• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN TITIK TETAP DI RUANG METRIK CONE DENGAN PEMETAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN TITIK TETAP DI RUANG METRIK CONE DENGAN PEMETAAN "

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN TITIK TETAP DI RUANG METRIK CONE DENGAN PEMETAAN

KONTRAKTIF QUASI

Nama Mahasiswa : Resa Febiani

NIM : 02161028

Dosen Pembimbing Utama : Winarni, S.Si., M.Si.

Dosen Pembimbing Pendamping : Annisa Rahmita Soemarsono, S.Si., M.Si.

ABSTRAK

Ruang metrik cone adalah generalisasi dari ruang metrik. Konsep dasar ruang metrik cone terletak pada kodomainnya. Kodomain dari metrik cone direpresentasikan sebagai ruang Banach Real. Hal ini merupakan perbedaan antara ruang metrik cone dan ruang metrik dengan kodomain ruang metrik adalah himpunan bilangan real. Pemetaan kontraktif Banach dapat diimplementasikan di ruang metrik cone. Salah satu tipe pemetaan kontraktif Banach dalam ruang metrik cone adalah pemetaan kontraktif quasi. Kondisi kontraktif quasi menunjukkan semua prinsip pemetaan kontraktif Banach. Salah satu objek yang dipelajari di dalam ruang metrik cone adalah teorema titik tetap. Teorema titik tetap adalah kaidah untuk memastikan keberadaan dan ketunggalan titik tetap pada suatu pemetaan. Teorema titik tetap ini memiliki berbagai macam aplikasi diantaranya dalam bidang matematika, ilmu komputer, teknik, teori permainan, dan pemrosesan gambar. Dalam penelitian ini, diselidiki keberadaan dan ketunggalan titik tetap di dalam ruang metrik cone menggunakan teorema titik tetap pemetaan kontraktif quasi. Teorema titik tetap di dalam ruang metrik cone dapat diterapkan jika ruang metrik cone tersebut merupakan ruang yang lengkap.

Selain itu, cone yang dipilih harus merupakan cone yang normal. Akibatnya, keberadaan dan ketunggalan titik tetap dapat dijamin di dalam ruang metrik cone dengan menerapkan teorema titik tetap.

Kata kunci :

Ruang Metrik Cone, Pemetaan Kontraktif Quasi, Teorema Titik Tetap.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 5 menunjukkan keadaan sistem tidak stabil saat nilai 𝜏 > 𝜏0 sedangkan saat nilai 𝜏 < 𝜏0 mengalami kestabilan, maka jelas bahwa pada saat nilai 𝜏 > 𝜏0 titik tettap 𝐸3

Behavior of the Precipitate Formation to Temperature Change Cooling Effect The data interpretations for the effect on the temperature change were done to the extent of the effect of