• Tidak ada hasil yang ditemukan

Haid dalam Pandangan Islam

N/A
N/A
Murni Widayanti Herlina

Academic year: 2024

Membagikan "Haid dalam Pandangan Islam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HAID DALAM PANDANGAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Disusun oleh :

MURNI WIDAYANTI HERLINA 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKEN BANDUNG

2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Haid dalam Pandangan Islam” tepat waktu.

Makalah “Haid dalam Pandangan Islam” disusun guna memenuhi tugas ibu Dr. Nani Muharomah M.M.Pd pada mata kuliah pendidikan agama di Poltekkes Kemenkes Bandung.

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang haid dalam agama islam.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Dr. Nani Muharomah M.M.Pd selaku dosen mata kuliah pendidikan agama dan tak lupa dengan penuh pengharapan semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Maja, 06 Januari 2021

Penulis

I

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... iii

B. Rumusan Masalah... iii

C. Tujuan Penulisan Makalah... iv

D. Manfaat... iv

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Haid... 1

2. Sifat dan Warna darah haid... 2

3. Jangka waktu haid... 2

4. Larangan-larangan selama haid... 3

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 5

B. Saran... 5

DAFTAR PUSTAKA... 6

II

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Haid atau yang sering disebut sebagai menstruasi secara biologis merupakan suatu proses pendarahan dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan endometrium (lapisan terdalam rahim) dan terjadi berulang setiap bulan secara periodik. Adapun menurut islam haidh atau haid adalah darah yang keluar dari Rahim seorang wanita pada waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh penyakit atau karena proses persalinan melainkan darah tersebut merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT kepada seorang wanita.

Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menjelaskan tentang haid yang artinya :”Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah ;haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka,sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah ditempat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S al-Baqarah ayat 222).

Oleh karena itu, berdasarkan ayat tersebut ketika haid seorang perempuan harus menjaga kebersihan dirinya serta tidak melanggar syariatnya. Adapun beberapa faktor yang harus diketahui selama wanita haid namun masih banyak orang-orang yang tidak mengetahui dan memperhatikan beberapa faktor tersebut karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh orang-orang terutama perempuan. Maka dari itu, penulis tertarik untuk membahas tentang berbagai faktor yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam haid dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah definisi haid ?

b. Bagaimana sifat dan warna dari darah haid ? c. Bagaimana jangka waktu haid ?

d. Bagaimana larangan-larangan selama haid ?

III

(5)

C. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui dan memahami definisi haid.

b. Mengetahui dan memahami sifat dan warna dari darah haid.

c. Mengetahui dan memahami jangka waktu haid.

d. Mengetahui dan memahami larangan-larangan selama haid.

D. Manfaat Penulisan

a. Memberikan kontribusi pemikiran yang teoritis kepada pembaca melalui wawasan ilmu tentang definisi seputar haid baik secara umum maupun secara agama islam yang berdasarkan pada dalilnya..

b. Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai sifat dan warna dari darah haid.

c. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai jangka waktu haid.

d. Memberikan wawasan yang luas dan kritis terhadap berbagai larangan yang perlu diperhatikan selama haid.

IV

(6)

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Haid

Secara umum, setiap wanita yang berusia dewasa atau sudah beranjak baligh maka akan mengalami haid atau menstruasi. Semua perempuan wajib mengenal seluk beluk mengenai apa itu haid, hal tersebut perlu supaya bisa tau apa yang harus dilakukan jika ia mengalami haid sampai masalah seputar haid. Terlebih lagi bagi para wanita sebagai muslimah tentu harus mengenal berbagai konsekuensi hukum islam ketika haid. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan tentang masalah haid dan bagaimana menyikapinya.

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : “Haid itu suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah

kamumendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S Al- Baqarah : 222)

Demikian pula dalam hadist Bukhari dan Muslim tentang masalah haid bagi seorang perempuan. Dari Aisyah r.a berkata ;”Bahwa Rosulullah SAW bersabda ;”Haid adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah kepada anak-anak wanita Nabi Adam.(HR.

Bukhari Muslim).

Adapun menurut buku “Darah Kebiasaan Wanita” yang ditulis oleh Syaikh Utsaimin disebutkan tentang pengertian haid. Menurut Bahasa “haid” berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut syara’ yakni darah yang terjadi pada wanita secara alami,bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah suatu pendarahan Rahim yang sifatnya fisiologik (normal) dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran ataupun kelahiran dan haid merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan yang sehat dan tidak hamil. Haid juga merupakan suatu perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi hormon reproduksi yang mana menandakan telah terbuangnya sel telur yang sudah matang.

Syariat islam telah menetapkan berbagai larangan bagi perempuan haid. Selama haid berlangsung dan belum berhenti serta belum mandi janabah, para perempuan

diharamkan untuk melakukan beberapa jenis kegiatan peribadatan tertentu

1

(7)

2. Sifat dan Warna darah haid

Darah haid memiliki warna yang berbeda, perbedaan warna itu dilihat ketika masa haid. Adapun 5 macam warna haid yaitu hitam, merah, merah kekuning-kuningan, kuning dan keruh. Adapun sifatnya yaitu kental, cair, berbau busuk/anyir dan adapun yang tidak berbau. Setelah beberapa hari haid, biasanya warna dan sifat darah haid akan melemah sehingga tidak lagi berwarna kehitam-hitaman melainkan merah ,kekuning-kuningan atau keruh. Adapun ketika seorang perempuan haid,biasanya sifat dan warna darah haid akan terlihat selama dua hingga empat hari pertama setelah melewati hari itu maka sifat dan warna darah haid akan melemah, misalnya berwarna kekuning-kuningan atau keruh. Maka dari itu meskipun warna darahnya tidak kuat jika keluar di siklus haid, darah tersebut tetap dihukumi sebagai darah haid. Hal ini sebagaimana hadist yang diriwayatkan Bukhori, Malik dan Ibnu Majah :

“Kami para perempuan menghadap ‘Aisyah dengan membawa wadah kecil yang didalamnya terdapat kapas/pembalut agak kekuningan, ‘Aisyah berkata :”janganlah terburu-buru (bersuci) hingga kalian melihat cairan bening.”

Jadi tanda selesai masa haid adalah munculnya cairan bening dari vagina. Jika tidak ada cairan bening yang keluar maka bisa diketahui dengan mengoleskan kapas ke vagina, apabila tidak ada lagi cairan berwarna kuning berarti masa haid sudah berakhir.

3. Jangka waktu haid

Lama haid paling cepat adalah sehari semalam (24 jam). Adapun masa haid paling lama yaitu 15 hari dan umumnya adalah 6 sampai 7 hari hal ini berdasarkan sabda nabi Muhammad SAW pada Hamnah Binti Jahsy radhiyallahu ‘anha. :”Jalanilah haid selama enam atau tujuh hari dalam ilmu Allah, kemudian mandilah sampai engkau melihat telah suci. Lalu bersih-bersihlah kemudian jalankanlah shalat selama masa suci yaitu dua puluh tiga atau dua puluh empat malam.” (HR. Abu Daud, no. 287 dan Tirmidzi, no.128. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadist ini dhaif.

2

(8)

Jika ada perempuan yang haid kurang dari sehari semalam (24 jam) atau darah tersebut keluar lebih dari 15 hari atau masa suci kurang dari 15 hari maka semuanya dihukumi sebagai darah istihadhoh (darah penyakit).

4. Larangan-larangan selama haid

Adapun hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang perempuan haid yang sudah menjadi kesepakatan para jumhur ulama yakni sebagai berikut :

a. Tidak boleh melaksanakan sholat

Melaksanakan shalat dalam keadaan hadast sungguh besar larangannya. Ketika masa haid itu artinya perempuan sedang berhadast besar. Oleh karena itu, diperintahkan untuk tidak menunaikan shalat fardhu maupun sunnah. Rosulullah SAW bersabda kepada istrinya Aisyah :“Apabila haid datang, tinggalkanlah sholat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

b. Tidak boleh membaca Al-Qur’an

Selain tidak boleh shalat, perempuan yang sudah haid juga tidak boleh membaca Al- Qur’an. Rosulullah SAW. bersabda :“Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikitpun dari Al-Qur’an. (HR. Tirmidzi).

c. Tidak boleh berpuasa

Para ulama sepakat, seorang perempuan yang sedang haid maka tidak boleh berpuasa.

Namun setelah masa haidnya selesai maka diperbolehkan untuk berpuasa sunnah namun untuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan maka apabila seorang perempuan haid pada bulan puasa Ramadhan maka mereka wajib mengganti (mengqadha) puasa Ramadhan tersebut dihari yang lain (setelah bulan puasa Ramadhan usai dan setelah 1 syawal).

Aisyah menjelaskan, “Kami mengalami hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqadha puasa tapi tidak diperintahkan mengqadha shalat.” (H.R. Muslim dan Abu Daud).

d. Dilarang berhubungan badan dengan suami

Perempuan yang sudah memiliki suami, tentu ketika haid dilarang untuk berhubungan badan dengan suaminya karena dirinya sedang dalam keadaan kotor atau tidak suci. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 222 : :

”Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah ;haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah

3

(9)

kamu mendekati mereka,sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah ditempat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S al-Baqarah ayat 222).

e. Dilarang melakukan thawaf

Rosulullah SAW bersabda kepada Aisyah ketika sedang melaksanakan haji tetapi pada saat itu pula haid datang.

“kerjakanlah segala yang dikerjakan oleh orang yang sedang berhaji, tetapi jangan melakukan thawaf.” (HR. Bukhari dan Muslim).

f. Tidak diperbolehkan berdiam diri di Masjid

Dalam Al-Majmu II/163, An-Nawawi mengutip ucapan Ahmad bin Hanbal ;”haram bagi seorang junub duduk dan berdiam diri di masjid, tetapi dibolehkan baginya melewatinya karena suatu keperluan.” Dilanjutkan lagi, “seseorang yang junub boleh berhenti dan duduk di masjid setelah di berwudhu.”

Hadist tersebut menunjukkan bahwa perempuan yang haid diperbolehkan masuk kedalam masjid jika ia mampu memenuhi dua syarat yaitu ia memiliki hajat yang harus ia

tunaikan, dan tidak boleh mengotori masjid artinya ia bisa menjamin darah tersebut tidak keluar dan menetes di masjid.

g. Suami tidak boleh menjatuhkan talak kepada istri yang sedang haid

Seorang suami dilarang menjatuhi menceraikan istrinya yang sedang haid, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Ath-Thalaq ayat 1 yang artinya :“Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar).”

Maksud adalah seorang istri ditalak dalam keadaan dapat menghadapi iddah. Hal inihanya dapat dilakukakn jika istri dalam keadaan suci dan belum digauli lagi.

Masalahnya,seorang wanita jika dicerai dalam keadaan haid, ia tidak siap menghadapi iddahnya, karena haidyang dialaminya pada saat jatuhnya talak itu tidaklah terhitung iddah. Jadi menjatuhi talakkepada istri yang sedang haid, haram hukumnya.

4

(10)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Haid adalah darah yang terjadi pada wanita secara alami,bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah suatu pendarahan Rahim yang sifatnya fisiologik (normal) dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran ataupun kelahiran dan haid merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan yang sehat dan tidak hamil. Adapun 5 macam warna haid yaitu hitam, merah, merah kekuning-kuningan, kuning dan keruh. Adapun sifatnya yaitu kental, cair, berbau busuk/anyir dan adapun yang tidak berbau. Jangka waktu haid paling cepat yaitu sehari semalam (24 jam), umumnya 6 sampai 7 hari dan paling lama yaitu 15 hari jika ada perempuan yang haid kurang dari sehari semalam (24 jam) atau darah tersebut keluar lebih dari 15 hari atau masa suci kurang dari 15 hari maka semuanya dihukumi sebagai darah istihadhoh (darah penyakit). Selain itu

larangan-larangan yang harus diperhatikan selama haid yakni diantarnya : tidak boleh melaksanakan shalat, tidak boleh membaca Al-Qur’an, tidak boleh berpuasa, tidak boleh berhubungan badan dengan suami, dilarang melakukan thawaf, tidak diperbolehkan berdiam diri di Masjid dan suami tidak boleh menjatuhkan talak kepada istrinya yang sedang haid.

Dari semua hal tersebut tentu semua orang baik laki-laki maupun khusunya perempuan yang mengalaminya perlu tau dan paham mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika haid.

B. Saran

Kajian tentang makalah Haid dalam pandangan Islam ini sepatutnya menjadi sumber pengetahuan dan wawasan bagi para penulis dan bagi para pembacanya. Dengan adanya makalah ini, haruslah bisa menjadi acuan dan penyemangat bagi kita untuk mempelajari dan memahami lebih jauh lagi mengenai haid dalam pandangan islam.

5

(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurlessentiani5675, 2017, MAKALAH AGAMA TENTANG HAID, scribd.com, dilihat 6 Januari 2021, https://id.scribd.com/doc/207216446/Makalah-Agama-tentang-haid

2. Septian Muna Barakati, 2014 , Makalah haid dalam pandangan islam, slides share.com dilihat 6 Januari 2021, https://www.slideshare.net/mobile/septianbarakati/makalah-haid-dalam- pandangan-islam-42076080

3. Embun Bening Diniari, 2018, Informasi Tentang Ovulasi dan Menstruasi, ruangguru.com, dilihat 7 Januari 2021, https://blog-ruangguru-com.cdn.ampproject.org/v/s/blog.ruangguru.com/biologi- kelas-11-informasi-tentang-ovulasi-dan-menstruasi?

amp_js_v=a6&amp_gsa=1&hs_amp=true&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D

%3D#aoh=16099067893925&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari

%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fblog.ruangguru.com%2Fbiologi-kelas-11-informasi- tentang-ovulasi-dan-menstruasi

4. Laras Setiani, 2020, Muslimah, Ini Waktu Lamanya Haid Menurut Para Ulama, islampos.com, dilihat 7 Januari 2021, https://www.islampos.com/muslimah-ini-waktu-lamanya-haid-menurut- para-ulama-164512/

5. Fera Rahmatun Nazilah, 2018, Warna dan Sifat Darah Haid, islami.com, dilihat 7 Januari 2021, https://islami.co/warna-dan-sifat-darah-haid/

6. Shofia Nida, 2020, 10 Adab wanita saat haid dalam ajaran agama islam, brilio.net, dilihat 7 januari 2021, https://m.brilio.net/amp/wow/10-adab-wanita-saat-haid-dalam-ajaran-agama- islam-2007274.html

6

Referensi

Dokumen terkait

Indokom Samudra Persada dan bagaimana Pandangan hukum Islam serta Undang-undang Ketenagakerjaan tentang pelaksanaan hak cuti haid dan cuti hamil bagi pekerja atau

Skripsi ini membahas tentang bagaimana Pandangan Hukum Islam terhadap Adat Massombo’ pada Prosesi Akad Nikah di Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, tidak dapat

Melihat kenyataan di atas, maka pengajuan penelitian skripsi ini akan membahas tentang konsep belajar dalam pandangan Islam Ibnu Khaldun serta membahas konsep belajar dalam

Pendapat tersebut dapat disesuaikan dengan hasil penelitian saat kini, bahwa kasus anak perempuan yang telah mengalami haid pada umur delapan tahun (sekitar..

Didalam makalah ini kami membahas tentang aborsi menurut pandangan hindu, pengertian aborsi, alasan orang melakukan aborsi,sehingga setelah kami menulis makalah ini kita

Makalah ini membahas tentang sistem politik Islam dan demokrasi dalam

Dokumen ini membahas tentang cara mengatasi stres generasi Z dari sudut pandangan

Istirahat setelah salat Subuh menurut pandangan Islam dan