• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi pendidikan dalam pembelajaran sastra (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Psikologi pendidikan dalam pembelajaran sastra (2)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bayi adalah fase perkembangan anak sejak dilahirkan hingga dia berusia 2 tahun. Pada masa ini, keberlangsungan kehidupan bayi masih bergantung sepenuhnya pada orang lain. Dia memerlukan perlakukan khusus, sehubungan dengan proses adaptasi terhadap lingkungan barunya, yaitu dari kandungan ke dunia.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi, banyak dinilai orang sebagai suatu keajaiban dalam kehidupan. Sangat sulit untuk menjelaskan, bagaimana seorang bayi harus sanggup bernapas dengan paru-parunya secara seketika begitu dia dilahirkan. Padahal sebelumnya selama 9 bulan dia berada dalam kandungan ibunya, dan tidak berinteraksi secara langsung dengan udara luar.

Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan ajaib itu berlangsung? Pada masa awal kelahiran, kepala menyusun bagian yang luar biasa besar dari seluruh tubuh, yaitu 1 : 4, Pada masa selanjutnya proporsi tubuh berubah, dan mengikuti dua pola, yakni pola cephalocaudal dan pola proximodistal.

Pola cephalocaudal merupakan rangkaian dimana pertumbuhan tercepat selalu terjadi di kepala. Pertumbuhan fisik dalam ukuran, berat badan dan perbedaan ciri fisik secara bertahap bekerja dari atas ke bawah.

Perkembangan sensoris dan motorik juga biasanya berproses menurut prinsip cephalocaudal. Sebagai contoh, bayi lebih dahulu dapat melihat obyek sebelum dapat mengendalikan tubuh mereka. Bayi juga terlebih dahulu dapat menggunakan tangannya, sebelum dapat merangkak atau berjalan.

Sekalipun demikian sebuah studi juga menunjukkan bukti bahwa ternyata bayi berusaha menyentuh mainan untuk pertama kali dengan kakinya, bukan dengan tangannya. Namun, secara khusus temuan ini tidak lantas dapat menggugurkan berlakunya pola cephalocaudal. Banyak ahli perkembangan anak tetap menggunakan pola cephalocaudal ini sebagai metode pendekatan untuk mempelajari perkembangan anak.

Pola proximodistal merupakan rangkaian pertumbuhan yang mulai dari pusat tubuh dan bergerak kearah tangan dan kaki. Contohnya kendali otot tubuh dan lengan lebih dulu matang sebelum kendali tangan dan jari. Lebih jauh lagi, bayi menggunakan seluruh tangannya sebagai kesatuan sebelum mereka dapat mengontrol beberapa jari mereka. Rata-rata bayi Indonesia dilahirkan dengan tinggi badan antara 47 cm hingga 55 cm, dan berat badan antara 2,7 kilogram hingga 4 kilogram. Namun demikian tinggi badan dan berat badan bayi baru lahir, diluar standar rata-rata itu juga ada. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya, baik berupa asupan gizi ibu hamil maupun kondisi fisik dan psikisnya. Namun secara umum, adanya perbedaan itu, tidak memberi pengaruh nyata dalam perkembangan bayi normal.

(2)

neonatal. Untuk mengurai bagaimana perkembangan bayi, marilah kita awali dengan perkembangan bayi pada masa neonatal. Dimana pada masa neonatal ini seorang manusia harus hidup sebagai makhluk individu untuk pertama kalinya, dan bukan lagi sebagai parasit yang berada dalam perut ibunya.

MASA NEONATAL (0 – 2 MINGGU)

Masa bayi neonatal merupakan periode yang paling berbahaya, baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya melakukan penyesuaian diri secara radikal dan penting pada lingkungan yang baru dan berbeda. Di Negara-negara dunia ketiga, banyak bayi neonatal yang mati karena persoalan ini.

1. Perkembangan fisik

• Biasanya terjadi penurunan berat badan, sebagai akibat dari keharusan bayi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Terdapat empat hal pokok yang harus dilalui bayi dalam proses penyesuaian ini, yaitu bernapas, menelan atau menghisap, sistem pembuangan kotoran dan perubahan suhu..

• Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan punggung, namun rambut halus yang di punggung lambat laun akan hilang dengan sendirinya.

• Memiliki proporsi kepala dengan panjang tubuh sebesar 1 : 4, sementara pada orang dewasa proporsi ini biasanya 1 : 7.

2. Perkembagan motorik

Gerakan bayi baru lahir selalu bersifat acak dan tidak berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu dalam lingkungannya. Secara umum gerakan ini terbagi dalam dua kategori;

• Gerakan Menyeluruh

Gerakan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh mendapat stimulasi, namun demikian gerakan yang paling menonjol berada pada bagian tubuh yang mendapat stimulasi secara langsung. Biasanya gerakan menyeluruh semakin meningkat dan semakin sering terjadi dari hari ke hari. Gerakan terbesar biasanya terjadi pagi hari ketika bayi baru bangun dari tidur yang lama, sedangkan gerakan yang paling sedikit biasanya terjadi pada siang hari.

• Gerakan Khusus

Gerakan khusus meliputi bagian tubuh-tubuh tertentu, misalnya menghisap ketika bibirnya disentuh, atau ketika dia lapar. Gerakan ini termasuk gerak refleks, yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan indera khusus dan yang tidak berubah dengan pengulangan rangsang yang sama.

(3)

• Bayi neonatal tidak buta, tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah dari bidang penglihatan orang dewasa. Batang mata belum berkembang kecuali di sekitar fovea. Penglihatan warna sama sekali tidak ada atau sangat minimal karena sel kerucut mata belum berkembang.

• Pendengaran adalah indera yang paling sedikit berkembang setelah kelahiran. Sebagian disebabkan karena telinga tengah tersumbat oleh cairan amniotic setelah kelahirannya. Keberadaan cairan dalam telinga ini tidak memungkinkan gelombang suara untuk dapat masuk ke dalam telinga dalam, dimana terletak sel-sel pendengaran. Namun setelah 3 atau 4 hari, bayi neonatal akan mulai dapat mendengarkan suara-suara dari luar.

• Kemampuan penciuman bayi termasuk bagian yang cepat berkembang, begitu juga kemampuan pengecapannya. Sebagai contoh, bayi neonatal yang tidak mendapatkan ASI dari ibunya hanya mau mengkonsumsi susu formula yang memiliki rasa dan aroma yang sama seperti yang pertama kali dia rasakan. Banyak bayi enggan meminum susu, ketika orang tuanya berusaha mengganti merk susu yang biasanya dia minum.

• Bayi memiliki kepekaan organik sehubungan dengan rasa lapar dan haus yang dia alami. Untuk menunjukkan perasaan ini, biasanya bayi akan menangis.

• Kulit bayi juga sudah cukup peka terhadap perbedaan suhu, rabaan dan tekanan. Kepekaan terhadap rasa dingin lebih berkembang dari pada kepekaan terhadap panas. Sementara kulit bibir bayi adalah tempat yang paling peka, dibanding bagian kulit lainnya, respon cepat akan segera dilakukan bayi apabila dia mendapat sentuhan pada bagian ini. Selain itu bayi juga sudah memiliki kepekaan terhadap rasa sakit atau nyaman sehubungan dengan dilakukannya tekanan-tekanan pada bagian tubuhnya.

4. Perkembangan Bahasa

Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi, yang dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu suara tangis dan suara eksplosif.

• Menangis

Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa bayi, tangis merupakan bentuk suara yang paling menonjol. Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Proses ini berguna untuk memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk darah. Selain itu, tangisan bayi juga memiliki nilai social. Tangis bayi merupakan prilaku pertama yang menandakan ketergantungan total sang bayi kepada satu makhluk yaitu ibu yang melahirkannya. Ketergantungan ini berkait erat dengan kemungkinan berkomunikasi dengan sekelompok manusia dalam suatu lingkungan.

(4)

Kadang-kadang bayi yang baru lahir mengeluarkan suara eksplosif seperti napas yang berat. Suara itu merupakan ucapan tanda arti atau tujuan dan terjadi secara kebetulan kalau otot-otot suara mengkerut. Biasanya bunyi-bunyi ini disebut dengan “dekutan”, “degukan” atau “dengkuran”. Lambat laun bunyi-bunyian tersebut semakin kuat dan berkembang menjadi ocehan untuk selanjutnya berubah jadi bicara.

5. Perkembangan Kesadaran dan Emosi

Kesadaran bayi baru lahir masih kabur, artinya bayi baru lahir tidak menyadari sepenuhnya tentang apa yang terjadi disekitarnya. Reaksi emosionalpun belum berkembang secara khusus. Reaksi emosional hanya berkaitan dengan sesuatu hal yang menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tenang) atau sesuatu hal yang tidak menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tegang).

Struktur mendahului fungsi arinya bahwa anggota tubuh individu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya

Wujud dari Diferensiasi Sosial di Masyarakat.

Kehidupan manusia berbeda-beda sesuai dengan jalan hidup masing-masing dan setiap manusia bebas memilih jalan hidupnya sendiri. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap anggota masyarakat merupakan diferensiasi sosial. Dengan kata lain, diferensiasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam atribut secara horizontal, seperti ras, etnis atau suku bangsa, klan, agama, profesi, dan jenis kelamin. Diferensiasi sosial dapat juga berlandaskan status sosial, dalam arti setiap unsur sosial tersebut statusnya sama atau sederajat. Contohnya, suku bangsa. Setiap suku bangsa di dunia ini mempunyai derajat yang sama. Berdasarkan jenisnya, diferensiasi sosial dapat dibedakan sebagai berikut.

a) Diferensiasi tingkatan (rank differentiation), terjadi akibat adanya ketidakseimbangan penyaluran barang dan jasa yang dibutuhkan ke suatu daerah. Penyalurannya melalui berbagai tangan sehingga sampai ke tujuan memiliki harga yang berbeda. b) Diferensiasi fungsional (functional differentiation), terjadi karena adanya pembagian kerja yang berbeda-beda di suatu lembaga sosial. Setiap orang yang bekerja harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan fungsinya.

(5)

norma yang muncul, sejalan dengan nilai yang ada pada masyarakat bersangkutan, agar perilaku setiap warganya terkendali.

Dari bentuknya, diferensiasi sosial dibedakan sebagai berikut.

1. Perbedaan Ras

Konsep ras memiliki banyak pengertian, bergantung pada tujuan dan kondisi yang diperlukan. Dalam pemahaman masyarakat secara umum, ras dapat berarti golongan tertentu umat manusia berdasarkan ciri-ciri biologis. Umat manusia yang menempati permukaan bumi telah digolongkan menurut ciri lahiriahnya (ras) ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut.

a. Ciri-ciri kualitatif, meliputi warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bibir, bentuk hidung, dan lain-lain.

b. Ciri-ciri kuantitatif, meliputi berat badan, tinggi badan, ukuran badan, bentuk dan ukuran kepala. Untuk mengetahui ukuran kepala (index chephalis), dilakukan dengan cara membagi lebar kepala dengan panjangnya, kemudian dikalikan seratus. Kepala manusia terdiri atas tujuh bentuk, yaitu ultradolichocephalis, hyperdolichocephalis, dolichocephalis, mesocephalis, brachycephalis, hyperbracycephalis, dan ultra bracycephalis.

2. Perbedaan Agama

(6)

3. Perbedaan Suku Bangsa

Menurut Heckmann, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kolektivitas serta identitas kultural tertentu dan hidup dalam sebuah negara, bersama-sama kelompok etnis lainnya. Adapun Koentjaraningrat mengartikan suku bangsa sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tersebut sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Suku bangsa lahir atau diawali dari suatu kelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan adalah suatu kesatuan individu yang terikat oleh ciri-ciri sebagai berikut.

a. Memiliki perangkat norma yang mengatur perilaku anggota kelompok. b. Memiliki suatu rasa kepribadian kelompok yang disadari oleh semua anggotanya. c. Memiliki suatu aktivitas berkumpul anggotanya yang dilakukan secara berulang-ulang. d. Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi antar anggota kelompok.

e. Memiliki pemimpin atau pengurus yang mengorganisasi aktivitas-aktivitas kelompok. f. Memiliki suatu sistem hak dan kewajiban bagi anggotanya terhadap sejumlah harta produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka tertentu.

4. Perbedaan Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga merupakan salah satu unsur pembeda dalam diferensiasi sosial. Secara hakiki, perbedaan laki-laki dengan perempuan bersifat horizontal atau tidak menunjuk kan perbedaan derajat yang tinggi atau rendah sebab perbedaan tersebut hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar. Di berbagai bidang kehidupan, perbedaan jenis kelamin bukanlah halangan untuk melakukan suatu pekerjaan. Saat ini, banyak wanita yang menggeluti bidang pekerjaan yang dahulu hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, meskipun ada beberapa pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan oleh wanita. Contohnya, seperti bekerja menjadi tukang becak atau bekerja di pengeboran minyak lepas pantai.

5. Perbedaan Profesi

(7)

pula cara dan sumber imbalan sebagai hak yang diterima. Perbedaan antara suatu profesi dan profesi lain bersifat horizontal sebab tidak ada sesuatu jenis pekerjaan yang lebih baik daripada pekerjaan lain. Dalam hubungannya dengan diferensiasi sosial, setiap profesi jangan dinilai atau diukur secara ekonomis dan normatif sebab jika dinilai secara ekonomi hanya akan menggambarkan tinggi-rendah atau baik-buruknya.

6. Perbedaan Klan

Klan berhubungan dengan latar belakang keturunan yang tergabung dalam keluarga luas, baik berdasarkan garis keturunan wanita (matrilineal) maupun laki-laki (patrileneal) atau keduanya. Klan merupakan suatu organisasi sosial yang khusus menghimpun anggotanya berasal dari satu keturunan yang sama sehingga klan akan memiliki struktur sosial tersendiri yang secara khusus untuk memperkokoh ikatan kekerabatan di antara mereka. Orang-orang yang terhimpun dalam suatu klan dapat diketahui dari nama belakang (nama keluarga) yang mereka pakai seperti yang dimiliki oleh masyarakat Batak, tetapi terdapat juga anggota sebuah klan yang dapat dikenali dari lambang-lambang yang dipasang di rumah atau perilaku khusus yang hanya berlaku bagi suatu klan. Klan di Indonesia merupakan warisan budaya yang diturunkan oleh pendahulu mereka.

Proses Terjadinya Integrasi Sosial

Dalam setiap masyarakat, terdapat komponen-komponen yang saling bersaing sampai terbentuk suatu konflik. Di sisi lain, juga terdapat komponen masyarakat dalam skala kecil maupun besar membangun suatu kerja sama yang saling mendukung dan menguntungkan. Ini merupakan proses awal dari terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat. Dalam suatu proses integrasi sosial berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Proses Interaksi

Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama. Proses interaksi dilandasi adanya saling pengertian dengan saling menjaga hak dan kewajiban antar pihak.

2. Proses Identifikasi

(8)

dengan lancar maka akan menghasilkan hubungan kerja sama yang lebih erat. Sebab, masing-masing pihak mengetahui karakternya dan saling menjaga keutuhan hubungan tersebut.

3. Kerjasama (Cooperation)

Menurut Charles H Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengerahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

4. Proses Akomodasi

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesakan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebut kehilangan kepribadiannya.Tujuan dari akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya,yaitu:

a) Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham. Akomodasi disini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa antara kedua pendapat tersebut, agar menghasilkan suatu pola yang baru.

b) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan,untuk sementara waktu atau secara temporer.

c) Akomodasi kadang-kadang diusahakan untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang sebegai akibat faktor-faktor sosial, psikologis dan kebudayaan, hidup terpisah seperti, misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang mengenal sistem berkasta.

d) Mengusahakan pelebutan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti yang luas.

5. Proses Asmilasi

(9)

mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Secara singkat,maka proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama.

6. Proses Integrasi

Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Apabila dua pihak atau lebih yang terintegrasi telah mampu menjalankan peranannya masing-masing maka akan dapat membentuk hubungan dalam masyarakat dan dinamakan integrasi sosial. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.

Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat

Pada hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang-kalah antar kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi. Atau dengan kata lain, konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Pertentangan kepentingan ini berbeda dalam intensitasnya tergantung pada sarana yang dipakai. Masing-masing ingin membela nilai-nilai yang telah menganggap mereka benar, dan memaksa pihak lain untuk mengakui nilai-nilai tersebut baik secara halus maupun keras.

Konflik dapat terjadi tanpa diduga-duga sebelumnya, konflik dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang terjadi di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yang terjadi di masyarakat.

a. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

(10)

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

(11)

Kata Konkret dan Abstrak

Kata yang acuannya semakin mudah diserap oleh panca indra disebut kata konkrit. Contoh: lemari, kursi, mobil, tampan.

Jika acuannya sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra, kata itu disebut kata abstrak. Contoh: kebijakan, usulan, khayalan, impian.

Kata abstrak digunakan untuk menggungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi samar dan tidak cermat.

Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkrit mempunyai referensi objek yang dapat diamati. Pemakaian dalam penulisan bergantung pada jenis dan tujuan penulisan. Karangan berupa deskripsi fakta menggunakan kata-kata konkrit, seperti: hama tanaman penggerak, penyakit radang paru-paru, Virus HIV. Tetapi karangan berupa klasifikasi atau generalisasi sebuah konsep menggunakan kata abstrak, seperti: pendidikan usia dini, bahasa pemograman, High Text Markup Language (HTML). Uraian sebuah konsep biasanya diawali dengan detil yang menggunakan kata abstrak dilanjutkan dengan detil yang menggunakan kata konkrit.

Contoh:

1. Pegawai Negri RI mendapatkan kenaikan sepuluh persen (kata konkrit)

2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain bersifat abstrak. (tidak berwujud atau tidak berbentuk)

3. kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak

Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme.

Artinya bahwa pada mulanya seorang anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sebagai pusat, dia melihat bahwa lingkungan harus memenuhi kebutuhan dirinya. Melalui pangalamannya dalam bergaul, lambat laun sikap egosentris akan berubah menjadi perspektivis, yang ditunjukksn dengan sikap simpati dan perhatian terhadap orang lain.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tema diri sendiri pendidik dapat memilih tema lain yang dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Masing-masing lembaga tentu memiliki

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui bahwa setiap orang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang berbeda-beda dan masing-masing memilih cara yang

’usil’, dan menjadi orang yang dermawan bukan orang yanga uthil ’pelit’. Pilihan kata tersebut menggambarkan bahwa sifat, kehidupan, jalan hidup manusia itu berbeda-beda.

Menjadi manusia merdeka berarti (a) tidak hidup terperintah; (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri; dan (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Singkatnya,

memberikan pilihan untuk hidup di jalan Tuhan atau “jalan dunia”, sayangnya orang muda tersebut memilih hidup dalam harta dunia yang dimiliki, terkungkung dalam pengaruh gaya

Kata sosial dalam kehidupan manusia memang sudah tidak asing lagi, karena memang manusia sendiri adalah makhluk sosial, yang artinya makhluk yang tidak bisa hidup

Anak yang berasal dari keluarga broken home lebih memilih meninggalkan keluarga dan hidup sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sering mengambil keputusan

”Kebebasan memutuskan yang dinikmati dalam ”masyarakat resiko“ bukanlah kebabasan seseorang yang bisa dengan bebas memilih jalan hidupnya, namun kebebasan