• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eklampsia Menurut Pandangan Islam

N/A
N/A
Faridl Zainal Abidin

Academic year: 2024

Membagikan "Eklampsia Menurut Pandangan Islam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EKLAMPSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM

Disusun Guna Unuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AGAMA

Dosen Pengampu

Hj.Suniah Wibawati, S.Ag,M.E

Oleh:

Zikha Ayu Prameswari NPM (202415401015)

PRODI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ULUM JOMBANG

(2)

Daftar isi

I. BAB I... 3

A. Latar Belakang... 3

B. Rumusan Masalah...3

II. BAB II...5

A. Definisi dan Gejala Eklampsia...5

III. BAB III... 12

A. Kesimpulan... 12

B. Saran... 12

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kepada ibu Hj.Suniah Wibawati, S.Ag,M.E Sebagai dosen pengampu mata kuliah agama yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

I. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eklampsia adalah kejang yang terjadi pada ibu hamil dengan tanda-tanda preeklampsia. Preeklampsia sendiri merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi (Tekanan darah ≥140/90 mmHg) bersamaan dengan proteinuriamasif yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Eklampsia dibagi menjadi tiga yaitu, eklampsia antepartum, eklampsia intrapartum, dan eklampsia postpartum. Eklampsia banyak terjadi pada trimester terakhir dan semakin meningkat saat mendekati persalinan. Sekitar 60-75% eklampsia dapat terjadi sebelum persalinan, dansekitar 40-50% terjadi saat persalinan dan 48 jam pertama setelah melahirkan. Ancaman kejang dapat tetap terjadi hingga 6 minggu pasca persalinan yang sering disebut dengan eclampsia late onset.

Mekanisme terjadinya preeclampsia dan eklampsia masih belum dimngerti, hal ini digambarkan sebagai “disease of theory”teori-teori tersebut di antarannya adalah:

a. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel.

b. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin’

c. Teori kelainan pada vaskularisasi plasenta.

d. Teori adaptasi kardiovaskular.

e. Teori inflamasi f. Teori defisiensi gizi g. Teori genetik

(4)

Dalam Islam, eklampsia dipandang sebagai ujian dan cobaan dari Allah Swt. Eklampsia dianggap sebagai ujian kesabaran dan keimanan bagi ibu hamil dan keluarga. Allah SWT berfirman, "Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan."

(QS. Al-Baqarah: 155) B. Rumusan

Masalah

1. Memahami definisi dan gejala eklampsia 2. Memahami etiologi eklampsia

3. Memahami faktor resiko dan klasifikasi eklampsia

4. Memahami tatalaksana dan peran agama dalam menghadapi eklampsia 5. Hadist yang membahas mengenai eklampsia

A. Tujuan Penulisan

1. Meningkatkan kesadaran: Memberikan pemahaman tentang eklampsia dan pentingnya perawatan medis dalam perspektif Islam.

2. Mengintegrasikan pengetahuan: Menggabungkan pengetahuan medis dengan nilai-nilai dan ajaran Islam.

3. Meningkatkan kesadaran kesehatan: Mendorong masyarakat untuk memperhatikan kesehatan reproduksi dan keselamatan ibu hamil

(5)

II.BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Gejala Eklampsia

a. Definisi eklampsia

Dalam Islam, eklampsia dipandang sebagai ujian dan cobaan dari Allah SWT. Berikut beberapa pandangan Islam terkait eklampsia:

1. Ujian dan Cobaan

a) Eklampsia dianggap sebagai ujian kesabaran dan keimanan bagi ibu hamil dan keluarga.

b) Allah SWT berfirman, "Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan."

(QS. Al-Baqarah: 155) 2. Kewajiban Mengobati

a) Islam menganjurkan mencari pengobatan dan perawatan medis.

b) Nabi Muhammad SAW bersabda, "Carilah pengobatan, karena Allah tidak menciptakan penyakit tanpa pengobatan." (HR. Bukhari)

3. Doa dan Dukungan

a) Islam menekankan pentingnya doa dan dukungan keluarga.

b) Nabi Muhammad SAW bersabda, "Doa seorang ibu hamil tidak ditolak." (HR. Ibnu Majah)

4. Kesabaran dan Ketaatan

a) Islam mengajarkan kesabaran dan ketaatan dalam menghadapi cobaan.

b) Allah SWT berfirman, "Dan sungguh, Kami akan memberikan pahala yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (QS. Al-An'am: 160) 5. Kematian sebagai Syahid

a) Jika seorang ibu meninggal akibat eklampsia, Islam menganggapnya sebagai syahid.

b) Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika seorang wanita meninggal saat melahirkan, maka dia mati syahid." (HR. Bukhari)

6. Peran Keluarga dan Masyarakat

a) Islam menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung ibu hamil.

b) Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tolonglah saudaramu, baik dalam keadaan susah maupun mudah." (HR. Muslim)

Sedangkan menurut medis Eklampsia ialah suatu keadaan yang dimana terjadi serangan kejang tiba-tiba dan diikuti dengan penurunan kesadaran atau koma pada seorang wanita hamil, persalinan atau masa nifas

(6)

yang menunjukkan gejala preeklampsia sebelumnya. Kejang disini bersifat timbul mendadak pada wanita preeklampsia dan bukanlah diakibatkan oleh kelainan neurologis. Eklampsia merupakan komplikasi dari preeclampsia b. Gejala eklampsia

Sebelum terjadi eklampsia biasanya ditandai dengan hipertensi tidak teregulasi dan tanda impending eklampsia (gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, gangguan kepala, dan nyeri kepala)

1. Gejala klinis

a) Fase awal atau Aura (invasi) Fase ini terjadi sekitar 30-35 detik.

Adapun gejalanya yaitu mata terpaku dan terbuka (pandangan kosong) kelopak mata dan tangan bergetar, gelisah (kepala diputar kekanan dan kekiri).

b) Fase tonik

- Penurunan kesadaran, kadang disertai jeritan  bisa sianotik

- kaki, dada,otot lengan, kaki, dada, dan punggung kaku  berlangsung selama 1

menit.

c) Fase klonik

- Fase ini terjadi sekitar 1-2 menit setelah fase tonik, otot mulai berkedut dan menyentak  terjadi kejang

Hematoma, lidah dapat tergigit, pendarahan lidah d) Fase pasca kejang

- Setelah fase klonik selesai

- Keadaan tidur dalam, bernapas dalam bertahap sadar kembali disertai dengan nyeri kepala (10-20 menit setelah kejang).

e. Stadium Koma

- Setelah fase kejang klonik berhenti, apabila jatuh dalam keadaan koma penderita tidak sadar berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam.

- Dapat juga terjadi diantara kesadaran yang timbul serangan baru hingga akhirnya penderita tetap dalam keadaan koma.

c. Etiologi dan Patofisiologi Eklampsia 1) Patofisiologi

a) Disfungsi endotel

(7)

Faktor yang berkaitan dengan disfungsi endotel menunjukkan jumlah peningkatan sirkulasi sistematik wanita yang mengalami eclampsia, Adapun faktornya meliputi:

-Faktor tersebut meliputi:

-Faktor Von Willebrand -Fibronektin Seluler -Sitokin ( IL-6) -Sitokin (TNF-α+) -ICAM-1

-Molekul adhesi sel (VCAM-1 dan P-selectin)

b) Hambatan perkembangan uterovaskular Adanya perubahan uterovaskular pada wanita hamil dapat dipercaya jika perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi antara fetus dan ibu hingga terjadinya perubahan vaskular lokal dan sistemik. Pada penderita eklampsia akan terjadi hambatan perkembangan arteri uteroplasenta.

c) Inhibisi regulasi perfusi serebral Pada penderita eklampsia ditemukan aliran darah serebral yang abnormal diakibatkan hipertensi yang ekstrem.

Adanya hambatan pada regulasi aliran darah serebral akan menyebabkan pembuluh darah mengalami dilatasi ditandai peningkatan permeabilitas dan mengakibatkan edema serebral sehingga terjadi ensefalopati dan iskemia. Perubahan fisiologi yang ekstrem seperti hipertensi, menyebabkan abnormalnya kompensasi vasokontriksi. Kemudian beberapa temuan otopsi juga mendukung dan konsisten menunjukkan nekrosis fibrinoid dan edema pada endotel pembuluh darah, dan juga dipercaya bahwa faktor antiangiogenik seperti halnya Antagonis Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan protein plasenta fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1) dan activin A, Kemudian peningkatan jumlah kadar protein ini menyebabkan menginduksi disfungsi dan reduksi VEGF serta endotel sistemik dan lokal. Kebocoran protein dari edema generalisata dan sirkulasi menjadi faktor penentu dan sekuele disfungsi endotel yang berkaitan dengan preeklampsia dan eklampsia.

d) Stres oksidatif Bukti yang dipercaya memaparkan bahwa leptin mengalami peningkatan padapembuluh darah seorang wanita dan menginduksi stres oksidatif. Selain itu, meningkatnya leptin juga akan menyebabkan agregat trombosit, yang dimana dapat berpengaruh pada faktor koagulasi dan eklampsia. Stres oksidatifdiketahui dapat

(8)

memengaruhi sekresi dan produksi faktor antiangiogenik activin A dari sel endotel dan plasenta

2) Etiologi

a) Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungi endotel b) Teori vaskularisasi plasenta

c) Teori adaptasi kardiovaskular genetic

d) Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin e) Teori defisiensi gizi

f) Teori inflamasi

d. Faktor Resiko dan Klasifikasi 1. Faktor Resiko

a) Primigravida b) Hiperlasentosis c) Umur ekstrem d) Diabetes mellitus

e) Hipertesi esensial kronik f) Penyakit ginjal

g) Obesitas

h) Riwayat keluarga pernah menderita preeclampsia atau eklampsia i) Riwayat pernah menderita preeclampsia dan eklampsia

2. Klasifikasi

Berdasarkan waktu serangan terjadinya eklampsia dibagi menjadi:

a) Eklampsia Parturientum (Intrapartum) Eklampsia yang terjadi sewaktu persalinan, sekitar 30% sampai 50% terjadi pada saat sedang inpartu.

Batas dengan eklampsia gravidarum sulit untuk ditentukan terutama pada saat mulai inpartu.

b) Eklampsia Gravidarium (Antepartum) Eklampsia yang terjadi sebelum persalinan dan paling seringnya >20 minggu kehamilan. Kejadian 50%

sampai dengan 60% serangannya terjadi pada keadaan hamil.

c) Eklampsia Puerperium (postpartum) Eklampsia yang terjadi setelah persalinan. Kejadiannya yang jarang yakni 10% dimana terjadi serangan kejang atau koma setelah persalinan berakhir.

(9)

e. Tatalaksana dan Peran agama dalam menangani eklampsia a. Tatalaksana

Adapun yang menjadi prinsip dasar dalam management eklampsia meliputi terapi suportif, mengatasi airway, breathing, dan circulation, kontrol kesadaran dan kualitas dan kuantitas koma dengan “Glasglow Pittsburg Coma Scale”. Pemilihan pemberian MgSo4 secara intravena untuk kontrol kejang karena kerjanya di perifer dan tidak menimbulkan depresi system pernafasan yang mana pemberiannya 24 jam hingga bebas kejang. Pemilihan obat anti hipertensi diberikan secara intermitten, untuk pilihan utama obatnya adalah nifedipin.

Penderita eklampsia juga dilakukan koreksi asidosis dan hipoksemia, tidak harus menggunakan diuretic kecuali apabila terdapat edema paru, oedem anasarka dan congestif heart failure, kurangi pemberian cairan melalui intravena kecuali pada kasus kehilangan cairan berat seperti, diare yang berkepanjangan atau muntah berlebihan, tidak menggunakan hiperosmotik, dan segera dilakukan terminasi kehamilan.

b. Peran agama dalam menghadapi eklampsia

Peran agama dalam menghadapi eklampsia sangat penting bagi penderita dan keluarga. Berikut beberapa aspek:

c. Aspek Spiritual

1) Kesabaran dan Ketaatan: Agama

mengajarkan kesabaran dan ketaatan dalam menghadapi cobaan.

Do’a dan Dzikir: Do’a dan dzikir dapat membantu mengurangi stress, dan meningkatkan kepercayaan. Tawakal: Mengandalkan diri pada Allah SWT dalam menghadapi kesulitan.

2) Emosional

Dukungan Spiritual: Agama memberikan dukungan emosional, dan psikologis Kesadaran Meninggal: Penerimaan terhadap kematian sebagai bagian dari kehidupan. Kebijaksanaan: Menghadapi kesulitan dengan bijaksana

3) Sosial

Dukungan Keluarga: Agama mengajarkan keluarga untuk mendukung, dan merawat penderita. Kerja Sama: Menggalang dukungan dari masyarakat, dan komunitas. Kesadaran Kesehatan:

Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan.

4) Medis

(10)

Pengobatan: Agama tidak menentang pengobatan medis, bahkan menganjurkan. Konsultasi: Mengonsultasikan pengobatan dengan dokter, dan ulama. Pencegahan: Meningkatkan kesadaran tentang pencegahan eklampsia.

5) Etika

Kehormatan Hidup: Agama melindungi kehormatan hidup penderita.

Kewajiban Suami: Suami bertanggung jawab atas kesehatan istri.

Kerja Sama Tim Medis: Menghormati keputusan tim medis.

f. Hadist dan Ayat mengenai eklampsia

Tidak ada hadits secara spesifik yang membahas tentang eklampsia. Namun, beberapa hadits berikut relevan dengan kesehatan ibu hamil dan persalinan:

1. Hadits tentang Kesehatan Ibu Hamil

a) "Allah tidak menetapkan kematian bagi janin di dalam kandungan kecuali dengan izin-Nya." (HR. Bukhari)

b) "Doa seorang ibu hamil tidak ditolak." (HR. Ibnu Majah) c) "Kesehatan adalah sebaik-baik nikmat." (HR. Ibnu Majah) 2. Hadits tentang Persalinan

a) "Jika seorang wanita meninggal saat melahirkan, maka dia mati syahid." (HR. Bukhari)

b) "Doa seorang ibu yang baru melahirkan sangat mustajab." (HR.

Ahmad)

3. Hadits tentang Kedokteran

a) "Ilmu pengetahuan memiliki tiga bagian: ayat-ayat Al-Qur'an, sunnah Nabi, dan kedokteran." (HR. Ibnu Majah)

b) "Carilah pengobatan, karena Allah tidak menciptakan penyakit tanpa pengobatan." (HR. Bukhari)

Meskipun tidak ada hadits spesifik tentang eklampsia, hadits-hadits tersebut menekankan pentingnya:

a. Memantau kesehatan ibu hamil.

b. Mencari pengobatan.

c. Mengikuti saran medis.

d. Berdoa untuk keselamatan.

Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang relevan dengan hokum islam tentang eklampsia:

a. QS. Al-Baqarah: 195

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”

(11)

Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya menjaga nyawa dan kesehatan.

b. QS. Al-Maidah: 2

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.”

Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya kerja sama dan dukungan keluarga.

c. QS. Al-A’raf: 189

“Dia menciptakan kamu dari diri satu, kemudian dari padanya Dia menciptakan pasangannya, dan Dia menurunkan untukmu delapan ekor hewan yang berpasangan.”

Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya menjaga kehamilah dan keselamatan janin.

d. QS. Al-Isra’: 31

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.”

Penjelasan: Ayat ini melarang tindakan yang membahayakan janin.

e. QS. Al-Maidah: 31

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat memelihara anak yatim, maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu sukai.”

Penjelasan: Ayat ini menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak.

(12)

III.BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Eklampsia merupakan cobaan dan ujian dari Allah SWT yang memerlukan kesabaran dan ketaatan. Kesabaran dan kekuatan sangat penting dalam menghadapi eklampsia. Do’a dan dzikir dapat membantu mengurangi stress dan meningkatkan kepercayaan. Pengobatan medis harus dilakukan dngan mempertimbangkan syariat islam, peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam mendukung penderita. Kesehatan dan keselamatan ibu hamil harus menjadi prioritas, pandangan islam tentang eklampsia menekankan keselarasan antara kesehatan dan spiritualitas.

B. Saran

1. Bagi penderita disarankan jaga kesabaran, ketaatan, dan kepercayaan pada Allah SWT.

2. Bagi keluarga disarankan memberikan dukungan emosional dan psikologis 3. Bagi masyarakat disarankan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan

eklampsia.

4. Bagi tenaga medis disarankan mengintegrasikan pengobatan medis dengan nilai-nilai islam.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Agnesa, F & Raharjo, S. Eklampsia dan sindroma HELLP pada Kehamilan Awal:

penegakkan Diagnosis dan Mnajemen Anastesia. Jurnal Anastesi Obstetri Indonesia. 201:40-46

Lestari, N. C. A, Utami, S. W, & Rahayu, R. 2019. Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Eklampsia pada Ibu Hamil di RSUD Ambarawa. Jurnal Educational of Nursing (JEN).

Putra, Y.A.P.S, Abimanyu, B, & Andayani, P. Preeklampsia Berat, Sindrom HELLP, dan Eklampsia Terhadap LuaranJanin (Fetal outcome) di RSUD Ulin Banjarmasin. Indonesian Joournal of Obstetric & Gynecology Science.

September 2019; 2(2): 143-151.

Triana, E & SA, S. 2019., Eklampsia Antepartum pada G5P40H3 Gravid Preterm 33-34Minggu+Sindrom HELLP + AKI + IUFD. Jurnal Kesehatan Andalas.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa data terhadap pandangan- pandangan Simuh tentang ajaran tasawuf atau mistik islam yang terkandung dalam Serat

Sebelum lebih lanjut membahas permasalahan yang menjadi latar belakang penulis untuk membahas skripsi dengan judul “Perbuatan Baik Menurut Pandangan Rasul Paulus

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan tinjauan tindakan aborsi akibat pemerkosaan ditinjau menurut pandangan islam dan bioetika kedokteran serta memberikan gambaran kebijakan

iv PENGARUH EKSTRAK LIDAH BUAYA TERHADAP VIABILITAS SEL KULTUR FIBROBLAS DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM Afifah Hanum Rozana, Yurika Sandra, Zuhroni ABSTRAK Latar

ii ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TONSILITIS KRONIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ANAK MENURUT PANDANGAN ISLAM DAN KEDOKTERAN Tonsilitis kronik merupakan peradangan kronis pada tonsil

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Study Islam dan membahas tentang hakekat manusia menurut Islam serta studi Alquran dan ilmu

Artikel ini membahas tentang kepercayaan masyarakat mengenai pantangan pernikahan Ngalor-Ngulon dan meninjau pandangan Islam tentang pantangan