• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DIRUMAH SAKIT BERSALIN ( the influence of lavender aromatherapy to reduction mother’s anxiety pre operation sectio caesarea in maternity hospital)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DIRUMAH SAKIT BERSALIN ( the influence of lavender aromatherapy to reduction mother’s anxiety pre operation sectio caesarea in maternity hospital)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 51

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN

KECEMASAN IBU PRE OPERASI

SECTIO CAESAREA

DIRUMAH SAKIT

BERSALIN

(

the influence of lavender aromatherapy to reduction mother’s anxiety p

re operation

sectio caesarea in maternity hospital

)

(Submited : 28 Agustus 2017, Accepted : 16 Oktober 2017)

Dewi Ratna Dila, Farhandika Putra, Rani Fitriani Arifin

S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Darul Azhar Batulicin E-mail : dewiratna_dila@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan pre and post test without control. Sampel dalam penelitian ini 20 orang sebelum operasi dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon signed rank test terdapat perbedaan nilai pretest kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea berat sebanyak 20 (100%) responden dan nilai posttest kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea kecemasan sedang sebanyak 16 (80%) responden, didapatkan hasil p value 0,000 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Bersalin Paradise Kecamatan Simpang Empat Tahun 2017. Disarankan agar pemberian aromaterapi lavender dapat dijadikan alternative menurunkan tingkat kecemasan pada pasien sebelum dilakukan operasi sectio caesarea serta untuk peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian yang telah ada.

Kata Kunci : Sectio Caesarea, Kecemasan, Aromaterapi Lavender

ABSTRACT

The aim of this study to determine the influence of aerobic exercisethe incidence of lavender aromatherapy to reduction mother’s anxiety pre operation sectio caesarea.. This study was quasi experimental method with pre and post test without control design. The sample in this study were 20 people is mother first caesarea surgery with a purposive sampling technique. The result of this study was wilcoxon signed rank test there are difference in pretest value of pre mother’s anxiety pre operation sectio caesarea as 20 (100%) respondent and posttest value of mother’s anxiety pre operation sectio caesarea as 16 (80%) respondent, indicated that the p value of 0,000 (< 0.05). The conclusion of this study there was the influence was influence of lavender aromatherapy to reduction mother’s anxiety pre operation sectio caesarea. in Paradise Maternity Hospital Kecamatan Simpang Empat Batulicin 2017. It is recommended that giving aromatherapy lavender can be used as an alternative to lower anxiety levels in patients before surgery sectio caesarea and for subsequent researchers to continue and develop existing research.

Keywords : Sectio Caesarea, Anxiety, Lavender Aromatherapy

PENDAHULUAN

Kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea

merupakan kecemasan yang spesifik yakni kekhawatiran terhadap prosedur operasi, prosedur anastesi, defisit informasi, atau kesalahpahaman konsep, kekhawatiran tentang masalah finansial,

keluarga, kekwatiran terhadap diri dan bayi yang akan dilahirkan (Gant & Cunningham, 2010).

(2)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 52

jantung bertambah, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah dan secara umum mengurangi tingkat energi pada klien, sehingga dapat merugikan individu itu sendiri (Arwani, Sriningsih, & Hartono, 2012).

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2016) di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta, dengan menggunakan skla HARS, menunjukkan prevalensi gangguan kecemasan sebesar 8-12% dari subyek yang diteliti mengalami ketegangan sebelum operasi, seperti merasa tegang, mudah terkejut, mudah menangis dan mudah lelah.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO, 2013) menetapkan standar rata-rata section caesarea di sebuah Negara adalah sekitar5-15 % per 1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit pemerintah kira-kira 11 %sementara Rumah Sakit swasta bias lebih dari 30 %.Jumlah angka tindakan operasi caesar di Indonesia sudah melewatibatas maksimal standar WHO yaitu 5-15 %.

Di indonesia sendiri, angka kejadian operasi

sectio caesarea juga meningkat baik di rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Menurut data Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan terjadi kecenderungan peningkatan operasi sesar di Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu 1,3-6,8 persen. Persalinan sesar di kota jauh lebih tinngi dibandingkan di daerah pedesaan yaitu 11 persen dibandingkan 3.9 persen. Hasil Riskesdes tahun 2013 menunjukkan operasi sectio caesarea sebesar 9,8 persen dari total 48.603 kelahiran sepanjang tahun 2010 sampai 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%). Secara umum pola persalinan melalui operasi sectio caesarea menurur karakteristik menunjukkan proporsi tertinggi pada kuantil indek kepemilikan teratas (18,9%), tinngal di perkotaan (13,8%), pekerjaan sebagai pegawai (20,9%) dan pendidikan tinggi/lulus PT (25,1%) (Kementerian Kesehatan, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Pailese, Cecconi, Moreale dan Skrap (2012) bahwa mereka yang mengalami pengalaman pertama operasi, apalagi pada bagian tubuh yang vital, akan mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang pernah menjalani operasi sebelumnya. Penelitian dengan judul gambaran tingkat kecemasan pasien pre operasi

sectio caesarea di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, didapatkan data dari tenaga

kesehatan, sebagian besar mengalami tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 80% (Kasana, 2014).

Dari data Rumah Sakit Bersalin Paradise pada bulan Desember 2016 sampai bulan Januari 2017 terdapat jumlah total pasien yang melakukan operasi sectio caerarea sebanyak 46 orang, dengan yang baru pertama kali melakukan operasi

sectio caesarea sebanyak 34 orang dan sisanya 12 orang sudah pernah melakukan operasi sectio caesarea sebelumnya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan 5 pasien pre operasi sectio caesarea, 3 pasien mengatakan cemas, ditandai dengan detak jantung berdetak cepat, berkeringat, napas pendek dan tidak dapat fokus. Pasien mengatakan khawatir karena baru pertama melakukan operasi sectio caesarea, dan kurangnya pengetahuan tentang operasi sectio caesarea serta komplikasi lainnya, sedangkan 2 pasien lainnya tidak mengalami tanda-tanda kecemasan.

Menurut Peplau (2007 dalam Ratih, 2012), terapi kecemasan dibagi dua yaitu terapi farmakologi/obat-obatan (anxiolytic) dan terapi non-farmakologi/cara alami atau dengan psikoterapi (relaksasi). Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan adalah terapi komplementer. Saat ini Complementary and Alternative Medicine (CAM) sudah mulai digunakan dan dikembangkan dalam dunia kesehatan. Jenis CAM yang populer digunakan dalam bidang kesehatan yaitu aromaterapi.

Minyak lavender yang mengandung linalool menjadi salah satu aromaterapi yang banyak digunakan, secara inhalasi (dihirup). lavender yang diteteskan sebanyak lima tetes dengan air 30 ml yang diuapkan selama 15 menit untuk dihirup secara inhalasi oleh pasien. Dampak positif aromaterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan akan lebih dirasakan apabila diberikan secara langsung (inhalasi) karena hidung mempunyai kontak langsung dengan bagian-bagian otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang ditimbulkan aromaterapi. Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan kecemasan ibu Pre Operasi Sectio Caesarea di Rumah Sakit Bersalin Paradise Kecamatan Simpang Empat, Batulicin Tahun 2017”.

METODE PENELITIAN

(3)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 53

rancangan yang di gunakan adalah rancangan pre and post test without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pre operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Bersalin Paradise Kecamatan Simpang Empat Tahun 2017. Jumlah sampel sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan lembar SOP aromaterapi lavender dan kuesioner

HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Univariat

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden

berdasarkan kecemasan ibu pre operasi

sectio caesarea sebelum pemberian

aromaterapi lavender (Pre Test)

No Tingkat kecemasan Frekuensi (Orang)

Presentase (%)

1 Tidak Ada kecemasan

0 0.0

2 Kecemasan Ringan

0 0.0

3 Kecemasan Sedang

0 0.0

4 Kecemasan Berat 20 0.0

Total 20 100

Berdasarkan tabel 1 diatas diperoleh informasi bahwa seluruh responden (100%) mengalami kecemasan berat.

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden

berdasarkan kecemasan ibu pre operasi

sectio caesarea sebelum pemberian

aromaterapi lavender (post test)

No Tingkat kecemasan Frekuensi (Orang)

Berdasarkan tabel 2 diatas diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden (80%) sesudah pemberian aromaterapi lavender mengalami penurunan kecemasan yakni kecemasan sedang.

Analisa Bivariat

Tabel 3. Pengaruh Aromaterapi Lavender

Terhadap Penurunan Kecemasan Pada

Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea Di

Rumah Sakit Bersalin Paradise Tahun 2017

Hasil Uji Statistik menggunakan Wilcoxon signed ranks test pada tabel 3 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Bersalin Paradise Kecematan Simpang Empat Batulicin, yang ditunjukkan dengan nilai p=0,000 (ɑ<0,05).

Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea

Sebelum Diberikan Aromaterapi Lavender

Diketahui dari hasil penelitian bahwa sebelum pemberian aromaterapi lavender seluruhnya (100%) responden mengalami kecemasan berat.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Pailese, Cecconi, Moreale dan Skrap (2012) dengan judul

Pre-Operative Stress, Anxiety, Depression And Coping Strategies Adopted By Patients Experiencing Their First Or Recurrent Brain Neoplasm. Hasil penelitianya menyatakan bahwa mereka yang mengalami pengalaman pertama operasi, apalagi pada bagian tubuh yang vital, akan mengalami kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang pernah menjalani operasi sebelumnya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hastusi, Safitri dan Nurhidayati tahun (2015) hasil penelitiannya menyatakan bahwa kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea yang paling banyak adalah kecemasan berat sebanyak 18 orang (45,5%) dari total sampel sebanyak 40 orang

(4)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 54

mengambil tindakan untuk mengatasinya (Kaplan, Sadock & Grebb, 2010).

Jadi dari hasil penelitian dan beberapa jurnal beserta teori dapat ditarik kesimpulan bahwa munculnya kecemasan berat tersebut disebabkan karena tindakan operasi dimana merupakan pengalaman pertama. Responden dalam penelitian ini adalah mereka yang sebelumnya belum perna melakukan tindakan operasi).

Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea

Sesudah Diberikan Aromaterapi Lavender.

Diketahui dari hasil penelitian bahwa sesudah pemberian aromaterapi lavender terjadi penurunan kecemasan yang pada pre test atau sebelum pemberian aromaterapi lavender seluruh responden mengalami kecemasan berat (100%), dan sesudah pemberian terapi lavender menjadi 80% responden mengalami kecemasan sedang, 20% responden mengalami kecemasan ringan.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Arwani, Sriningsih, dan Hartono (2013) dengan judul

“Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum Operasi Dengan Anestesi Spinal Di Rs Tugu Semarang”. Hasil penelitian sebelum pemberian aromaterapi lavender terhadap tindakan pre operasi terbanyak responden sebelum pemberian aromaterapi lavender mengalami kecemasan berat (40.0%) dan setelah pemberian aromaterapi terbanyak mengalami cemas sedang (42.5%).

Sebagai terapi komplementer, aromaterapi telah mencapai status besar dalam manajemen stres. Aromaterapi merangsang organ penciuman melalui aroma. Hal ini diyakini bahwa aroma mengaktifkan sel-sel saraf penciuman dan dengan demikian, merangsang sistem limbik. Sel-sel saraf menghasilkan berbagai jenis neurotransmitter

seperti enkephalins, endorfin, noradrenalin, dan serotonin. Neurotransmiter ini dapat mengurangi kecemasan dan manifestasinya (terapi komplementer dianggap sebagai intervensi keperawatan dan digunakan dalam rencana asuhan keperawatan (Zargarze, & Memarian, 2013).

Aromaterapi berarti pengobatan menggunakan wangi-wangian yang menggunakan minyak esensial dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emeosional. Aromaterapi diberikan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa. Aromaterapi mempunyai efek positif karena aroma yang segar dan harum akan merangsang sensori dan reseptor yang pada

akhirnya mempengaruhi organ lain sehingga dapat menimbulkan efek kuat terhadap emosi dan mampu bereaksi terhadap stress (Primidiati 2003 dalam Arwani, Sriningsi & Hartono, 2013).

Menurut penelitian Damayanti, (2016) dengan judul Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post

Sectio Caesarea Di Ruang Ayyub 1 RS Roemani Semarang, dalam skripsinya menyatakan bahwa pemberian terapi dilakukan dengan memakai tungku aromaterapi secara inhalasi, esensial lavender yang diteteskan sebanyak lima tetes dengan air 30 ml yang diuapkan selama 15 menit untuk dihirup secara inhalasi oleh pasien.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika pemberian terapi lavender dilakukan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dengan cara menteskan esensial lavender sebanyak 5-6 tetes kedalam 20-30 ml air di tungku aromaterapi listrik yang dihirup secara langsung (inhalasi) bisa memberikan efek relaksasi secara optimal, sehingga baik dari segi psikologis dan psikis bisa merasakan mamfaat yang ditimbulkan oleh lavender yang mengandung bahan utama linalool melalui pernapasan atau silia-silia lembut dalam hidung yang mengirim pesan ke otak (hipotalamus dan system limbik) untuk memberikan efek kesehatan dan menurunkan stress atau kecemasan yang dialami oleh ibu pre operasi

Pengharuh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Pre Operasi Sectio Caesarea

Pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre operasi sectio caesarea diketahui berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon. Hasil analisis ststistik menunjukkan p

value 0,000 (<0,005). Dari hasil analisis data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre operasi

(5)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 55

terhadap tingkat kecemasan pada pasien pra operasi (P-Value: 0,000, 95%).

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Fatmawati (2016) dengan judul Pengaruh Relaksasi Progresif dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi. Data penelitian dianalisa dengan uji paired t-test, berdasarkan hasil data diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata kecemasan pre test dan post test dengan nilai p value = 0,001 (p<0,05).

Kandungan utama dari bunga lavender adalah

linalyl asetat dan linolool, dimana linolool adalah kandungan aktif utama yang berperan menurunkan kecemasan (Dewi, 2013). Aromaterapi lavender bekerja merangsang sel saraf penciuman dan mempengaruhi sistem kerja limbik. Sistem limbik merupakan pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagai emosi lainnya. Hipotalamus yang berperan sebagai relay

dan regulator, memunculkan pesan-pesan ke bagian otak serta bagian tubuh yang lain. Pesan yang diterima kemudian diubah menjadi tindakan berupa pelepasan hormone melatonin dan serotonin yang menyebabkan euporia, relaks atau sedatif (Koensoemardiyah, 2009 dalam Fatmawati, 2016).

Beberapa hal diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami oleh ibu sebelum operasi dipengaruhi berbagai faktor salah satunya karena pengalaman pertama operasi, peneliti memberikan aromaterapi secara inhalasi (langsung), dimana kandungan utama dalam lavender yaitu linalyl asetat dan linalool. Dimana linalool kandungan aktif yang yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi). Responden menyatakan pada saat penelitian setelah dilakukan aromaterapi lavender selama 15 menit, banyak manfaat yang dirasakannya. Tidak hanya menurunkan kecemasan dan ketakutan dalam pikiran mengahadapai operasi, namun dapat istirahat dengan nyenyak dan merasa segar dan nyaman.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh ibu pre operasi sectio caesarea mengalami kecemasan berat sebelum diberikan intervensi aromaterapi lavender pada saat pre test. Hampir seluruhnya ibu pre operasi sectio caesarea

mengalami kecemasan sedang, setelah pemberian intervensi aromaterapi lavender pada saat post test. Ada pengaruh Aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan ibu pre

operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Bersalin Paradise Kecamatan Simpang Empat Batulicin 2017.

PENGHARGAAN

Terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak menghabiskan waktu, pemikiran, saran dan perhatian dalam membimbing serta mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan penulisan manuskrip ini dan tak lupa kepada Orang tua tercinta (Bapak Rony Saputra dan Ibu Husnawati) dan Nenek dan Kakek tersayang (Hambali dan Rahmawati) yang telah banyak memberi dukungan, semangat dan do’a tulus serta restu tiada akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Arwani., Sriningsih, I., & Hartono, R. (2013).

Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum Operasi Dengan Anestesi Spinal Di RS Tugu Semarang. Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah 2013. Diakese pada tanggal 21 Januari

2017, dari

http://download.portalgaruda.org/article.ph p?article=98514&val=426

Anugerah, A. (2011). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pra Operasi Di Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Jember. Universitas Jember Digital Repository. Diakses pada tanggal 3 juli 2017. Dari http://repository.unej.ac.id/handle/12345678 9/1551?show=full

Damayanti, R. (2016). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruang Ayub 1 RS Roemari Semarang. Diakses pada tanggal 14 Januari 2017, Dari http://jurma.unimus.ac.id/index.php/peraw at/article/view/355

Dharma, K, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan Dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Fatmawati, D, P,. (2016). Pengaruh Relaksasi Progresif Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Dengan Spinal Anastesi. Diakses pada tanggal 15 Januari 2017, dari http://eprints.ums.ac.id/44898 Gant, N,. Cunningham, F. (2010). Dasar-Dasar

(6)

journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing 56

Hastuti, D. (2015). Hubungan Pengetahuan Tentang Sectio Caesarea Dengan Kecemasan Ibu Pre Operasi Di Ruang Catleya Rymah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Diakses pada tanggal 4 April 2017, dari

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/file s/disk1/22/01-gdl-dwihastuti-1075-1-1_fullt-i.pdf

Jubaidi. (2012). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Sebelum Dan Setelah Dilakukan Informed Consent Di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2010. Diakses pada tanggal 15 januari 2017, dari

https://www.scribd.com/document/248813 056/Gambaran-Tingkat Kecemasan-Pasien

Kaplan, H,I., Sadock, B, J., & Grebb, J, A. (2010).

Sinopsis psikiatri. Jakarta : Binapura Aksara Publisher

Kementerian Kesehatan. Loporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : badan Litbang Kesehatan, 2013. Diakses pada tanggal 15 agustus 2017, dari http//www.litabang.depkes.go.id/sites/dow nload/rkd2013/LaporanRinkesdas2013.PD F

Merdikawati, A., Wihastuti, T, A., & Yuliatun, L. (2012). Aromaterapi Bunga Lavender Dengan Tingkat Kecemasan Remaja Putri Saat Pre Menstruasi Syndrome. 3(2), 133-140. Diakses pada tanggal 3 juli 2017. Dari Htpp://ejournal.umm.ac.id/index.php/keper awatan/artcle/download/2590/3235

Pailese, A., Cecconi, M., Moreale, R., & Skrap, M. (2012). Pre-operative stress, anxiety, depression and coping strategies adopted by patients experiencing their first or recurrent brain neoplasm. Explorative study. Stress Health . 28(5), 25-416. Diakses pada tanggal 4 April 2017, dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23129 561

Ratih, N, K,. (2012). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Koping Siswa Smun 16 Dalam Menghadapi Ujian Nasional. FIK UI. Diakses pada tanggal 15 Januarai 2017, dari

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q =&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ua ct=8&ved=0ahUKEwiCqfui4v_SAhWHLI8 KHTr7CvsQFgglMAA&url=http/A/F/Flib.ui.

ac.id/Ffile/Ffile/Ddigital/F20314248-S43765

Rumah Sakit Paradise. (2017) .Data Bersalin 2016-2017. Kecamatan Simpang Empat Batulicin.

WHO (2013), ‘World Health Statistic 2013’, WHO

Library Cataloguing-in-Publication Data hal. 96-98, Diakses pada tanggal 4 april

2017 dari

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/81 965/1/9789241564588_eng.pdf

Zargarzadeh, M., Memariam, R. (2013). Menilai

Hambatan Untuk Menggunakan

Gambar

Tabel 3. Pengaruh

Referensi

Dokumen terkait

• An alisa kim ia yan g dilakukan pada produk perm en Tolak An gin cair yaitu uji kadar gula reduksi, uji kadar sakarosa, dan aflatoxin. • Kadar gula reduksi pada perm en Tolak An

Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan selang waktu pemberian pentotal dosis 45,5 mg/kgBB setelah pemberian diazepam.

[r]

Berdasarkan hasil observasi untuk pemahaman konsep siswa sudah mampu untuk menerangkan sesuatu dengan kata- kata sendiri pada saat presentasi meskipun

Semua faktor itu adalah peran strategis tenaga kependidikan, apakah itu staf TU, pustakawan, laboran, pesuruh/penjaga madrasah, pengawas madrasah dan kepala

Langkah awal yang dilakukan dalam pengujian torsi, daya dan konsumsi bahan bakar menggunakan premium yaitu : menempatkan sepeda motor pada alat dynotest., langkah

Kesimpulan: yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah ekstrak buah kaktus pir berduri dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.. Semakin tinggi

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan