• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas permainan puzzle dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas permainan puzzle dalam"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Strategi dan metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini harus disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki anak. Terdapat beberapa penelitian relevan yang membahas tentang efektivitas permainan puzzle dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Permainan Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak RA Roudhotul Ulum Kelompok A Di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon”. Ketersediaan sarana prasarana seperti alat permainan edukatif tidak sesuai dengan jumlah anak sehingga guru jarang menggunakan alat permainan edukatif tersebut.

Pembatasan Masalah

Seberapa tinggi kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah menggunakan permainan puzzle. Mendeskripsikan kemampuan kognitif anak Kelompok A RA Roudhotul Ulum di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan permainan puzzle.

Rumusan Penelitian

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah menggunakan permainan puzzle. Mendeskripsikan seberapa besar perbedaan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan puzzle.

Kegunaan Penelitian

Bagi Orang Tua: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi orang tua untuk membantu kegiatan sekolah merangsang anak dalam aspek perkembangan kognitif. Untuk Institut Bunga Cirebon Bangsa: Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi lebih lanjut untuk teka-teki.

LANDASAN TEORI…

Deskripsi Teoritik

  • Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
  • Permainan
  • Permainan Puzzle

Para ahli juga mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain, bermain mempunyai peranan penting dalam perkembangan aspek tumbuh kembang anak. Menurut Plato, anak akan lebih mudah belajar aritmatika dengan berbagi apel dengan anak. Pada usia 7-11 bulan, aktivitas yang dilakukan anak tidak hanya berupa pengulangan, tetapi disertai dengan variasi.

Olahraga merupakan kegiatan bermain yang menyenangkan dan dinikmati oleh anak-anak, meskipun aturannya jauh lebih ketat dan ketat dibandingkan dengan permainan yang tergolong permainan seperti kartu. Anak-anak bermain dengan mainan yang lambat laun berkembang menjadi permainan, olah raga dan bentuk permainan lainnya yang juga dimainkan oleh orang dewasa. Pada masa ini, anak-anak mulai kurang tertarik dengan aktivitas bermain yang biasa mereka nikmati dan mulai banyak menghabiskan waktu untuk melamun atau berimajinasi.

22 Elizabeth B. Hurlock, th1993, Edisi ke-6, Perkembangan Anak, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal.324. karena 50% dari setiap jenis aktivitas bermain melibatkan aktivitas pendidikan dan 25% melibatkan aktivitas otot kasar, misalnya menari, melompat, atau berlari. Pemilihan potongan puzzle yang tidak terlalu rumit sangat cocok untuk metode awal mengenalkan permainan puzzle ini, khususnya untuk anak-anak. Teka-teki ejaan adalah teka-teki yang terdiri dari huruf acak yang harus dicocokkan dalam kamus yang benar sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan yang ada.

Hasil Penelitian yang Relevan

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A sebelum dan sesudah menggunakan puzzle RA Roudhotul Ulum. Ha : ada perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A sebelum dan sesudah menggunakan puzzle RA Roudhotul Ulum. Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum sebelum dan sesudah menggunakan puzzle.

Penelitian ini mencoba menjawab apakah ada perbedaan kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah menggunakan permainan puzzle. Data kemampuan kognitif anak sebelum menggunakan permainan puzzle diperoleh melalui tes kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Data hasil tes kemampuan kognitif setelah menggunakan permainan puzzle pada anak kelompok A RA Desa Roudhotul Ulum Setu.

Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan puzzle.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyon, hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian diberikan dalam bentuk kalimat tanya. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, tetapi bukan sebagai jawaban empiris dalam data.27 Dalam penelitian ini disusun sebagai berikut.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Metode dan Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Kontrol Terhadap Validasi Internal
  • Teknik Analisa Data
  • Hipotesis Statistik

Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu: “Seberapa tinggi kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum sebelum (sesudah) menggunakan permainan puzzle?”. Analisis kemudian dilanjutkan dengan Analisis Persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua yaitu: “Seberapa tinggi kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah menggunakan permainan puzzle Based Dari data yang disajikan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif seluruh anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon meningkat setelah menggunakan permainan puzzle.

Persentase total kemampuan kognitif seluruh anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah menggunakan permainan puzzle adalah 80,83. Gambaran kemampuan kognitif keseluruhan anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah menggunakan permainan puzzle terdapat sebanyak tiga anak pada skala persentase dengan keterangan Sangat Tinggi. Dari penelitian “Efektivitas permainan puzzle dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa.

Dari hasil penelitian “Efektivitas permainan puzzle dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon”, terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1  Jadwal penelitian  No  Nama
Tabel 3.1 Jadwal penelitian No Nama

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan yaitu analisis kemampuan kognitif menggunakan permainan puzzle pada kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Data hasil tes kemampuan puzzle sebelum menggunakan permainan puzzle pada anak kelompok A RA Desa Roudhotul Ulum Setu. Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis Persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu: “Seberapa tinggi kemampuan kognitif anak kelompok A RA Desa Roudhotul Ulum Setu.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu gambaran hasil tes kemampuan kognitif anak sebelum menggunakan permainan puzzle, maka hasil persentase dibandingkan dengan skala persentase menurut ahli. Berdasarkan tabel di atas dan hasil analisis persentase dapat dinyatakan bahwa kemampuan kognitif seluruh anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum menggunakan permainan puzzle hanya 28,12%. adalah, ini berarti jika dikonversi ke tabel persentase, responden berada pada skala <54%. Analisis terperinci berdasarkan masing-masing individu juga dapat dilihat bahwa semua kemampuan kognitif sebelum diberikan perlakuan permainan puzzle rata-rata sangat rendah, dapat dilihat bahwa semua responden mendapat skor <54%.

Jika dikonversikan ke dalam tabel persentase, interpretasi kemampuan kognitif responden setelah menggunakan puzzle ada di kolom Tinggi.

Pengujian Hipotesis

  • Prasyarat Analisis Statistik
  • Analisis Statistik Inferensial

Hasil di atas menjawab pertanyaan hipotesis ketiga bahwa ada perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Kelompok A RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan Puzzle Game. Kami kemudian melanjutkan analisis dengan melakukan tes pemerolehan untuk mengetahui apakah perbedaan kemampuan kognitif anak RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan puzzle tergolong tinggi, sedang atau rendah. Dari tabel pemeringkatan Gain Test dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon setelah diberikan puzzle meningkat pesat dengan nilai gain test sebesar 0,73.

Tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan kognitif setelah menggunakan permainan puzzle pada anak di Kelompok A RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan yang kuat dengan rerata nilai Gain sebesar 0,73. Hasil penelitian data “Efektivitas Permainan Puzzle dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak RA Roudhotul Ulum Kelompok A Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon” menunjukkan adanya perubahan kemampuan kognitif anak RA Roudhotul Ulum Kelompok A di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah pengobatan. Persentase kemampuan kognitif setelah menggunakan permainan puzzle sebesar 80,8%, jika dikonversikan ke dalam tabel penilaian persentase, interpretasi kemampuan motorik halus anak kelompok RA Roudhotul Ulum Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon berada pada level tinggi.

Hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian menunjukkan bahwa thitung (39,81) ≥ tabel (2,100), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak kelompok A RA Roudhotul Ulum di Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan Puzzle.

Tabel 4.9  Tabel Hasil Uji t
Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji t

Pembahasam Hasil Penelitian

Keterbatasan Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Kemampuan kognitif anak sebelum diberikan permainan puzzle termasuk dalam penilaian kurang berkembang dan berdasarkan nilai persentase diperoleh nilai sebesar 28,12% jika dikonversi ke tabel klasifikasi persentase pada tingkat sangat rendah. Kemampuan kognitif anak setelah diberikan permainan puzzle termasuk dalam peringkat Perkembangan Sesuai Harapan dan berdasarkan nilai persentase yang diperoleh yaitu sebesar 80,8% jika dikonversi ke tabel klasifikasi persentase pada tingkat tinggi. Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah menggunakan permainan puzzle yaitu dari nilai t diketahui bahwa jika thitung (39,81) ≥ tabel (2,100), maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan keterampilan kenalan kelompok desa RA Roudhotul Ulum Setu Kulon.

Saran

Bagi guru: diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk merangsang aspek perkembangan anak di sekolah, dengan menerapkan metode dan teknik yang sama, namun dengan variasi kegiatan bermain yang lebih banyak dan lebih menarik bagi anak-anak. Bagi Orang Tua: diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi orang tua untuk merangsang aktivitas anak guna mengembangkan kemampuan kognitif anak, dalam hal ini kemampuan berpikir logis. Bagi Institut Bunga Bangsa Cirebon: diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan pengembangan kemampuan kognitif dengan permainan puzzle.

Zoleha Fitri, “Meningkatkan kemampuan kognitif melalui metode eksperimen pada anak usia dini di UPTD PAUD Bunga Jempa SKB Kabupaten Lebong”, Skripsi yang diterbitkan pada Program Sarjana FKIP Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2013, hal.15. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Himpunan Pendidik Guru PAUD dengan Prodi PAUD UNJ, Cetakan: UNJ Press, 2015. Huda, Khairul, Jurnal PAUD “Meningkatkan Keterampilan Sosial Melalui Bermain Angin Puyuh”, Penerbit. Ikatan Pendidik Guru PAUD Indonesia dengan Prodi PAUD PPs UNJ, Jakarta, 2015.

Kurniati, Euis, Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan keterampilan sosial anak, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016.

Gambar

Tabel 3.1  Jadwal penelitian  No  Nama
Tabel 3.2  Responden Penelitian
Tabel 3.8  Tabulasi Data Hasil Penelitian
Tabel 3.9  Tabel Klasifikasi Gain
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian pembelajaran pendidikan humanistik dalam penelitian ini adalah sebuah pendidikan yang menggunakan pendekatan humanisme serta melihat anak