ISSN 2302-4283 (print) ISSN 2580-9571 (online)
Online di https://jurnal.poltekkes-soepraoen.ac.id DOI: 10.47794/jkhws
82 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023
KEEFEKTIFITASAN AROMATERAPI LAVENDER DALAM MENURUNKAN STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR
Eri Riana Pertiwi1, Ratna Juwita2
1,2Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (Korespondensi: [email protected])
ABSTRAK
Pendahuluan: Mahasiswa sangat rentan terhadap masalah yang terkait dengan tekanan akademis akibat transisi yang terjadi pada tingkat individu maupun sosial. Diperkirakan 10-30% mahasiswa mengalami stres akademis selama menjalani studi di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan aromaterapi lavender dalam menurunkan stres pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen dengan pendekatan pretest dan postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang berjumlah 242 orang dengan jumlah sampel 39 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16. Sedangkan analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik.. Uji Hasil: penelitian didapatkan bahwa aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan tingkat stres mahasiswa tingkat akhir yaitu pada saat pengukuran pre-test nilai rata- rata (mean) adalah 25,53, sedangkan hasil pengukuran saat post-test didapatkan nilai rata-rata (mean) 22,23 dengan p-value= 0.000. Kesimpulan: bahwa ada perbedaan tingkat stres mahasiswa tingkat akhir sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan desain Quasi experiment, yaitu dengan memberikan 2 intervensi yang berbeda kepada mahasiswa untuk mengurangi tingkat stres mahasiswa.
Kata kunci: Aromaterapi lavender, Mahasiswa akhir, Stress.
EFFECTIVENESS OF LAVENDER AROMATHERAPY IN REDUCING STRESS IN FINAL LEVEL OF NURSING STUDENTS
ABSTRACT
Introduction: Students are very vulnerable to problems related to academic pressure due to transitions that occur at the individual and social levels. It is estimated that 10-30% of students experience academic stress during their studies at tertiary institutions. This study aims to determine the effectiveness of applying lavender aromatherapy in reducing stress in final-year nursing students. Methods: This research is a quasy experiment with a pre-test and post-test design approach. The population in this study were final year students, totalling 242 people with a total sample of 39 people. The sampling technique used in this study was non-probability sampling. Data processing in this study used the application of SPSS 16. While the data analysis used in this study was statistical analysis. Result Test: the study found that lavender aromatherapy was effective in reducing the stress level of final-year students. During the pre- test measurement, the average value (mean) was 25.53, while the measurement results during the post-test obtained an average value (mean) of 22.23 with a p-value = 0.000. Conclusion:
83 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023
there are differences in the stress level of final-year students before and after being given aromatherapy. Suggestions for future researchers is to conduct research with a quasi- experimental design, to provide 2 different interventions to students in reducing student stress levels.
Keywords: Lavender aromatherapy, the final-level, stress
PENDAHULUAN
Stres merupakan salah satu keadaan yang mengacu kepada psikologi, fisiologi dan ketegangan fisik yang dirasakan ketika dihadapkan pada lingkungan yang sulit untuk beradaptasi. Stres juga merupakan reaksi dalam dan luar tubuh manusia yang menyebabkan Kesehatan menurun bahkan hingga menyebabkan suatu penyakit (Ansori & Martiana, 2017). Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit fisik, sedangkan untuk stress akut dapat menyebabkan gangguan kecemasan (Hur et al., 2014)
Stres sering sekali dirasakan oleh mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir, stres yang di rasakan dapat mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan bahkan dapat menghambat mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Stres juga merupakan suatu bentuk
respons tubuh terhadap tuntutan yang terkaitan dengan akademik yang malampaui kemampuan mahasiswa (Barseli et al., 2017). Terjadi akibat berbagai ekspektasi internal dan eksternal.
Mahasiswa sangat rentan terhadap masalah yang terkait dengan tekanan akademis akibat transisi yang terjadi pada tingkat individu maupun sosial (Barseli & Ifdil, 2017). Diperkirakan adanya 10-30%
mahasiswa mengalami stres akademis selama menjalani studi di Perguruan Tinggi (Alsulami et al., 2018).
The American College Health Association’s National College Health Assessment (NCHA), menemukan bahwa 53% dari 98.050 mahasiswa mengalami stres sedang atau berat dalam waktu 12 bulan terakhir (American College Health Association, 2018). Menurut National Crime Records Bureau, ada satu mahasiswa setiap jam yang melakukan bunuh diri.
INFO ARTIKEL Riwayat Artikel:
Diterima: 10 Februari 2023 Disetujui: 28 April 2023
Tersedia secara online: 30 April 2023
Alamat Korespondensi:
Nama:Eri Riana Pertiwi
Afiliasi:Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
Alamat:Jalan Mayjen T Hamzah Bendahara, Lorong Bahagia, Banda Aceh
Email:[email protected]
84 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 1,8% karena gagal dalam ujian pada
kelompok usia 15-29 tahun (Rofiah &
Syaifudin, 2014). Stres telah menjadi mimpi buruk bagi mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir termasuk mahasiswa keperawatan sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku seperti penurunan minat dan aktivitas, penurunan energi, tidak masuk atau terlambat. Pembelajaran pada program Keperawatan dapat memicu stres baik berkaitan masalah interpersonal, perasaan frustasi dan perasaan lelah yang muncul pada saat kebutuhan mahasiswa teridentifikasi dengan baik, serta situasi nyata di lapangan yang tidak sekedar menggambarkan situasi dalam teori (Rofiah
& Syaifudin, 2014).
Penanganan stres ini dapat diatasi salah satunya dengan penerapan aromaterapi lavender yang merupakan terapi alternatif dengan menggunakan tumbuh - tumbuhan aromatik (Tricintia et al., 2017). Salah satunya minyak atsiri bunga lavender. Para peneliti membuktikan bahwa ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat stress (Adiwibawa et al., 2020) pemberian aromaterapi lavender bisa diberikan dengan inhalasi, difusi, kompres, perendaman, dan pemijatan (Tricintia et al., 2017).
Pemberian aromaterapi lavender dipercaya
dapat mencegah stres, kecemasan, dan depresi (Maharianingsih et al., 2020)
Hasil penelitian Damayanti (2021) penelitian dilakukan pada mahasiswa didapatkan hasil aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan tingkat stres pada mahasiswa. Dari sembilan mahasiswa terdapat lima orang yang mengalami penurunan tingkat stres sedangkan empat lainnya tidak ada perubahan penurunan tingkat stress (Damayanti et al., 2021).
Hasil lain mengatakan ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa semester VI angkatan VIII di STIKES Suaka Insan Banjarmasin, Berdasarkan Uji Wilcoxon didapatkan nilai sebesar ρ = 0,00 < 0,01, artinya ada pengaruh teknik aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa semester VI angkatan VIII di STIKES Suaka Insan Banjarmasin pada saat berlangsungnya Objective Structured Clinical Examination (OSCE) (Tricintia et al., 2017). Hasil penelitian Anggraini, Ghozali dan Hidayat (2015) pada 40 mahasiswa didapatkan hasil terdapat pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap stres pada mahasiswa tingkat akhir dengan nilai p-value 0,000 < 0,05 (α
= 0,05).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan aromaterapi lavender dalam menurunkan
85 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 stress pada mahasiswa keperawatan tingkat
akhir.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen dengan pendekatan pretest dan postest design. Yang artinya sampel pada penelitian ini terdiri dari satu kelompok yang dilakukan pengumpulan data sebanyak 2 (dua) kali yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (posttest).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan tingkat akhir yang berjumlah 242 orang pada semester kedua Tahun Ajaran 2021/2022.
Jumlah sampel 39 orang yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria mahasiswa tingkat akhir dan tidak memiliki masalah dengan penciuman serta bersedia jadi responden. Penelitian ini dilakukan di Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
Pengumpulan data menggunakan tes dan kuesioner. Tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pre test (sebelum intervensi) dan post test (setelah intervensi). Kuesioner yang di berikan Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner baku Perceived Stress Scale (PSS) 14 yang dikembangkan oleh Cohen (1983) dan telah digunakan oleh peneliti baik di luar maupun dalam negeri dalam mengukur variable
stres pada mahasiswa. Peneliti yang sudah menggunakan kuesioner tersebut antara lain Rafi (2015) dalam penelitiannya di Singapore menggunakan PSS dengan uji reliabilitas (α = 0,78) (Iii & Penelitian, 2014), Raudha (2016) menggunakan PSS versi Indonesia dengan uji reliabilitas (α = 0,902), Maulya & Asniar (2017) menggunakan PSS versi Indonesia khususnya daerah Aceh (Maulya & Asniar, 2017), serta Pertiwi, Jannah dan tahlil (2019) juga menggunakan PSS versi Indonesia khususnya daerah Aceh dengan uji reliabilitas (α = 0,954) (Pertiwi et al., 2020).
Proses pengumpulan data dimulai dari pertama, meminta izin kepada Direktur Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Kedua, menjumpai responden untuk menjelaskan mengenai tujuan, manfaat, cara pengisian dan juga mengajukan informed consent. ketiga, sebelum mengumpulkan data, peneliti memberi waktu kepada responden selama 10 menit untuk memastikan kembali jawaban.
Keempat, apabila ada permohonan khusus terkait waktu pengisian kuesioner maka peneliti tetap secara terbuka memberikan kesempatan yang baik bagi responden.
Kelima, melakukan pengumpulan kuesioner (Pretest) untuk mengukur tingkat stress mahasiswa, Keenam, melakukan intervensi pemberian aromaterapi lavender
86 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 selama empat minggu, dan delapan kali
pemberian. Ketujuh, membagikan Kembali kuesioner (Post-test).
Data yang sudah didapatkan akan diinput dan diolah menggunakan SPSS yang meliputi editing, coding, scoring dan tabulating. Penelitian ini mendapatkan layak etik dari komisi etik penelitian Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
dengan Nomor
20/KEP/AKIMBA/VI/2022, dimana peneliti akan menjaga segala kerahasian responden yang terdapat dalam penelitian hanya untuk memenuhi keperluan penelitian dan data tidak akan diseberluaskan.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada semester kedua tahun ajaran 2021/2022 di Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, didapatkan hasil sebagai berikut :
Berdasarkan karakteristik responden Tabel 1 dapat dilihat bahwa mahasiswa keperawatan tingkat akhir lebih dominan berjenis kelamin perempuan 33 (84,6%).
Usia mahasiswa tingkat akhir lebih dominan usia remaja akhir 39 (100%).
mahasiswa keperawatan tingkat akhir lebih dominan pekerjaan orang tua sebagai Non PNS 30 (77,9%). Mahasiswa keperawatan tingkat akhir berdasarkan pendapatan orang
tua lebih dominan < UMP 38 (97,4%).
Mahasiswa keperawatan tingkat akhir dominan status orang tua menikah 37 (94,9%).
Tabel 1. Karakteristik Responden.
No Mahasiswa keperawatan tingkat akhir
Karakteristik responden
f %
1 Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan
6 33
15,4 84,6 2 Usia remaja
a. Awal
b. Akir 39 100
3 Pekerjaan orang tua a. PNS
b. Non PNS
9 30
23,1 77,9 4 Pendapatan orang tua
a. ≥ UMP b. <UMP
1 38
2,6 97,4 5 Status orang tua
a. Menikah b. cerai
37 2
94,9 5,1
Berdasarkan uraian table 2, setelah dilakukan uji statistic maka didapatkan hasil Hasil penelitian bahwa pada saat pengukuran pre test nilai rata-rata (mean) stres adalah 25,53, sedangkan hasil pengukuran saat post test didapatkan nilai rata-rata (mean) 22,23, dengan nilai p- value= 0.000.
Table 2 : Tingkat stress mahasiswa pre test dan post test pemberian aromaterapi lavender
Mean N Std.
devation p-Value Tingkat
stress pre test
25,53 39 7,20689 0,000
Tingkat stres post test
22,23 39 7,06161 0,000
87 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan tingkat stress mahasiswa keperawatan tingkat akhir
Aromaterapi Lavender
mengandung linalyl asetat dan linalool (C10H18O) yang dapat meningkatkan mood seseorang dan dapat memberikan efek relaksasi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh IGA (2013) yang mengatakan bahwa lavender sebagai media relaksasi dengan hasil bahwa kandungan utama lavender adalah linalyl asetat dan linalool yang apabila kandungan ini di dihirup maka akan membuat perasaan seseorang akan menjadi tenang karena aromanya menyenangkan (Prima & Ap, 2013). Study lain dilakukan oleh dilakukan oleh National Studyes (2013) di negara Jepang yang menunjukkan bahwa linalyl asetat dan linalool adalah senyawa yang dapat ditemukan dalam lavender yang akan memberikan efek relaksasi dan menyenangkan hati dan pikiran. Molekul yang terdapat didalam lavender yang masuk ke sistem saraf yang dihirup melalui hidung sebagai indra penciuman, sistem pernafasan dan kulit.
Kandungan ini merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara aromaterapi lavender jika di hirup maka akan merangsang kerja sel-sel otak neurokimia yang mana aroma yang
menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan ekafalin atau molekul alami yang di hasilkan saraf pusat yang membuat perasaan menjadi tenang.
Bila kandungan lavender dihirup, maka molekul yang menguap akan membawa unsur aromatik ke sistem penciuman. Rambut-rambut yang terdapat di dalam akan berfungsi sebagai reseptor, yang menghantarkan berupa pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang. Jadi aromaterapi yang dihasilkan akan dapat merubah mood, menimbulkan rileks, senang, dan dapat juga mengurangi tingkat stres (Dewi, 2013).
Tingginya tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir sebelum diberikan aromaterapi lavender yaitu 31 (79,5%) di sebabkan oleh banyak faktor, seperti yang diketahui Akper Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh merupakan perguruan tinggi swasta militer yang lebih menekankan pada loyalitas mahasiswa dan tingkat disiplin yang tinggi, yang mana setiap harinya diwajibkan untuk mengikuti apel pagi, Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan banyak kegiatan- kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan lainnnya yang dapat akan membentuk pribadi yang berkarakter disiplin.
Selain dari hal di atas, jenis kelamin juga mempengaruhi tingginya tingkat stres pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir, dimana mahasiswa tingkat akhir lebih
88 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 dominan berjenis kelamin perempuan dapat
dilihat pada tabel 1 yaitu 33 (84,6%), didalam penelitian Purwati (2012) menyatakan bahwa mahasiwa yang berjenis kelamin perempuan ditemukan tingkat stres yang dominan pada sedang dan berat (Purwati, 2012), hal yang sama juga dinyatakan oleh Goff (2011) bahwa tingkat stres pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki dikarenakan laki-laki lebih sering berorientasi pada ego sementara pada perempuan lebih sering menggunakan koping yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan (Goff, 2011).
Selain faktor jenis kelamin, tingginya stres yang dialami mahasiswa juga dipengaruhi oleh faktor usia. Thapar (2012) juga mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi stres adalah usia. Dari tabel 1 diketahui bahwa seluruh mahasiswa keperawatan 39 (100%) berada pada kategori usia remaja yaitu remaja akhir. Hal ini juga dapat menjadi faktor tingginya stresor yang dihadapi dimana pada usia remaja akhir ini seseorang akan memikirkan persiapan masa depannya. Hal ini sejalan dengan teori tumbuh kembang menurut Hurlock (2012) yang menyatakan bahwa fase remaja merupakan fase operasi formal karena dalam tahap ini seseorang dihadapkan dengan cara berfikir formal yang menuntut seseorang untuk mencapat hubungan yang baru yang lebih matang dengan teman sebaya serta mencapai
perilaku sosial yang bertanggung jawab dan juga mencapai kemandirian emosional, mempersiapkan karir.
Gomathi, Jasmindebora, dan Baba (2017) mengatakan bahwa faktor yang membuat mahasiswa tingkat akhir mengalami tingkat stress tinggi dikarenakan kurangnya waktu liburan atau waktu istirahat mahasiswa. Dalam hal ketidakmampuan menyeimbangkan waktu belajar dan waktu luang (S. Gomathi &
Jasmindebora, 2017). Mahasiswa tingkat akhir dituntut untuk mengerjakan tugas- tugas kuliah dengan jadwal kuliah yang padat, belajar di kampus diiringi dengan praktek lapangan dan praktik klinik, penulisan karya tulis ilmiah (KTI), persiapan menghadapi ujian akhir, dan UKOM atau uji kompetensi perawat.
KESIMPULAN
Aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan tingkat stres mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan desain Quasi experiment, yaitu dengan memberikan 2 intervensi yang berbeda kepada mahasiswa untuk mengurangi tingkat stres mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Adiwibawa, M., Citrawathi, D., & Dewi, N.
(2020). Pemberian Aromaterapi Lavender Berpengaruh terhadap Tingkat Stres Dan Motivasi Belajar
89 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Biologi Undiksha, 7(2), 94–104.
Alsulami, S., Al Omar, Z., Binnwejim, M.
S., Alhamdan, F., Aldrees, A., Al- Bawardi, A., Alsohim, M., &
Alhabeeb, M. (2018). Perception of academic stress among health science preparatory program students in two saudi universities. Advances in Medical Education and Practice, 9, 159–164.
https://doi.org/10.2147/AMEP.S1431 51
American College Health Association.
(2018). American College Health Association-National College Health Assessment II: Reference Group Executive Summary Fall 2010.
Journal of Chemical Information and Modeling, 1–19.
Ansori, R. R., & Martiana, T. (2017).
Hubungan faktor karakteristik individu dan kondisi pekerjaan terhadap stres kerja pada perawat gigi.
The Indonesian Journal of Public Health, 12(1), 75–84.
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 143.
https://doi.org/10.29210/119800 Barseli, M., Ifdil, & Nikmarijal. (2017).
Konsep Stres Akademik Konseling dan Pendidikan. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 143–148.
Damayanti, D. D., Putriana, D., Dewi, C.
M., & Putri, A. S. (2021).
Pemanfaatan Aromatherapy Sebagai Alternatif Untuk Menurunkan Tingkat Stress Menghadapi Ujian pada
Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Altruis: Journal of Community
Services, 2(3).
https://doi.org/10.22219/altruis.v2i3.1 7872
Dewi, a. P. (2013). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. E-Jurnal
Medika Udayana, 2(1), 21–53.
Goff, A. M. (2011). Stressors, academic performance, and learned resourcefulness in baccalaureate nursing students. International Journal of Nursing Education
Scholarship, 8(1).
https://doi.org/10.2202/1548- 923X.2114
Hur, M. H., Song, J. A., Lee, J., & Lee, M.
S. (2014). Aromatherapy for stress reduction in healthy adults: A systematic review and meta-analysis of randomized clinical trials.
Maturitas, 79(4), 362–369.
https://doi.org/10.1016/j.maturitas.20 14.08.006
Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2014).
Sumaiyah Rafi, 2015 PENGARUH STRES TERHADAP KEPUASAN HIDUP DIMEDIASI OLEH KEBIJAKSANAAN PADA DEWASA AKHIR BERETNIS MELAYU DI NEGARA SINGAPURA Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu.
Maharianingsih, N. M., Iryaningrat, A. . S.
I., & Brata Putri, D. W. (2020).
Administered of Lavender (Lavandula Angustifolia) Aromatherapy To Improve Sleep Quality for the Elderly.
Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 3(2), 72–
81.
https://doi.org/10.24252/djps.v3i2.17 926
Maulya, E., & Asniar. (2017). Self- Efficacy, Strategi Koping, dan Stres Mahasiswa Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 2(3), 1–8.
Pertiwi, E. R., Jannah, S. R., & Tahlil, T.
(2020). A Comparative Study of Academic Stress Level amongst Students in Military and Non-Military
90 | Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti; Volume 11 Nomor 01, April 2023 Diploma Nursing Program. 0966(1),
35–39.
https://doi.org/10.36349/easjnm.2020.
v02i01.06
Prima, I. G. A., & Ap, D. (2013). Lavender Aromateraphy As a Relaxant. E- Jurnal Medika Udayana, 2(1), 21–53.
Purwati, S. (2012). Tingkat Stres Akademik pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Ui, 5, 98.
Rofiah, R., & Syaifudin, A. (2014).
Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Mahasiswa Dalam Menghadapi
Praktik Klinik Keperawatan Di Institusi Pendidikan Swasta Di Semarang. Jurnal Manajemen Keperawatan, 2(2), 69–75.
S. Gomathi, & Jasmindebora, S. (2017).
Stress and Both Negative and Positive Events in Our Lives Such. 4(4).
Tricintia, Y., Ivana, T., & Agustina, D. . (2017). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Stress Dalam Menjalani Osce Mahasiswa Semester VI Angkatan VIII Di Stikes Suaka Insan Banjarmasin. Neuropsychology, 3(8), 85–102.