• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN KESEHATAN BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM

N/A
N/A
aida Fikhriati

Academic year: 2024

Membagikan "DUKUNGAN KESEHATAN BAGI ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN KESEHATAN BAGI ANAK YANG BERHADAPAN

DENGAN HUKUM

Aida Fikhriati, S.Tr.Keb

(2)

Apa itu SEHAT

?

(3)

- WHO -

KESEHATAN atau SEHAT sebagai suatu

keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial. Sehat yang dirasakan tidak hanya kondisi yang terbebas dari penyakit tetapi tidak mengalami keluhan, selain itu juga merasa bebas dari tekanan psikologis dan dapat berinteraksi secara sosial dengan lingkungannya.

SEHA T

(4)

KEBIJAKAN GLOBAL

The Convention on Elimination of All Forms of Discrimination

Against Women (CEDAW)

Konvensi hak-hak anak PBB

SDGs ( Tujuan 5 kesetaraan Gender)

perjanjian HAM internasional yang secara khusus mengatur penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan termasuk anak di seluruh dunia.

- Undang undang no.7 tahun 1984 tentang pengesahan konvensi megenai penghapusan segala bentuk diskrimisasi terhadap wanita

Konvensi ini mengatur hal apa saja yang harus dilakukan negara agar tiap-tiap anak dapat tumbuh sesehat mungkin, bersekolah, dilindungi, didengar pendapatnya, dan diperlakukan dengan adil

- Mengakhiri semua bentuk diskrimisasi terhadap perempuan dan anak - Menghapuskan segala bentuk KTPA

di ruang publik

- Menghapus seluruh praktek berbahaya, seperti pernikahan anak, pernikahan dini dan sunat perempuan

(5)

Konvensi PBB untuk hak anak

Pasal 24

Tiap anak berhak mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis yang terbaik, air bersih, makanan bergizi, dan lingkungan tinggal yang bersih dan aman.

Semua orang dewasa dan anak-anak perlu punya akses pada informasi kesehatan.

(6)

Perkembangan

Emosi Perkembangan Sosial

Perkembangan

Fisik Perkembangan Kognisi

01 02 03 04

Perkembangan Remaja

(7)

HAK KESEHATAN ANAK DI INDONESIA YANG BELUM DIPENUHI NEGARA

1. hak untuk terbebas dari masalah gizi buruk/gizi kurang, gizi lebih

2. hak untuk mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan secara umum dan layanan kesehatan mental pada anak belum terpenuhi secara optimal

3. hak pengasuhan dari orang tua dan komunitas yang belum terlindungi

4. hak terhadap akses pendidikan, terutama pendidikan kesehatan di lembaga pendidikan (sekolah) yang belum fokus

5. hak untuk dilahirkan dengan selamat dan hidup dengan kualitas hidup sehat yang baik (mengingat angka kematian pada neonatal, bayi, balita masih sangat tinggi).

Studi literatur dan konsensus ahli yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC)

(8)

ANGKA STUNTING DI INDONESIA

24,4 %

14 %

30,8%

2018

2021

2024

Hasil survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021

(9)

Akses kesehatan untuk anak tidak hanya berfokus pada fisik saja, namun meliputi mental dan

psikis

(10)

Kualitas dan masa depan suatu bangsa ditentukan oleh tiga hal penting, yaitu pendidikan, kesehatan dan demokrasi.

Bangsa yang terdidik, sehat dan demokratis, memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan keberadaannya, dalam jangka waktu yang sangat lama. Sebaliknya,

bangsa yang bodoh, lemah dan sakit, menunggu kehancurannya dalam hitungan

waktu

Referensi

Dokumen terkait

Konvensi ILO Nomor 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segala Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Pada Anak Tahun disetujui pada Konferensi

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Indonesia.  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Konvensi Penghapusan

Undalg Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentarg Pengesahan I(onvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskrimi.nasi terhadap Wanita (Lembaran Negara Republik lndonesia

konvensi yang berhubungan dengan Anak dengan cara meratifikasi konvensi namun ratifikasi tetap berpedoman pada ketentuan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia

bahwa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita Tahun 1979 (Convention

Secara khusus, jaminan hak asasi perempuan dapat ditemui dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap

Negara RI telah pula meratifikasi Konvensi Internasional Hak Politik Perempuan melalui UU No.68 tahun 1956 serta Konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita

I ndonesia menandatangani Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan meratifikasi Konvensi tahun 1984 (dengan beberapa