• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN DUA BAHASA YANG BERBEDA DI DESA MARUYUNGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN DUA BAHASA YANG BERBEDA DI DESA MARUYUNGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Banyak sekali hal unik yang bisa dirasakan ketika kita berbicara dengan orang yang berbeda bahasa dengan kita, contohnya seperti ilustrasi di atas. Kesalahan komunikasi dapat terjadi tidak hanya dengan orang yang bahasanya berbeda dengan kita, tetapi juga dengan orang yang memiliki bahasa yang sama dengan kita. 7 Hal, dalam bahasa Sunda (Bogor, Purwakarta, Sukabumi dan sekitarnya) berarti besok, sedangkan hal dalam bahasa Sunda Timur Peahyangan (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar Patroman, Pangandaran dan sekitarnya) berarti suatu tempat.

Namun penduduk desa Maruyungsari hanya berbicara dua bahasa, yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Bagaimana dengan warga Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran yang berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda – dalam hal ini bahasa Jawa dan bahasa Sunda – dalam setiap aktivitas atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Padahal, seperti yang kita semua pahami, ada banyak kata yang sama dalam bahasa Jawa dan Sunda tetapi memiliki arti yang berbeda (homofon).

Dengan demikian, kata dengan bunyi apapun dapat diberi arti apapun.18 Kata “atos” dalam bahasa Jawa berarti sulit, sedangkan dalam bahasa Sunda “atos” berarti sudah. Berdasarkan hal tersebut, sangat menarik bagi penulis untuk mengkaji lebih jauh dan mendalam tentang efektifitas komunikasi interpersonal yang dibangun oleh warga Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran yang menggunakan dua bahasa berbeda dalam kesehariannya. 17 Contoh lain dari kata yang memiliki lafal yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda adalah kata sarjana.

Kata Bujang dalam bahasa Sunda artinya muda, dalam bahasa Batak Tapanuli artinya alat kelamin wanita.

Penegasan Istilah

Sedangkan menurut Stres, “efektivitas menekankan pada kesesuaian antara hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan yang ingin dicapai”. Yang dimaksud dengan efektifitas dalam penelitian ini adalah bagaimana warga Desa Maruyungsari dapat memahami pesan yang diterima dan disampaikan dalam dua bahasa yang berbeda, dalam hal ini bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan beberapa efek langsung dan umpan balik. 22 Sementara itu, Agus M Hardjana yang dikutip oleh Suranto mengatakan, “komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima juga dapat menerima dan menanggapi secara langsung.

Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendi mengutip Wilbur Schramm menjelaskan bahwa “komunikasi impersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang dalam situasi interaksi, komunikator menjadi suatu pesan, kemudian menyampaikannya kepada komunikator dan komunikator membawahi kode pesan”. Berkaitan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal adalah bagaimana proses pengiriman dan penerimaan pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, dengan menggunakan bahasa yang berbeda di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Bahasa adalah representasi budaya, atau "peta kasar" yang menggambarkan budaya, termasuk pandangan dunia, kepercayaan, nilai, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki bersama oleh masyarakat yang bersangkutan.

Hal senada juga disampaikan oleh Werner dan James yang mengatakan bahwa bahasa adalah penerjemahan tujuan, maksud atau makna ke dalam simbol atau kode. Ada sebanyak 500.000 hingga 600.000 kata dalam bahasa Inggris dan harus mewakili jutaan fakta, pengalaman, dan hubungan individu. Yang dimaksud dengan bahasa dalam penelitian ini lebih terfokus pada penggunaan dua bahasa yang berbeda dalam berkomunikasi yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa yang dipraktikkan oleh masyarakat di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Pangandaran.

Pokok Permasalahan

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana komunikasi interpersonal menggunakan dua bahasa yang berbeda (dalam hal ini bahasa Jawa dan bahasa Sunda) pada masyarakat di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal. Berkontribusi dalam wacana keilmuan, khususnya dalam memahami fenomena kegagalan komunikasi antar individu yang menimbulkan kesenjangan, yang dapat menjadi salah satu faktor terjadinya konflik.

Telaah Pustaka

Nur Hidayat tahun 2014 dengan judul “Permasalahan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Jurusan Dakwah STAIN Prwokerto dengan Masyarakat di Desa Purwanegara”. Penelitian ini berfokus pada masalah komunikasi interpersonal yang terjadi antara mahasiswa pascasarjana dawa STAIN Purwokerto dengan masyarakat sekitar asrama, dalam hal ini Desa Purwanegara, Purwokerto Utara. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Etolson Bernhard Rumbruren pada tahun 2013 berjudul “Komunikasi Antarbudaya: Kajian Penggunaan Bahasa dalam Konteks Komunikasi antara Mahasiswa Etnis Papua dan Mahasiswa Etnis Jawa di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.

Penelitian ini berfokus pada penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi antara mahasiswa etnis Papua dan mahasiswa etnis Jawa di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dewi Murni dan Riauwati pada tahun 2012 berjudul “Penggunaan Bahasa pada Masyarakat Multilingual di Desa Senggarang Provinsi Kepulauan Riau”. Nur Hidayat “Masalah komunikasi interpersonal mahasiswa jurusan Dakwah STAIN Prwokerto dengan masyarakat di desa Purwanegara”.

26 Skripsi (PDF), Etlson Bernhard Rumbruren “Komunikasi Antarbudaya: Kajian Penggunaan Bahasa dalam Konteks Komunikasi Antara Mahasiswa Etnis Papua dan Mahasiswa Etnis Jawa di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga” tahun 2013. Dalam implementasinya, variasi bahasa dalam hal ini Kajian ini juga mencakup penjelasan tentang alih kode dan campur kode yang terjadi di masyarakat. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Yulia Mutmainnah pada tahun 2008 berjudul “Pemilihan Kode pada Masyarakat Bilingual: Kajian Sosiolinguistik Pada Masyarakat Jawa di Kota Bontang Kalimantan Timur”.

Ketika orang berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain, terjadi interaksi antara komunitas pendatang dan komunitas lokal, yang menciptakan kontak bahasa. Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Anang Santoso pada tahun 2007 berjudul “Linguistic studies in the perspective of cultural studies”. Dalam penelitian ini juga, linguistik dalam perspektif kajian budaya bertujuan untuk mengungkap relasi kuasa yang tersembunyi dan proses ideologis.

27 Jurnal Riset (PDF), Dewi Murni dan Riauwati “Penggunaan Bahasa oleh Masyarakat Multilingual di Desa Senggarang, Provinsi Kepulauan Riau” 2012. Kajian Sosiolinguistik pada Masyarakat Jawa di Kota Bontang, Kalimantan Timur” “Pemilihan Kode pada Masyarakat Bilingual: Kajian Sosiolinguistik pada Masyarakat Jawa di Kota Bontang Kalimantan Timur” pada tahun 2008. Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada komunikasi interpersonal masyarakat Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran dengan menggunakan dua bahasa yang berbeda (Sunda dan Jawa).

Sistematika Penulisan

Bab lima berisi kesimpulan, yang meliputi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, saran dan saran. Dari hasil penelitian dan kajian tentang efektifitas komunikasi interpersonal menggunakan dua bahasa berbeda di Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran bahwa hubungan vertikal antara masyarakat yang berbahasa Sunda dengan masyarakat yang berbahasa Jawa berlangsung harmonis. Hal ini dikarenakan warga desa Maruyungsari memiliki karakteristik efektifitas komunikasi interpersonal yang baik dan budaya masyarakat desa yang dapat dirasakan di desa Maruyungsari membuat masyarakat sangat dekat dan harmonis.

Adanya sikap kesetaraan, keterbukaan, sportivitas, empati, percaya diri, kekompakan, pengelolaan interaksi, perilaku ekspresif dan orientasi terhadap orang lain pada masyarakat Desa Maruyungsari meningkatkan komunikasi interpersonal dan hubungan sosial. Hal ini terkait dengan motivasi untuk saling menghargai, meningkatkan toleransi karena merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Sikap sosial yang sederhana, saling menghormati, santun, kekeluargaan yang sangat tinggi yaitu sikap saling tolong-menolong antara satu sama lain, menghasilkan kedekatan interpersonal yang secara psikologis akan membuat komunikasi interpersonal mereka berlangsung efektif.

Saran

Penutup

Kedua, penulis berharap agar karya yang kecil tetapi bermakna ini dapat memberi manfaat kepada kita semua dan dapat menambahkan lagi kajian ilmiah khususnya dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam. Akhir kata, hanya kepada Allah jualah kita semua berserah dan sentiasa mengharapkan keredhaanNya sentiasa menaungi dan menyelimuti kita dalam apa jua yang kita lakukan.

Dari Buku

Dari e-Jurnal (PDF)

Thesis (PDF), Etlson Bernhard Rumbruren “Komunikasi Antarbudaya: Kajian Penggunaan Bahasa dalam Konteks Komunikasi antara Mahasiswa Etnis Papua dan Mahasiswa Etnis Jawa di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga” 2013. Suharsono, Peran Komunikasi Interpersonal dan Proses Sosialisasi dalam Meningkatkan partisipasi masyarakat kota untuk mewujudkan budaya gaya hidup yang peduli lingkungan, dalam Jurnal Riset Komunikasi-Juni 2012, Volume IV, Nomor 1. Efektivitas Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Al-Quran Al-Ittihad Samarinda ) dalam Journal of Communication Studies eJournal, Volume 1, Number 2.

Majalah Ilmu Sastra Indonesia (Jurnal Kajian Budaya Indonesia), dalam Jurnal Antropologi, Volume X no.

Dari Internet

Referensi

Dokumen terkait

PROCEEDING The 9th International Conference of Rural Research and Planning Group 146 Universitas Mahasaraswati Denpasar, July 6-8, 2018, Bali-Indonesia Adoption of Integrated