanjaya (2008) mengartikan pembelajaran sebagai suatu proses yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku yang berfungsi dalam membantu individu dan masyarakat untuk mencapai tujuan hidupnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha sadar dari pendidik untuk membimbing peserta didik melakukan dalam memperoleh ilmu

(16)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

9

dan pengetahuan, menguasai kemahiran dan tabiat, serta membentuk sikap dan kepercayaan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk mencapai tujuan dalam melakukan sesuatu, tidak terlepas dari efektifitas dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efektif berarti memiliki efek atau akibat yang dikehendaki. Sederhananya, sesuatu yang dilakukan dikatakan efektif jika menghasilkan apa yang diharapkan.

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru juga diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan. Lalu apa itu pembelajaran efektif? Joyce & Weil (2009) mendefinisikan pembelajaran efektif sebagai suatu proses pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang bermakna dan menyenangkan. Pembelajaran ini haruslah mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan interaktif, sehingga peserta didik dapat belajar secara aktif dan kreatif. Sejalan dengan definisi tersebut, Hamzah dan Uno (2013) menyatakan bahwa pembelajaran efektif adalah suatu proses pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara maksimal. Hal ini ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor. Secara sederhana, pembelajaran efektif dapat diartikan sebagai sebuah proses belajar mengajar yang berhasil mencapai tujuan belajar peserta didik sebagaimana yang diharapkan oleh guru.

B. Ciri-Ciri Pembelajaran yang Efektif 1. Tujuan yang Jelas dan Terukur

Pembelajaran yang efektif dimulai dengan tujuan yang jelas, spesifik, dan terukur. Tujuan ini harus dapat diukur untuk mengetahui apakah pembelajaran berhasil atau tidak.

2. Metode Pembelajaran Beragam dan Tepat

Guru menggunakan metode pembelajaran yang beragam dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan harus

(17)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

10

sesuai dengan materi pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan kondisi lingkungan belajar.

3. Peserta Didik Aktif dan Terlibat

Pembelajaran yang efektif melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah, tetapi juga terlibat dalam diskusi, praktikum, pemecahan masalah, dan berbagai kegiatan belajar lainnya.

4. Penilaian yang Berkelanjutan dan Komprehensif

Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Penilaian tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor.

5. Suasana Belajar yang Kondusif

Suasana belajar yang kondusif sangat penting untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Suasana belajar yang kondusif adalah suasana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran

Efektivitas pembelajaran merupakan sebuah hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu faktor internal, faktor eksternal, serta guru.

1. Faktor Internal Peserta Didik 1) Kecerdasan

Menurut Slavin (2010), kecerdasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan belajar peserta didik. Peserta didik dengan kecerdasan yang lebih tinggi umumnya lebih mudah memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas belajar.

2) Motivasi Belajar

Belmont & Hari (2009) menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan

(18)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

11

faktor penting yang mendorong peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi akan lebih tekun dan antusias dalam belajar.

3) Minat dan Bakat

Uno & Hamzah (2009) mengemukakan bahwa minat dan bakat peserta didik dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Peserta didik yang memiliki minat dan bakat terhadap suatu mata pelajaran akan lebih mudah memahami dan mempelajarinya.

4) Kematangan

Havighurst (1953) menjelaskan bahwa kematangan peserta didik, baik fisik, mental, sosial, dan emosional, juga mempengaruhi kesiapan mereka untuk belajar. Peserta didik yang belum matang dalam suatu aspek mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran.

5) Gaya Belajar

Honey & Mumford (1986) mengidentifikasi empat gaya belajar utama, yaitu gaya belajar visual, auditori, kinestetik, dan membaca/menulis. Guru yang memahami gaya belajar peserta didiknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2. Faktor Eksternal Peserta didik 1) Lingkungan Keluarga

Santrock (2005) menyatakan bahwa lingkungan keluarga yang kondusif dan suportif dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa.

Dukungan orang tua, ketersediaan sarana belajar, dan suasana rumah yang tenang dapat menjadi faktor penting dalam kesuksesan belajar peserta didik.

2) Lingkungan Sekolah

Wiles & Bondi (2004) menjelaskan bahwa lingkungan sekolah yang positif dan berfokus pada pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas

(19)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

12

pembelajaran peserta didik. Ketersediaan fasilitas belajar yang memadai, guru yang kompeten dan suportif, serta hubungan yang positif antara peserta didik dan guru dapat menjadi faktor penting dalam kesuksesan belajar peserta didik.

3) Lingkungan Masyarakat:

Howard & Hoffman (2005) mengemukakan bahwa lingkungan masyarakat yang menghargai pendidikan dan menyediakan akses pendidikan yang berkualitas juga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran peserta didik.

Norma dan nilai sosial yang positif, serta ketersediaan perpustakaan dan taman bacaan di masyarakat, dapat menjadi faktor penting dalam kesuksesan belajar peserta didik.

3. Faktor Guru

1) Kompetensi Pendidik

Mulyasa (2003) menyatakan bahwa kompetensi guru merupakan faktor penting dalam efektivitas pembelajaran. Guru yang kompeten dalam bidang pedagogik, bidang mata pelajaran, dan kepribadian memiliki kemampuan untuk mengajar dengan efektif dan membantu peserta didik mencapai hasil belajar yang optimal.

2) Metode Pembelajaran

Joyce et al. (2009) menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Guru yang kreatif dan inovatif dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik dan bermakna untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

3) Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (2005) mengemukakan bahwa media pembelajaran yang tepat dan menarik dapat membantu peserta didik memahami materi pelajaran dengan lebih mudah dan efektif. Guru yang kreatif dapat menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti video, gambar, dan

(20)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

13

audio, untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.

4) Penilaian Pembelajaran

Guskey (2005) menjelaskan bahwa penilaian pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan dapat membantu guru untuk memantau kemajuan belajar peserta didik dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Guru yang menggunakan berbagai metode penilaian yang tepat dapat membantu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Efektivitas pembelajaran merupakan hasil dari interaksi antara faktor internal, eksternal, dan guru. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait, yaitu guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran, semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan siap menghadapi masa depan.

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Efektif dan Referensinya 1. Keterlibatan Aktif (Active Engagement)

Menurut Bonwell, C. C., & Eison, J. A. (1991), Pembelajaran menjadi lebih efektif ketika peserta didik aktif terlibat dalam proses belajar, bukan sekadar menerima informasi secara pasif. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi, berdiskusi, dan melakukan eksplorasi.

2. Prinsip Pemberian Umpan Balik (Feedback)

Hattie, J., & Timperley, H. (2007) menyatakan bahwa umpan balik yang tepat dan tepat waktu membantu peserta didik memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam proses belajar, serta memberikan arah untuk perbaikan.

3. Prinsip Konektivitas (Connection to Prior Knowledge)

Menurut Ausubel, D. P. (1968), pembelajaran lebih efektif ketika materi baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik. Hal ini

(21)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

14

membantu peserta didik memahami konsep baru dengan lebih baik.

4. Prinsip Pembelajaran yang Bermakna (Meaningful Learning)

Menurut Schunk, D. H. (2012) Pembelajaran akan lebih efektif jika peserta didik merasa bahwa materi yang dipelajari relevan dengan kehidupan mereka dan memiliki tujuan yang jelas.

5. Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Barrows, H. S., & Tamblyn, R. M. (1980) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah nyata yang memerlukan penerapan pengetahuan dan keterampilan mereka.

6. Prinsip Penguatan (Reinforcement)

Skinner, B. F. (1953) menyatakan bahwa penguatan positif dan negatif dapat meningkatkan motivasi dan membantu peserta didik memperkuat perilaku belajar yang diinginkan.

7. Prinsip Pembelajaran yang Terdistribusi (Distributed Practice)

Menurut Ebbinghaus, H. (1885), pembelajaran yang dilakukan secara terdistribusi dalam waktu (seperti sesi belajar yang terjadwal) lebih efektif dibandingkan dengan belajar dalam satu waktu yang panjang (cramming).

8. Pengajaran yang Differensiasi (Differentiated Instruction)

Tomlinson, C. A. (2001) mengadaptasi pengajaran untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari setiap peserta didik dapat meningkatkan pembelajaran. Ini termasuk penyesuaian dalam konten, proses, produk, dan lingkungan belajar.

9. Pembelajaran Sosial (Social Learning)

Bandura, A. (1977) menjelaskan bahwa peserta didik belajar secara efektif melalui interaksi sosial dengan teman sebaya, pengajaran teman, dan bekerja dalam kelompok.

10. Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme (Constructivist Learning)

Menurut Piaget, J. (1972), pembelajaran konstruktivisme menganggap bahwa peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan refleksi pribadi.

(22)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

15

E. Pengelolaan kelas yang efektif

Pengelolaan kelas yang efektif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memungkinkan peserta didik untuk mencapai potensi penuh mereka. Guru yang efektif memiliki berbagai strategi untuk mengelola kelas mereka, dan mereka dapat memilih dan menyesuaikan strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik mereka.

Menurut Suhardan, dkk. (2009:106), manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, serta dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan mereka. Sementara pengelolaan kelas yang efektif adalah sebuah proses yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, terstruktur, dan kondusif bagi semua peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pembelajaran dan perkembangan peserta didik.

Lalu bagaimanakah cara mengelola kelas yang efektif? Berikut adalah beberapa elemen kunci dari pengelolaan kelas yang efektif:

1. Membangun hubungan yang positif dengan peserta didik

Guru yang efektif membangun hubungan yang positif dengan peserta didik mereka berdasarkan rasa saling menghormati dan kepercayaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu untuk mengenal peserta didik secara individu, menunjukkan minat pada kehidupan mereka, dan menciptakan lingkungan kelas yang aman dan suportif.

2. Menetapkan aturan dan ekspektasi yang jelas

Guru yang efektif menetapkan aturan dan ekspektasi yang jelas untuk perilaku peserta didik di kelas. Aturan dan ekspektasi ini harus konsisten dan adil, dan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada peserta didik.

3. Menggunakan berbagai strategi disiplin

Guru yang efektif memiliki berbagai strategi disiplin yang dapat mereka

(23)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

16

gunakan untuk mengelola perilaku peserta didik yang tidak pantas.

Strategi disiplin ini harus positif dan konstruktif, dan harus fokus pada membantu peserta didik belajar dari kesalahan mereka dan membuat pilihan yang lebih baik.

4. Membuat rencana pembelajaran yang efektif

Guru yang efektif membuat rencana pembelajaran yang jelas dan terstruktur yang mencakup tujuan pembelajaran, kegiatan, dan penilaian.

Rencana pembelajaran ini harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan peserta didik, dan harus menantang namun dapat dicapai.

5. Menggunakan berbagai metode pembelajaran

Guru yang efektif menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menjaga peserta didik tetap terlibat dan belajar. Metode pembelajaran ini dapat mencakup ceramah, diskusi, kegiatan kelompok, dan proyek mandiri, dan lain-lain.

6. Memberikan umpan balik yang efektif

Guru yang efektif memberikan umpan balik yang efektif kepada peserta didik tentang kemajuan mereka. Umpan balik ini harus spesifik, tepat waktu, dan konstruktif, dan harus membantu peserta didik belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan kinerja mereka.

7. Membuat lingkungan belajar yang positif

Guru yang efektif menciptakan lingkungan belajar yang positif di mana siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung. Lingkungan belajar ini harus bebas dari diskriminasi dan intimidasi, dan harus fokus pada membantu semua peserta didik mencapai potensi penuh mereka.

F. Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu setiap peserta didik. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kemampuan, gaya belajar,

(24)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

17

minat, dan latar belakang mereka. Pendekatan pengajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar individu peserta didik dengan cara yang berbeda ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil bagi semua peserta didik untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam lingkungan belajar yang inklusif dan responsif.

Menurut Tomlinson (2001), Pembelajaran Berdiferensiasi memiliki tiga elemen utama:

1. Diferensiasi Konten: Menyediakan berbagai pilihan materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan minat peserta didik.

2. Diferensiasi Proses: Memberikan berbagai cara bagi peserta didik untuk belajar, seperti strategi belajar mandiri, kelompok, atau proyek.

3. Diferensiasi Produk: Memberikan berbagai pilihan produk pembelajaran yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik, seperti karya tulis, presentasi, atau portofolio.

Adapun Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Kesiapan (Readiness): Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik. Aktivitas dan tugas dirancang untuk menantang peserta didik pada level yang tepat untuk mendorong kemajuan mereka tanpa membuat mereka merasa terlalu tertekan atau terlalu mudah.

2. Minat (Interest): Pembelajaran dirancang untuk terhubung dengan minat peserta didik. Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan hal-hal yang menarik bagi peserta didik, mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

3. Gaya Belajar (Learning Profile): Mengakui bahwa peserta didik memiliki berbagai gaya belajar dan preferensi, seperti visual, auditori, atau kinestetik, dan menyusun aktivitas yang dapat mengakomodasi perbedaan tersebut.

4. Hasil Belajar (Learner Variability): Mengakomodasi perbedaan dalam kebutuhan dan kemampuan peserta didik untuk memastikan bahwa setiap

(25)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

18

peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Langkah-Langkah Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Menilai Kebutuhan Peserta Didik: Mengidentifikasi kebutuhan individu peserta didik melalui penilaian awal dan observasi.

2. Merencanakan Pembelajaran: Mendesain aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik berdasarkan prinsip diferensiasi.

3. Melaksanakan Pembelajaran: Mengimplementasikan rencana dengan fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan respons peserta didik.

4. Mengevaluasi dan Menyesuaikan: Mengumpulkan umpan balik dan melakukan penyesuaian pada strategi pengajaran untuk memastikan keberhasilan pembelajaran.

Kelebihan Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik: Peserta didik lebih termotivasi ketika mereka merasa pembelajaran relevan dengan minat dan kebutuhan mereka.

2. Mendukung Keberagaman: Menyediakan berbagai cara untuk belajar yang sesuai dengan berbagai gaya dan tingkat kemampuan peserta didik.

3. Meningkatkan Hasil Belajar: Dengan pendekatan yang lebih personal, peserta didik memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memahami materi.

Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Kebutuhan Sumber Daya: Membutuhkan waktu, bahan, dan energi ekstra dari guru untuk merencanakan dan menerapkan strategi yang berbeda.

2. Kemampuan Guru: Memerlukan keterampilan tambahan dari guru dalam merancang dan menerapkan strategi diferensiasi yang efektif.

3. Manajemen Kelas: Mengelola kelompok peserta didik dengan kebutuhan dan minat yang berbeda dapat menjadi kompleks.

(26)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

19

Bapak ibu dapat mempelajari materi Pembelajaran Berdiferensiasi pada pelatihan mandiri Platform Merdeka Mengajar pada link berikut ini :

https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/7

Refleksi:

Guru diminta untuk melakukan refleksi diri tentang pengalaman mereka dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik.

Guru dapat menuliskan refleksi mereka dan membagikannya dengan rekan sejawat.

Pertanyaan Pemantik:

Apa motivasi Anda untuk menjadi seorang pendidik?

Kekuatan apa yang Anda miliki yang bisa mendukung desain pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik?

Apa tantangan utama yang Anda hadapi dalam pembelajaran saat ini?

(27)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

20 Eksplorasi Konsep

Durasi : 3 JP

Moda : Pembelajaran Mandiri

Tujuan: Menjelajahi berbagai konsep pembelajaran yang relevan dan memahami bagaimana mengintegrasikannya dalam konteks sekolah

Materi:

A. Implementasi TPACK dalam Pembelajaran

Di era digital ini, guru dituntut untuk beradaptasi dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan menguasai TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), yaitu pengetahuan yang memadukan pemahaman teknologi, pedagogi, dan konten pembelajaran (Mishra & Koehler, 2006).

TPACK terdiri dari tiga komponen utama:

(28)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

21

1. Pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge): Kemampuan guru untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan aplikasi edukasi. Contoh:

Memahami konsep-konsep matematika, sejarah, atau sains yang perlu diajarkan kepada peserta didik.

2. Pengetahuan Pedagogis (Pedagogical Knowledge): Kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif, termasuk pengetahuan tentang teori belajar, strategi pembelajaran, dan metode penilaian. Contoh: Metode pembelajaran yang melibatkan diskusi, eksperimen, atau proyek.

3. Pengetahuan Konten (Content Knowledge): Pemahaman guru tentang materi pelajaran yang diajarkan, termasuk pengetahuan tentang konsep, prinsip, dan teori dalam bidang studi tersebut. Contoh: Penggunaan perangkat lunak, aplikasi pendidikan, atau platform e-learning

Guru perlu merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi, metode pengajaran yang tepat, dan konten yang relevan untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna (Koehler & Mishra, 2009).

Ketiga komponen ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. TPACK yang kuat memungkinkan guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran, sehingga mampu:

1. Memilih teknologi yang tepat untuk mendukung pembelajaran.

2. Mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif dan menarik.

3. Menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang mudah dipahami peserta didik.

4. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan partisipasi dan kolaborasi peserta didik.

5. Menilai pembelajaran peserta didik secara efektif.

Penerapan TPACK dalam pembelajaran

1. Pengetahuan Pedagogis-Konten (PCK)

(29)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

22

Integrasi antara pengetahuan tentang konten dan strategi pengajaran.

Contoh: Menyusun rencana pelajaran yang menjelaskan konsep- konsep matematika dengan cara yang mudah dipahami peserta didik.

2. Pengetahuan Teknologi-Konten (TCK)

Bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengajarkan konten tertentu.

Contoh: Menggunakan simulasi sains atau aplikasi matematika untuk menjelaskan teori matematika.

3. Pengetahuan Teknologi-Pedagogis (TPK)

Bagaimana teknologi dapat mendukung metode pengajaran dan strategi pembelajaran.

Contoh: Menggunakan forum online untuk diskusi atau video untuk menjelaskan konsep sulit.

4. Pengetahuan Teknologi-Pedagogis-Konten (TPACK)

Kombinasi dari semua pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara efektif dalam pengajaran.

Contoh: Pembelajaran Blended Learning menggunakan platform pembelajaran daring untuk mengintegrasikan pengetahuan konten dengan strategi pedagogis yang didukung oleh teknologi.

B. Metode dan Strategi Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dengan tujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran (Sanjaya, 2009). Metode ini melibatkan langkah-langkah konkret dalam proses mengajar yang bersifat sistematis.

Sedangkan Strategi pembelajaran adalah "pendekatan menyeluruh yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mendukung keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran” (Slavin, 2009).

Metode dan strategi pembelajaran inovatif adalah pendekatan pembelajaran yang baru dan kreatif yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta

(30)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

23

didik. Metode ini berfokus pada keterlibatan aktif peserta didik, pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan penggunaan teknologi. Penerapan metode dan strategi pembelajaran inovatif bertujuan untuk:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik

Mempersiapkan peserta didik untuk masa depan

Membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik

Beberapa metode dan strategi pembelajaran inovatif menurut para ahli:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Menurut Smith & Ragan (2005), pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di mana peserta didik mengerjakan proyek jangka panjang yang terkait dengan dunia nyata.

Kelebihan:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik

Mempersiapkan peserta didik untuk masa depan Kekurangan:

Membutuhkan banyak waktu dan sumber daya

Sulit untuk dinilai

Tidak semua peserta didik cocok dengan metode ini 2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Menurut Hmelo-Silver & Barrows (2000), pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang berpusat pada siswa di mana peserta didik memecahkan masalah dunia nyata.

Kelebihan:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

(31)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

24

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik

Mempersiapkan peserta didik untuk masa depan Kekurangan:

Membutuhkan banyak waktu dan sumber daya

Sulit untuk dinilai

Tidak semua peserta didik cocok dengan metode ini 3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Menurut Johnson & Johnson (1989), pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama.

Kelebihan:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Mengembangkan keterampilan interpersonal dan komunikasi peserta didik

Mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam tim Kekurangan:

Membutuhkan waktu dan pelatihan untuk guru

Sulit untuk dikelola

Tidak semua peserta didik cocok dengan metode ini 4. Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction)

Menurut Tomlinson (2001), pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik.

Kelebihan:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Memenuhi kebutuhan semua peserta didik

Membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik

(32)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

25

Kekurangan:

Membutuhkan banyak waktu dan perencanaan dari guru

Sulit untuk dinilai

Membutuhkan sumber daya yang memadai

5. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Based Learning)

Menurut Cuban (2001), pembelajaran berbasis teknologi adalah metode pembelajaran yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran.

Kelebihan:

Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik

Meningkatkan hasil belajar peserta didik

Memberikan peserta didik akses ke informasi dan sumber daya yang luas

Membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik Kekurangan:

Membutuhkan akses ke teknologi

Membutuhkan pelatihan untuk guru

Bisa menimbulkan gangguan belajar

C. Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Lingkungan Sekolah dan Melibatkan Peserta Didik

Rancangan pembelajaran adalah proses perencanaan sistematis yang dilakukan oleh pendidik untuk menyusun, mengorganisasikan, dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Rancangan pembelajaran mencakup berbagai elemen penting yang saling terkait dan berfungsi sebagai panduan bagi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran

Elemen-elemen tersebut meliputi:

1. Tujuan Pembelajaran: Pernyataan spesifik mengenai kompetensi, pengetahuan, atau keterampilan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik

(33)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

26

setelah mengikuti proses pembelajaran.

2. Materi Pembelajaran: Konten atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik selama proses pembelajaran. Materi ini harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Metode Pembelajaran: Strategi, teknik, atau pendekatan yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran dan memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat bervariasi, mulai dari ceramah, diskusi, kerja kelompok, hingga praktik langsung.

4. Media Pembelajaran: Alat atau sarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, seperti buku, video, presentasi, perangkat lunak, atau alat peraga. Media pembelajaran membantu mempermudah penyampaian materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

5. Kegiatan Pembelajaran: Rangkaian aktivitas yang dirancang untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini mencakup langkah-langkah atau tahapan yang harus dilalui oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

6. Evaluasi Pembelajaran: Proses penilaian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai bentuk, seperti tes, kuis, observasi, penilaian kinerja, atau proyek.

7. Sumber Belajar: Referensi atau bahan tambahan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk mendukung pembelajaran, seperti buku teks, artikel, website, atau video pembelajaran.

Langkah-Langkah Menyusun Rancangan Pembelajaran

1. Analisis Kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik peserta didik, termasuk tingkat pengetahuan awal, gaya belajar, dan minat.

a. Analisis Kebutuhan Belajar Peserta Didik:

1) Identifikasi Kebutuhan:

Gunakan survei, wawancara, dan observasi untuk memahami latar belakang, minat, dan gaya belajar peserta didik.

(34)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

27

Kumpulkan data tentang tingkat pemahaman awal peserta didik terhadap topik yang akan diajarkan.

2) Penentuan Tingkat Pemahaman:

Lakukan pre-test atau kuis singkat untuk menilai pengetahuan awal peserta didik tentang materi.

Gunakan hasil pre-test untuk mengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat pemahaman mereka.

3) Kustomisasi Pendekatan Pengajaran:

Sesuaikan metode pengajaran berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar.

Sediakan materi tambahan atau remedial bagi peserta didik yang membutuhkan

b. Analisis Aset Pembelajaran:

1) Inventarisasi Sumber Daya:

Identifikasi sumber daya yang tersedia, seperti buku teks, materi digital, alat peraga, dan teknologi pendidikan.

Evaluasi kualitas dan relevansi sumber daya tersebut terhadap topik yang akan diajarkan.

2) Aksesibilitas Sumber Daya:

Pastikan semua peserta didik memiliki akses yang sama terhadap sumber daya pembelajaran.

Sediakan alternatif untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, seperti materi dalam format audio atau visual.

2. Penetapan Tujuan Pembelajaran: Merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu/Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound (SMART).

3. Pemilihan Materi Pembelajaran: Memilih dan menyusun konten atau bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Penentuan Metode dan Media Pembelajaran: Memilih strategi, teknik, dan alat bantu yang efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran.

5. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran: Merancang rangkaian aktivitas atau

(35)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

28

langkah-langkah yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Untuk Menyusun Rencana Pembelajaran ada 3 hal yang harus ada yaitu 1) Tujuan Pembelajaran; 2) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 3) Asesmen.

6. Penyusunan Evaluasi Pembelajaran: Merancang alat dan metode penilaian untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.

7. Pengorganisasian dan Pelaksanaan: Mengorganisasikan semua elemen yang telah dirancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pentingnya Rancangan Pembelajaran

Rancangan pembelajaran yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berlangsung secara terstruktur, terarah, dan efektif.

Dengan rancangan pembelajaran yang matang, pendidik dapat:

1. Memastikan Keterpaduan: Menyelaraskan antara tujuan, materi, metode, dan evaluasi sehingga setiap elemen saling mendukung.

2. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran: Menggunakan metode dan media yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

3. Memfasilitasi Keterlibatan Peserta Didik: Merancang kegiatan yang menarik dan interaktif untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi belajar peserta didik.

4. Mengukur Pencapaian: Menggunakan evaluasi yang tepat untuk menilai keberhasilan pembelajaran dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Prinsip-Prinsip Kesesuaian Rancangan Pembelajaran

1. Kohesi dan Koherensi: Setiap komponen harus saling berkaitan dan mendukung satu sama lain.

2. Relevansi: Materi dan metode yang digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.

3. Keberagaman: Penggunaan berbagai metode dan media untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar, minat peserta didik.

4. Kontekstual: Pembelajaran harus kontekstual, artinya relevan dengan

(36)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

29

kehidupan sehari-hari peserta didik.

Penerapan Rancangan Pembelajaran

1. Persiapan: Guru harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum proses pembelajaran dimulai, termasuk materi, media, dan alat evaluasi.

2. Pelaksanaan: Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, memastikan bahwa setiap komponen diintegrasikan dengan baik.

3. Monitoring dan Evaluasi: Selama dan setelah proses pembelajaran, guru melakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai keberhasilan pembelajaran dan kesesuaian rancangan yang telah dibuat.

4. Refleksi dan Revisi: Berdasarkan hasil evaluasi, guru melakukan refleksi dan jika diperlukan, melakukan revisi terhadap rancangan pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Bapak dan Ibu dapat mempelajari rancangan desain pembelajaran pada Pelatihan Mandiri Patform Merdeka Mengajar pada link berikut ini :

https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12?filter=recommendation

Contoh modul ajar

● Contoh Modul Ajar IPA Kelas 7: Materi Kalor

● Pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) dapat diunduh melalui link berikut ini :

https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/toolkits/93WQbMBJLo

(37)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

30

Kegiatan Mandiri:

● Guru membaca materi yang diberikan, menambah pengayaan melalui artikel atau menonton video tentang desain pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik.

● Guru membuat catatan tentang poin-poin penting dari materi yang mereka pelajari.

● Guru membaca studi kasus tentang seorang guru dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik.

● Guru mendiskusikan studi kasus tersebut dengan rekan sejawat dan mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada keberhasilan guru tersebut

Studi Kasus:

Ibu Ririn adalah guru IPA di SMP X yang telah mengajar selama 8 tahun.

SMP ini adalah sekolah menengah pertama yang terletak di kawasan pinggiran kota dengan lingkungan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk hutan kota, sungai kecil, dan kebun komunitas. Sekolah ini memiliki fasilitas yang memadai dan dukungan dari komunitas lokal, namun sebagian besar kegiatan belajar mengajar sebelumnya masih terfokus pada materi pelajaran yang tidak langsung berhubungan dengan lingkungan sekitar.

Ibu Ririn merancang unit pembelajaran bertema “Keanekaragaman Hayati di Sekitar Kita” dengan tujuan:

a. Menghubungkan Konsep IPA dengan Lingkungan Nyata: Siswa akan belajar tentang ekosistem, rantai makanan, dan konservasi dengan menjelajahi hutan kota dan kebun komunitas di sekitar sekolah.

b. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik: Melalui kegiatan praktis dan proyek lapangan, peserta didik diharapkan lebih aktif dan termotivasi dalam proses belajar.

(38)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

31

c. Mengembangkan Keterampilan Kolaborasi dan Kreativitas: Peserta didik akan bekerja dalam kelompok untuk melakukan observasi, eksperimen, dan menyusun laporan serta presentasi.

Setelah unit pembelajaran berakhir, Ibu Ani mengumpulkan umpan balik dari peserta didik melalui kuesioner dan diskusi kelas. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta didik merasa lebih tertarik dan terlibat dalam pelajaran IPA.

Mereka melaporkan bahwa mereka lebih memahami konsep-konsep IPA ketika diajarkan melalui aktivitas lapangan dan eksperimen.

Beberapa feedback positif dari Peserta Didik:

“Saya sangat senang pergi ke hutan kota dan melihat tanaman serta hewan secara langsung. Rasanya pelajaran IPA jadi lebih nyata!”

“Kegiatan eksperimen membantu saya memahami bagaimana ekosistem bekerja, dan kami belajar banyak tentang cara menjaga lingkungan.”

Kendala yang dihadapi bu Ririn untuk bisa menerapkan pembelajaran ini adalah kondisi beberapa kegiatan lapangan harus diundur karena cuaca buruk dan logistik, yaitu koordinasi untuk aktivitas di luar kelas memerlukan persiapan ekstra, termasuk izin dan pengaturan transportasi.

(39)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

32 Ruang Kolaborasi

Durasi : 6 JP

Moda : Pembelajaran Terbimbing

Tujuan: Menciptakan dan memanfaatkan ruang kolaborasi antara guru, peserta didik, dan komunitas.

Diskusi Kelompok:

● Guru dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan tentang bagaimana mereka dapat menerapkan konsep-konsep yang telah mereka pelajari dalam merancang pembelajaran untuk mata pelajaran salah satu dari anggota kelompok.

Presentasi:

● Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelas.

● Guru berbagi berpengalaman dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik dengan rekan sejawat.

● Guru saling memberikan umpan balik dan saran untuk meningkatkan desain pembelajaran mereka.

(40)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

33 Demonstrasi Kontekstual

Durasi : 6 JP

Moda: Pembelajaran Mandiri

Tujuan: Menunjukkan cara-cara praktis dalam menerapkan konsep pembelajaran di lingkungan nyata.

Mengembangkan Rencana Pembelajaran:

1. Guru secara individu mengembangkan rencana pembelajaran untuk mata pelajaran mereka sendiri.

2. Rencana pembelajaran harus dirancang agar relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik di tempat tugas mereka.

3. Guru menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

(41)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

34

Menyajikan Rencana Pembelajaran:

1. Setiap peserta menyusun rencana pembelajaran mereka yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik di tempat tugas mereka.

2. Fasilitator/Pendamping memberikan umpan balik dan saran untuk meningkatkan rencana pembelajaran tersebut.

Rubrik penilaian Demonstrasi tentang rancangan pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik

Untuk menilai rancangan pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik dalam ruang kolaborasi, Anda dapat menggunakan rubrik penilaian berikut. Rubrik ini akan membantu dalam mengevaluasi seberapa baik rancangan pembelajaran mencakup aspek relevansi, keterlibatan peserta didik, dan penerapan strategi yang sesuai dengan konteks sekolah.

Penjelasan Kriteria

1. Relevansi dengan Lingkungan Sekolah

o Rancangan harus mencerminkan situasi nyata di lingkungan sekolah dan relevan dengan kebutuhan lokal.

2. Keterlibatan Peserta Didik

o Keterlibatan peserta didik berarti mereka berpartisipasi aktif dalam aktivitas pembelajaran dan pengambilan keputusan.

3. Inovasi dalam Metode dan Strategi Pembelajaran

o Inovasi mencakup penggunaan metode dan strategi yang kreatif dan berbeda dari cara konvensional.

4. Penggunaan Sumber Daya Sekolah

o Ini termasuk pemanfaatan fasilitas, materi, dan sumber daya lain yang tersedia di sekolah.

5. Pengembangan Keterampilan Peserta Didik

(42)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

35

o Rancangan harus membantu peserta didik mengembangkan keterampilan akademik, sosial, dan praktis.

6. Penilaian dan Refleksi

o Rancangan harus mencakup cara untuk menilai kemajuan peserta didik dan memberikan kesempatan untuk refleksi.

Dengan menggunakan rubrik ini, Anda dapat menilai berbagai aspek dari rancangan pembelajaran dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

(43)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

36 Elaborasi Pemahaman

Durasi : 2 JP

Moda: Pembelajaran Mandiri

Tujuan: Mendalami dan memperluas pemahaman tentang bagaimana konsep pembelajaran diterapkan dalam konteks yang lebih luas.

Materi:

1. Pentingnya Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Sekolah dan Melibatkan Peserta Didik

o Manfaat desain pembelajaran yang relevan dengan sekolah

o Peran peserta didik dalam proses pembelajaran

o Tantangan dan solusi dalam merancang pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik

2. Langkah-langkah Merancang Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Sekolah dan Melibatkan Peserta Didik

o Melakukan observasi dan pemetaan lingkungan sekolah

(44)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

37

o Mengidentifikasi kebutuhan belajar, minat, dan bakat peserta didik

o Memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat

o Mengembangkan bahan ajar yang relevan

o Menyusun rencana pembelajaran yang terstruktur dan sistematis

o Melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran 3. Penerapan Pendekatan TPACK dalam Pembelajaran

o Konsep TPACK dan pentingnya dalam desain pembelajaran

o Memilih teknologi yang tepat untuk mendukung pembelajaran

o Mengintegrasikan teknologi dengan pedagogi dan konten pembelajaran

o Mengembangkan keterampilan TPACK guru

4. Desain Pembelajaran yang Relevan dengan Sekolah dan Melibatkan Peserta Didik

o Tujuan penilaian dan evaluasi pembelajaran

o Teknik penilaian dan evaluasi yang tepat

o Analisis hasil penilaian dan evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran Pertanyaan Pemantik:

1. Apa yang Anda pahami tentang pembelajaran yang relevan dengan sekolah?

2. Mengapa penting untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran?

3. Apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam merancang pembelajaran yang relevan dan melibatkan peserta didik?

4. Bagaimana cara Anda menerapkan pendekatan TPACK dalam merancang desain pembelajaran?

5. Teknik penilaian dan evaluasi apa yang akan Anda gunakan untuk menilai pembelajaran yang relevan dengan sekolah dan melibatkan peserta didik?

Refleksi:

1. Guru melakukan refleksi diri tentang apa yang telah mereka pelajari dalam modul ini.

2. Guru menuliskan refleksi mereka dalam jurnal atau membagikannya dengan rekan sejawat.

(45)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

38 KONEKSI ANTAR MATERI

Durasi : 2 JP Jenis Kegiatan:

Forum Diskusi Tertulis

Penugasan Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus :

1. Peserta mampu memahami keterkaitan modul 2 dengan modul sebelumnya 2. Peserta dapat menganalisis kebutuhan belajar peserta didik dan potensi

sumber daya belajar di sekolah

3. Peserta dapat menentukan strategi yang efektif dalam merancang pembelajaran yang relevan di lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik

(46)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

39

Salam dan bahagia, Bapak/Ibu guru hebat !

Pada tahap ini anda akan diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi di paket Modul 2 dan membuat sebuah koneksi antar materi dari materi sudah anda pelajari.

Anda akan membuat sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat seperti artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya.

Bacalah pertanyaan - pertanyaan berikut ini untuk membantu anda dalam membuat kaitan tersebut:

1. Bagaimana Prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diterapkan dalam desain pembelajaran yang selama ini anda lakukan di kelas

?

2. Bagaimana anda menerapkan berbagai metode pembelajaran aktif (misalnya, proyek, diskusi, pembelajaran berbasis masalah) dengan memanfaatkan potensi sumber daya belajar di sekolah?

3. Bagaimana keterkaitan modul 2 ini dengan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) anda ?

4. Bagaimana langkah & strategi anda dalam menerapkan praktik desain pembelajaran yang relevan di lingkungan sekolah dan melibatkan peserta didik?

(47)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

40 Aksi Nyata

Durasi : 12 JP

Moda: Pembelajaran Mandiri

Tujuan: Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam tindakan nyata untuk perbaikan berkelanjutan dalam pembelajaran.

Materi:

Perencanaan Aksi Nyata: Menyusun rencana aksi untuk penerapan hasil rancangan pembelajaran

Implementasi dan Tindak Lanjut: Strategi untuk implementasi rancangan pembelajaran dan refleksi diri merencanakan tindak lanjut.

Pertanyaan Pemantik:

Apa rencana aksi yang akan Anda lakukan berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah anda susun

(48)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

41

Lembar Observasi Desain Pembelajaran yang Relevan di Sekitar Sekolah dengan Melibatkan Peserta Didik

Tujuan Observasi:

Menganalisis kesesuaian desain pembelajaran dengan konteks sekolah dan kebutuhan peserta didik.

Mengevaluasi keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Mengidentifikasi potensi dan hambatan dalam pelaksanaan desain pembelajaran.

Petunjuk Penggunaan:

Gunakan lembar observasi ini saat mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Catatlah semua informasi yang relevan pada kolom yang disediakan.

Berikan penilaian terhadap setiap aspek dengan menggunakan skala 1 sampai 4 (1: Sangat Kurang, 2: Kurang, 3: Cukup, 4: Sangat Baik).

Berikan saran dan masukan untuk perbaikan desain pembelajaran di kolom catatan.

Identitas Pembelajaran:

Mata Pelajaran :

Kelas :

Guru :

Tanggal Observasi :

(49)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lampung

42

Aspek Observasi:

Tabel 2. Konteks Sekolah dan Kebutuhan Peserta Didik

Aspek Indikator Penilaian Catatan

Kesesuaian materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar sekolah

● Materi pembelajaran memuat contoh dan aplikasi nyata yang relevan dengan kehidupan di sekitar sekolah.

● Peserta didik dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan

pengalaman mereka di lingkungan sekolah.

Kesesuaian tingkat kesulitan materi pembelajaran

dengan kemampuan peserta didik

● Materi pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan awal peserta didik.

● Peserta didik dapat memahami dan mengikuti pembelajaran dengan baik.

Kesesuaian metode pembelajaran

dengan gaya belajar peserta didik

● Metode pembelajaran yang digunakan beragam dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik.

● Peserta didik aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Pemanfaatan

sumber belajar yang tersedia di sekolah

● Guru memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia di sekolah, seperti buku, media pembelajaran, dan lingkungan sekitar.

● Peserta didik termotivasi untuk belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar.

(50)

Balai Guru Penggerak Provinsi Lam

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Alur Belajar MERDEKA
Tabel 2. Konteks Sekolah dan Kebutuhan Peserta Didik
Tabel 3. Keterlibatan Peserta Didik
Tabel 4. Potensi dan Hambatan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Bapak/Ibu mempelajari pengintegrasian pendidikan sosial dan finansial di satuan PAUD serta pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pendidikan sosial

Item Pernyataan Interpretasi Penilaian KS GKP GNKP 8 Topik-topik yang ditampilkan pada fitur Pelatihan Mandiri yang ada di Platform Merdeka Mengajar PMM beragam dan relevan dengan