• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN LEAFLET TENTANG DETEKSI DINI

KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR

Inten Mustika Bayu1, Ermiati2, dan Kusila Devia Rahayu3

1Sarjana Ilmu Kesehatan, STIKes Dharma Husada Bandung email: intenmustika.skep@gmail.com

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Padjajaran email: ermiati@unpad.ac.id

Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Dharma Husada Bandung email: kusiladevi@stikesdhb.ac.id

ABSTRAK

Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak di dunia yang menempati urutan ke empat.di tahun 2018. WHO memperkirakan sebanyak 570.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 311.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut. Kanker serviks sebagian besar tejadi pada usia Wanita paru baya (40-49 tahun). Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Pavilloma Virus (HPV). Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari faktor resiko dan melakukan pemeriksaan deteksi dini seperti IVA test dan pap smear untuk pemeriksaan awal. Kurangnya pengetahuan menyebabkan kurangnya kepedulian wanita usia subur terhadap faktor risiko kanker serviks dan partisipasi dari wanita usia subur dalam melakukan upaya deteksi dini. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur sehingga diharapkan dapat mencegah faktor risiko kanker serviks dan aktif dalam melakukan upaya deteksi dini. Metode penelitian menggunakan metode Quasi experiment dengan rancangan two group pretest-posttest. Populasi penelitian seluruh wanita usia subur di wilayah binaan Puskesmas Sekeloa Kota Bandung berjumlah 2.683. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dengan jumlah 80 wanita usia subur. Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 <

0,05 yang artinya adanya pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet dalam meningkatkan pengetahuan WUS, dan pada uji efektivitas didapatkan hasil persentase nGain 90 > 76 yang diartikan efektif, maka dapat disimpulkan pendidikan kesehatan menggunakan media video tentang deteksi dini kanker serviks terhadap wanita usia subur efektif untuk dijadikan media pembelajaran.

Kata Kunci : Kanker Serviks, Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan, Wanita Usia Subur

PENDAHULUAN

Kanker adalah sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan tumbuh tidak terkendali serta membelah lebih cepat dibandingkan dengan sel normal (Mustika et al., 2016). Jenis-jenis kanker yang dapat tumbuh pada reproduksi wanita usia subur (WUS) yaitu kanker ovarium (induk telur), kanker vulva, kanker rahim (uterus) dan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks atau kanker mulut rahim atau kanker leher rahim, adalah jenis kanker yang terjadi di area mulut rahim. Ada sekitar 85% wanita mengalami kematian akibat kanker serviks dan kejadian itu

sering terjadi di negara berkembang (Garza et al., 2017).

Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak di dunia yang menempati urutan ke empat di tahun 2018. WHO memperkirakan sebanyak 570.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 311.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut. (WHO, 2018). Kanker serviks sebagian besar tejadi pada usia Wanita paru baya (40-49 tahun). Pada Sebagian besar populasi Eropa dan Amerika Utara, angka kejadian kanker serviks mulai meningkat pada usia 20-24 tahun, dan

(2)

resiko yang paling tinggi biasanya sekitar 35-64 tahun (66% kasus), dan usia rata-rata yang didiagnosis adalah 49 tahun dan 58 tahun saat meninggal. (Fraghaly, 2019)

Angka kejadian penyakit kanker serviks di indonesa menempati urutan kedua sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan data dari RS Hasan Sadikin Bandung jumlah pasien yang terdiagnosa kanker serviks sebanyak 1.482 dari jumlah wanita di Jawa Barat yang sebanyak 24.354.011 (Susana et al., 2019). Diperkirakan ada 95% kanker serviks yang terjadi disebabkan oleh sejenis virus, yaitu Human Papilloma Virus (HPV). (Rahmawati, 2015)

Berdasarkan data dari puskesmas, jumlah wanita usia subur di wilayah binaan puskesmas sekeloa kota Bandung sebanyak 2.683 orang.

Menurut data dinkes kota Bandung (2022) mengenai laporan tentang deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur tahun 2020-2022 tercatat bahwa jumlah kasus yang di temukan dari kegiatan deteksi dini kanker serviks di puskesmas sekeloa yaitu adanya hasil iva test positif (+) sebanyak 29 orang dari 100 orang yang melakukan pemeriksaan IVA test, puskesmas sekeloa menempati peringkat pertama di kota Bandung yang memiliki jumlah hasil IVA test positif terbanyak. Dengan demikian, masih kurangnya kesadaran WUS untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Hasil IVA test yang positif mencerminkan adanya ketidak tahuan WUS tentang penyakit kanker serviks.

Salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang deteksi dini kanker serviks adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dipilih sebagai metode penyampaian informasi karena dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana sehingga informasi dapat disampaikan.

Media yang dapat di jadikan sebagai alat/perantara untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan yaitu booklet, leaflet, flyer, flip chart, rubik, poster, foto, televisi, radio, video, slide, film strip dan billboard (Astuti, 2019)

Identifikasi Masalah : “Bagaimana efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap pengetahuan wanita usia subur di wilayah binaan Puskesmas Sekeloa Kota Bandung

?”

Tujuan Umum : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pendidikan

kesehatan menggunakan media video dan leaflet tetang deteksi dini kanker serviks terhadap pengetahuan wanita usia subur di wilayah binaan Puskesmas Sekeloa Kota Bandung.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan dalam ruang lingkup kesehatan reproduksi Wanita Usia Subur (WUS). Dan hasil penelitian juga dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan bahan masukan untuk lebih memperdalam pengetahuan WUS tentang deteksi dini kanker serviks dengan cara pemilihan metode video dan leaflet

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan dan ruang lingkup deteksi dini kanker serviks dengan memberikan pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet.

b. Bagi Wanita Usia Subur (WUS)

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas terutama pada kaum wanita tentang bahaya kanker mulut rahim (kanker serviks)

c. Bagi Petugas Puskesmas

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan untuk memilih media video dan leaflet dalam memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi Experiment dengan pretest-posttest control group desain. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti akan memberikan intervensi kepada subjek yang akan di berikan pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet pada kelompok kontrol tentang deteksi dini kanker serviks kemudian dibandingkan dengan pengetahuan wanita usia subur sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan menggunakan video dan leaflet.

(3)

Populasi dalam penelitian adalah seluruh wanita usia subur di wilayah binaan puskesmas sekeloa berjumlah 2.683 orang Penelitian eksperimen yang sederhana , yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20 orang. (Sugiyono, 2015), untuk mengatasi kejadian subjek yang drop out maka peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 80 orang untuk dua perlakuan intervensi dan kontrol, teknik pengambilan sampel penelitian diambil secara purposive sampling.

Pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu kuesioner atau angket yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu kepada konsep dan teori yang telah dibuat. Kuesioner dibuat oleh peneliti sendiri dengan jumlah soal sebanyak 20 soal.

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov karena jumlah sampel dalam penelitian berjumlah > 50 responden, yaitu 80 responden. Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, tingkat pengetahuan WUS sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks pada kelompok eksperimen (video) maupun kontrol (leaflet) yaitu sig = 0,000 (P < 0,05), yang artinya data penelitian berdistribusi tidak normal. Pada penelitian hasil uji homogenitas bernilai 0,000 <

0,05 yang artinya varian data post test kelas eksperimen dan data post test kelas kontrol adalah sama atau homogen

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden

Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden (n=40)

Karakteristik Video Leaflet

f % f %

Usia (Tahun)

20-30 0 0 6 15

31-40 7 17,5 18 45

41-50 33 82,5 16 40 Pendidikan Akademi/Sarjana 7 17,5 6 15

SMA 23 57,5 23 57,5

SMP 7 17,5 9 22,5

SD 3 7,5 2 5

Pekerjaan

IRT 37 92,5 36 90

Pegawai Swasta 1 2,5 4 10

Pegawai Negeri 1 2,5 0 0

Buruh 1 2,5 0 0

Pada

tabel 4.1 diketahui sebagian besar

didapatkan karakteristik responden berusia 41-50 tahun (82,5%) pada kelompok eksperimen (video) dan kelompok kontrol (leaflet) sebagian besar responden berusia 31- 40 tahun (52,5%). Pada kategori pendidikan terakhir WUS terbanyak adalah berpendidikan SMA (57,5%) baik pada kelompok eksperimen (Video) maupun kelompok kontrol (leaflet), dan pada karakteristik pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai IRT (92,5%) pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol (90%).

2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan WUS sebelum pemberian Pendidikan kesehatan

Tabel 2 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan tingkat pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan menggunakan videodan leaflet (n=40)

Kategorik Video leaflet

Pre-test Pre-test

f % f %

Kurang 17 42,5 22 55,0

Baik 23 57,5 18 45,0

Pada penelitian ini didapatkan data pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan, responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 23 responden (57,5%) pada kelompok eksperimen (video) sementara itu, kelompok kontrol (leaflet) responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 18 responden (45,0%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik pada WUS terkait deteksi dini kanker serviks masih sedikit.

3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan WUS sesudah pemberian Pendidikan Kesehatan

Tabel 3 Distribusi frekuensi responden

berdasarkan tingkat pengetahuan setelah pemberian pendidikan kesehatan menggunakan video dan leaflet (n=40)

Kategorik Video Leaflet

Post-test Post-test

f % f %

Kurang 0 0 14 35,0

(4)

Baik 20 100 26 65,0

Pada

Tabel 3 diketahui

saat dilakukan posttest pada kelompok eksperimen (video) semua responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 40 responden (100%), sedangkan pada kelompok kontrol responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 26 reponden (65,0%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada masing-masing kelompok setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap WUS.

4. Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks

Tabel 4. 4 Pengaruh pendidikan

kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap wanita usia subur

Pre-test Post-Test P-

value Mean Min-

Max

Mean Min- Max Kelompok

Esksperim en (video)

14,90 11- 19

19,48 17- 20

0,000

Kelompok Kontrol (leaflet)

15,25 11- 19

17,70 15- 20

0,000

Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelum di berikan pendidikan kesehatan dengan nilai mean 14,90 pada kelompok eksperimen dan nilai mean 15,25 pada kelompok kontrol, setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompom eksperimen nilai mean 19,48 dan kelompok kontrol nilai mean 17,70 dengan hasil P-value (sig.) bermilai 0,000 yang artinya nilai alpha ( α < 0,005). Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan, hal ini mengindikasikan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap WUS di wilayah binaan Puskesmas Sekeloa Kota Bandung.

5. Efektivitas Pendidikan Kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks tentang deteksi dini kanker serviks Tabel 4. 5 Efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap wanita usia subur

Kelompok N Mean %

Video

nGain 40 0,90

90

Leaflet

nGain 40 0,46

46

Pada

Tabel 5 hasil tabel diatas menunjukkan bahwa

presentase nGain pada media video 90% (g > 76) yang artinya bahwa media video termasuk kategori efektif untuk dijadikan media pembelajaran pendidikan kesehatan sedangkan presentase nGain pada media leaflet 46% (g = 40-55 kurang efektif) maka diartikan bahwa media leaflet termasuk kategori kurang efektif untuk dijadikan media pembelajaran pendidikan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa media video lebih efektif dibandingkan media leaflet dalam penggunaan media pembelajaran pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks terhadap WUS.

.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar karakteristik responden berusia 41-50 tahun (82,5%) pada kelompok eksperimen (video) dan kelompok kontrol (leaflet) sebagian besar responden berusia 31-40 tahun (52,5%). Pada kategori pendidikan terakhir WUS terbanyak adalah berpendidikan SMA (57,5%) baik pada kelompok eksperimen (Video) maupun kelompok kontrol (leaflet), dan pada karakteristik pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai IRT (92,5%) pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol (90%).

Menurut Ima (2019) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, semakin bertambahnya usia maka proses perkembangan mentalnya pun akan bertambah baik. Tingkat pendidikan dapat

(5)

menentukan mudah atau tidaknya seseorang dalam menyerap dan memahami pengetahuan yang diperolehnya, pada umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pengetahuannya.

2. Tingkat pengetahuan wus sebelum pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet

Berdasarkan data pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan, responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 23 responden (57,5%) pada kelompok eksperimen (video) sementara itu, kelompok kontrol (leaflet) responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 18 responden (45,0%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik pada WUS terkait deteksi dini kanker serviks masih sedikit.

Menurut Barus & Panggabean (2020) keberhasilan pencegahan memerlukan pengetahuan yang mendasar tentang kanker serviks, faktor resiko, dan pemeriksan deteksi dini kanker serviks, perilaku yang didasari dengan pengetahuan akan tetap konsisten dibandingkan tidak didasari pengetahuan.

3. Tingkat pengetahuan wus sesudah pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet

Hasil penelitian posttest pada kelompok eksperimen (video) semua responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 40 responden (100%), sedangkan pada kelompok kontrol responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik 26 reponden (65,0%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada masing- masing kelompok setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap WUS. Menurut Notoatmodjo (2014), bahwa pengetahuan merupakan hasil

“tahu” dan ini terjadi pada proses mengingat suatu materi yang sudah dipelajari sebelumnya.dimana ada proses recall atau mengingat kembali sesuatu secara spesifik dari seluruh bahan yang telah di pelajari.

4. Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan nilai uji wilcoxon P-value 0,000 ( α < 0,005), dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap pengetahuan WUS di wilayah binaan Puskesmas Sekeloa Kota Bandung. Menurut Nagamma et al., (2020) pada sebuah penelitian menyatakan bahwa adanya pengaruh interaktif secara audiovisual pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pamphlet dalam peningkatan pengetahuan pada wanita.

5. Efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks

Hasil penelitian yang dilakaukan dengan menghitung menggunakan uji nGain menunjuikkan bahwa presentase nGain pada media video 90% (g > 76) yang artinya bahwa media video termasuk kategori efektif dibandingkan dengan media leaflet. Menurut Fitto et al., (2020) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan menggunkana audio visual efektif dalam meningkatkan pengetahuan wanita usia subur mengenai kanker serviks. Media memiliki beberapa jenis yaitu media video,leaflet, booklet, poster, flyer, televisi, radio, billboard dll (Astuti, 2019). Dalam penelitian Setyaningrum et al., (2021) menyatakan bahwa

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektifitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video dan leaflet tentang deteksi dini kanker serviks terhadap pengetahuan wanita usia subur, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan pada WUS pada kelompok eksperimen (Video) maupun kelompok kontrol (Leaflet) sebelum dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan 23 responden (57,5%) pada kelompok eksperimen dan 18 responden (45,0%) pada kelompok kontrol dengan tingkat pengetahuan baik

2. Tingkat pengetahuan pada WUS pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan adanya peningkatan setelah diberikan pendidikan kesehatan menunjukkan 40 responden (100%) pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol 26 responden (65,0%) dengan tingkat pengetahuan baik.

(6)

3. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media video pada kelompok eksperimen dan pendidikan kesehatan menggunakan media leaflet pada kelompok kontrol dengan nilai P-value sebesar 0,000 (<

0,05)

4. Adanya efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video tentang deteksi dini kanker serviks dengan nilai persentase nGain 90 >

76

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, W, W. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang pada Remaja Kelas VIII di SMP Nurul Hidayah Kota Bandung. Bandung: STIKes Dharma Husada Bandung.

Barus, E & Panggabean, R, D. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang deteksi dini kanker serviks. Medan: Journal of

Healtcare Technology and Medicine.Vol 6 no 1. e-ISSN : 2615-109X, 487-494

.

Dinkes Kota Bandung. 2023. Surat Feedback

Deteksi Dini Kanker pada WUS kota Bandung 2020-2022. Bandung: Dinkes kota Bandung.

Farghaly, S, A. 2019. Uterine Cervical Cancer clinical and Therapeutic Perspectives.

New York: Springer. ISBN 978-3-030- 02701-8.

Fitto, M., Putri, E., Armyanti, I. (2021).

Efektivitas penyuluhan dengan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan wanita usia subur mengenai kanker serviks di puskesmas tanjungsekayam kabupaten sanggau. Kalimantan: Jurnal Cerebellum, 77-81.

Garza, J., Morales, F., Meneses, A. 2017.

Cervical Cancer. Mexico: Springer. ISBN 978-3-319-45231-9.

Ima, Nadia. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil di UPT Puskesmas Pasirkaliki kota Bandung. Bandung: STIKes Dharma Husada.

Kemenkes RI. (2019). Penyakit kanker di indonesa berada pada Urutan 8 di Asia

Tenggara dan urutan 23 di Asia. Retrieved from http://p2p.kemkes.go.id/penyakit- kanker-di-indonesia-berada-pada-urutan-8- di-asia-tenggara-dan-urutan-23-di-asia/

Mustika, N., Kusumawati, E., Istiana, S. 2016.

Modul Kesehatan Reproduksi Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara. Semarang:

CV. Rafi Sarana Perkasa.

Nagamma, T., Ashok, L., Anjaneyulu, K., Varalakshmi, C. (2020). Effectiveness of audio-visual and print media intervention on knowledge of cervical health among Rural Women in Southern India. India:

Medknow. Vol 27 Issue 4,343-347

.

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmawati, R. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA Test di puskesmas padasuka. Bandung: Stikes Dharma Husada Bandung.

Setyaningrum, N., Noorma, N., Imamah, I.

(2021). Pengaruh media audiovisual pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan wanita usia subur.

Samarinda: Mahakam Nursing Journal.

Vol 2 No 10, 431-437.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Alfabeta. Cetakan ke 22.

Susana, D, R., Nursjamsi, H, N., et al. (2019).

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSU Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2019.

Bandung: RS Hasan Sadikin Bandung, 1- 101.

WHO. (2018). Cervical cancer.. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/cervical- cancer#tab=tab_1

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan Wanita Usia Subur WUS Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori