• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Debitur (SID) BRI Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Menggunakan COBIT 5 Domain DSS (Deliver, Service, Support)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Debitur (SID) BRI Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Menggunakan COBIT 5 Domain DSS (Deliver, Service, Support)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Debitur (SID) BRI Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Menggunakan COBIT 5

Domain DSS (Deliver, Service, Support)

Rezvina Auliyah1*, Joy Nashar Utama Jaya2, Surmiati3 Sistem Informasi, STMIK Borneo Internasional, Balikpapan, Indonesia

Email: 1,*rezvina_auliyah.18@stmik-borneo.ac.id, 2joy.nashar@stmik-borneo.ac.id,3surmiati@stmik-borneo.ac.id Email Penulis Korespondensi: rezvina_auliyah.18@stmik-borneo.ac.id

Submitted 17-04-2022; Accepted 20-04-2022; Published 29-04-2022 Abstrak

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat mendorong Bank rakyat Indonesia untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat khususnya pada bagian kredit”.Kegiatan kredit adalah sebuah kegiatan di mana masyarakat memberikan sebuah kepercayaan kepada bank atas dana atau uang yang ditanamkan dijamin aman dan dapat diambil sewaktu waktu jika dana diperlukan . Kegiatan perbankan merupakan kegiatan yang mengedepankan prinsip kepercayaan serta kehati hatian. Prinsip kepercayaan merupakan prinsip yang timbul dikarenakan adanya kepercayaan yang diberikan oleh nasabah terhadap kegiatan usaha perbankan untuk mengelola dana masyarakat dan kepercayaan untuk menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat .Pihak bank menaruh kepercayaan kepada masyarakat yang menerima fasilitas kredit sehingga kredit dapat dikembalikan dengan tepat waktu walau dalam pemberian kredit akan menimbulkan resiko yang besar bagi bank,Namun kredit merupakan sebuah usaha yang dimiliki oleh perbankan yang sangat diandalkan. Adapun langkah langkah yang bisa dilakukan oleh pihak bank dalam menganalisis kelayakan pemberian sebuah kredit adalah dengan menggunakan prinsip 5 c. 5 c terdiri atas carakter capital,capacity,Collateral, dan condition of economy.

Tidak hanya itu Selain prinsip tersebut, bank juga mempertimbangkan pemberian kredit dengan menggunakan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi yang bernama sistem informasi debitur atau (SID).Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kuantatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah membagikan kuisoner terhadap pengguna aplikasi SID BRI.. Fokus dalam penelitian ini diantaranya efisiensi pelayanan, prosedur pelayanan, dan responsivitas pegawai. Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 5 pada domain DSS dengan skala likert menghasilkan skor rata-rata 3.62.

Maka pengguna layanan dikategorikan TINGGI atau puas terhadap layanan SID BRI dalam membantu memberikan keputusan kredit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas SID BRI sudah efektif.

Kata kunci: COBIT 5; Deliver, Service, and Support;SID BRI;Sistem Informasi ; Efektivitas Abstract

The rapid development of information technology has encouraged Bank Rakyat Indonesia to facilitate services to the community, especially in the credit sector. Credit activity is an activity where the public gives a trust to the bank for funds or money invested is guaranteed to be safe and can be withdrawn at any time if funds are needed. . Banking activities are activities that prioritize the principles of trust and prudence. The principle of trust is a principle that arises due to the trust given by customers to banking business activities to manage public funds and trust to channel these funds back to the community. granting credit will pose a big risk for banks, but credit is a business owned by banks that are very reliable. The steps that can be taken by the bank in analyzing the feasibility of granting a credit is to use the principle of 5 c. 5 c consists of the characteristics of capital, capacity, collateral, and condition of economy.

Not only that. Apart from these principles, banks are also considering granting credit using a computerized information system called the debtor information system (SID). In this study, the method used was descriptive quantitative. The data collection technique used is distributing questionnaires to users of the SID BRI application. The focus of this research includes service efficiency, service procedures, and employee responsiveness. In this study, measurements were carried out using the COBIT 5 framework in the DSS domain with a Likert scale resulting in an average score of 3.62. So service users are categorized as HIGH or satisfied with SID BRI services in helping provide credit decisions. The results show that the effectiveness of SID BRI has been effective.

Keywords: COBIT 5; Deliver, Service, and Support;SID BRI;Information System ; Effectiveness

1. PENDAHULUAN

Bank merupakan sebuah lembaga yang memiliki peran yang penting dalam menunjang kebutuhan perekonomian di kalangan masyarakat[1]. Sesuai dengan yang tercantum dalam peraturan perbankan Indonesia pada undang undang perbankan nomor 10 tahun 1998 pasal 4 ”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” yang menjelaskan tentang perbankan Indonesia memiliki tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.Dimana kegiatan utamanya yaitu membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun tersebut dengan menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui peminjaman berupa kredit

Pemberian kredit merupakan sebuah usaha yang sangat berpengaruh dalam pendistribusian dana ke bank. Oleh karena itu, pemberian kredit merupakan sumber utama pendapatan dari bank dalam bentuk pendapatan bunga.Seperti yang tercantum dalam peraturan undang undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa “kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang Dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam Antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”[2].Kegiatan kredit adalah sebuah kegiatan di mana masyarakat memberikan

(2)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom sebuah kepercayaan kepada bank atas dana atau uang yang ditanamkan dijamin aman dan dapat diambil sewaktu waktu jika dana diperlukan

Kegiatan perbankan merupakan kegiatan yang mengedepankan prinsip kepercayaan serta kehati hatian. Prinsip kepercayaan merupakan prinsip yang timbul dikarenakan adanya kepercayaan yang diberikan oleh nasabah terhadap kegiatan usaha perbankan untuk mengelola dana masyarakat dan kepercayaan untuk menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat.Pihak bank menaruh kepercayaan kepada masyarakat yang menerima fasilitas kredit sehingga kredit dapat dikembalikan dengan tepat waktu walau dalam pemberian kredit akan menimbulkan resiko yang besar bagi bank,Namun kredit merupakan sebuah usaha yang dimiliki oleh perbankan yang sangat diandalkan.Tidak bisa dipungkiri lagi, penyaluran kredit merupakan usaha yang banyak menghasilkan keuntungan atau return yang tinggi.Tetapi dengan diiringi tingkat resiko yang tinggi pula.Tingkat resiko yang tinggi yang dimaksud adalah.Kemungkinan adanya kredit yang macet dan tinggi pula yang timbul dari penyaluran kreditnya.Itu untuk mengantisipasi resiko kredit macet yang akan muncul dalam pemberian kredit, maka sebuah bank harus menganalisis dan memprediksi sebuah permohonan kredit yang diajukan calon nasabah dengan tepat. Untuk dapat meminimalisir resiko kredit macet yang terkandung di dalam penyaluran kredit tersebut.

Adapun langkah langkah yang bisa dilakukan oleh pihak bank dalam menganalisis kelayakan pemberian sebuah kredit adalah dengan menggunakan prinsip 5 c.5 c terdiri atas carakter capital,capacity,Collateral, dan condition of economy. Tidak hanya itu Selain prinsip tersebut, bank juga mempertimbangkan pemberian kredit dengan menggunakan sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi yang bernama sistem informasi debitur atau (SID)[1]. Sistem informasi debitur adalah sebuah sistem yang menyediakan informasi debitur yang merupakan hasil olahan dari laporan debitur yang diterima oleh pihak bank yang berisi informasi tentang calon debitur yang merupakan faktor penting dalam menentukan resiko yang akan dihadapi bank.Dalam memberikan sebuah kredit.Informasi debitur tersebut kemudian akan diolah dan diakses dan digunakan sebagai bahan informasi untuk mendukung dan menunjang dalam melakukan analisa kredit sehingga dalam Menganalisa permohonan permintaan kredit debitur dapat dilakukan dengan tepat dan akan mengurangi resiko kredit macet yang mungkin akan terjadi dan pemberian fasilitas kredit.Sehingga pihak bank harus cerdas dalam menganalisa permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah atau debitur Begitu pula yang diterapkan pada PT Bank bri KCP Penajam yang kegiatan utamanya adalah memberikan atau menyalurkan kredit kepada masyarakat dalam melakukan analisa kredit sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi Debitur yang meliputi latar belakang pekerjaan, pendapatan, serta data data penunjang dalam pemberian kredit. Penunjang[3].Dalam pemberian kredit yang dimaksud adalah pengajuan kredit yang diajukan oleh debitur memiliki tujuan yang berbeda Sehingga perlu diketahui apa yang melatar belakangi nasabah melakukan peminjaman,Sehingga perlu dilakukan analisa kredit[4].

Meliputi latar belakang nasabah atau perusahaan prospek perusahaan jaminan apa yang akan diberikan serta faktor faktor yang mencakup tujuan dalam mengambil kredit.sistem informasi debitur BRI (SID) Setidaknya diharapkan mampu membantu pihak bank untuk menganalisa kredit dengan lebih akurat dan tepat serta membantu mengurangi resiko Kesalahan dalam menganalisa permohonan kredit sehingga kredit macet bisa diminimalisir.

Penelitian ini menggunakan framework COBIT 5 dengan melakukan analisis terhadap aplikasi sistem informasi debitur BRI ( SID) berdasarkan domain Deliver Service and Support (DSS). Framework COBIT merupakan metode yang umum digunakan dalam tata kelola teknologi informasi, COBIT juga berorientasi terhadap proses, dimana COBIT dijadikan suatu standar panduan untuk membantu dam mengelola sesuatu untuk mencapai tujuan organisasi.

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan diambil sebagai bahan pertimbangan dan pembelajaran tentang efektifitas system ini yaitu penelitian pertama berjudul “Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi Covid 19” oleh Aan Widiyono. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perkuliahan daring pada mahasiswa Prodi PGSD di saat Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey melalui google form secara online. Hasil pengujiannya dihasilkan bahwa mayoritas mahasiswa Prodi PGSD FTIK Unisnu Jepara mengikuti perkuliahan daring dirumah menggunakan gadget (hp) dengan koneksi data dalam keadaan sinyal internet yang cukup baik. Perkuliahan daring memberikan gambaran umum tentang kurang optimalnya pemahaman materi dan banyaknya tugas yang diberikan pada mahasiswa sehingga mengakibatkan proses perkuliahan yang kurang efektif. Hasil lain menunjukkan bahwa mahasiswa siap menghadapi aturan baru the new normal live apabila dilaksanakan perkuliahan secara luring. Sedangkan untuk sistem perkuliahan yang efektif selama pandemi adalah daring dan luring secara bergantian dengan memperhatikan prinsip protocol pencegahan Covid-19[5].

Penelitian kedua yaitu Analisis Efektivitas Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan COBIT 5.0 di Universitas Klabat. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkandata atau mengukur status variabel yang diteliti. Jadi dalam penelitian kuantitatif melakukananalisis data untuk menguji hipotesis Peneliti memperoleh hasil penelitian kemudian dianalisis data serta diketahui kesimpulannya bahwa diharapkan kepada pihak Universitas Klabat agar dapat mempertahankan hasil yang didapat dari sudut pandang pengguna dan meningkatkan pelayanan yang ada. Namun pada sudut pandang staff perpustakaan diharapkan agar pihak Universitas Klabat dapat memberikan perhatian terhadap sistem informasi perpustakaan, sehingga perbaikan dapatdilakukan untuk meningkatkan efektivitas dari sistem informasi perpustkaan.

Penelitian ketiga yang diambil sebagai bahan pertimbangan adalah penelitian milik Maulidya Salsabila Mustofa dengan judul “ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN DSS01 (MANAGE OPERATIONS) PADA BPS PROVINSI JAWA TENGAH”.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pengambilan datanya peneliti

(3)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. ]Peneliti memperoleh hasil penelitian kemudian dianalisis data serta diketahui kesimpulannya Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada BPS Provinsi Jawa Tengah terkait dengan proses monitoring operasional TI. Pencapain tingkat kapabilitas tata kelola TI terkait proses monitoring operasional TI pada BPS Provinsi Jawa Tengah saat ini adalah level 1Banyak yang harus diperbaiki agar dapat mencapai tingkat kapabilitas minimal pada level 3 (Established). 11 2. Strategi perbaikan yang dapat dilakukan BPS Provinsi Jawa Tengha untuk mencapai tingkat kapabilitas level 3 adalah dengan memperbaiki kriteria pemenuhan dari setiap PA level 1 sampai 3 yang dapat dilakukan secara bertahap[6].

Penelitian keempat yang diambil sebagai bahan pertimbangan adalah Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI – USKW, Salatiga) Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana hasil pengumpulan data dideskripsikan berdasarkan perspektif narasumber dengan memperhatikan kondisi riil di lapangan. Peneliti memperoleh hasil penelitian kemudian dianalisis data serta diketahui kesimpulannya bahwa tidak semua subdomain dan proses yang terdapat pada domain Monitor, Evaluate, and Assess (MEA) pada COBIT 5 mendapatkan hasil pada level Managed Process dikarenakan pada subdomain MEA 03, FTI – UKSW baru mencapai level Performed Process dikarenakan kebutuhan pengembangan Data Repository masih dilakukan secara internal dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dan kebutuhan internal organisasi. Oleh karena itu, maka Data Repository FTI – UKSW perlu berbagai penyesuaian dan penambahan fasilitas untuk meningkatkan kualitas layanan. Tujuan dari Data Repository telah diidentifikasi sehingga memungkinkan pengukuran kembali terhadap tingkat kematangan SI/TI[7].

Hasil penelitian terdahulu diatas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pedoman dan masukan untuk melakuan penelitian pada PT Bank rakyat Indonesia dengan judul “efektivitas penerapan sistem informasi debitur kredit bri (SID BRI) dalam kebijaksanaan pemberian kredit kepada calon nasabah

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitia

Pada Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukkan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan[8] Peniltian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan system informasi debitur (SID BRI) terhadap kebijaksanaan pemberian putusan kredit

Tahap pertama melakukan identifikasi masalah terhadap sistem informasi debitur BRI (SID BRI) . Tahap selanjutnya adalah Studi literatur dilakukan untuk mencari data dan informasi tentang teori, metode dan konsep yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu masalah. Studi pustaka juga dilakukan dengan cara mencari informasi dan referensi dalam bentuk text book, literatur, informasi dari internet maupun sumber-sumber lainnya, Untuk melakukan penelitian ini penulis mulai dengan mempelajari literatur penunjang seperti analisis yang menggunakan framework COBIT 5 terhadap domain Deliver, Service, Support (DSS)[9] .selanjutnya melakukakan pengumupulan data dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada pengguna aplikasi SID dengan populasi pada wilayah bank rakyat Indonesia cabang tanah grogot. Setelah itu melakukan analiasa data menggunakan variabel COBIT 5 Framework [10]. Tahap ini data hasil dari sebaran kuesioner berupa skor skala Likert diolah sesuai dengan variabel yang dari kerangka kerja sehingga menghasilkan nilai rata-rata efektivitas penggunaan aplikasi system informasi debitur BRI.

Gambar 1. Flowchart Penelitian

(4)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

2.2 Identifikasi masalah

Aplikasi Sistem informasi debitur (SID BRI) adalah sebuah aplikasi yang digunakan pekerja BRI khususnya pada devisi kredit sebagai salah satu poin penentu dalam pemberian keputusan kredit terhadap calon debitur. COBIT 5 Framework khususnya pada domain DSS adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan permasalahan, klasifikasinya dibagi enam kategori yaitu DSS01 – Manage Operations, DSS02 – Manage Service Request and Incidents, DSS03 – Manage Problems, DSS04 – Manage Continuity, DSS05 – Manage Security Services, DSS06 – Manage Business Process Controls. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah permasalahan yang melingkupi kualitas layanan pada aplikasi system informasi debitur terhadap penggunaanya sehingga menghasilkan pengukuran efektivitas layanan aplikasi dengan framework Cobit 5. Adapun Tujuan penlitian ini yaitu mampu menggambarkan penggunaan aplikasi Sistem informasi debitur pad a pt bank rakyat Indonesia cabang tanah grogot. Cobit 5 diharapkan mampu memberikan nilai yang akurat mengenai tingkat efektivitas penggunaan aplikasi system informasi debitur diwilayah banj rakyat Indonesia cabang tanah grogot.

2.3 Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mencari data dan informasi tentang teori, metode dan konsep yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti. Sehingga informasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelesaian suatu masalah. Studi pustaka juga dilakukan dengan cara mencari informasi dan referensi dalam bentuk text book, literatur, informasi dari internet maupun sumber-sumber lainnya, Untuk melakukan penelitian ini penulis mulai dengan mempelajari literatur penunjang seperti analisis yang menggunakan framework COBIT 5 terhadap domain Deliver, Service, Support (DSS) .

2.4 Pengumpulan data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan peneliti yaitu mengumpulkan data dari proses observasi Serta memberikan kuisioner kepada pekerja bank rakyat Indonesia khususnya bagian kredit yang menggunakan system informasi debitur (SID BRI).

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan dan menyediakan sejumlah pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.kuisoner yang disebarkan berdasarkan domain DSS cobit 5 diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1. Domain Deliver, Service, Support (DSS) DSS01 – Manage Operations

1 Aplikasi SID BRI Mudah Digunakan

2 Aplikasi SID BRI Sesuai Dengan Prosedur Operasional Dalam Melakukan Pengecekan Data 3 Layanan Yang Disediakan SID BRI Membantu Proses Pembelajaran

DSS02 – Manage Service Request and Incidents 1 Tampilan SID BRI sangat jelas dan mudah dipahami 2 Admin Merespon Cepat Jika Ada Pertanyaan di SID BRI 3 Informasi Yang Tertera SID BRI Mudah Dipahami

DSS03 – Manage Problems

1 Proses Penggunaan Layanan SID BRI Sangat Efektif

2 Tidak Pernah Mengalami Kegagalan Dalam Penyelesaian Input di SID BRI DSS04 – Manage Continuity

1 Tidak Merasa Kesulitan Dalam Penginputan dan Pengecekan Apakah Sudah Terkirim atau Belum 2 Mampu Menyelesaikan Masalah Yang Muncul dengan cepat

3 Penyampaian Informasi Lebih Cepat dan Tepat Waktu Dengan Memunculkan Notifikasi DSS05 – Manage Security Services

1 Aplikasi SID BRI Memudahkan Dalam Mengakses Data Nasabah Yang Telah Tersimpan 2 Penyampaian Informasi Lebih Cepat dan Tepat Waktu

DSS06 – Manage Business Process Controls 1 SID BRI Memudahkan Dalam Penyimpanan Data

2 Penggunaan sistem ini lebih Hemat waktu dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya 2.5 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dari penilitian ini berasal dari pekerja bank rakyat indonesia yang merupakan pengguna aplikasi system informasi debitur bank rakyat indonesia (SID BRI ) di lingkungan Bank rakyat indonesia Cabang tanah grogot dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 40 responden. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling Perhitungannya menggunakan rumus slovin [11] :

n = 𝑁

1+(𝑁 𝑥 (𝑒2)) (1)

Keterangan rumus 1:

(5)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = nilai krisis (batas penelitian) yang diinginkan dalam bentuk persen 2.6 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal untuk mendapatkan informasi yang tepat, adapun teknik yang digunakan yaitu:

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan sistematikterhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian.Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar[12].Maka dalam penelitian ini, peneliti langsung observasi ke PT bank BRI, agar peneliti mendapatkan gambaran menyeluruh dan mendapatkan informasi yang kita inginkan[13].

b. Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir pertanyaan atau pernyataan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yang mana angket berisi pernyataan-pernyataan dan jawabannya telah disediakan peneliti Pertanyaan atau pernyataan yang tedapat dalam kuesioner berasal dari domain DSS cobit 5[14].

Untuk mendapatkan nilai evaluasi terhadap peranan CRM terhadap efektivitas pelayanan dan nilai evaluasi evektivitas akan kualitas pelayanan maka dibutuhkan sebuah metode pengukuran untuk menguji semua penilaian yang dilakukan oleh responden apakah hasilnya baik atau tidak[15]. Perhitungan nilai dari hasil kuesioner atau angket menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi atau pendapat seseorang tentang suatu kondisi. Pilihan dari masing-masing skor akan diberi nilai atau skor sebagai berikut[16]:

Tabel 2. Skala Likert

Jawaban Kriteria Skor

Sangat Setuju SS 5

Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Berdasarkan Tabel 2. yang merupakan table tentang Skala Likert dengan skor rentang nilai 1 sampai 5 dengan kategori kriteria skor yang berasal dari kuesioner yang akan dijawab oleh responden.

2.7 Analisis Data

Peneliti dalam melakukan analisis terhadap layanan aplikasi SID menggunakan metode COBIT framework. Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) 5 khususnya pada domain Deliver, Service, Support (DSS) (DSS01 – DSS06)[15]. Cobit adalah suatu panduan standar praktek managemen teknologi informasi. Standar ini dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT dapat menjawab gap antara resiko bisnis, kontrol, dan masalah teknis. COBIT menyediakan layanan untuk pengukuran resiko yang ada diperusahaan. Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa COBIT adalah salah satu framework yang dapat diterima secara keseluruhan dan digunakan sebagai standar mengatur dan mengelola informasi dan teknologi (TI) perusahaan untuk mendukung kinerja eksekutif perusahaan dan manajemen dalam mencapai tujuan bisnis dan tujuan TI yang terkait[17].

COBIT saat ini yang dipakai yaitu COBIT 5.0 yang merupakan versi terbaru dari COBIT sebelumnya yaitu COBIT 4.1.

Didalam COBIT ini terdapat beberapa domain yang digunakan untuk proses analisis COBIT menangani masalah tata kelola dengan mengelompokkan komponen tata kelola yang relevan ke dalam tujuan tata kelola dan manajemen yang dapat dikelola hingga tingkat kemampuan yang diperlukan. Awalnya, COBIT digunakan sebagai alat untuk IT audit. Saat ini cobit telah berkembang menjad framework tatakelola dan management IT. Framework Cobit 5 memiliki 5 domain, yaitu[18]:

a. Evaluate, Direct and Monitor (EDM). Domain ini, gorvernace area mengevaluasi opsi-opsi strategis, mengarahkan manajemen senior pada opsi-opsi strategis yang dipilih dan memantau pencapaian strategi.

b. Align, Plan and Organize (APO) membahas keseluruhan organisasi, strategi, dan kegiatan pendukung untuk IT.

c. Build, Acquire and Implement (BAI) mendefinisikan, mengakuisisi, dan implementasi solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis.

d. Deliver, Service and Support (DSS) membahas operasional dan dukungan layanan IT, termasuk keamanan.

e. Monitor, Evaluate and Assess (MEA) membahas pemantauan kinerja dan kesesuaian IT dengan target kinerja internal, tujuan kontrol internal, dan persyaratan eksternal

Pada penelitian ini menggunakan domain DSS.Adapun domain DSS terdiri dari Deliver, Service, and Support (DSS) Deliver, Service, and Support (DSS) adalah domain yang berkaitan dengan pengiriman atau penyampaian yang aktual dan dukungan layanan yang dibutuhkan, yang meliputi pelayanan, pengelolaan keamanan dan kontinuitas,

(6)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom dukungan layanan bagi pengguna serta manajemen data dan fasilitas operasional. Domain DSS terdiri dari 6 control objective sebagai berikut [19]:

a. DSS01 – Manage Operations

Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan dan prosedur operasional yang dibutuhkan untuk memberikan layanan IT kepada internal maupun outsourced, termasuk pelaksanaan eksekusi dari standar operasi prosedur yang telah ditetapkan dan kegiatan pemantauan yang diperlukan.

b. DSS02 – Manage Service Request and Incidents

Memberikan respon yang tepat waktu dan efektif untuk permintaan pengguna dan penyelesaian terhadap semua jenis insiden.

c. DSS03 – Manage Problems

Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan masalah dan akar penyebab masalah dan memberikan resolusi yang tepat waktu untuk mencegah insiden berulang serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

d. DSS04 – Manage Continuity

Membangun dan memelihara rencana untuk memungkinkan bisnis dan TI dalam menanggapi insiden dan gangguan dalam rangka melanjutkan pelaksanaan proses bisnis yang penting dan layanan TI yang diperlukan dan menjaga ketersediaan informasi pada tingkat yang dapat diterima oleh perusahaan.

e. DSS05 – Manage Security Services

Melindungi informasi perusahaan untuk mempertahankan tingkat resiko keamanan informasi yang dapat diterima oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan keamanan.

f. DSS06 – Manage Business Process Controls

Mendefinisikan dan memelihara proses bisnis yang tepat kontrol untuk memastikan bahwa informasi yang terkait dan diproses oleh proses bisnis outsourcing memenuhi semua persyaratan pengendalian informasi yang relevan

Setelah dilakukan pengumpulan data dari hasil kuseioner yang dibagikan kepada responden pelanggan pengguna layanan aplikasi SID BRI selanjutnya akan diolah dalam proses menganalisis data. Berikut merupakan rumus yang digunakan dalam metode PIECES.

2.8 Rumus perhitungan COBIT

Setelah melakukan pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada responden pengguna SID BRI selanjutnya akan masuk proses menganalisis data. Dengan memasakukkan rumus berikut [18] :

Skala Tertinggi−Skor Terendah

Jumlah Skor (2)

5 − 1 5 = 0.8

Dengan demikian kategori skala efektif dapat ditentukan sebagai berikut[20] : Tabel 3. Karakteristik Penilaian

Skala Kategori Penilaian

1.0– 1.80 sangat rendah

1.81- 2.60 rendah

2.61 – 3.40 Sedang

3.41 – 4.20 Tinggi

4.21 – 5.00 sangat tinggi

Pada table 2. Dapat dijelaskan bahwa karakteristik penilaian berdasarkan Skala Likert dengan skor mulai dari 1 sampai dengan 5 yang berasal dari kerangka kerja penilitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas hasil dari masing-masing sub-domain yang telah dipilih, COBIT 5 merupakan kerangka keseluruhan yang membantu dalam mencapai tujuan dan manajemen IT perusahaan Dalam mendapatkan nilai kematangan, COBIT 5 menciptakan nilai optimal IT untuk menjaga keseimbangan antara mendapatkan keuntungan dan mengoptimalkan resiko serta penggunaan sumber daya. COBIT 5 memungkinkan IT untuk dikelola dan diatur secara keseluruhan, meliputi semua lingkup proses bisnis dan area fungsional IT, serta mempertimbangan kepentingan stakeholder yang berhubungan dengan IT. COBIT 5 bersifat umum dan berguna untuk semua jenis ukuran perusahaan, baik dari sektor komersial, non profit, pemerintahan atau publik. Kelima prinsip memungkinkan perusahaan untuk membangun kerangka tata kelola dan manajemen yang efektif, mengoptimalkan investasi, dan penggunaan IT untuk mendapatkan keuntungan bagi stakeholder. COBIT 5 merupakan salah satu kerangka bisnis dalam tata kelola manajemen perusahaan yang berbasis IT, dengan mengkombinasikan tata kelola perusahaan dan teknik manajemen. Pada COBIT 5 juga menyediakan prinsip, analisis serta model yang berfungsi untuk membantu dalam meningkatkan kepercayaan dan nilai dari sistem informasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan COBIT 5 khususnya domain DSS sebagai kerangka untuk mengetahui efektivitas SID BRI dalam membantu memustuskan keputusan kredit kepada calon nasabah,setelah

(7)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom melakukan identifikasi masalah selanjutnya yang dilakukan adalah studi literatur serta pengumpulan data setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan adalah membagikan kuisoner kepada 47 orang pengguna aplikasi SID BRI dengan membagikan 15 pertanyaan yang masing masing mewakili 6 domain DSS yang terdiri atas DSS01,DSS02,DSS03,DSS04,DSS05,dan DSS06 Setalah itu dilakukan perhitungan rata rata dengan menggunakan skala likert.

3.1 Implementasi COBIT 5

Analisa data dilakukan untuk mengolah setiap jawaban penyataan dari respondenmengenai tingkat kematangan.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitianini adalah kuesioner yang disusun menurut indikator penelitian yang diperoleh dari pengembangan hasil penelitian. Perhitungan tingkat kematangan pada setiap pernyataan dalam proses pada COBIT 5 menggunakan modifikasi skala Likert skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentangfenomena sosialBerdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan sesuai dengan metode pengumpulan data yang diterapkan mendapatkan data dari 47 responden. Data dari responden ini kemudian diolah dengan cara melakukan analisis data menggunakan metode cobit Framework deengan melakukan perhitungan sebanyak 6 variabel. Berikut merupakan hasil darai perhitungan masing-masing variable dari kerangka kerja COBIT.

a. DSS01: Operasi Terkelola

Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan dan prosedur operasional yang diperlukan untuk memberikan layanan TI internal dan outsourcing. Mencakup pelaksanaan prosedur operasi standar yang telah ditetapkan dan aktivitas pemantauan yang diperlukan. Memberikan hasil produk dan layanan operasional TI sesuai rencana.

Berikut pada pada Tabel 3. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS01

Tabel 4. DSS01 Operasi Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata

DSS01

Aplikasi SID BRI Mudah Digunakan 3.57 3.62

Aplikasi SID BRI Sesuai Dengan Prosedur Operasional Dalam Melakukan Pengecekan Data

3.68 Layanan Yang Disediakan SID BRI Membantu Proses

Pembelajaran

3.62

Berdasarkan hasil perhitangan rata-rata pada kuisnoner yang diberikan pada pekerja BRI pada variabel DSS01 pada pernyataan Aplikasi SID BRI Mudah Digunakan didapatkan skor 3.57,pada pernyataan Aplikasi SID BRI Sesuai Dengan Prosedur Operasional Dalam Melakukan Pengecekan Data didapatkan skor 3.68 , dan pada pernyataan Layanan Yang Disediakan SID BRI Membantu Proses Pembelajaran didapatkan skor 3.62. setelah di hitung rata rata nya skor akhir yang didapatkan sejumlah 3.62. Jika nilai akhir disesuaikan dengan karakteristik penilaian COBIT 5 skor 3.62 dikategorikan TINGGI. Dapat kita simpulkan bahwa pada DSS01 memberikan hasil puas kepada pengguna, dan menunjukan indikasi positif bahwa aplikasi SID BRI berperan baik pada kualitas operasi Terkelola yang diterapkan..

b. DSS02: Permintaan dan Insiden Layanan Terkelola

Memberikan respons yang tepat waktu dan efektif terhadap permintaan pengguna dan resolusi semua jenis insiden.

Kembalikan layanan normal; merekam dan memenuhi permintaan pengguna; dan merekam, menyelidiki, mendiagnosis, mengeskalasi, dan menyelesaikan insiden. Mencapai peningkatan produktivitas dan meminimalkan gangguan melalui penyelesaian cepat pertanyaan dan insiden pengguna. Menilai dampak perubahan dan menangani insiden layanan. Selesaikan permintaan pengguna dan pulihkan layanan sebagai tanggapan atas insiden.

Berikut pada pada Tabel 4. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS02

Tabel 5. DSS02 Permintaan dan Insiden Layanan Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata DSS02

Tampilan SID BRI sangat jelas dan mudah dipahami 3.70 3.65 Admin Merespon Cepat Jika Ada Pertanyaan di SID BRI 3.57

Informasi Yang Tertera SID BRI Mudah Dipahami 3.68

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kyang diberikan pada pengguna aplikasi SID BRI pada domain DSS02 penulis memberika 3 pernyataan yang disebarkan pada pengguna, pernyataan pertama Tampilan SID BRI sangat jelas dan mudah dipahami didapatkan hasil skor 3,70,. Admin Merespon Cepat Jika Ada Pertanyaan di SID BRI mendapatkan skor 3.57, dan pernyataan Informasi Yang Tertera SID BRI Mudah Dipahami mendapatkan skor 3.68, jika dihitung skor akhir rata rata adalah 3.68 Jika nilai akhir rata-rata disesuaikan dengan karakteristik penilaian

(8)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom COBIT 5 maka nilai 3,68 dikategorikan TINGGI. Dapat disimpulkan bahwa kualitas Permintaan dan Insiden Layanan Terkelola domain DSS01 memberikan hasil TINGGI

c. DSS03: Masalah Terkelola

Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan masalah dan akar penyebabnya. Memberikan resolusi tepat waktu untuk mencegah insiden berulang. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Meningkatkan ketersediaan, meningkatkan tingkat layanan, mengurangi biaya, meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan dengan mengurangi jumlah masalah operasional, dan mengidentifikasi akar penyebab sebagai bagian dari penyelesaian masalah.

Berikut pada pada Tabel 5. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS03

Tabel 6. DSS03: Masalah Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata DSS03

Proses Penggunaan Layanan SID BRI Sangat Efektif 3.53 3.51 Tidak Pernah Mengalami Kegagalan Dalam Penyelesaian

Input di SID BRI 3.49

Berdasarkan hasil perhitungan pada kuisoner DSS03 disebarkan 3 pernyataan dengan masing masing skor pernytaan Proses Penggunaan Layanan SID BRI Sangat Efektif mendapatkan skor 3.53, pernyataam Tidak Pernah Mengalami Kegagalan Dalam Penyelesaian Input di SID BR mendapatkan skor 3.49. dengan skor rata rata akhir sejumlah 3.51.jika nilai akhir rata-rata disesuaikan dengan karakteristik penilaian maka nilai 3.51 dikategorikan TINGGI. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada domain DSS03 masalah masalah pada SID BRI bisa terkelola dengan baik

d. DSS04: Kontinuitas Terkelola

Menetapkan dan memelihara rencana untuk memungkinkan bisnis dan organisasi TI merespons insiden dan beradaptasi dengan cepat terhadap gangguan. Ini akan memungkinkan operasi yang berkelanjutan dari proses bisnis penting dan layanan I&T yang diperlukan serta menjaga ketersediaan sumber daya, aset, dan informasi pada tingkat yang dapat diterima oleh perusahaan. Beradaptasi dengan cepat, melanjutkan operasi bisnis dan menjaga ketersediaan sumber daya dan informasi pada tingkat yang dapat diterima oleh perusahaan jika terjadi gangguan yang signifikan (misalnya, ancaman, peluang, permintaan).

Berikut pada pada Tabel 6. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS04

Tabel 7. DSS04: Kontinuitas Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata

DSS04

Tidak Merasa Kesulitan Dalam Penginputan dan Pengecekan Apakah Sudah Terkirim atau Belum

3.62 3.59

Mampu Menyelesaikan Masalah Yang Muncul dengan cepat 3.40 Penyampaian Informasi Lebih Cepat dan Tepat Waktu

Dengan Memunculkan Notifikasi

3.74

Berdasarkan hasil perhitungan pada kuisoner yang disebarkan pada pengguna SID BRI didapatkan pelanggan hasil untuk pernyataan Tidak Merasa Kesulitan Dalam Penginputan dan Pengecekan Apakah Sudah Terkirim atau Belum mendapatkan skor 3.62, pernyataan Mampu Menyelesaikan Masalah Yang Muncul dengan cepat mendapatkan skoe 3.40,pernyataan Penggunaan Aplikasi SID BRI Akan Tetap Digunakan Walaupun Kondisi Normal mendapatkan skor 3.47 pada domain DSS04 kontinuitas terkelola didapatkan hasil akhir 3.59 . Jika nilai akhir rata-rata kepuasan pelanggan disesuaikan dengan karakteristik penilaian maka nilai 3.59 dikategorikan TINGGI . Dari hasil ini dapat kita simpulkan bahwa penggunaan atau pemakaian aplikasi SID BRI sudah terkelola dengan baik

e. DSS05: Layanan Keamanan Terkelola

Melindungi informasi perusahaan untuk menjaga tingkat risiko keamanan informasi yang dapat diterima oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan keamanan. Menetapkan dan memelihara peran keamanan informasi dan hak akses. Melakukan pemantauan keamanan. Meminimalkan dampak bisnis dari kerentanan dan insiden keamanan informasi operasional

Berikut pada pada Tabel 7. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS05

Tabel 8. DSS05: Layanan Keamanan Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata

(9)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kepuasan pelanggan pada domain DSS05 pada pernyataan Aplikasi SID BRI Memudahkan Dalam Mengakses Data Nasabah Yang Telah Tersimpan mendapatkan skor 3.66, pada pernyataan Penyampaian Informasi Lebih Cepat dan Tepat Waktu mendapatkan skor 3.70 sehingga didapatkan hasil akhir 3.68 . Jika nilai akhir rata-rata kepuasan pelanggan disesuaikan dengan karakteristik penilaian maka nilai 3.68 dikategorikan TINGGI . Dari hasil ini dapat kita simpulkan bahwa Layanan Keamanan. Pada SID BRI sudah berjalan dengan baik

f. DSS06: Kontrol Proses Bisnis Terkelola

Tetapkan dan pertahankan kontrol proses bisnis yang sesuai untuk memastikan bahwa informasi yang terkait dengan dan diproses oleh proses bisnis internal atau outsourcing memenuhi semua persyaratan kontrol informasi yang relevan.

Mengidentifikasi persyaratan pengendalian informasi yang relevan. Kelola dan operasikan kontrol input, throughput, dan output yang memadai (kontrol aplikasi) untuk memastikan bahwa informasi dan pemrosesan informasi memenuhi persyaratan ini. Menjaga integritas informasi dan keamanan aset informasi yang ditangani dalam proses bisnis di perusahaan atau operasi yang dialihdayakan.

Berikut pada pada Tabel 8. Merupakan hasil dari sebaran kuesioner kepada responden berdasarkan indikator DSS06

Tabel 9. DSS06: Kontrol Proses Bisnis Terkelola

Domain Pernyataan Skor Rata-Rata

Kuesioner Skor Rata-Rata DSS06

SID BRI Memudahkan Dalam Penyimpanan Data 3.47 3.67

Penggunaan sistem ini lebih Hemat waktu dibandingkan

dengan menggunakan sistem sebelumnya 3.87

Berdasarkan hasil perhitungan pada kuisoner yang disebarkan pada pengguna SID BRI didapatkan hasil pernyataan SID BRI Memudahkan Dalam Penyimpanan Data mendapatkan skor 3.47, pernyataan Penggunaan sistem ini lebih Hemat waktu dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya mendapatkan skor 3.87 sehingga didapatkan hasil akhir 3.67. Jika nilai akhir rata-rata disesuaikan dengan karakteristik penilaian maka nilai 3.67 dikategorikan TINGGI . Hasil ini menunjukan pada domain DSS06 kontrol dan proses bisnis pada aplikasi SID BRI sudah berjalan dengan baik.

3.5 Hasil Analisis data efektivitas penggunaan aplikasi SID BRI

Berdasarkan hasil seluruh rekapitulasi domain DSS diatas, yang dimana terdiri dari 6, yaitu DSS01,DSS02,DSS03,DSS04,DSS05,DSS06 semua berada pada kategori TINGGI , artinya Aplikasi SID BRI berperan baik dalam Membantu efektivitas penilaian kebijaksaan pemberian kredit

Tabel 10. Rekapitulasi Keseluruhan domain DSS

Domain Skor Skor Rata-Rata Kuesioner

DSS01 3.57 3.62

3.68 3.62

DSS02 3.70 3.63

3.57 3.68

DSS03 3.53 3.51

3.49

DSS04 3.62 3.68

3.40 3.74

DSS05 3.66 3.66

3.70

DSS06 3.47 3.67

3.87

Skor Rata Rata 3.62

Berdasarkan Tabel 8. didapatkan nilai rata-rata yaitu skala 3.62 maka dapat dikatakan bahwa pengguna aplikasi SID BRI yang dilakukan dengan Metode COBIT 5 Domain DSS dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 5 Domain DSS menghasilkan skor rata-rata 3.62 dengan skala likert. Maka pengguna layanan dikategorikan TINGGI terhadap efektivitas penggunaan SID BRI pada BRI kanca tanah grogot.

DSS05

Aplikasi SID BRI Memudahkan Dalam Mengakses

Data Nasabah Yang Telah Tersimpan 3.66

3.68 Penyampaian Informasi Lebih Cepat dan Tepat Waktu 3.70

(10)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 2, April 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i2.4035 Hal 328−337 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasilperhitungan dan analisa data dapat disimpulkan bahwa perhitungan dan analisa data menggunakan metode COBIT 5 domain DSS dinilai sudah efektif karena melihat dari hasil analisa dari ke 6 domain dalam cobit domain DSS, Hasil dari analisa data menunjukan bahwa seluruh domain cobit 5 mulai dari DSS01,DSS02,DSS03,DSS04,DSS05,DSS06 masuk dalam kategori TINGGI dengan nilai skor 3.62 sehingga bisa dikatakan bahwa aplikasi SID BRI dikatakan efektif. namun mungkin masih ada beberapa masih ada pengguna yang merasakan ada kekurangan dalam system ini . sehingga diharapkan agar PT Bank rakyat indonesia agar senantiasa selalu memperhatikan dan selalu melakukan evaluasi terhadap system SID BRI ini agar kiranya selalu mendadapatkan masukan dan mengalami kemajuan dalam pelayanan nya

REFERENCES

[1] F. Magaline, B. N. Mahamudu, and E. Ho, “Konsep Dasar Aristektur Dan Klasifikasi Sistem Informasi,” Sist. Inf., pp. 1–7, 2019.

[2] I. Mahniasari, “Pengaturan Keabsahan Data Debitur Dalam Sistem Informasi Debitur Pada Sektor Perbankan,” 2008.

[3] S. Alvionita, “Sistem Informasi Pengajuan Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Sukarame,” Ilmudata.org, vol. 2, no. 2, pp. 1–13, 2022.

[4] M. Zuhri, “Manfaat Sistem Informasi Debitur Dalam Mengidentifikasi Calon Debitur,” no. 2, pp. 63–76, 2013.

[5] A. Widiyono, “Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi Covid 19,” J. Pendidik., vol. 8, no. 2, pp. 169–177, 2020, doi: 10.36232/pendidikan.v8i2.458.

[6] A. Wibowo, “Evaluasi Penerapan Tata Kelola TI Menggunakan Cobit 5,” Sienna, vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2020, doi:

10.47637/sienna.v1i1.266.

[7] Wakhidah, “Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 ( Studi Kasus : FTI – USKW , Salatiga ),” Snapti, vol. 5, no. 0298, pp. 1–7, 2015.

[8] F. Yusup, “Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif,” J. Tarb. J. Ilm. Kependidikan, vol. 7, no. 1, pp. 17–

23, 2018, doi: 10.18592/tarbiyah.v7i1.2100.

[9] D. Firmansyah, “Pengukuran Kapabilitas Pengelolaan Sistem Informasi Sub Domain Deliver , Service , Support 01 Menggunakan Framework Cobit 5 Studi Kasus : Politeknik Komputer Niaga LPKIA Bandung,” Konf. Nas. Sist. Inform., pp. 9–

10, 2015.

[10] A. M. Mayasari and Y. Kusumawati, “Implementasi Domain Deliver , Service And Support ( DSS05 ) Berdasarkan COBIT 5 Sebagai Upaya Proteksi Aset Informasi Pada PT Astragraphia TBK ISBN : 979-26-0280-1 ISBN : 979-26-0280-1,” pp. 67–70, 2015.

[11] A. Supriyatna and V. Maria, “Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES,” Khazanah Inform. J. Ilmu Komput. dan Inform., vol. 3, no. 2, p. 88, 2018, doi:

10.23917/khif.v3i2.5264.

[12] F. S. Sulaeman, “Audit Sistem Informasi Framework Cobit 5,” Media J. Inform., vol. 7, no. 2, pp. 37–42, 2015.

[13] K. Damayanti, “Efektifitas penggunaan sistem informasi kearsipan dinamis (SIKD) dalam pengelolaan arsip di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palembang,” S1 Ilmu Perpust., pp. 1–155, 2019, [Online]. Available:

http://repository.radenfatah.ac.id/4808/1/SKRIPSI FULL.pdf. Diakses pada 14 Januari 2020.

[14] A. Hakim, H. Saragih, and A. Suharto, “Jurnal Sistem Informasi ( Journal of Information Systems ). 2 / 10 ( 2014 ), 83-86 DOI : http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v10i2.390,” J. Sist. Inf., vol. 10, no. 2, pp. 83–86, 2014.

[15] N. L. Sari, “Pengukuran Maturity Level Cobit 5 Dan Domain Dss (Deliver, Service, and Support) Pada Regulasi Sandbox Ojk Klaster Aggregator,” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), vol. 8, no. 2, pp. 561–572, 2021, doi:

10.35957/jatisi.v8i2.843.

[16] E. Suwandi, F. H. Imansyah, and H. Dasril, “Analisis Tingkat Kepuasan Menggunakan Skala Likert pada Layanan Speedy yang Bermigrasi ke Indihome,” J. Tek. Elektro, p. 11, 2018.

[17] D. Pasha, A. thyo Priandika, and Y. Indonesian, “Analisis Tata Kelola It Dengan Domain Dss Pada Instansi Xyz Menggunakan Cobit 5,” J. Ilm. Infrastruktur Teknol. Inf., vol. 1, no. 1, pp. 7–12, 2020, doi: 10.33365/jiiti.v1i1.268.

[18] M. A. Saptari and A. F. Ulva, “ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN ( CAPABILITY LEVEL ) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT . PLN ( PERSERO ) UIW ACEH UP3 SUBULUSSALAM MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN DSS ( DELIVER SERVICE , AND SUPPORT ),” pp. 67–87.

[19] R. P. Kusuma, “Audit Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 5 Pada Domain Dss (Deliver,Service, and Support) (Studi Kasus : Konsultan Manajemen Pusat),” J. Digit, vol. 9, no. 1, p. 97, 2020, doi: 10.51920/jd.v9i1.137.

[20] A. F. Baharuddin and A. R. Perdanakusuma, “Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 Domain DSS ( Deliver , Service , Support ) ( Studi Kasus : PT . PLN ( Persero ) Kantor Pusat ),” J. Teknoinfo, vol. 3, no. 9, pp.

8866–8873, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

DEBITUR DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN 01/POJK.07/2013 TENTANG

Proses audit sistem informasi yang dilakukan di Bagian Akademik STIKOMP Surabaya didapatkan bahwa kebanyakan aktivitas TI yang dilakukan sudah mempunyai

Bagaimana kualitas keamanan sistem Docushare yang diterapkan PT Astragraphia Tbk menggunakan domain deliver, service and support (DSS05) sebagai upaya proteksi aset

Sistem yang ingin penulis buat merupakan sistem yang akan membantu pihak Bank Mandiri untuk menyimpan semua data dan informasi terkait calon debitur yang ada dalam

Dari hasil audit teknologi informasi, capability level BPR X pada domain DSS (Deliver Service and Support) berada pada level PA 2.2 dengan nilai index

23 Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan, bahwa kinerja Sistem Informasi e-KTP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menggunakan COBIT 5 domain

BRI Cabang Tulang Bawang Barat juga melakukan pengawasan secara eksternal melalui data SID (Sistem Informasi Debitur) yang didapat dari Bank Indonesia (BI). Data yang

tanggungjawab semua pegawai perusahaan, meskipun tidak dilakukan secara khusus, melakukan pengontrolan informasi agar sesuai dengan tujuan bisnis yang diperlukan perusahaan,