• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELSE MARIANI - 14030030P.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ELSE MARIANI - 14030030P.pdf"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan dengan judul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 .Sukhri Herianto Ritonga, S.Kep, M.Kep selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan. Dady Hidayah Damanik, S.Kep, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan, serta Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan dan saran serta dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Enda Mora Dalimunthe, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan sekaligus Penguji I yang memberikan masukan dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. Nurul Rahmah Siregar, SKM, M.Kes selaku ketua Program Studi S1 ​​Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan, serta pembimbing II yang memberikan bimbingan, masukan dan saran serta dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. . Teman-teman Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan khususnya Peminatan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan dorongan dan masukan kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

  • Tujuan Khusus

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Mengidentifikasi hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Mengidentifikasi hubungan faktor riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Bagi Masyarakat
  • Patofisiologi Hipertensi
  • Jenis-Jenis Hipertensi a. Menurut penyebab
  • Klasifikasi Hipertensi
  • Gejala Hipertensi
  • Pencegahan Hipertensi
  • Faktor Resiko Hipertensi
  • Hipertensi pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Hipertensi pada Ibu Hamil

Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah tinggi yang menimbulkan gejala yang akan berlanjut ke organ sasaran, seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung). ). Tekanan darah tinggi menyebabkan peningkatan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Bayi dan anak-anak biasanya memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibandingkan orang dewasa (Simanjuntak, 2012).

Peningkatan tekanan darah terkadang merupakan satu-satunya gejala komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Selain itu, kondisi sistem kardiovaskular Anda pun semakin menurun seiring bertambahnya usia yang ditandai dengan terjadinya arteriosklerosis yang dapat meningkatkan tekanan darah. Gen angiotensin berperan penting dalam produksi zat penekan angiotensin, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Menurut Saraswati (dalam Guyton, 2007), stres dan hipertensi diyakini mempunyai hubungan melalui saraf simpatis, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun beberapa penelitian menemukan bahwa kelompok perokok mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak merokok (Susalit dkk, 2009). Selanjutnya akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan menghambat aliran darah normal, sehingga tekanan darah akan meningkat.

Kurniawan (2010) menyatakan bahwa peningkatan asupan kalium (4,5 gram atau 120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah. Pengobatan hipertensi tidak hanya ditujukan untuk menurunkan tekanan darah, namun juga mengurangi dan mencegah komplikasi. Ketika kadar garam dalam tubuh menurun, tekanan darah akan menurun, dan efek tekanan darah rendah tidak terlalu parah.

Obat ini bekerja dengan cara memblokir reseptor alfa dan melebarkan pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah. Obat ini dapat mengurangi pelepasan norepinefrin sehingga menurunkan aktivitas pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat penetrasi ion kalsium ke dalam otot polos pembuluh darah dengan efek melebarkan dan menurunkan tekanan darah.

Ibu Hamil

Obat ini bertujuan untuk memperlebar dinding arteri sehingga resistensi pembuluh darah tepi berkurang dan tekanan darah turun. Seorang ibu dapat didiagnosis hamil jika menemukan tanda-tanda kehamilan yang jelas yaitu detak jantung janin (DJJ) yang dapat didengar dengan stetoskop Laenec pada minggu ke 17-18, dapat dipalpasi (yang seharusnya ditemukan adalah bagian janin yang jelas pada minggu ke 22). minggu dan pergerakan). Janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24) dan dapat pula dilakukan USG (USG) pada minggu ke-6 (Kusmiyati, 2008). Tanda pasti kehamilan adalah ada atau tidaknya gerakan-gerakan janin di dalam rahim (gerakan janin yang terlihat atau teraba dan bagian-bagian janin yang dapat diraba), terdengarnya detak jantung janin (didengar dengan stetoskop, kardiotokografi atau alat EKG dan Doppler, terlihat dengan USG). , pemeriksaan dengan peralatan canggih yaitu pemeriksaan rontgen kerangka janin, USG) (Manauba, 2010).

Dapat disimpulkan bahwa ibu hamil adalah ibu yang mengawali masa kehamilannya atau sejak terjadinya pembuahan sampai dengan lahirnya janin. Lamanya kehamilan yang normal adalah 280 hari atau 40 minggu yang dihitung dari hari pertama haid terakhir, dan dapat terlihat tanda-tanda kehamilan tertentu yaitu gerakan-gerakan janin di dalam rahim (gerakan janin dan janin yang terlihat atau teraba). bagian janin yang teraba). Detak jantung janin terdengar (didengar dengan stetoskop Laenec). , alat kardiotokografi atau EKG dan Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, pemeriksaan dengan alat canggih yaitu foto rontgen kerangka janin, ultrasonografi.

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Sampel

Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross-sectional merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara faktor risiko dan dampaknya dengan melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data dalam satu waktu dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi. pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016 (Notoatmodjo, 2010). Kegiatan penelitian yang dilaksanakan dimulai dari pengajuan judul, konsultasi dengan dosen pembimbing, penelitian pendahuluan, pengajuan proposal, pengujian proposal, penelitian, pengolahan data dan pengujian hasil skripsi. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung untuk pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan terdapat di lokasi pada saat penelitian dilakukan (Hidayat, 2008).

Alat Pengumpul Data

Sumber Data Penelitian 1. Data Primer

  • Data Sekunder

Prosedur Pengumpulan Data

Definisi Operasional

Pengolahan Data

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi setiap variabel yang diteliti, dimana variabel independen merupakan faktor yang mempengaruhi dan distribusi frekuensi variabel dependen adalah prevalensi hipertensi pada ibu hamil. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara distribusi frekuensi variabel independen yaitu faktor antara lain umur, paritas, gizi, kebiasaan merokok, riwayat hipertensi dan distribusi frekuensi variabel dependen yaitu prevalensi hipertensi di Indonesia. wanita hamil. Pedoman penerimaan hipotesis jika p-value < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Jika p-value > 0,05 maka Ha diterima yang berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Puskesmas Pijorkoling merupakan salah satu Puskesmas yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan yang mempunyai wilayah kerja 22,34 km2.

Analisa Univariat

  • Distribusi Frekuensi menurut Umur
  • Distribusi Frekuensi menurut Paritas
  • Distribusi Frekuensi menurut Nutrisi
  • Distribusi Frekuensi menurut Kebiasaan Merokok
  • Distribusi Frekuensi menurut Riwayat Hipertensi
  • Distribusi Frekuensi menurut Kejadian Hipertensi

Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa dari 39 responden menurut paritas ibu hamil, mayoritas responden dengan paritas sebanyak 23 orang (59,0%) pernah melahirkan satu kali atau anak pertama, sedangkan sebagian kecilnya adalah responden berjumlah 5 orang (12,8 %) dengan paritas ≥ 3x kelahiran atau kelipatan. Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 39 responden, sebagian besar responden yaitu 28 (71.8 %), kurang makan selama hamil yaitu 11 (28.2 %). %) memiliki nutrisi yang cukup selama kehamilan. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 39 responden mengenai kebiasaan merokok ibu hamil, sebagian besar responden yaitu 23 responden perempuan (59,0%) tidak merokok, sebagian kecil responden yaitu 16 responden perempuan (41,0%) mempunyai kebiasaan merokok. merokok.

Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa dari 39 responden berdasarkan riwayat hipertensi pada ibu hamil mayoritas responden yaitu 23 responden (59,0%) belum pernah mengalaminya dan sebagian kecil responden yaitu 16 orang yang disurvei . (41,0%) pernah mengalaminya. Dari tabel 4.6 diatas terlihat dari 39 responden berdasarkan tekanan darah ibu hamil, mayoritas responden yaitu 34 responden (87,2%) mempunyai tekanan darah >120/80 mmHg dan sebagian kecil responden mempunyai tekanan darah >120/80 mmHg. . 5 responden (12,8%) mempunyai tekanan darah ≤ 120/80 mmHg.

Analisa Bivariat

  • Hubungan Umur dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Paritas dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Nutrisi dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi Ibu Hamil Tabel.4.11.Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi Ibu

Tabel 4.9 Hubungan Gizi dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil uji Chi-square diperoleh nilai P sebesar 0,002 yang berarti berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan gizi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2016.

Tabel 4.10 Hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Kebiasaan. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,583 yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling tahun 2016.

Hubungan riwayat hipertensi dengan prevalensi hipertensi pada ibu hamil Tabel 4.11 Hubungan riwayat hipertensi dengan prevalensi hipertensi ibu Tabel 4.11 Hubungan riwayat hipertensi dengan prevalensi hipertensi ibu. Berdasarkan tabel 4.11 terlihat hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,003 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Oleh karena itu dapat dikatakan ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan prevalensi hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2016.

PEMBAHASAN

  • Hubungan Umur dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016
  • Hubungan Paritas dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016
  • Hubungan Nutrisi dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016
  • Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016
  • Hubungan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016
  • Saran

Hubungan paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ada hubungan paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2016. Hubungan Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu. Hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara gizi dengan terjadinya hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2016. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan terjadinya hipertensi pada ibu hamil. . di Puskesmas Pijorkoling pada tahun 2016. Hal ini sejalan dengan teori bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan terjadinya hipertensi pada ibu hamil.

Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan antara riwayat penyakit hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2016. Ada hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling. Tengah. Puskesmas Kota Padangsidimpuan dengan p-value=0,001 (p=0,002<0,05). Ada hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dengan p-value = 0,260 (p=0,054<0,05).

Ada hubungan gizi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dengan nilai p = 0,002 (p=0,001<0,05). Ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dengan p value = 0,003 (p=0,003<0,05). Ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan dengan nilai p = 0,001 (p=0,001<0,05).

Bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan agar selalu melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mencegah penyakit hipertensi pada saat hamil.

DAFTAR PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2016

Pertanyaan Paritas

Pertanyaan tentang Nutrisi

Pertanyaan Kebiasaan Merokok

Pertanyaan Kejadian Hipertensi

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi menurut Umur di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rangkasbitung.. Setelah dilakukan

Hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Sigi Biromaru mengenai hubungan pola makan dan istirahat tidur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah

Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan umur ibu hamil, dukungan keluarga,

Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Tanta Kabupaten Tabalong Tahun 2016. Jurnal Dinamika

Hubungan antara Pengetahuan ibu hamil Tentang kekerangan energy kronik dengan kejadian kekurangan energi Kronik pada ibu hamil di puskesmas kajoran II magelang ;

Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa terdapat hubungan yang sigifikn antara pengetahuan pada ibu hamil trimester 3 dengan kejadian KEK di wilayah kerja

Hubungan Kebiasan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Tabel 4.4 Hubungan kebiasan merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Puskesmas Pulau Tanjung