EKSPLORASI SOSIO KULTURAL BERDASARKAN PEMIKIRAN
Ki Hajar Dewantara (KHD)
TUGAS KOLABORASI KELOMPOK 2 PGP Angkatan 9 KELAS 120
FASIL: Mestika Pudan Purba PP : Evi Diana Panggabean
Our Team
Mun Yati Tambunan
Hevrin Eliazer Sitorus
Arnold Situmorang Krishemi Tarigan
Lance Rosa Karokaro
Topic
Kearifan Lokal: Marhobas Kaitan SOSIO KULTURAL
dengan Pemikiran KHD
Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional. Hal itu karena beliau merupakan seorang tokoh yang tanpa jasa memerdekakan
Indonesia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Sumber:
https://www.kompasiana.com/istianah2602/63cf6a2a4addee59a13c38 a2/pendidikan-dan-nilai-sosial-budaya-ki-hajar-dewantara
Background
Perubahan berbagai era yang terjadi menyebabkan karakteristik dan kepribadian asli bangsa Indonesia mulai terkikis dengan masuknya
berbagai budaya asing.
Identitas dan karakteristik asli bangsa Indonesia mulai hilang sehingga diperlukan adanya suatu konsep yang dapat
diinternalisasikan ke dalam sistem pendidikan untuk menyelamatkan sosial budaya asli nasional.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pada pendidikan berbasis karakter dan kreativitas, sesuai dengan semangat kearifan
lokal dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut.
Background
Kekuatan sosial budaya di Indonesia yang beragam menjadi kekuatan kodrat alam dan kodrat zaman. Tuntutlah peserta didik sesuai alam
dan zamannya, kata Ki Hajar Dewantara.
Sumatera utara mempunyai beragam nilai budaya lokal. Hal ini berkaitan dengan bervariasinya kearifan lokal daerah Sumatera Utara. Hal ini adalah sisi positif yang dimiliki oleh sumatera utara.
Tiap-tiap daerah di Sumatera Utara memiliki kekuatan sosial budaya yang kuat.
Kearifan lokal Sumatera Utara sebagai contoh untuk pendidikan sosio kultural adalah "MARHOBAS"
Background
Project Goals
Menebalkan nilai luhur bergotong royong yang dimiliki peserta didik di daerah khususnya sumatera utara.
Menginternalisasi konsep marhobas ke dalam sistem pendidikan yaitu
penerapan dalam kelas dan sekolah. Pada sekolah dalam bentuk gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dan dalam kelas dalam bentuk diskusi kelompok. Tiap-tiap anggota kelompok mengambil peran serta. Guru sebagai penuntun pembelajaran terlibat mengawasi jalannya kegiatan.
1.
2.
NILAI LUHUR KEARIFAN LOKAL
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada masyarakat batak toba
ketika salah seorang anggota masyarakat batak melaksanakan acara adat baik suka
maupun duka cita
Yang terlibat:
1.Pihak keluarga
(kahanggi, mora dan anak boru)
2. Masyarakat setempat (Dongan sahuta) 3. Kumpulan marga (Dongan Tubu)
MARHOBAS
Salah satu sosio kultular yang ada di daerah Sumatera Utara yang sejalan dengan pemikirin Ki Hajar Dewantara adalah kegiatan marhobas
dalam masyarakat batak
MARHOBAS
Pada prakteknya, kata marhobas menggambarkan aktivitas kerjasama yang dilakukan
oleh kerabat untuk membantu kerabat lainnya dalam mempersiapkan gelaran pesta adat agar berjalan baik. Mulai dari memasak nasi, daging, mencuci piring, menyiapkan tenda dan lain sebagainya.
Kaum lelaki biasanya berperan untuk menyembelih ternak. Secara beramai-ramai, parhobas akan mencincang daging sambil bercerita dan bersenda gurau.
Begitu pula dengan kaum perempuan, biasanya akan berkumpul untuk mempersiapkan bumbu serta menyediakan piring serta gelas yang dibutuhkan.
Selain menghemat biaya, marhobas tentunya bisa membangun rasa kekerabatan di masyarakat Batak.
AKTIVITAS MARHOBAS DALAM FOTO
Sumber Foto: Google Search
INTEGRASI SOSIO KULTURAL DENGAN PENDIDIKAN
INTEGRASI
PIKET KEBERSIHAN KELAS maupun Pada Pengelompokan saat tugas di kelas ada kegiatan kerjasama dimana terdapat nilai
gotong royong layaknya kearifan lokal.
Piket kebersihan kelas dan penerapan
dalam penugasan kelompok di dalam kelas dengan memberikan materi "marhobas"
sebagai pengantar/motivasi sebelum diskusi kelompok.
MARHOBAS
Nilai Gotong Royong
PIKET KEBERSIHAN KELAS
SENIN 1.
2.
3.
SELASA 1.
2.
3.
RABU 1.
2.
3.
KAMIS 1.
2.
3.
JUMA'AT 1.
2.
3.
SABTU 1.
2.
3.
Waktu : Senin-Sabtu Tempat : Kelas
Diawasi Guru/wali kelas
Setelah kegiatan ini
berjalan lancar maka bisa disebarkan ke rekan
sejawat untuk
berkolaborasi bergotong royong untuk kebersihan
sekolah
TUGAS KELOMPOK dalam kelas
Kelompok 1 1.
2.
3.
4 5
Kelompok 2 1.
2.
3 4 5
Kelompok 3 1.
2.
3 4.
5.
Kelompok 4 1.
2.
3 4.
5.
Kelompok 5 1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok 6 1.
2.
3 4.
5.
Moderator Presenter Penanya
Pemberi Tanggapan . Notulensi
Yang terlibat:
1.
2.
3.
4.
5.
Diawasi oleh guru mata pelajaran
Penerapan Untuk Projek P5
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Tema : Kearifan Lokal
Judul Projek : Budaya Marhobas dalam Adat Batak
Tujuan : Peserta didik memahami makna marhobas dalam masyarakat dan menerapkan budaya positif dari marhobas dalam lingkungan sekolah
dan masyarakat sekitar.
Target : Melalui projek ini peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan dimensi profil pelajar pancasila yaitu gotong royong melalui kebersihan kelas, diskusi kelompok dan gotong royong di sekitar
lingkungan sekolah.
SOLUSI
Selalu mengintegrasikan sosio kultural ke dalam tiap-tiap diri peserta didik melalui kegiatan- kegiatan yang dilakukan rutin di
saetiap satuan pendidikan.
TANTANGAN
Dengan berbagai perubahan era dan kemudahan pengaksesan informasi
saat ini menjadikan kekurang
pedulian peserta didik pada nilai luhur kearifan budaya yang dimiliki. Mereka
menganggap budaya hanya bagian dari aktivitas biasa yang diturunkan
oleh orang tua.
Conclusion
Pengamatan pada aspek-aspek karakter sosial budaya daerah
mencerminkan nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Karakter tertentu suatu kenampakan dari daerah membiangkai gagasan sosial
yang bisa digunakan sebagai pedoman hidup. Contohnya "Marhobas"
yang dilakukan pada masyarakat batak menebalkan nilai gotong royong yang dapat dipelajari tiap siswa melalui "kebersihan kelas, diskusi
kelompok dan gotong royong di sekitar lingkungan sekolah.".