7168
Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Limbah Sekam Padi Menjadi Bioadsorben dengan Metode Ramah Lingkungan
Eka Marya Mistar1*, Ida Hasmita2, Dian Aswita3
1,2Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Indonesia
3Program Studi PGSD, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Indonesia
*Koresponden email: [email protected]
Diterima: 8 September 2023 Disetujui: 10 Oktober 2023
Abstract
Cot Puklat is a village in Mukim Meulayo, Aceh Besar Regency, where the majority of the people have occupation as rice farmers. During the rice milling process, the rice bran peels off and separates from the rice, so this rice bran becomes waste from the rice milling process, which is known as rice husk. In the village, during the harvest period, enormous rice husk waste accumulates and mostly underutilized. At present, rice husk waste has only been piled up or used as material for rubbing ash. The potential of rice husk waste in the village can be used as a bioadsorbent and an opportunity for the village community to gain income. This program aims to provide socialization and insights to the community so that they can utilize rice husk waste into bioadsorbents. This bioadsorbent product is very useful for life, among others, it can act as a bio adsorbent to adsorb heavy metals and can also be offered to factories/industries that require bioadsorbents to handle their waste. With the implementation of this community partnership Empowerment program, the people of Cot Puklat Village had knowledge in utilizing rice husk waste to become a bioadsorbent.
Keywords: Cot Puklat, rice husk, bioadsorbent, waste, heavy metal, Aceh Besar Abstrak
Cot Puklat merupakan suatu Desa di Mukim Meulayo Kabupaten Aceh Besar, yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani padi. Saat proses penggilingan padi, kulit padi akan terkupas dan terpisah dari beras, sehingga sekam padi ini menjadi limbah dari proses penggilingan padi yang selanjutnya disebut sekam padi. Di desa ini, saat masa panen, banyak limbah sekam padi yang menumpuk dan umumnya kurang dimanfaatkan. Sampai saat ini, limbah sekam padi hanya ditumpuk atau dijadikan bahan untuk abu gosok. Adanya potensi limbah sekam di desa dapat dimanfaatkan menjadi bioadsorben dan menjadi peluang masyarakat desa dalam meningkatkan pendapatan ekonomi. Program ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pembekalan materi kepada masyarakat agar dapat mengolah limbah sekam padi menjadi bioadsorben. Produk bioadsorben ini sangat bermanfaat bagi kehidupan, diantaranya dapat berfungsi sebagai bioadsorben penyerap limbah logam berat juga dapat dijual kepada pabrik/industri yang membutuhkan bioadsorben untuk menangani limbah usahanya. Dengan telah terlaksananya program Pemberdayaan kemitraan masyarakat ini, masyarakat Desa Cot Puklat sudah memiliki pengetahuan dalam pemanfaatan limbah sekam padi menjadi bioadsorben.
Kata-kata kunci: Sekam padi, bioadsorben, limbah, Desa Cot Puklat, Aceh Besar, logam berat
1. Pendahuluan
Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi penghasil beras tertinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Tahun 2020. Kondisi tanah yang subur dan sistem pengairan yang baik menjadikan padi tumbuh subur di provinsi Aceh. Sektor pertanian padi menghasilkan limbah sekam padi dan jerami.
Limbah sekam padi yang bertambah setiap tahunnya belum banyak dimanfaatkan dan banyak yang dibiarkan membusuk dengan alami. Limbah pertanian atau biomassa secara umum terdiri atas selulosa dan lignin, dan sekam padi merupakan salah satu jenis biomassa [1;2]. Sekam padi merupakan limbah organik dan diproduksi dalam jumlah besar sebagai produk sampingan penting dari industri produksi beras [3], dan sebagian besar terdiri dari silika [4] dan lignoselulosa [5].
Desa Cot Puklat merupakan salah satu gampong yang ada di Mukim Meulayo, kecamatan Blang bintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Indonesia. Desa Cot Puklat berjarak ±30 Km bila ditempuh dari pusat kota Banda Aceh. Masyarakat desa ini mayoritas berprofesi sebagai petani padi yang memiliki lahan persawahan pribadi. Gambaran umum Desa Cot Puklat Puklat ditampilkan pada Gambar 1.
7169
Gambar 1. Gambaran umum Desa Cot Puklat Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
Pemanfaatan limbah sekam padi di masih terbilang minim, padahal limbah sekam padi ini dapat diproduksi menjadi bioadsorben yang bernilai jual. Saat proses penggilingan padi, kulit padi akan terkupas dan terpisah dari beras, sehingga kulit padi ini menjadi limbah dari proses penggilingan padi [6]. Secara umum sekam padi berwarna kekuningan atau keemasan. Kebanyakannya mempunyai panjang 5 -10 mm dan lebar 2,5 -5 mm. Sekam padi memiliki kerapatan jenis 1,125 kg/m3. Sekam padi mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin [7], selain itu juga mengandung unsur an organik seperti abu dan beberapa senyawa lain. Komposisi sekam padi ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi sekam padi
Komposisi % berat
Selulosa 32,12
Hemiselosa 22,48
Lignin 22,34
Air 7,86
Abu 13,87
Bahan Lain 2,33
Sumber: Ref. [8]
Bioadsorben adalah zat padat yang dihasilkan dari sumber daya alam yang terbarukan yang dapat menyerap partikel fluida dalam suatu proses adsorpsi. Karbon merupakan salah satu bioadsorben yang diproduksi dari bahan organik dengan metode karbonisasi pada suhu tinggi, yaitu proses pembakaran tidak sempurna, sehingga bahan hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Pemanfaatan limbah sekam padi menjadi adsorben merupakan salah satu cara yang efektif untuk menangani limbah sekam padi yang melimpah. Bioadsorben merupakan produk yang sangat menjanjikan dengan karakteristik luas permukaan spesifik yang besar, porositas tinggi, volume pori tinggi, dan sifat permukaan yang dapat disesuaikan secara morfologi dan gugus fungsi [9;10].
2. Metode Sosialisasi
Sosialisasi dan pembekalan materi merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan ini. Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu presentasi materi dan diskusi. Dalam kegiatan ini, sosialisasi dilakukan dengan cara mempresentasikan dan memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan limbah sekam padi menjadi bioadsorben, selanjutnya diberikan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok masyarakat Desa Cot Puklat sebanyak 20 orang. Pemateri merupakan Dosen Fakultas Teknik Universitas Serambi Mekkah yaitu Eka Marya Mistar, S.T., MT.
7170
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Bioadsorben
Sosialisasi dan penyuluhan pemanfaatan limbah sekam padi menjadi bioadsorben telah dilaksanakan di Desa Cot Puklat, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Sosialisasi ini diikuti oleh 20 peserta dari masyarakat desa. Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Kepala Desa Cot Puklat yaitu Bapak Tarmizi. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Bioadsorben. Pelaksanaan presentasi ditampilkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Presentasi pemanfaatan limbah sekam padi menjadi bioadsorben Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi ini bertujuan untuk menggali informasi dan meningkatkan pemahaman peserta [11;12]. Diskusi juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar berani untuk lebih aktif dan semangat dalam mengemukakan pertanyaan dan pendapat [13].
Pelaksanaan diskusi ditampilkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Pelaksanaan diskusi Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
a. Evaluasi
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan pemberian soal Pre-test dan Post-test kepada para peserta [14; 15]. Pemberian soal Pre-test dilakukan sebelum presentasi dan soal Post-test dibagikan setelah selesai sesi diskusi. Hasil penilaian Pre-test dan Post-test ditampilkan pada Gambar 4.
7171
Gambar 4. Hasil Pre-test dan Post-test peserta Sumber : Pengolahan data lapangan, 2023
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada awalnya hasil Pre-test peserta sosialisasi banyak yang rendah, tetapi setelah presentasi dan sesi diskusi maka pengetahuan peserta meningkat, hal ini dilihat dari adanya peningkatan nilai Post-test. Sosialisasi ini berhasil menambah wawasan peserta tentang pemanfaatan limbah sekam padi.
Selanjutnya acara sosialisasi ini ditutup dengan foto bersama kepala dan seluruh peserta Masyarakat dari Desa Cot Puklat yang ditampilkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Foto bersama Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023
4. Kesimpulan
Pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan limbah sekam padi telah selesai dilaksanakan di Desa Cot Puklat, Kabupaten Aceh Besar. Dari serangkaian proses kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berhasil memberikan wawasan baru dan ilmu pengetahuan tentang pengolahan limbah sekam padi salah satunya menjadi bioadsorben kepada masyarakat desa Cot Puklat.
5. Daftar Pustaka
[1] T. Iskandar dan U. Rofiatin. “Karakteristik biochar berdasarkan jenis biomassa dan parameter proses
pyrolysis,” Jurnal Teknik Kimia, Vol 12, No 1, 2017.
http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/tekkim/article/view/843/706.
[2] W. Kusumawardani, H. Saputra, H. Kusnayadi. 2021. Pengaruh Komposisi Media Tanah Serbuk Kayu dan Sekam Padi Pada Jamur Tiram Putih. Indonesian Journal of Applied Science and Technology. Vol. 2 No. 3 ; 83-89.
[3] N. Phonphuak and P. Chindaprasirt. “Types of waste, properties, and durability of pore-forming waste- based fired masonry bricks,” Eco-Efficient Masonry Bricks and Blocks, Woodhead Publishing, MA,
USA, pp. 103–127, 2015.
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9781782423058000061 0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nilai
Peserta
Pre-test Post-test
7172
[4] M. Tateda, “Production and effectiveness of amorphous silica Fertilizer from Rice husks using a sustainable local energy system,” Journal of Scientific Research & Reports, Vol. 9, No. 3, pp. 1–12, 2016.
[5] M. M. Alam, M. A. Hossain, M. D. Hossain, M. A. H. Johir, J. Hosen, M. S. Rahman, J. L. Zhou, A.
T. M. Kamrul Hasan, A. K. Karmakar, M. B. Ahmed, “The potentiality of rice husk-derived activated carbon: from synthesis to application,” Processes, vol. 8, no. 2, pp. 203–238, 2020.
https://www.mdpi.com/2227-9717/8/2/203.
[6] M. L. Umrisu, R. K. Pinggak, A. Z. Johannes “Pengaruh komposisi sekam padi terhadap parameter fisis briket tempurung kelapa,” Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya, Vol. 3, No. 1, 2018, ISSN: 2503- 5274.
[7] A. Sugiharto dan Z. I. Firdaus. 2021. Pembuatan Briket Ampas Tebu dan Sekam Padi Menggunakan Metode Pirolisis Sebagai Energi Alternatif. Inovasi Teknik Kimia. Vol. 6, No.1, Hal 17-22.
[8] M. Faizal, M. Saputra, F. A. Zainal “Pembuatan briket bioarang dari campuran batu bara dan biomassa sekam padi dan eceng gondok,” Jurnal Teknik Kimia, No. 4, Vol. 21, 2015.
[9] Z. Yu, L. Weiying, Q. Wanqi, C. Shenga, T. Qiaowen, W. Zhongqing, G. Longcong, C. Junyu, Z.
Wenying. 2021. The comprehensive evaluation model and optimization selection of activated carbon in the O3-BAC treatment process, J. Water Process Eng. 40, 101931.
[10] I. Hasmita, H. S. Manap, E. M. Mistar, “Adsorpsi Pb Menggunakan Karbon Aktif dari Bambu Kuning (Bambusa vulgaris striata) Teraktivasi KOH,” Jurnal Rona Teknik Pertanian, vol. 15, no. 1, 2022.
[11] Rismiyati, Suhartono, A. Puji, E. Suharto, Khadijah. 2020. Pelatihan Computational Thinking Untuk Guru-Guru Di SD Negeri Tembalang. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP.
proceedings.undip.ac.id/index.php/semnasppm2019/article/view/274.
[12] F. L. Baguna, F. Tamnge, M. Tamrin “Pembuatan lubang resapan biopori (LRB) sebagai upaya edukasi lingkungan. Kumawula,” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 4, No.1, April 2021, Hal 131 – 136, 2021.
[13] N. Hikmah dan H. L. Ruing. 2020. Sosialisasi Pembuatan Bank Sampah dan Pengelolaan Sampah Organik Serta Anorganik. Masyarakat Berdaya dan Inovasi 1 (2), 2020, 90-95
[14] B. N. Syechah, Marwan, S. Bahri, L. Awalushaumi, M. R. Alfian. 2021. Pengembangan Soal – soal berbasis Hots di Pondok Pesantren Attamimy Brangsak Praya. Prosiding PEPADU 2021.
Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2021 Vol. 3, 2021 LPPM Universitas Mataram.
[15] I. Effendy. 2016. Pengaruh Pemberian Pre-Test dan Post-Test Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat HDW.DEV.100.2.A Pada siswa SMK Negeri 2 Lubuk Basung. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 1, No.2; 81-88.