ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of company size, profitability, and laverage on audit delay in pharmaceutical sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2020- 2022 period. Company size is calculated by ln total assets, profitability is measured by Return on Assets (ROA) where Earning Before Interest and Tax (EBIT) is divided by total assets, Leverage is measured by Debt to Equity Ratio (DER) where debt is divided by equity, while audit delay is measured the publication date minus the financial reporting date. The method used is purposive sampling. The number of samples used in this study were 18 pharmaceutical sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2020-2022 period.
The Type of data is secondary data sourced from financial reports and annual reports. The data analysis methode used is multiple linear regression analysis. The result of hypothesis testing show that simultaneously Company Size, Profitability, and Laverage have a significant effect on Audit Delay. Partially Company Size have a significant influence on Audit Delay. While partially Profitability and Laverage don’t have a significant effect on audit delay.
Keywords: Audit Delay; Company Size; Profitability; Leverage ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Audit Delay pada perusahaan subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2020-2022. Ukuran perusahaan dihitung dengan ln total asset, profitabilitas diukur dengan Return on Assets (ROA) dimana Earning Before Interest and Tax (EBIT) dibagi dengan total asset, Laverage diukur dengan DER (Debt to Equity Ratio) dimana utang dibagi ekuitas, sedangkan audit delay diukur dengan tanggal publikasi dikurangi tanggal pelaporan keuangan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan manufaktur subsektor farmasiyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Jenis data adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan dan laporan tahunan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Laverage berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Secara parsial Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay. Sedangkan secara parsial profitabilitas dan Laverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay.
Kata Kunci: Audit Delay; Ukuran Perusahaan; Profitabilitas; Leverage.
PENDAHULUAN
Audit Delay adalah sebuah penyelesaian audit berdasarkan jangka waktu penyelesaian audit yang dapat menjadi sebuah tolak ukur untuk sebuah perusahaan dengan tujuan meningkatkan kualitas perusahaan. Audit Delay bisa mempengaruhi sebuah investor dengan hal ini karena naik turun nya sebuah harga saham jika investor menjual saham yang ada.
Sebagaimana dinyatakan dalam PSAK : 2015 mengenai Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, bahwa laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang membuat informasi keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar penggunanya, keemapat karakteristik tersebut antara lain dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
Peneliti terpikat untuk memperluas ilmu mengenai audit delay yang sedang terjadi dengan variable serta objek penelitian yang difokuskan pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi subsektor obat-obatan yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia. Maka peneliti meurumuskan pada penelitian ini dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Audit Delay (Studi pada Perusahaan Sektor Kesehatan di BEI Tahun 2020-2022)”
Profitabilitas merupakan analisis rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan atau organisasi dalam memperoleh laba dengan suatu ukuran dalam persante untuk menghasilkan suatu keuntungan.
Solvabilitas mempengaruhi pemilihan struktur modal yang mana hubungannya dengan kapasitas untuk memenuhi hutang jangka panjang. Solvabilitas dipengaruhi oleh kondisi dan situasi bisnis, seperti misalnya di era pandemi Covid-19 yang mungkin meningkatkan kebangkrutan korporasi-korporasi (Mirza et al., 2023).
Berdasarkan penelitian dari (Masodah &
Mustikaningrum, 2009) pengaruh rentabilitas terhadap audit delay mendapatkan hasil berpengaruh negatif.
Sementara, menurut (Hersugondo &
Kartika, 2013), profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay yang berarti bahwa meskipun perusahaan semakin besar profitnya, namun tidak mengurangi waktu penyelesaian laporan keuangan auditan.
Kami mengambil beberapa jurnal untuk dijadikan pendukung dalam mini riset ini, salah satunya jurnal yang di buat oleh, (Saputra et al., 2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Umur Perusahaan, Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay. Peneliti mengambil sample penelitian yakni selama 3 tahun yaitu 2016 sampai tahun 2018 pada perusahaan jasa. Yang kemudian ditemukan kesimpulan bahwa, berdasarkan
hasil analisis regresi logistik, dapat diungkapkan bahwa ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan opini audit, profitabilitas dan solvabilitas tidak tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Variabel independen yang memberikan pengaruh paling signifikan yakni ukuran perusahaan.
Dalam kurun waktu 2020 – 2022 terjadi fenomena atau bencana internasional dalam sektor kesehatan yaitu Covid 19. Pandemi ini menyerang seluruh negara yang ada dan semua sektor merasakan dampak yang timbul akibat pandemi ini. Tahun 2020 merupakan tahun pertama terjadinya covid sehingga seluruh sektor terutama sektor ekonomi ataupun bisnis ini sangat merasakan dampaknya salah satunya banyak bisnis yang harus tutup karena tidak lagi mampu beroperasi dengan efektif. Pada tahun 2021 sampai dengan 2022 merupakan periode bangkitnya seluruh sektor. Dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk mengetahui apakah dengan adanya masalah di bidang kesehatan ini mempengaruhi industri farmasi yang bergerak pada bidang kesehatan terutama di tahun-tahun pandemi dan pasca pandemi. Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI ini berpengaruh terhdapat audit delay, pada jangka tahun 2020-2022.
Hipotesis
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay sedangkan variabel independennya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage.
Audit delay adalah rentang waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit laporan keuangan sejak tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan keuangan audit. Tingkat kerumitan proses audit mempengaruhi lamanya audit delay. Semakin tinggi tingkat kerumitan
proses audit maka akan semakin memerlukan waktu yang lebih banyak untuk mengaudit perusahaan induk beserta perusahaan anaknya (Sasmita dan Sudarma, 2017). Tersedianya informasi yang berguna untuk sebagian besar kalangan pengguna laporan seperti posisi keuangan, kinerja, dan arus kas merupakan tujuan dari laporan keuangan (Diastiningsih
& Tenaya, 2017). Indikator Audit Delay adalah sebagai berikut:
Audit Delay = Tanggal laporan audit – Tanggal laporan keuangan
Ukuran perusahaan merupakan tolak ukur yang menilai total aset suatu perusahaan (Saputra et al., 2020). Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan diukur menggunakan logaritma natural dari totat aset. Indikator ukuran perusahaan adalah sebagai berikut.
Ukuran Perusahaan = Ln(Total Asset) Menurut penelitian (Santoso, 2012), (Haryani, 2010), (Amani, 2016) dan (Saputra et al., 2020) bahwa besar atau kecilnya ukuran perusahaan berdampak terhadap audit delay. Sedangkan menurut (Nur Aditya & Anisykurlillah, 2014) bahwa besar atau kecilnya ukuran perusahaan tidak berdampak terhadap audit delay.
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio profitabilitas diukur dengan rasio pengembalian asset (ROA). ROA merupakan rasio yang difungsikan untuk mengukur prosentase profitabilitas yang didapat perusahaan yang berhubungan dengan jumlah aktiva. Efisiensi suatu perusahaan dalam pengelolaan aset dapat dilihat dari rasio ini. Indikator Rasio Profitabilitas adalah sebagai berikut
ROA=Laba Bersih Setelah Aktiva Total Aktiva
Menurut penelitian (Saemargani, 2015), (Amani, 2016), Suparsada & Putri, (2017), dan (Susanti, 2021), bahwa tingkat profitabilitas dan hasil kinerja yang baik atau buruk dalam suatu perusahaan dapat memberikan pengaruh dalam audit delay.
Sedangkan menurut (Hersugondo & Kartika, 2013), (Saputra et al., 2020), (Haryani, 2010) , dan (Lestari & Saitri, 2017) bahwa audit delay tidak dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas.
Leverage merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal. Leverage dalam penelitian ini dihitung dengan Debt Equity Ratio (DER), karena DER merupakan rasio yang tepat untuk menggambarkan struktur modal perusahaan dan kondisi suatu perusahaan. menurut Febrianty (2011) menyatakan jika perusahaan memiliki nilai leverage yang tinggi, maka akan mengurangi risiko dengan memundurkan publikasi laporan keuangan dan mengulur waktu pekerjaan auditnya. Maka auditor akan mengaudit laporan keuangan lebih seksama dan memerlukan waktu yang relative lama sehingga dapat meningkatkan audit delay.
Selain itu, berarti aktivitas perusahan dibiayai dengan hutang yang tinggi oleh kreditor. Indikator rasio leverage adalah sebagai berikut.
DER= TotalUtang
Total Ekuitasx100 % Berdasarkan hasil penelitian (Sanjaya &
Wirawati, 2016), (Prastyo, n.d.), (Divianto, n.d.) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, hal ini yang memperlambat proses pelaporan audit oleh auditor dan meningkatkan terjadinya audit delay. Sedangkan menurut penelitian (Toding & Wirakusuma, 2013)(Janartha & H., 2016), menunjukkan hasil bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Berdasarkan landasan teori dan hasil penlitian sebelumnya, maka dihasilkan hipotesis sebagai berikut.
H1 = Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap audit delay
H2 = Profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap audit delay H3 = Solvabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap audit delay
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis asosiatif kausal, yaitu riset yang dimaksudkan untuk memahami pengaruh dan/relasi antara lebih dari 2 variabel.
Sumber Data dan Responden
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder pada perusahaan kesehatan utama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Data diambil melalui situs resmi BEI di www.idx.co.id. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian arsip (archival research).
Populasi dan Sampel
Tabel 1. Penarikan Sampel Penelitian
No. Kriteria Jumlah
Populasi: Perusahaan Healthcare Utama yang terdaftar di BEI Tahun 2022
18 Pengambilan sampel berdasarkan
kriteria (Purposive Sampling):
1. Perusahaan yang tidak terdaftar di BEI secara berturut-turut dari 2020-2022
-5 2. Perusahaan yang mengalami
rugi selama periode tahun 2020-2022
-2 3. Perusahaan yang tidak
menggunakan mata uang rupiah
0
Sampel Penelitian 11
Total Sampel (x 3 tahun) 33
Sumber: Data Sekunder diolah (2023)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan kesehatan utama yang terdaftar di BEI pada tahun 2020-2022.
Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan terdapat 18 perusahaan yang memenuhi persyaratan, selama 3 tahun publikasi laporan keuangan perusahaan sehingga jumlah data yang digunakan sebanyak 33 data penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Kemudian dilakukan terlebih dahulu pengujian yang dikenal sebagai uji asumsi klasik sebelum melanjutkan dengan analisis regresi linier berganda. Untuk memverifikasi kelayakan data penelitian, dilakukan uji asumsi klasik seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi, kemudian analisis regresi linear berganda.
Setelah itu, barulah menguji hipostesis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis diuji dengan uji F, uji t dan uji R2.
Metode Analisis data untuk pembuktian hipotesis adalah analisis regresi berganda dengan software SPSS ver. 22. Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + β1 SIZE + β2 ROA + β3 DER +
£
Keterangan:
Y = Audit Delay α = Koefisien Regresi SIZE = Ukuran Perusahaan
ROA = Return on Assets (Profitabilitas) DER = Debt to Equity Ratio (Leverage)
£ = Error term
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Uji Statistik Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk memberikan deskripsi data yang dilihat dari nilai rat-rata (mean), standar deviasi, nilai terkecil (minimum) dan nilai tertinggi (maksimum). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan variabel- variabel yang diteliti yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan audit delay.
Hasil uji statistik deskriptif pada tabel 2 menunjukkan bahwa untuk variabel dependen audit delay, lamanya keterlambatan dalam proses audit berkisar antara 36.00 hingga 138.00, dengan rata- rata sebesar 79.27. Standar deviasi untuk variabel ini adalah 18.48, menunjukkan variasi data yang relatif dekat dengan rata- rata. Selanjutnya, untuk variabel independen, yaitu size perusahaan, memiliki rentang antara 21.31 hingga 30.94, dengan rata-rata sebesar 27.93 dan standar deviasi sebesar 3.23. Profit perusahaan yang diukur melalui ROA berkisar antara 0.01 hingga 32.94, dengan rata-rata sekitar 10.35 dan standar deviasi sekitar 8.62. Sementara itu, leverage perusahaan yang diukur melalui DER memiliki rentang antara 12.82 hingga 199.47, dengan rata-rata sebesar 73.64 dan standar deviasi yang sangat tinggi, yaitu sebesar 62.29.
Secara keseluruhan, hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel audit delay dan size perusahaan menunjukkan variasi yang relatif stabil, sedangkan variabel profit perusahaan dan leverage memiliki variasi yang lebih tinggi.
Semakin tinggi nilai standar deviasi, semakin besar variasi data dalam variabel tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai standar deviasi, semakin dekat data dengan rata-rata atau pemusatan data.
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai telah sesuai dengan kriteria data terdistribusi normal yaitu di lihat dari tabel di atas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.063, nilai tersebut sudah lebih besar dari 0.05 (0.063 > 0.05). Maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Dengan itu, asumsi atau persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas
Dari hasil Uji Multikolinearitas pada tabel 4 menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance yang lebih dari 0.1 dan nilai VIF yang lebih dari 10. Sehingga memiliki arti bahwa dalam
model regresi tidak terjadi
multikolinearitas.
Uji Autokorelasi (Durbin Watson)
Hasil pengolahan data dengan uji autokorelasi terdapat pada tabel 5, menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1.886, jumlah sampel sebanyak 33 dan jumlah variabel (k) sebanyak 3 variabel sehingga dapat diketahui nilai DU sebesar 1.65. Dari nilai tersebut terdapat ketentuan yang telah di penuhi yaitu DW berada di antara DU dan (4- DU) yaitu 1,65 < 1.886
< 2,35. Maka dapat disimpulkan dalam model regresi linear tersebut tidak terjadi autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser) Hasil dari Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser pada tabel 6 menunjukkan nilai signifikansi dari masing- masing variabel bebas lebih besar dari 0.05 . Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak ada masalah dengan heteroskedastisitas.
Uji Kelayakan Model
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 7 adalah sebesar 0.437 hal ini memiliki arti bahwa presentase variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage terhadap Audit Delay sebesar 43,7% sedangkan sisanya 56,3% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, seperti Ukuran KAP, Audit Tenure, Audit Switching, dll.
Uji F
Berdasarkan tabel 8, diperoleh nilai F- hitung sebesar 9.274 dan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 .Karena nilai signifikansi < 0.005 maka dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan (SIZE), Profitabilitas (ROA), Leverage (DER) secara simultan atau bersama- sama terhadap audit delay (AD).
Uji Hipotesis Uji parsial t
Uji parsial t dilakukan untuk menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel denpenden, untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau di tolah dengan melihat nilai signifikansi dengan syarat sebesar 0.05.
Apabila nilai sig. < 0.05 maka artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, begitu juga sebaliknya.
Hasil analisis uji hipotesis dengan uji parsial t pada tabel 9 menunjukkan bahwa, variabel SIZE (Ukuran Perusahaan) memiliki koefisien regresi sebesar 3.602 dan nilai signifikansi sebesar 0.001 < 0.05.
Hal ini mengindikasikan bahwa SIZE perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap audit delay. Kemudian, variabel ROA (Profitabilitas) memiliki koefisien regresi sebesar -1.439 dan nilai signifikansi sebesar 0.02 < 0.05. Hasil ini mengindikasi bahwa profitabilitas berpengaruh negatif secara signifikan
terhadap audit delay. Namun, pada variabel DER (Leverage), ditemukan bahwa koefisien regresi sebesar 0.071 dengan nilai signifikansi sebesar 0.277 > 0.05. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengaruh leverage terhadap audit delay tidak signifikan secara statistik.
Persamaan regresi
Berdasarkan hasil data yang telah diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS pada tabel di atas, maka di peroleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -12.610 + 3.602 SIZE – 1.349 ROA + 0.071 DER+ e
= -10.286
Dari hasil model persamaan regresi di atas, menunjukkan nilai konstanta sebesar -12.610 hal tersebut bisa diartikan bahwa apabila nilai seluruh variabel independen (SIZE, ROA,DER) adalah 0, maka audit delay akan diperkiran akan memiliki nilai sebesar -12.610.
Dengan demikian, persamaan regresi tersebut memberikan informasi tentang bagaimana perubahan nilai SIZE, ROA, dan DER dapat mempengaruhi nilai audit delay, dengan mempertimbangkan koefisien regresi masing-masing variabel.
PEMBAHASAN
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil uji parsial t disimpulkan bahwa ukuran perusahaan bernilai signifikansi kurang dari 0.05.
Dengan koefisien regresi sebesar 3.602, maka artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap audit delay, maka hipotesis 1 di terima.
Tabel 2 . Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
AD 33 36.00 138.00 79.2727 18.48356
SIZE 33 21.31 30.94 27.9336 3.23359
ROA 33 .01 32.75 10.3509 8.61531
DER 33 12.82 199.47 73.6448 62.28983
Valid N (listwise) 33
Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
Sumber : output SPSS yang diolah peneliti
(2023)
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients Standardize d Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -12.610 30.931 -.408 .686
SIZE 3.602 .992 .630 3.630 .001 .584 1.712
ROA -1.349 .404 -.629 -3.340 .002 .497 2.013
DER .071 .064 .239 1.108 .277 .377 2.653
a. Dependent Variable: Audit Delay
Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)X
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin Watson)
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .700a .490 .437 13.87089 1.886
a. Predictors: (Constant), DER, SIZE, ROA b. Dependent Variable: Audit Delay Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -16.313 20.096 -.812 .424
SIZE .604 .645 .211 .938 .356
ROA .481 .262 .447 1.833 .077
DER .050 .042 .339 1.212 .235
a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 33
Normal
Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 13.20469718 Most Extreme
Differences Absolute .148
Positive .148
Negative -.115
Test Statistic .148
Asymp. Sig. (2-tailed) .063c
Tabel 7. Hasil Uji Adjusted R2
Model R R Square Adjusted R Square
Std.
Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .700a .490 .437 13.87089 1.886
a. Predictors: (Constant), DER, SIZE, ROA b. Dependent Variable: AD
Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
Tabel 8. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression
5352.897 3 1784.299 9.274 .000b
Residual 5579.649 29 192.402
Total 10932.545 32
a. Dependent Variable: AD
b. Predictors: (Constant), DER, SIZE, ROA Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
Tabel 9. Hasil Uji t Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e VIF
1 (Constant
) -12.610 30.931 -.408 .686
SIZE 3.602 .992 .630 3.630 .001 .584 1.71
2
ROA -1.349 .404 -.629 -3.340 .002 .497 2.01
3
DER .071 .064 .239 1.108 .277 .377 2.65
3 a. Dependent Variable: AD
Sumber : output SPSS yang diolah peneliti (2023)
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Saputra et al., 2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki dampak terhadap
audit delay. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar cenderung mengalami audit delay yang lebih lama. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas yang lebih tinggi dalam mengaudit perusahaan yang lebih besar, proses yamg lebih rumit, atau jumlah dokumen dan informasi yang perlu diperiksa.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
Dari hasil uji parsial t menunjukkan profitabilitas (ROA) bernilai signifikansi yang kurang dari 0.05 dengan koefisien regresi sebesar -1.439, disimpulkan bahwa variabel profitabilitas ini berpengaruh negative terhadap audit delay, maka hipotesis 2 di tolak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Artaningrum et al., 2017) yang menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas dalam laporan keuangan akan mempersingkat waktu audit delay.
Dimana perusahaan dengan profitabilitas yang cukup tinggi tidak akan menunda publikasi laporan keuangan yang berisi berita baik untuk investor, selain itu terdapat indikasi bahwa terdapat tuntutan yang tinggi dari para pemangku kepentingan yang menjadikan perusahaan untuk mepublikasi laporan auditan dengan cepat.
Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay
Hasil uji parsial t menyimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay, karena nilai signifikansi yang di hasilkan lebih besar dari 0.05 maka hipotesis 3 di tolak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Angruningrum
& Wirakusuma, 2013) yang menyatakan bahwa tingkat utang tidak memiliki
pengaruh terhadap lamanya
penyelesaianaudit laporan keuangan.
Sehingga tinggi rendahnya suatu leverage tidak akan mempengaruhi perusahaan untuk mempublikasi laporan keuangan auditan karena di sisi lain terdapat kewajiban untuk dapat tepat waktu dalam pelaporannya sesuai dengan ketentuan yang harus di patuhi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap audit delay. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang mempunyai ukuran yang lebih besar cenderung akan mengalami audit delay yang lebih lama. Sedangkan profitabilitas dan leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay.
Dari hasil yang telah diberikan, maka peneliti memberikan sedikit saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas lingkup penelitian jika data yang diperoleh itu dari BEI agar perusahaan yang diteliti dapat memberikan hasil yang lebih detail pada jangkauan yang lebih luas.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil data observasi perusahaan dengan jangka waktu yang tidak terlalu sedikit.
3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah faktor-faktor lain yang dipandang dapat meningkatkan persentase pengaruh variabel pada audit delay.
REFERENSI
Amani, F. A. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabillitas, Opini Audit, dan Umur Perusahaan Terhadap Audit
Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012- 2014). Jurnal Nominal, 5(1), 135–150.
Angruningrum, S., & Wirakusuma, M. G.
(2013). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit Pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 5(2), 251–270.
Artaningrum, R. G., Budiartha, I. K., &
Wirakusuma, M. G. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan Perbankan. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 6(3), 1079–1108.
Divianto. (n.d.). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009. 1–
25.
Haryani. (2010). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tingkat Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Audit Delay Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada
Perusahaan.
Hersugondo, & Kartika, A. (2013). Prediksi Probabilitas Audit Delay Dan Faktor Determinannya. Jurnal Ekonomi - Manajemen - Akuntansi, 1–21.
Janartha, I. W. P., & H., B. S. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keberadaan Komite Audit dan Leverage Terhadap Audit Delay.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 16(3), 2374–2407.
Lestari, K. A. N. M., & Saitri, P. W. (2017).
Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor Dan Audit Tenure Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi, 23(1), 1–11.
Masodah, & Mustikaningrum, F. (2009).
Pengaruh Rentabilitas, Size, Dan Struktur Modal Terhadap Keterlambatan Publikasi
Laporan Keuangan Perusahaan Go Public Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Dasar Dan Kimia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &
Sipil) Universitas Gunadarma, 3, B56–
B64.
Mirza, N., Rahat, B., Naqvi, B., & Rizvi, S. K.
A. (2023). Impact of Covid-19 on corporate solvency and possible policy responses in the EU. Quarterly Review of Economics and Finance, 87, 181–190.
https://doi.org/10.1016/j.qref.2020.09.002 Nur Aditya, A., & Anisykurlillah, I. (2014).
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay. Accounting Analysis Journal (AAJ), 3(3), 334–342.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj Prastyo, A. D. (n.d.). Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas, Opini Akuntan Publik Dan Rasio Aktivitas Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA), 1–13.
Saemargani, F. I. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP, Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay.
Jurnal Nominal, 4(2), 1–15.
Sanjaya, I. M. D. M., & Wirawati, N. G. P.
(2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15(1), 1–26.
Santoso, F. K. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Di Sektor Keuangan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(2), 89–95.
Saputra, A. D., Irawan, C. R., & Ginting, W. A.
(2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Umur Perusahaan,
Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay. Owner: Riset Dan Jurnal Akuntansi, 4(2), 286–295.
Susanti, E. (2021). Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Audit Delay di Bursa
Efek Indonesia. Pengaruh Profitabilitas Dan…{Susanti, Dkk}| Jurnal Ekonomi KIAT, 32(1).
https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat Toding, M., & Wirakusuma, M. G. (2013).
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3(2), 318–333.