Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MENULIS EKSPRESIFUNTUK MEREDUKSI KEJENUHAN BELAJAR
(BURNOUT) PADA REMAJA
Tio Yoga Pratama1, Subiyanto2, Nofi Nur Yuhenita3 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif untuk mereduksi kejenuhan belajar (burnout) pada remaja. Dalam penelitian ini rancangan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 12-24 tahun di Desa Mangunsari, Sawangan. Subjek penelitian ini diambil berdasarkan hasil pra penelitian observasi dan wawancara maka pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pengumpulan data menggunakan angket kejenuhan belajar (burnout) yang akan diambil 5 remaja. Penelitian ini menggunakan desain One GroupPretest dan Posttest, desain tersebut menggunakan satu kelompok subjek dengan satu macam perlakuan, yaitu kelompok eksperimen. Teknik analisis menggunakan parametrik paired sample t-test.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif efektiv terhadap penurunan kejenuhan belajar (burnout) pada remaja, hal ini dibuktikan dari hasil uji paired sample t- test dengan probabilitas nilai sig. (2-tailed)0,003<0,05. Serta dengan adanya perbedaan skor rata-rata angket kejenuhan belajar 28,003% dari hasil pretest dan posttest.
Kata kunci: Konseling Kelompok, Menulis Ekspresif, Kejenuhan Belajar (Burnout) Abstract
This research is aimed to find out the effectiveness group counseling with expressive writing technique to reduce learning saturation (burnout) in teenagers. In this research, the research design is using quantitative approach and experimental research. The population of this research are teenagers between 12-24 years old in Mangunsari Village, Sawangan. The subject of this research was taken based on the results of pre observation research and interview, therefore the sample was acquired from purposive sampling by collecting data using learning saturation (burnout) questionnaire that was taken from 5 teenagers. This research uses One Group Pretest and Posttest, this design uses one group subject with one treatment that is group experiment. The analysis technique is using parametric paired sample t-test.The result of this research shows that group counseling with expressive writing technique towards the reduction of learning saturation (burnout) in teenagers, this can be proven from the result of paired sample t-test with the sig. (2- tailed) 0,003<0,05 score probability. With the average score difference of learning saturation questionnaire 28,003% from the result of pretest and posttest.
Keywords: Group counseling, expressive writing, learning saturation (burnout)
Info Artikel
Diterima Agustus 2021, disetujui September 2021, diterbitkan Desember 2021
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
PENDAHULUAN
Manusia tidak bisa lepas dari kata belajar.Belajar merupakan bagian dari manusia karena berlangsung seumur hidup. Manusia belajar tidak hanya dengan dirinya sendiri melainkan belajar dengan orang lain, lingkungan dan dengan lingkungan. Orang tua mempunyai peran yang utama dalam seseorang memperoleh pendidikan setelah itu lingkungan yang merupakan tambahan dalam proses belajar pada manusia. Proses belajar juga ditempuh manusia di dalam lingkungan sekolah atau pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam memajukan negara. Menurut undang- undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau bisa disingkat Sisdiknas dalam pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Didalam proses belajar di lingkungan sekolah siswa tidak bisa lepas dari masalah-masalah yang ada dilingkungan sekolah dan sering dialami oleh siswa, salah satunya adalah kejenuhan dalam belajar.
Menurut Pines & Aronson (Jaya dan Rahmat, 2005: 214) Burnout adalah tahap-tahap kelelahan emosional, fisik dan mental disebabkan keterlibatan yang lama dalam situasi yang menuntut secara emosional. Dari pendapat tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kejenuhan belajar terjadi akibat adanya tuntutan bagi peserta didik untuk selalu mematuhi aturan tugas-tugas yang diembankan untuk peserta didik. Kejenuhan belajar juga terjadi karena kegiatan yang selalu sama yang dikerjakan oleh siswa setiap harinya. Kejenuhan belajar ini akan sangat berdampak bagi siswa untukkeberlangsungan pendidikannya, yang mengakibatkan terganggunya pola pemikir, respon fisik, serta perilaku sebagai hasil tekanan dalam situasi akademis.
Teknik menulis ekspresif sebuah proses terapi menggunakan metode menulis ekspresif untuk mengungkapkan pengalaman emosional dan mengurangi stress yang dirasakan individu sehingga dapat membantu memperbaiki kesehatan fisik, menjernihkan pikiran, memperbaiki perilaku, dan stabilkan emosi. Ekspresif emosional merupakan ekspresi natural dari emosi yang sebenarnya, Berry &
Pennebaker dalam Graf dalam Qonitatin, dkk, (2011: 25). Berdasarkan uraian diatas menunjukan perlunya kajian secara ilmiah tentang pentingnya Konseling Kelompok Teknik Menulis Ekspresif untuk mereduksi kejenuhan (Burnout) belajar pada remaja, hal ini menjadi fokus peneliti dan merencanakan penelitian efektivitas konseling kelompok dengan Teknik Menulis Ekspresif.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Desa Mangunsari permasalahan Burnout masih sering terjadi. Hal tersebut didukung oleh adanya gejala-gejala yang muncul yang menunjukkan bahwa remaja mengalami kejenuhan belajar atau burnout yaitu remaja tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran secara online atau daring dan lebih senang bermain gawai serta bermain bersama teman-temannya di lingkungan sekitar rumah.
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
Peneliti juga melakukan wawancara dengan remaja yang ada di Desa Mangunsari, beberapa remaja mengatakan bahwa mereka bosan dengan metode belajar mengajar daring yang dilakukan oleh guru mereka yang membuat mereka tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga lebih memilih bermain bersama teman atau melakukan kegiatan lain yang lebih mengasyikkan. Mereka akan merasa tertarik jika guru tidak memberikan banyak pekerjaan rumah dan memberikan kuis atau game yang seru ketika pembelajaran daring berlangsung.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka perlu dikaji secara ilmiah tentang pentingnya Konseling Kelompok dengan Teknik Menulis Ekspresif untuk Mereduksi Kejenuhan Belajar (Burnout) Pada Remaja, hal ini menjadi fokus peneliti dan merencanakan penelitian Konseling Kelompok dengan Teknik Menulis Ekspresif untuk Mereduksi Kejenuhan Belajar (Burnout) Pada Remaja.
METODE PENELITIAN
Metode dalam peneltian in adalah pre ekperimen design, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design karena penelitian ini tanpa menggunakan kelompok kontrol. Pelaksanaan ekperimen dengan desain ini dilakukan dengan memberikan perlakuan (X) terhadap satu kelompok, yaitu kelompok ekperimen. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok tersebut diberikan pretest (O1) untuk mengukur pengetahuan. Kemudian diberikan perlakuan layanan konseling kelompok dengan Teknik Menulis Ekspresif dan sesudah diberikan perlakuan diberikan posttest (O2). Hasil ini dibandingkan untuk menguji apakah layanan konseling kelompok dengan Teknik Menulis Ekspresif efektif untuk mengurangi kejenuhan belajar pada remaja.
Tabel 1.
Rancangan Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Ekperimen O1 X O2
Keterangan O1 : Pretest O2 : Posttest X : Treatment
Penelitian ini, jenis sampel yang digunakan adalah puposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan). Sampel bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk menurunkan kejenuhan belajar pada remaja. Subyek dalam penelitian ini adalah remaja usia 12-24 tahun di Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunkan teknik wawancara, observasi dan angket. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis paired sample t-test melalui program SPSS for windows version 23.0 dengan pertimbangan dengan penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (independent variable),
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran tentang kondisi kejenuhan belajar remaja Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Berdasarkan penyebaran angket diperoleh gambaran tingkat kejenuhan belajar remaja sebagai berikut :
Tabel 2.
Kategori skor angket Pretest Kejenuhan Belajar
Skor Kategori Jumlah
>120 Tinggi 1
90-120 Sedang 4
60-90 Rndah 8
<60 Sangat Rendah 2
Jumlah 15
Berdasarkan kategori tersebut maka sampel pada penelitian ini adalah 5 siswa yang memiliki kejenuhan belajar tinggi dan rendah. Hasil penelitian yang dilakukan sebanyak enam kali pertemuan menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif dapat mengurangi kejenuhan belajar (burnout) pada remaja di Desa Mangunsari. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan hasil skor angket kejenuhan belajar remaja sebelum diberikan treatment dengan sesudah diberikan treatment. Perilaku yang menunjukkan bahwa konseling kelompok teknik menulis ekspresif dapat mengurangi kejenuhan belajar (burnout) yang dialami remaja yaitu dari aspek keletihan, menurunnya keyakinan akademik, suasana belajar yang tidak berubah, kurangnya aktivitas dan hiburan, merasa pengetahuan dan kecakapannya tidak ada kemajuan, tidak dapat menerima informasi dan pengalaman sebagaimana mestinya dan kehilangan motivasi serta konsolidasi.
Tabel 3.
Perbandingan skor Pretest dan Posttest
Pretest Posttest Penurunan
Nilai %
104 87 17 16,34 %
I21 81 40 33,05 %
103 72 31 30,09 %
102 80 22 21,56 %
100 61 39 39,00 %
Rata-Rata 29,8 28,00%
Minimum 17 16,34 %
Maximum 40 33,05 %
Berdasarkan tabel diatas perbandingan skor pretest dan posttest peningkatan tertinggi adalah 40 poin dan skor terendah adalah 17 Serta adanya perbedaan skor rata-rata angket kejenuhan belajar remaja sebesar 28,00% dari hasil pretest dan posttest.
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
Tabel 4.
Hasil Perhitungan Paired Sample T Test
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
S Sig.
(2- tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pair 1 PRETEST –
POSTTEST 29,600 10,164 4,545 16,980 42,220 6,512 4 ,003
Hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa probabilitas asymp. Sig. (2- tailed) <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika probabilitas asymp. Sig. (2-tailed) >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Pada tabel diatas dapat dilihat nilai probabilitas asymp. Sig. (2-tailed) 0,003 <0,05 atau Ho ditolak dan Ha diterima. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji paired sample t-test dapat disimpulkan bahwa pada perbedaan nilai pretest dan posttest yang signifikan pada pengisian kuesioner kejenuhan belajar, sehingga layanan konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif dapat mengurangi kejenuhan belajar (burnout) pada remaja di Desa Mangunsari.
Pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif sangat menekankan pada diri remaja untuk mengekspresikan diri melalui tulisan sesuai dengan apa yang di inginkan sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan mengenai hal yang baru untuk mengurangi kejenuhan pada remaja. Pemberian layanan konseling kelompok dilakukan selama 6 kali pertemuan yang nantinya akan diberikan posttest diakhir pertemuan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa layanan konseling kelompok dengan dengan teknik menulis ekspresif untuk mereduksi kejenuhan belajar (burnout) pada remaja di Desa Mangunsari. Layanan konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif dibuktikan dengan adanya perubahan penurunan tentang hasil skor angket kejenuhan belajar (burnout) pada remaja sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatment.
Berikut perubahan perilaku yang menunjukan bahwa konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif dapat untuk mengurangi kejenuhan belajar (burnout) yang dialami oleh remaja dari aspek aspek keletihan, menurunnya keyakinan akademik, suasana belajar yang tidak berubah, kurangnya aktivitas dan hiburan, merasa pengetahuan dan kecakapanya tidak ada kemajuan, tidak dapat menerima informasi dan pengalaman sebagaimana mestinya dan kehilangan motivasi serta konsolidasi berdasarkan analisis pretest dan posttest setelah diberikan treatment atau perlakuan.
KESIMPULAN
Konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif dapat digunakan untuk mengurangi kejenuhan belajar (burnout) yang dialami oleh anak-anak dikalangan remaja. Kejenuhan belajar (burnout) yang dialami oleh remaja
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta
tentunya sangat berpengaruh dalam berbagai hal yaitu prestasi, sikap sosial dan terutama pada masa depan remaja. Permasalahan yang diungkapkan remaja pada saat mengikuti kegiatan konseling kelompok teknik menulis ekspresif tentunya membantu remaja dalam pengungkapan permasalahan yang dialami sehingga remaja mampu untuk mengelola diri sehingga dapat menurunkan tingkat kejenuhan belajar yang dialami oleh remaja.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa remaja Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang mempunyai permasalahan yaitu kejenuhan belajar. Konseling kelompok dengan teknik menulis ekspresif efektif untuk mereduksi kejenuhan belajar (burnout) pada remaja, hal ini dibuktikan dari adanya penurunan skor rata- rata sebesar 28,003% dari hasil skor pretest dan posttest. Dampak positif dari penelitian ini antara lain dapat membantu remaja untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi, meningkatkan kemampuan remaja untuk mereduksi atau mengurangi kejenuhan belajar yang dialami, membantu remaja untuk meningkatkan kreatifitasnya, remaja menjadi lebih terbuka dan lebih percaya diri untuk mengungkapkan perasaannya sehingga perasaan yang sedang mengganggu remaja dapat diatasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. dan M. Asrori. 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arifin, Bambang Samsul. 2015. Dinamika Kelompok.Bandung : CV Pustaka Setia.
Azyz, A. N. M., Huda, M. Q., dan Atmasari, L. 2019. School Well-Being Dan Kecemasan Akademik Pada Mahasiswa. Happiness, Journal of Psychology and Islamic Science, 3 (1): 19-31.
Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. Terj. E.
Koswara, Bandung : PT Refika Aditama.
Danarti, N. K., Sugiarto, A., Sunarko. 2018. Pengaruh Menulis Ekspresif Therapy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, Dan Stres Pada Remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1 (1): 48 – 61.
Etiafani., Listiara, A., 2015. Self-Regulated Learning Dan Kecemasan Akademik Pada Siswa SMK. Jurnal Empati, 4 (4): 144-149.
Firmantyo, T., Alsa, A. 2016.Integritas Akademik dan Kecemasan Akademik dalam Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa. PSIKOHUMANIORA:
Jurnal Penelitian Psikologi, 1 (1): 1-11.
Istiantoro, D. 2018. Identifikasi Faktor Kecemasan Akademik Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Bantul. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4 (10): 626-636.
Kurnanto, E. 2013. Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Kurnanto, E. M. 2013. Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta
Kusdiyati, Sulisworo dan Lilim Halimah Faisaluddin. 2011. Penyesuaian Diri Di Lingkungan Sekolah Pada Siswakelas Xi Sma Pasundan 2 Bandung.
Jurnal Humanitas, 8(2) : 172-194.
Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
Mubarok, M. I. 2018. Upaya Menurunkan Kejenuhan Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Games Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4 (3): 143- 154.
Padmomartono, Sumarjono. 2014. Konseling Remaja. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Pennebaker, J.W., dkk. 2007. Menulis Ekspresif, Emotional Upheavals, and Health.In H. Friedman and R. Silver (Eds.), Handbook of Health Psychology. New York : Oxford University Press
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Purnamarini, D. P. A., dkk. 2016. Pengaruh Terapi Menulis Ekspresif terhadap Penurunan Kecemasan Saat Ujian Sekolah (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 59 Jakarta). Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1) : 36-42.
Sri, H.W. 2012. Pengaruh Menulis Ekspresif terhadap kecemasan mahasiswa yang sedang menulis skripsi. Jurnal Mahasiswa Universitas Surabaya, 1(1).
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2016 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanti, R., Supriyantini, S. 2013. Pengaruh Menulis Ekspresif Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Berbicara Di Muka Umum Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 9 (2): 119-129.