• Tidak ada hasil yang ditemukan

Moral Ekonomi Pedagang Komunitas Etnik India (Studi Kasus: di Kampung Madras, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Moral Ekonomi Pedagang Komunitas Etnik India (Studi Kasus: di Kampung Madras, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Medan)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk interpretasi dan analisis data dapat diketahui bahwa masyarakat India di Kota Medan khususnya di Kelurahan Madras mempunyai karakter berdagang yang diturunkan secara turun temurun dalam keluarganya. . Pada akhirnya, moral ekonomi para pedagang etnis India sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan kota Medan saat ini. MORALITAS EKONOMI KOMUNITAS PERDAGANGAN ETNIS INDIA (Studi Kasus: di Desa Madras, Kecamatan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Medan)”.

Migrasi migran ke kota Medan tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan kota tersebut sebagai pusat kemajuan ekonomi dan sebagai tujuan baru yang menjanjikan untuk meningkatkan taraf hidup. Kota Medan berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan kota pendukungnya sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Pemukiman tertua mereka di Kota Medan adalah tempat yang dulunya bernama Kampung Madras, yaitu di kawasan bisnis Jalan Zainul Arifin (dulu bernama Jalan Kalkuta).

Orang India yang datang secara mandiri ke kota Medan pada umumnya mempunyai eksistensi sebagai pedagang. Melihat perkembangan kota Medan yang semakin maju, maka masyarakat harus bekerja lebih aktif untuk mengikuti perkembangan kota saat ini.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Defenisi Konsep

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah rujukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya, dapat menjadi sumbangan literatur dan memberikan manfaat bagi masyarakat dengan mengetahui kehidupan perekonomian etnis India di kota Medan. Pedagang adalah orang perseorangan atau sekelompok orang yang menjual produk atau barang kepada konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung, (Damsar, 2000:106). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pedagang adalah masyarakat etnis India Desa Madras yang menjual produk atau barang secara langsung kepada pembeli.

Etnisitas adalah sekelompok orang yang diikat oleh kesadaran dan identitas kesatuan budaya dan diperkuat oleh kesatuan linguistik (Koentjaraningrat, 1982:264). Menurut Soekanto, etnis sendiri merupakan kesatuan manusia yang terikat erat oleh rasa kesatuan sistem sosial dan budaya, yang seringkali didukung oleh adanya bahasa-bahasa tertentu di antara suku-suku tersebut (Soekanto, 1983:48). Etnis India merupakan salah satu etnis di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu etnis di Indonesia.

Dalam penelitian ini, etnis India yang disebutkan adalah etnis Tamil dan Punjabi yang tinggal di desa Madras. Saat ini diperkirakan terdapat 70 ribu etnis India yang tersebar di seluruh Indonesia (sekitar 30 ribu jiwa tinggal di kota Medan).

KAJAIAN PUSTAKA

Tindakan Ekonomi

Menurut Weber, tindakan ekonomi dapat dipahami sebagai tindakan sosial sepanjang tindakan tersebut mempertimbangkan perilaku orang lain. Pelaku sebagai pelaku ekonomi akan selalu mengarahkan tindakannya sesuai dengan kebiasaan dan adat istiadat nilai dan norma yang ada dalam sistem hubungan sosial yang sedang berjalan. Dalam masyarakat petani, tindakan ekonomi merupakan cerminan langsung dari moralitas ekonomi, namun dalam masyarakat pedagang, tindakan ekonomi merupakan gabungan antara moralitas ekonomi, kepentingan ekonomi, dan dimensi moralnya yang selalu bersifat dinamis.

Namun sebagai manusia kreatif, masyarakat pedagang tetap mencari jalan keluarnya dengan melakukan proses interaksi antara pedagang dengan pedagang dan pedagang dengan kelompok masyarakat, (Damsar. Dalam ekonomi pasar terdapat budaya yang mempengaruhi sistem nilai masing-masing perekonomian. aktor menurut apa yang mereka yakini dan pilihan rasional yang menjadi pedoman para pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya.Menurut Hefner (1998), imigran atau migran yang banyak ditemui di Asia Tenggara yaitu orang Tionghoa merupakan kelompok yang mampu bersaing dan berkembang dalam melakukan aktivitas.

Menurut Jamie Mackie dalam Hefner, orang Tionghoa di Asia Tenggara lebih berjiwa wirausaha dalam kegiatan bisnis dibandingkan penduduk pribumi. Sistem nilai pada masyarakat Thailand, Jawa, Melayu, Burma, atau Vietnam diyakini tidak memiliki orientasi perdagangan. Orang Tionghoa yang datang menyebar ke Asia Tenggara hampir seluruhnya berasal dari golongan sosial yang menganut budaya Konghucu, yaitu suatu tradisi yang diwariskan secara turun temurun tentang apa yang baik, apa yang baik dan buruk dalam berperilaku dalam setiap aspek kehidupan khususnya. dalam hidup. dunia usaha atau perdagangan.

Dalam kasusnya di Indonesia, Jamie Mackie melihat banyak pengusaha Tionghoa yang sukses di dunia bisnis, dimana mereka disebut sebagai Tionghoa totok yang dikenal pekerja keras, paling berani mengambil risiko, dan meraih kesuksesan. Tindakan ekonomi mereka, prediksi mereka tentang dunia pasar membuat banyak orang Tiongkok sukses di dunia perdagangan tanpa kehilangan hubungan baik dengan keluarga mereka. Peletz di Hefner, masyarakat Melayu di Malaysia tidak mengembangkan tradisi kerja sama ekonomi Melayu di antara semua keluarga.

Mereka berusaha memisahkan diri dan melindungi hubungan kekeluargaan dari sifat keuntungan dan kepentingan pribadi aktor sosial. Menurut Tania Murray (Hefner, melalui penelitian yang dilakukan di Penang, Malaysia, para pedagang Melayu pernah mengalami kendala bisnis ketika berdagang di daerah asalnya sehingga mereka semakin terjerat kewajiban pribadi dan sosial terhadap pelanggannya yang berkebangsaan Melayu. Hal seperti inilah yang dilihat Evers Hal ini sebagai solusi atas dilema yang dialami para pedagang, salah satunya melalui imigrasi pedagang minoritas seperti yang dilakukan pedagang Minangkabau di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Unit Analisis dan Informan

Masyarakat yang tinggal di Desa Madras yang bukan etnis India bekerja sebagai pedagang.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan registrasi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dari buku referensi, dokumen, majalah, jurnal dan internet yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti.

Interpretasi Data

Jadwal Penelitian

KeterbatasanPenelitian

Dari kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Madras Hulu menjadi lokasi penelitian yang dilakukan peneliti, tepatnya di Desa Madras. Kampung Madras dikenal sebagai kawasan yang dihuni oleh komunitas keturunan India yang cukup besar di Kota Medan. Komunitas India dominan yang tinggal di desa Madras berasal dari India Tamil, bercirikan kulit hitam, hidung mancung, dan kumis lebat.

Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kantor Kecamatan Madras Hulu, tingkat pendidikan di Desa Madras cukup baik dan termasuk warga yang menjunjung tinggi pendidikan. Melihat fasilitas kesehatan yang ada, masyarakat di kecamatan ini sangat peduli terhadap kesehatan. Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Desa Madras, lihat tabel di bawah ini. Dengan sikapnya yang ramah dan berwibawa, bapak ini menjelaskan cara kerja para pedagang Desa Madras.

Pria berusia 38 tahun ini terkenal sebagai orang Tamil yang berjualan makanan khas India di Desa Madras. Salini adalah pedagang kaset CD dan VCD yang mengkhususkan diri pada film dan lagu India di Madras Village. Informan ini adalah seorang ibu berumur 50 tahun yang sudah 15 tahun berdagang di Desa Madras.

Informan juga menambahkan bahwa banyak masyarakat India di Desa Madras yang melakukan perkawinan campuran namun tetap memilih mencari nafkah sebagai pedagang. Menurut bapak ini, orang India yang berdagang di Desa Madras adalah orang yang ramah terhadap semua orang. Begitu pula dengan masyarakat etnis India yang tinggal di Desa Madras juga mengalami persaingan dalam dunia perdagangan yang menjadi mata pencahariannya.

Komunitas yang berdagang dan tinggal di desa Madras adalah suku Punjab dan Tamil. Agama orang Tamil pada umumnya adalah Hindu, namun banyak pula yang non-Hindu di desa Madras saat ini. Komunitas etnis India yang awalnya datang sebagai pendatang dan membentuk komunitas di desa Madras, mengalami perubahan seiring dengan perkembangan kota saat ini.

Masyarakat India di Kota Medan khususnya di Desa Madras mempunyai karakter dagang yang diwariskan secara turun temurun dalam keluarganya. Komunitas Tamil dan Punjabi merupakan etnis India yang tinggal di pedesaan Madras dan Sumatera Utara pada umumnya. Kami berharap kawasan Kampung Madras dapat dijaga dan dilestarikan sebagai kawasan masyarakat India di Medan dan bukti sejarah.

Pemerintah harus bisa memberikan perhatian terhadap pengembangan usaha kecil dan menengah di pedesaan Madras tanpa memihak pada satu suku saja.

Tabel 6  Fasilitas Pendidikan
Tabel 6 Fasilitas Pendidikan

Gambar

Tabel 6  Fasilitas Pendidikan
Tabel 7  Fasilitas Ekonomi
Tabel 8   Fasilitas Peribadatan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lurah Mustaqiim Siregar, S.STP mengenai pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang mengatakan bahwa : “Berbagai upaya telah dilakukan

Chandrashekar Research Centre, Chennai, India; Madras Diabetes Research Foundation, Chennai, India; Tuberculosis Research Center, Indian Council of Medical Research, Chetpet, Chennai,