• Tidak ada hasil yang ditemukan

EDI PRAYITNO - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EDI PRAYITNO - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Pengertian Pendidikan Karakter

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya sadar untuk mengembangkan nilai-nilai unik, baik yang tertanam dalam diri sendiri maupun dalam perilaku. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting bagi kita khususnya bagi anak-anak yang masih berada dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dijadikan sebagai wadah dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, siswa sangat membutuhkan pembinaan karakter agar menjadi orang yang baik, bijaksana, jujur, bertanggung jawab, dan mampu menghargai orang lain.

Pendidikan karakter juga merupakan suatu bentuk aktivitas manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan pendidikan yang diperuntukkan bagi generasi penerus. Tujuan pendidikan karakter adalah terbentuknya perbaikan diri individu secara terus-menerus dan pelatihan keterampilan diri guna menuju kehidupan yang lebih baik. Karakter juga sering dikaitkan dengan apa yang disebut temperamen, yang lebih menekankan pada definisi psikososial yang terkait dengan pola asuh dan konteks lingkungan.

18https://www.kompasiana.com/fatiiim/590ff69fa5afbd8508fef994/pentingnya-karakter-edukasi-di-dunia-pendidikan. Jadi upaya pengembangan atau pendidikan karakter seseorang dapat dilakukan oleh masyarakat atau individu sebagai bagian dari lingkungan melalui rekayasa faktor lingkungan.

Tujuan Pendidikan Karakter

Dengan kata lain, indikator orang yang mempunyai sifat pribadi yang baik adalah mereka yang mengetahui kebaikan, mempunyai keinginan berbuat baik dan benar-benar berperilaku baik, yang mengalir secara runtut akibat dari 5 (lima) latihan, yaitu: latihan berpikir, latihan dari hati. , olah raga, olah raga dan olah tujuan. Tujuan pendidikan karakter secara umum adalah untuk meningkatkan, mengembangkan, melestarikan dan mengamalkan atau menerapkan nilai-nilai atau karakter positif peserta didik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan tujuan pendidikan karakter secara khusus adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa terhadap nilai-nilai kemanusiaan; nilai-nilai budaya, sosial dan agama; menanamkan nilai-nilai kejujuran, kesetiaan dan integritas; meningkatkan kemampuan siswa dalam mengendalikan emosi dan bersikap terbuka; melatih kepekaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup; meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan peserta didik sebagai generasi baru; melatih kemampuannya membedakan yang baik dan yang jahat di kehidupan selanjutnya.

20Kemendiknas Dirjen Dikdas Direktorat Pembinaan SMP, Pedoman Pendidikan Karakter di SMP, Jakarta: Diknas, 2011, h.

Unsur-unsur Pendidikan Karakter

Proses konsep diri merupakan suatu proses yang menyeluruh, baik disadari maupun tidak disadari, tentang bagaimana karakter dan diri seseorang terbentuk. Jadi, konsep diri adalah bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dan bagaimana memposisikan diri dalam hidup. Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran kita, karena pikiran kita memuat segala program yang dibentuk oleh pengalaman hidup kita, dan pikiran kita merupakan cikal bakal segala sesuatu.

Program pikiran kita ini membentuk suatu sistem kepercayaan yang pada akhirnya dapat membentuk suatu pola pikir yang dapat mempengaruhi perilaku itu sendiri, kita melihat dan berbuat baik, keinginan berbuat baik dan kemampuan berbuat baik, maka perilakunya berjalan selaras. dengan hukum alam, akibatnya perilaku ini membawa kedamaian dan kebahagiaan. Pendidikan karakter merupakan langkah penting dan strategis untuk membangun kembali jati diri bangsa dan mendorong terbentuknya masyarakat Indonesia baru. Namun penting untuk segera ditekankan bahwa pendidikan karakter harus melibatkan semua pihak yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyambungkan kembali hubungan yang hampir terputus antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut.

Metode Pendidikan Karakter

  • Pengertian Metode Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter dalam pengajaran PAI yang dimaksud di sini adalah pendidikan yang mencakup unsur Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif tentang pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Bima. Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yaitu kaitannya dengan pendidikan karakter, implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah menengah negeri 2 Muara Beliti.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru PAI di SMA Negeri 2 Muara Beliti mempunyai pandangan yang sangat positif terhadap pengajaran kelas. Setelah memaparkan pandangan guru PAI tentang pengajaran karakter dan peran pembelajaran PAI dalam menciptakan karakter pada siswa, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan implementasi pengajaran karakter dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Terkait pembelajaran PAI di Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri 2 Muara Beliti), ditemukan hampir seluruh guru PAI menggunakan pendekatan ini untuk melaksanakan pembelajaran kelas.

Dalam melaksanakan pendidikan karakter, saya menggunakan pendekatan pembelajaran holistik yaitu melalui bahan ajar PAI yang dimaksud. Strategi terakhir yang digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran karakter terpadu adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif. Modus pengajaran terakhir yang digunakan guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah menghafal.

Dalam proses pembelajaran umumnya terdapat kendala-kendala tertentu, begitu pula dalam implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga hal yang menjadi kendala dalam penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Dapat disimpulkan bahwa guru PAI di SMA Negeri 2 Muara Beliti mempunyai pandangan yang sangat positif terhadap pengajaran kelas.

Terkait persepsi guru PAI di sekolah menengah, hasil wawancara menunjukkan bahwa seluruh guru mempunyai persepsi yang sangat positif terhadap implementasi pendidikan karakter dalam pengajaran PAI. Pendidikan karakter merupakan upaya penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik melalui pendidikan. Informan : Dalam pelaksanaan pendidikan karakter saya menerapkan pendekatan pembelajaran terpadu yaitu melalui bahan ajar PAI yang sedang dibahas.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 22

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk pelaksanaan penelitian, penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran yaitu Januari-Maret 2021.

Objek Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Selain persepsi terhadap pendidikan karakter secara umum, persepsi juga sangat positif melalui mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Hampir sama dengan pernyataan di atas, Bu Alfiah juga memberikan gambaran tentang pendekatan pembelajaran terpadu yang merupakan salah satu pendekatan yang beliau gunakan dalam melaksanakan pendidikan karakter.

Setelah strategi analisis nilai dan klarifikasi nilai, strategi lain yang juga digunakan guru PAI dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah strategi contoh cerita. Dalam implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Muara Beliti, Musi Rawas, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pendekatan pembelajaran terpadu dan pendekatan pembiasaan.

Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif Milles Huberman
Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif Milles Huberman

Keasahan Data

Gambar

Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif Milles Huberman

Referensi

Dokumen terkait

• Rumusan Masalah Dengan mengacu pada permasalahan-permasalahan di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: • Bagaimana prosedur pengembangan instrumen evaluasi