• Tidak ada hasil yang ditemukan

E1G021023 INTAN KHASANNAH ACARA3

N/A
N/A
Kira S

Academic year: 2023

Membagikan "E1G021023 INTAN KHASANNAH ACARA3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : Intan Khasannah

NPM : E1G021023

Prodi : Teknologi industri pertanian Hari/Tanggal : jum’at/08 oktober 2021 Dosen : 1. Dra. Devi Silsia,M.Si

2. Drs. Syafnil,M.Si

Ko-Ass :1. Shinta anggraini (E1G019005) 2. Nindi Shafa M (E1G019013) Objek Pratikum : PH ASAM - BASA DAN GARAM

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2021

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, larutan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bersifat asam, basa dan netral. Menurut teoi Arrhenius, zat dalam air yang menghasilkan ion H+ disebut asam, sedangkan zat yang didalam air terionisasi menghasilkan ion OH- adalah basa.

Untuk menghindari bilangan yang sangat rendah dalam menghitung konsentrasi larutan yang sangat encer, maka konsentrasi larutan yang dihitung adalah konsentrasi H+ dalam larutan tersebut dinyatakan dengan pH. Konsep pH ini diperkenalkan oleh ahli kimia Denmark yang bernama Sorensen pada tahun 1909.

Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan asam tersebut untuk menghasilkan ion hidrogen (H+) dan derajat ionisasi atau konstanta asam, dan kekuatan suatu basa (hidroksida/OH-) ditentukan oleh kemampuan basa untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-) atau derajat ionisasi atau konstanta basa, faktor yang menentukan kekuatan relatif asam basa adalah kepolaran, ukuran atom, muatan, dan bilangan oksidasi.

Garam merupakan suatu senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa.

Reaksinya disebut reaksi netralisasi. Garam yang dihasilkan dari reaksi ini dapat bersifat asam, bersifat basa, maupun bersifat netral. Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan menjadi 3 macam, yaitu garam netral, garam asam dan garam basa. Garam netral adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat

1.2 Tujuan pratikum

1.Menentukan PH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.

2.Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Larutan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yang dapat berupa gas, cairan atau padatan .Secara kimia larutan terbagi menjadi dua jenis, yaitu larutan asam dan basa. Kata asam berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. (Sastrohamidjojo, 2016).

Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Indikator asam-basa terdiri dari beberapa jenis, yaitu metil merah, metil orange, fenolftalein, fenol merah, metil kuning, pentamethoxy merah, bromophenol biru, timol biru, dan sebagainya (Okoduwa, 2015).

Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan asam tersebut untuk menghasilkan ion hidrogen (H+) dan derajat ionisasi atau konstanta asam, dan kekuatan suatu basa (hidroksida / OH - ) ditentukan oleh kemampuan basa untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-) atau derajat ionisasi atau konstanta basa, faktor yang menentukan kekuatan relatif asam basa adalah : kepolaran, ukuran atom, muatan dan bilangan oksidasi. (Silsia. D dan Syafnil, 2019).

Dalam mendifinisikan asam dan basa pertama kali adalah Archenius. Ia mendefinisikan asam adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan (H+), sedangkan basa adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan (OH-). Menurut Bronsted lowry asam adalah zat yang dapat memberikan proton, dan basa adalah zat yang dapat menerima proton,. Menurut Lewis asam adalah zat yang dapat menerima elektron sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan elektron (Ibfradimansya, M. 2014).

Materi asam basa merupakan materi prasyarat untuk dapat memahami materi selanjutnya yaitu buffer, hidrolisis dan titrasi asam basa. Konsep-konsep yang dibahas pada

(4)

materi asam basa tidak hanya terbatas pada konsep yang teramati jelas (konsep konkrit) namun juga membahas konsep yang tidak terlihat, dan konsep yang melibatkan representasi simbolik. Kompleksnya cakupan konsep pada materi asam basa dapat menimbulkan kecende rungan miskonsepsi bagi siswa. Beberapa penelitian terdahulu melaporkan bahwa siswa banyak mengalami miskonsepsi pada beberapa konsep dasar materi asam basa (Muchtar, Z. & Harizal, 2012).

(5)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

Alat Bahan

1. HCL 1. Tabung Reaksi

2. H2SO4 2. Erlenmeyer volume 50/100 ml

3. HCH3COO 3. Pipet Ukur 10ml

4. NaOH 4. Pipet Ukur 5ml

5. NH4OH 5. Kaca Arloji

6. NaCH3COO 6. Corong Kaca

7. Asam Borak 7. Rak Tabung Reaksi

8. NaCl 8. Pipet Biasa

9. Na2SO3 9. pH indicator universal

3.2 Prosedur Kerja

1. Membersikan 10 buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan.

2. Meletakkan di rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas

3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing- masing tabung reaksi.

4. Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal.

5. Menghitung konsentrasi masing-masing larutan diatas (dalam laporan lengkap).

(6)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

No Nama Larutan pH Golongan Konsentrasi

(Molaritas)

1 HCI 1 Asam Kuat 10-1 M

2 H2SO4 2 Asam Kuat 10-2 M

3 CH3COOH 6 Asam Lemah 10-6M

4 NaOH 13 Basa Kuat 1 x 10-1 M

5 NH4OH 11 Basa Lemah 1 x 10-3 M

6 Asam Borak 5 Asam Lemah 1 x 10-5 M

7 NaCL 7 Garam dari basa kuat

dan asam kuat

1 x 10-7 M

8 NH4Cl 5 Asam lemah 1 x 10-5 M

9 NaCH3COO 10 Garam basa kuat dan asam lemah

1 x 10-4 M

10 Na2SO4 7 Garam basa kuat dan

asam kuat

1 x 10-7 M

4.2 Perhitungan Hasil Pengamatan

1. Molaritas dari pH HCI =1 PH = LOG [H+]

1= -LOG[H+]

[H+] = 1 x 10-1 M

= 10-1

(7)

2. Molaritas dari PH H2SO4 =2 P H = -LOG [H+]

2= -log [H+]

[H+] = 1 X 10-2 M

= 10-2

3. Molaritas dari PH CH3COOH =6 PH = -log [H+]

6 = -log [H+]

[H+] = 1 X 10-6 M = 10-6

4. Molaritas dari PH NaOH =13 POH =14 – PH

POH =14 – 13 POH =1

POH = -log [OH-]

1 = -log [OH-]

[OH-] =1 X 10-1 M

5. Molaritas dari PH NH4OH =11 POH = 14 – PH

POH = 14 – 11 POH = 3

POH = -log [OH-]

3 = - log [OH-]

[OH-] = 1 X 10-3 M

6. Molaritas dari PH Asam Borak =5

(8)

PH = -log [H+]

5 = -log [H+]

[H+] = 1 X 10-5 M

7. Molaritas dari PH NaCI =7 PH = -log [H+]

[H+]= 1 X 10-7 M

8. Molaritas dari PH NH4CI =5 PH = -log [H+]

5 = -log [H+]

[H+] = 1 X 10-5 M

9. Molaritas dari PH NaCH3COO = 10 POH = 14 – PH

POH = 14 – 10

10. Molaritas dari PH Na2SO4 =7 PH = -log [H+]

7 = -log [H+]

[H+] = 1 X 10-7 M

(9)

BAB V PEMBAHASAN

Pada percobaan pertama, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan HCI, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata HCI memiliki pH 1 yang berarti asam kuat dan konsentrasi 0,1 M.

Pada percobaan kedua, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutanH2SO4, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata H2SO4 memiliki pH 2 yang berarti garam dari asam kuat. Dan konsentrasinya adalah 0,01 M.

Pada percobaan ketiga, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutanCH3COOH lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata CH3COOH memiliki pH 6 yang berarti asam lemah . Dan konsentrasinya adalah 10-6 M.

Pada percobaan keempat, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan NaOH, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata NaOH memiliki pH 13 yang berarti basa kuat. Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-1M.

Pada percobaan kelima, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan NH4OH lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata NH4OH memiliki pH 11 yang berarti basa lemah .Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-3 M.

Pada percobaan keenam, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan Asam Borak, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata Asam Borak memiliki pH 5 yang berarti asam lemah. Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-5M.

(10)

Pada percobaan ketujuh, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan NaCI, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata NaCI memiliki pH 7 yang berarti Garam dari basa kuat dan asam kuat.

Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-7 M.

Pada percobaan kedelapan, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan NH4CI lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa.Ternyata NH4CI memiliki pH 5 yang berarti asam lemah. Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-5 M.

Pada percobaan kesembilan, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan NaCH3COO , lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata NaCH3COO memiliki pH 10 yang berarti garam dari basa kuat dan asam lemah. Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-4M.

Pada percobaan kesepuluh, dengan mencelupkan pH indikator universal kedalam larutan Na2SO4, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tabel pH asam basa. Ternyata Na2SO4 memiliki pH 7 yang berarti garam dari basa kuat dan asam kuat. Dan konsentrasinya adalah 1 x 10-7M.

(11)

BAB VI 6.1 kesimpulan

1. Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dalarutan.

Indikator Kertas

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indicator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.

2. Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan menggunakan nilai pH sebagai berikut pH (potenz Hydrogen) untuk menentukan ion H+yang dinyatakan dalam mol per liter larutan yaitu : pH = - log [H+], juga bisa dengan Dalam menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH, jika larutan mengandung asam dapat digunakan rumus pH = -log H+, sedangkan jika larutan mengandung basa dapat digunakan rumus pOH = - log OH−, kemudian mencari nilai pH dengan rumus pH = 14 – pOH.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aufar, Nursajadid. 2012. Derajat Keasaman (pH). Erlangga : Jakarta

Ibfradimansya, M. 2014. Laporan Praktikum Kimia, pH Asam-basa dan garam.

Bengkulu.Universitas Bengkulu.

Muchtar,Z. & Harizal. 2012. Analyzing of Students’ Misconceptions On Acid-Base Chemistry at Senior High Schools in Medan. Journal Education and Practice, Vol 3, No. 12

Okoduwa, Mbora, Adu, Adeyl. 2015. Comparative Analysis of the Properties of AcidBase Indicator of Rose (Rosa setigera), Allamanda (Allamandacathartica), and Hibiscus (Hibiscus rosa-sinensis)

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2016. Kimia Dasar. Gajah Mada University Press Yogykarta.

Silsia, D, Syafnil. 2019. Penuntun Praktikum Kimia. Bengkulu. Universitas

(13)

LAPORAN SEMENTARA

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

• Adalah zat (suatu asam atau basa lemah) yang akan berubah warna jika pH berubah pada kisaran tertentua. • Kisaran pH yang menyebabkan indikator berubah warna disebut

percobaan untuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa melalui

 Merancang percobaan untuk mengetahui larutan yang bersifat penyangga atau larutan yang bukan penyangga dengan menggunakan indikator universal atau pH meter serta mempresentasikan

Jika peserta didik dapat mengklasifikasikan 4 larutan menjadi asam atau basa berdasarkan harga pH yang didapat pada saat diuji dengan indikator universal

Untuk pengukuran pH dapat disimpulkan bahwa larutan A adalah basa, karena pada pH meter menunjukkan angka 8.06, pada Indikator Universal menunjukkan angka 8, dan pada

Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus, indikator universal,

percobaan untuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa melalui

Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan dengan tujuan mengetahui kisaran pH dari larutan tersebut. Indikator asam basa akan memberikan