PRESENTED BY: ZHAFIRA QANITA ASRI
ENGLISH TASK
Topic
WOMAN SHOULD STAY
AT HOME
WOMAN/WOMEN
Women as humans, essentially have the right to determine the path of their lives regardless of how and what choices they will make in the future. Women have a wide spectrum of ways to take steps forward, which can be accessed in many ways. Unfortunately, women are always faced with a crossroads regarding life decisions. It's as if every leap a woman takes is very limited and never quite right. This is proven by the emergence and stereotypes related to career women and housewives.
Perempuan sebagaimana manusia, pada hakikatnya memiliki hak untuk menentukan jalan hidup mereka terlepas dari bagaimana dan apa pilihan yang akan dituju kelak. Perempuan memiliki spektrum yang sangat luas dalam mengambil langkah ke depan, yang bisa diakses lewat banyak cara.
Sayangnya, perempuan selalu dihadapkan pada persimpangan jalan terkait ketetapan-ketetapan dalam hidup mereka. Seolah-olah setiap batu lompatan yang perempuan ambil sangat terbatas dan tidak pernah tepat. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya perdebatan dan stereotipe masyarakat terkait wanita karier dan ibu rumah tangga.
Career women are labeled as women who are independent, independent, and full of freedom because they can generate income according to their wishes. However, if seen from a second perspective, they are also considered to be blind to household matters, tend not to care about family, are thought not to understand how to educate children, women do not need to go to high school, and only focus on the welfare of their lives.
Wanita karier dilabeli sebagai perempuan independen yang berdikari, mandiri, dan penuh kebebasan karena mampu menghasilkan pendapatan sesuai kehendak mereka. Namun, ibarat belati bermata dua, mereka juga dinilai buta terhadap urusan rumah tangga, cenderung tidak peduli dengan keluarga, dianggap tidak paham cara mendidik anak, perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi, dan hanya berorientasi pada kesejahteraan hidupnya saja.
The same thing happens to housewives, they are seen as women who make sacrifices for their husbands and children. However, at the same time, they are considered to be hiding behind their partner's armpit, have no life of their own or a future, are completely dependent, and are seen as uneducated. It is not uncommon for the role of a housewife to be equated with a household assistant (ART).
Then, underlining the two stereotypes above, the most basic question that also arises is, "Is a woman's life a turtle shell that only has two life alternatives?" No, women do not need to choose between the two options. Women have the right to be career women, housewives, both, or even neither. Women's freedom cannot simply be compartmentalized because women have multiple roles.
Demikian pula yang terjadi pada ibu rumah tangga, mereka dipandang sebagai perempuan yang penuh pengorbanan untuk suami dan anak. Namun, di saat yang bersamaan dinilai bersembunyi di balik ketiak pasangannya, tidak memiliki hidup sendiri dan masa depan, serba ketergantungan, hingga dipandang tidak berpendidikan. Bahkan, tidak jarang peran ibu rumah tangga disamakan dengan asisten rumah tangga (ART).
Kemudian, menggarisbawahi dua stereotip di atas, pertanyaan paling dasar yang lantas muncul, “apakah kehidupan perempuan adalah tempurung kura-kura yang hanya memiliki dua alternatif hidup saja?” Tidak, perempuan tidak perlu memilih di antara kedua opsi tersebut. Perempuan berhak menjadi wanita karier, ibu rumah tangga, keduanya, atau bahkan tidak keduanya.
Kebebasan perempuan tidak bisa dikotak-kotakkan begitu saja karena perempuan multiperan.