• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEK IMUNOSTIMULAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) TERHADAP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UJI EFEK IMUNOSTIMULAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) TERHADAP "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Eri Tanjung dan Ama Zeni Rosteti, terima kasih atas cinta, kasih sayang, restu dan doa serta dukungan yang besar. Walaupun kami sama-sama sering gondok, cemburu, tapi terimakasih untuk semua doa, cinta,. Tak lupa keluarga besar saya yang turut serta membimbing dan menasihati saya, terima kasih.

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Uji Efek Imunostimulatori Ekstrak Etanol Daun Sungkai ( Peronema canescens Jack ) terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag peritoneum pada mencit”.

Latar Belakang

Di daerah Palembang, Sumatera Selatan, daun sungkai digunakan untuk mengobati demam atau menurunkan demam (Heyne, 1985). Fraksi metanol daun sungkai memiliki aktivitas antibakteri paling baik terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Kusriani, 2015). Pada penelitian Latief et al, (2021) ekstrak etanol daun sungkai memiliki aktivitas antihiperurisemia dengan cara menurunkan kadar asam urat darah pada tikus dengan dosis efektif 500 mg/Kg BB.

Pada penelitian Suswandi (2007), ekstrak daun sungkai ditemukan memiliki aktivitas antiplasmodium dan aktivitas sitotoksik yang rendah pada sel vero.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menguji aktivitas imunostimulan ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap aktivitas fagositik dan kapasitas sel makrofag peritoneal mencit. Bakteri yang digunakan adalah Staphylococcus aureus, bakteri ini tidak dapat dihindari oleh makrofag peritoneal fagositik karena tidak mengandung protein antifagositik (Jawetz et al., 1995).

Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh variasi dosis ekstrak etanol daun sungkai terhadap peningkatan jumlah sel leukosit total, jumlah jenis sel leukosit, persentase aktivitas dan kapasitas fagositosis sel makrofag peritoneal dan persentase berat limfe relatif pada mencit. .

Manfaat Penelitian

Tanaman sungkai dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-600 m dpl pada cuaca tropis dengan rata-rata curah hujan tahunan 2100-2700 mm. Daun muda sungkai merupakan bahan baku obat herbal antipiretik yang digunakan suku Lembak Delapan di Bengkulu, berdasarkan penelitian Yani (2013). Sedangkan menurut Prasiwi et al, (2018), fraksi etanol daun sungkai dapat meningkatkan aktivitas antimalaria secara sangat nyata pada dosis terbaik 0,084 g/kg berat badan.

Pada penelitian Suswandi (2007) ekstrak daun sungkai ditemukan memiliki aktivitas antiplasmodium dan memiliki aktivitas sitotoksik yang rendah pada sel vero.

Tinjauan Kimia Tumbuhan Sungkai (Peronema canescens Jack)

Ekstraksi adalah suatu cara yang digunakan untuk memisahkan senyawa aktif atau komponen tertentu dari komponen lain yang tidak diinginkan berdasarkan prinsip perpindahan massa komponen zat dalam pelarut, dimulai dari lapisan antar muka kemudian berdifusi ke dalam pelarut. Ekstraksi bertujuan untuk menghilangkan semua komponen kimia dalam simplisia (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000). Suspensi adalah sediaan yang mengandung obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa.

Dalam pembuatan suspensi, tahapan yang paling penting adalah pelembaban partikel serbuk yang tidak larut dalam cairan pembawa (Anief, 2015).

Tinjauan Imunologi

Imunomodulator adalah zat atau senyawa yang dapat mengembalikan fungsi sistem kekebalan tubuh (imunitas) yang terganggu. Restorasi imun adalah cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun. Identifikasi tergantung pada afinitasnya terhadap pewarnaan eosin yang berwarna merah hingga jingga, sedangkan sel yang memiliki afinitas pewarna biru atau pewarna dasar disebut basofil.

Granula neutrofil, disebut segmen, leukosit polimorfonuklear, berwarna merah muda atau biru dikelilingi oleh sitoplasma merah muda (Baratawidjaja dan Rengganis, 2018).

Tinjauan Stimuno Forte

Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri gram positif berbentuk bola, juga dikenal sebagai "golden staph", dengan diameter 0,7-1,2 µm. Staphylococcus aureus biasanya membentuk koloni yang berwarna abu-abu hingga kuning-coklat tua, bulat, halus, cembung, dan mengkilat pada lebih dari 90% isolat (Jawetz et al., 1995). Beberapa penyakit menular yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat, impetigo dan infeksi luka.

Staphylococcus aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan dan sindrom syok toksik (Lowy, 1998).

Gambar 1. Stimuno Forte  (Sumber : Dexa Medica)  2.7 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus
Gambar 1. Stimuno Forte (Sumber : Dexa Medica) 2.7 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus

Tinjauan Hewan Uji

Infeksi yang lebih serius termasuk pneumonia, mastitis, flebitis, meningitis, infeksi saluran kemih, osteomielitis, dan endokarditis. Mencit jantan dipilih karena mencit jantan tidak memiliki hormon estrogen, walaupun jumlahnya relatif sedikit dan kondisi hormonal pada mencit jantan lebih stabil dibandingkan dengan mencit betina karena mencit betina mengalami perubahan hormonal pada masa estrus, laktasi dan bunting. dimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi keadaan psikologis hewan coba. Tingkat stres pada mencit betina lebih tinggi dibandingkan mencit jantan yang dapat mengganggu penelitian (Nugroho, 2018).

Beberapa di antaranya adalah tes analisis fagositosis sel makrofag, tes reaksi hipersensitivitas dan titer antibodi (Roit, 1989). Prinsip dasar dari uji analisis fagositosis sel makrofag adalah proses konsumsi antigen yang menempel pada permukaan makrofag, sehingga makrofag membentuk sitoplasma dan kemudian menutupi antigen tersebut. Reaksi hipersensitivitas tertunda adalah respons imun seluler yang melibatkan aktivasi sel Th yang melepaskan sitokin proinflamasi dan meningkatkan aktivitas makrofag yang ditandai dengan pembengkakan kaki hewan.

Peningkatan nilai antibodi terjadi karena peningkatan aktivasi sel Th yang merangsang sel B untuk membentuk antibodi dan peningkatan aktivasi sel B dalam pembentukan antibodi.

Waktu dan Tempat

3.3 3 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Daun Sungkai segar diambil sebanyak 5 kg, dibersihkan dan ditimbang, kemudian dikeringkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Sampel yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam botol untuk dimaserasi dengan etanol 70% hingga terendam (1:10). Pot porselen dipanaskan dalam oven pada suhu 105 °C selama 30 menit kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang massa awal (A).

Crucible kemudian dikocok perlahan agar ekstrak merata.Masukkan ke dalam oven, buka tutup crucible dan biarkan crucible terbuka di dalam oven. Sebanyak 2 g simplisia dimasukkan ke dalam krusibel yang telah diratakan dan diratakan, lalu dipanaskan dalam oven dengan suhu 600 °C selama 6 jam. Panaskan perlahan-lahan hingga arang habis, dinginkan dan timbang hingga diperoleh berat tetap atau tetap.

Ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 ml akuades dan 5 ml kloroform, dikocok dan dibiarkan terbentuk 2 lapis air dan kloroform. Ambil selapis dengan 1-2 tetes air, teteskan pada plat tetes kemudian tambahkan serbuk Mg dan HCl(p), terbentuknya warna merah menandakan adanya flavonoid. Ambil 1-2 tetes lapisan air, teteskan pada drop plate kemudian tambahkan pereaksi FeCl3, terbentuknya warna biru menandakan adanya kandungan fenol.

Ambil satu lapis air, kocok kuat-kuat dalam tabung reaksi, terbentuknya buih yang tetap (± 15 menit) menunjukkan adanya saponin. Terbentuknya warna biru-ungu menunjukkan adanya steroid dan warna merah menunjukkan adanya terpenoid.

Kelompok kontrol mendapat CMC Na, kelompok kontrol mendapat Stimuno Forte, dan kelompok perlakuan dengan tiga variasi dosis ekstrak etanol daun sungkai yaitu 75 mg/kg berat badan, 150 mg/kg berat badan dan 300 mg/kg berat badan. Jika sudah mengembang, haluskan dan tambahkan 0,065 g bubuk Stimuno forte, haluskan hingga homogen dan tambahkan air suling hingga volume yang direncanakan 100 ml. Suspensi ekstrak etanol daun sungkai dibuat dengan menimbang 0,5 g CMC Na dan dikembangkan 20 kali dengan air panas.

Setelah mengembang, haluskan, lalu tambahkan ekstrak etanolik daun sungkai sesuai takaran ekstrak yang direncanakan, haluskan secara homogen dan secukupnya dengan akuades hingga volume yang direncanakan 100 ml. Tambahkan satu tetes larutan Giemsa yang diencerkan dengan air suling (1:20) dan biarkan selama 20 menit. Setelah menghitung semua sel leukosit dan jumlah jenis sel leukosit, mencit pada masing-masing kelompok diinfeksi dengan injeksi Staphylococcus.

Dari cairan tersebut dibuat preparat untuk dioleskan pada kaca ojek dan difiksasi dengan methanol selama 5 menit, kemudian diwarnai dengan Giemsa stain, dibiarkan selama 20 menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan. Aktivitas fagositosis ditentukan berdasarkan persentase fagosit yang melakukan fagositosis dari 100 sel fagositosis, dan kemampuan fagositosis ditentukan berdasarkan jumlah Staphylococcus aureus yang difagositosis oleh 50 sel fagosit aktif (Chairul et al, 2009). Setelah ditentukan jumlah dan jenis sel leukosit, aktivitas dan kemampuan fagositik sel makrofag, getah bening dikumpulkan, kemudian massa getah bening ditimbang satu per satu.

Pada penelitian ini data hasil pengujian diolah secara statistik dengan menggunakan metode ANOVA, karena data yang diperoleh berupa data objektif kategorikal dan numerik. Uji one way ANOVA bertujuan untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh signifikan (P≤0,05). Kemudian uji anova ini dilanjutkan dengan uji periodik Duncan dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui signifikansi perbedaan skor antara masing-masing kelompok perlakuan.

Hasil

Hasil penentuan persentase berat limpa relatif setelah perlakuan selama 7 hari didapatkan pada kelompok kontrol sebesar 0,38% kelompok pembanding.

Pembahasan

Pertama kelompok kontrol hanya mendapat suspensi Na CMC 0,5%, kemudian kelompok pembanding mendapat suspensi Stimuno Forte 0,065%, kelompok 1, 2 dan 3 mendapat suspensi ekstrak etanol daun sungkai dengan variasi konsentrasi dosis yang berbeda yaitu 75 mg/Kg BB , 150 mg/kgBB dan 300 mg/KgBB. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan jumlah sel leukosit pada setiap kelompok, dari kelompok kontrol ke kelompok uji. Analisis statistik dilanjutkan dengan uji Duncan yang menunjukkan bahwa kelompok kontrol tidak berbeda nyata dengan kelompok pembanding, tetapi berbeda nyata dengan kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3.

Analisis statistik dilanjutkan dengan uji Duncan dimana hasil menunjukkan sel eosinofil pada kelompok kontrol tidak berbeda nyata dengan kelompok pembanding dan kelompok 1, tetapi berbeda nyata dengan kelompok 2 dan kelompok 3. Stem neutrofil pada kelompok kontrol tidak berbeda nyata dengan kelompok pembanding, tetapi berbeda nyata dengan kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3. Ruas sel neutrofil kelompok kontrol tidak berbeda nyata dengan kelompok pembanding dan kelompok 1, tetapi berbeda nyata dengan kelompok 2 dan kelompok 3.

Dan sel monosit pada kelompok 3 tidak berbeda nyata dengan kelompok 2 dan kelompok 1, namun berbeda nyata dengan kelompok kontrol dan kelompok pembanding. Analisis statistik dilanjutkan dengan uji Duncan, dimana hasil menunjukkan persentase aktivitas fagosit sel makrofag pada kelompok kontrol berbeda nyata dengan kelompok pembanding, kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3. Hasil kapasitas fagosit sel makrofag menunjukkan bahwa kelompok kontrol berbeda nyata dengan kelompok pembanding, kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3.

Hasil penentuan persentase berat limfa relatif pada kelompok kontrol 0,38%, kelompok pembanding 0,41%, kelompok 1 0,43%, kelompok 2 0,65%. Analisis statistik dilanjutkan dengan uji Duncan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol tidak berbeda nyata dengan kelompok pembanding dan kelompok 1, tetapi berbeda nyata dengan kelompok 2 dan kelompok 3.

Kesimpulan

Saran

2020. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap pertumbuhan Escherichia coli menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Kulit Batang dan Daun Sungkai (Peronema Canescens Jack) Terhadap Staphylococcus Aureus Atcc 25923 dan Escherichia Coli ATCC Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) pada Mencit Putih Jantan. Prosedur Ekstraksi dan Pengujian Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) (Peronema canescens Jack).

Hari ke 8, setelah dihitung jumlah sel leukosit total, jumlah jenis sel leukosit dan persentase aktivitas dan kapasitas fagositik sel makrofag. Hasil uji one way ANOVA dan uji post hoc Duncan dari persentase aktivitas fagositik sel makrofag peritoneal.

Lampiran 1. Gambar Penelitian
Lampiran 1. Gambar Penelitian

Gambar

Gambar 1. Stimuno Forte  (Sumber : Dexa Medica)  2.7 Tinjauan Bakteri Staphylococcus aureus
Gambar 2. Pewarnaan bakteri Staphylococcus aureus pada perbesaaran 1000x  (Sumber: Anonim, 2015)
Gambar 4. Surat keterangan lolos kaji etik
Gambar 5. Surat hasil identifikasi bakteri Staphylococcus aureus
+7

Referensi

Dokumen terkait

antiinflamation activity in ethanol extract from coriander leaf (coriandrum sativum l.) induced by carrageenan in male rats", Journal of Physics: Conference Series,

Berdasarkan surat permohonan Saudara i tertanggal 28 September 2022, maka dengan ini Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam Ahwal Syakhshiyyah Fakultas Syariah UIN Antasari menetapkan