• Tidak ada hasil yang ditemukan

alur perencanaan pembelajaran paud kurikulum 2013 v3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "alur perencanaan pembelajaran paud kurikulum 2013 v3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI ALUR PERENCANAAN

PEMBELAJARAN PAUD KURIKULUM 2013

( KOMPETENSI INTI KI – KOMPETENSI DASAR KD PAUD K13 )

DAFTAR ISI

A. Menyusun Alur Pembelajaran PAUD...1

A.1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP)...1

A.2 Kompentensi Inti (KI)... 2

A.3 Kompentensi Dasar (KD)... 3

A.4 Rambu-Rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAUD...6

A.5 Menurunkan KD menjadi Materi/Muatan Ajar...7

A.6 Contoh Menyusun Muatan Pembelajaran PAUD...8

B. Mengembangkan Tema Menjadi Subtema...9

B.1 Menggunakan Tema (Pembelajaran Tematik)...9

B.2 Aspek yang Dibangun Melalui Tema... 10

B.3 Prinsip Dalam Memilih Tema Pembelajaran PAUD...10

B.4 Apa Saja yang Dapat Dijadikan Tema ?... 11

B.5 Langkah Pengembangan Tema PAUD... 13

B.6 Penggunaan Tema Dalam Pembelajaran PAUD...14

(2)

MEMAHAMI ALUR PERENCANAAN

PEMBELAJARAN PAUD KURIKULUM 2013

( KOMPETENSI INTI KI – KOMPETENSI DASAR KD PAUD K13 )

Download dan Dapatkan Kumpulan Buku Gratis Kupas Tuntas Kurikulum 2013 PAUD melalui http://paudjateng.blogspot.com atau langsung dari http://t.co/A0ufs2Ppyy

Mari kita kupas tuntas Alur Perencanaan Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013. Rencana pembelajaran PAUD adalah kurikulum operasional yang dijadikan acuan bagi guru atau pendidik untuk mengelola kegiatan bermain guna mendukung anak dalam proses belajar.

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik (usia, sosial budaya dan kebutuhan individual) anak yang terlibat dalam pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk:

1. mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

2. mengarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan,

3. mengarahkan guru untuk membangun sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dimiliki anak

4. mendukung keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

A. Menyusun Alur Pembelajaran PAUD

Dalam meyusun alur perencanaan pembelajaran PAUD perlu mengetahui beberapa hal berikut ini :

A.1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP)

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

1. Nilai-nilai agama dan moral, meliputi:

mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain.

2. Fisik Motorik, meliputi:

a) Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.

(3)

c) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

3. Kognitif, meliputi:

a) Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru.

b) Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.

c) Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.

4. Bahasa, meliputi:

a) Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan.

b) Mengekspresikan Bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui

c) Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

5. Sosial-emosional, meliputi:

a) Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain

b) Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.

c) Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

6. Seni, meliputi: mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni.

A.2 Kompentensi Inti (KI)

Setelah kita mengetahui apa itu STTP dalam struktur Kurikulum 2013, kita harus mengenal Kompentensi Inti (KI).

(4)

Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual. 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial. 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan. 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai dalam tabel di bawah ini :

KOMPETENSI INTI

KI – 1 Menerima ajaran agama yang dianutnya

KI – 2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

KI – 3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

KI – 4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

A.3 Kompentensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak dikembangkan.

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

(5)

Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu

bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat

2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu

2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif

2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis

2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan

2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama

2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

KI-3. Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan

(6)

rumah, tempat bermain dan satuan PAUDdengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya;

mengumpulkan informasi; mengolah informasi/ mengasosiasikan, dan mengkomunikasi-kan melalui kegiatan bermain

3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 3.4 Mengetahui cara hidup sehat

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif 3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya

(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)

3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)

3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak

dan membaca)

3.11 Memahami bahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan

minat diri

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

KI-4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta

mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai

cerminan akhlak mulia

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk

hidup sehat

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

4.6 Menyampaikan tentang apa dan

(7)

dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam

bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya

4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa

ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara

wajar

4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

A.4 Rambu-Rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAUD

➢ Mengacu pada kompetensi dasar (KD) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan utnuk mewujudkan ketercapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) yang mencakup nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, social emosional dan seni.

➢ Memuat materi yang sesuai dengan KD dan dikaitkan dengan tema.

➢ Memilih kegiatan selaras dengan muatan/ materi pembelajaran

➢ Mengembangkan kegiatan main yang berpusat pada anak

➢ Menggunakan pembelajaran tematik

➢ Mengembangkan cara berfikir saintifik

(8)

Perhatikan gambar berikut ini :

Gambar Alur Perencanaan Pembelajaran PAUD (Sumber: PAUD JATENG)

A.5 Menurunkan KD menjadi Materi/Muatan Ajar

Pada pembelajaran PAUD hal yang terpenting adalah proses belajar yang menumbuhkan anak senang belajar, senang melakukan proses saintis, BUKAN menekankan pada penguasaan materi karena penilaian atau assessment pada program anak usia dini merujuk pada tahap perkembangan.

Inilah keunikan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Namun demikian proses pembelajaran pada anak usia dini yang dilakukan melalui kegiatan bermain juga memberikan penambahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dengan memperhatikan kemampuan yang sesuai tahap perkembangan anak pada usia tertentu pada umumnya. Oleh karena itu pendidik juga harus mampu menurunkan materi yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.

Perlunya Pemahaman Materi:

1. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak 2. Memperluas pengalaman bermain yang bermakna

(9)

Langkah Penyusunan Materi:

1. Pahami inti muatan dari setiap kompetensi dasar. Kemampuan apa yang diharapkan dari KD tersebut.

2. Pahami keluasan cakupan materi yang termuat dalam KD

3. Pahami kedalaman materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

4. Sesuaikan dengan visi yang ingin diwujudkan dan Tujuan yang ingin dicapai pada anak didik selama belajar di lembaga PAUD.

5. Tentukan prioritas materi yang mendukung pencapaian KD

A.6 Contoh Menyusun Muatan Pembelajaran PAUD

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN

KI – 1 :

• Benda-benda ciptaan Tuhan: batu, gunung, pasir, dst

• Makhluk hidup ciptaan Tuhan: binatang, manusia, tumbuhan

• Gejala alam: hujan, siang-malam, awan, dll

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

• Memelihara diri sendiri: bangga dengan diri sendiri, tidak mengejek teman,

• Memelihara benda:

membersihkan, menyimpan yang masih diperlukan, menggunakan dengan tepat.

• Memelihara makhluk hidup yang ada di sekitar: memberi makan, menyiram bunga, dll seni, dan budaya di rumah, tempat

3.4 Mengetahui cara hidup sehat

3.5

• Makanan, dan minuman sehat: makanan/minuman yang diperlukan tubuh, kandungan, zat makanan, kehalalan,

• Kebiasaan sehat: mencuci tangan, menggosok gigi, merawat mata, merawat gigi, merawat telinga

(10)

informasi; mengolah informasi/mengasosia sikan,dan

mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri

lainnya)

• Warna primer dan sekunder: biru, merah, kuning, ungu, hijau, jingga, merah muda

• Bentuk: lingkaran, segi tiga, persegi, persegi pajang, oval, kubus, kerucut, tabung

• Ukuran: besar-kecil, panjang, pendek, berat-ringan, lama-sebentar, sekarang-kemarin-besok.

• Pola: pola satu indicator AB-AB, ABC-ABC. Pola dua indicator AB-AB, ABC,ABC

• Sifat: cair-padat-gas

• Suara: sumber suara, jenis suara, cepat-lambat suara, keras-lunak, tinggi-rendah, dll dst....

B. Mengembangkan Tema Menjadi Subtema

Pembelajaran anak usia dini dapat dikembangkan dengan menggunakan tema. Melalui tema pembelajaran, peserta didik akan lebih mudah mengenal suatu konsep pengetahuan dan dapat mempelajari sesuatu yang bersifat konkret. Dengan demikian, indikator perkembangan anak dapat tercapai secara optimal.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pendidik PAUD banyak mengalami kendala dalam mengembangkan tema pembelajaran. Hal ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, kreativitas, kepekaan dan keberanian pendidik. Pendidik PAUD diharapkan dapat mengembangkan tema sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan tema agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam.

B.1 Menggunakan Tema (Pembelajaran Tematik)

(11)

Dengan menggunakan tema pembelajaran, diharapkan akan bermanfaat dalam : 1. Menghubungkan bahasan satu dengan lainnya, sesuai dengan cara berpikir anak.

2. Sebagai Topik bahasan. Topik bahasan yang dekat dan dikenal anak membuat anak lebih dapat terlibat di dalamnya.

3. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang baru yang sudah dimiliki anak.

4. Memudahkan pendidik PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar sesuai dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.

B.2 Aspek yang Dibangun Melalui Tema

Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus dapat membangun sikap perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

1. Sikap perilaku: sikap beragama, perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru. 2. Pengetahuan yang dapat dikembangkan berupa : pengetahuan tentang diri, keluarga,

teman, guru, lingkungan sekitar, teknologi, seni dan budaya.

3. Keterampilan yang dikembangkan berupa : kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya dan gerakan sederhana.

B.3 Prinsip Dalam Memilih Tema Pembelajaran PAUD

Ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang pendidik yang bertugas membuat tema pembelajaran yaitu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Kedekatan, artinya tema hedaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan anak. Dekat dimaksud dapat dekat secara fisik dapat juga dekat secara emosi atau minat anak.

Contoh tema yang terdekat dengan peserta didik misalnya diri sendiri. Di dalam tema diri sendiri dapat dikembangkan menjadi sub tema aku dengan topik bahasan antara lain : a) Mengidentifikasi anggota tubuh

b) Fungsi masing-masing anggota tubuh

c) Siapa saja yang boleh menyentuh anggota tubuh tertentu dan alasan diperboleh-kannya

d) Cara melindungi anggota tubuh dari hal-hal yang membahayakan

(12)

2. Kesederhanaan, artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak agar anak dapat menggali lebih banyak pengalamannya. Jadi pemilihan tema tidak perlu yang muluk-muluk.

Contoh : Berdasarkan prinsip kesederhanaan kita dapat memilih tema “lingkungan” dengan sub tema “Kebun Mangga” melalui topik bahasan yang sederhana kepada peserta didik. Misalnya :

a) Macam-macam kebun mangga b) Cara memelihara kebun mangga

c) Peralatan yang digunakan di kebun mangga d) Manfaat buah mangga bagi kesehatan e) Cara mengkonsumsi buah mangga

3. Kemenarikan, artinya tema yang dipilih harus mampu menarik minat belajar anak. tema menarik tidak selalu tema yang aneh tetapi tema sekitar anak juga bisa menarik jika guru dapat memilih aktifitas yang sesuai dengan perkembangan anak.

Contoh : tema lingkunganku dengan sub tema “Kebun Mangga” sangat menarik bagi anak dengan aktifitas antara lain :

a) Menghitung jumlah buah mangga dengan macam-macam warna, mengumpulkan daun mangga, mengklasifikasi daun mangga berdasarkan warna/ukuran, menggambar pohon mangga, menggambar buah mangga, menggambar kebun mangga, menjiplak tekstur kulit batang mangga, dll.

b) Melakukan pengamatan terhadap pohon mangga yang ada di lingkungan (tekstur kulit pohon mangga, warna batang mangga, tinggi batang, jumlah ranting pada cabang, urutan ukuran daun, berbagai.

c) Melakukan kegiatan bersama orang tua dan guru misalnya membuat jus, manisan dan berbagai makanan dari buah mangga dan membuka bazar bersama.

4. Keinsidentalan, artinya pemilihan tema tidak selalu baku yang direncanakan di awal tahun, tetapi juga dapat menyisipkan kejadian luar biasa yang dialami anak. misalnya peristiwa banjir yang dialami anak dapat dijadikan tema insidental.

Contoh: Pada saat anak-anak mengamati pohon mangga yang berada di luar kelas dan mendiskusikannya, tiba-tiba ada seekor kupu-kupu besar dan berwarna indah melintas dan hinggap pada salah satu ranting bunga yang berada di dekat pohon mangga, maka pendidik dapat mengajak anak untuk membahas kupu-kupu tersebut, tentang warnanya, caranya terbang, apa yang dicari atau dimakan, bagaimana berkembang biaknya dll.

B.4 Apa Saja yang Dapat Dijadikan Tema ?

Banyak hal dilingkungan kehidupan kita dapat dijadikan tema, karena pada dasarnya tema sebagai bingkai yang dapat dipelajari anak.

(13)

berikut ini merupakan salah satu contoh yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

c. Benda-benda alam: batu, air, udara, dll 2. Lingkungan sosial:

Dari kelompok di atas dapat diurai menjadi tema-tema yang lebih khusus. Ternyata banyak sekali yang dapat dijadikan tema, karena itu tidak perlu untuk disamakan tema kita dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing daerah memiliki keunikan. Mengapa keunikan itu tidak dijadikan sebagai tema pembelajaran?

Sebuah tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, sub-sub tema, pokok bahasan, dan seterusnya. Jika pertanyaannya seberapa luas sebuah tema dikembangkan? Jawabannya tergantung seberapa luas pendidik dapat memfasilitasi pengembangan tema untuk member pengalaman baru pada anak. Artinya bila pendidik yang banyak membaca tentu akan mengembangkan tema menjadi sangat luas, tetapi bisa juga sebaliknya.

(14)

B.5 Langkah Pengembangan Tema PAUD

1. Memilih Tema

Langkah pertama yang harus dilakukan pendidik adalah menetapkan tema apa yang akan dipakai untuk memfasilitasi kegiatan belajar anak. Bila akan menggunakan tema yang ada di pedoman guru, maka pilihlah tema yang paling dekat dengan kehidupan anak, yang paling diminati oleh anak, dan memungkinkan dilakukan oleh guru.

Menentukan sebuah tema yang akan dipakai penting dilakukan sebagai persiapan agar pendidik tidak hanyak menyiapkan diri tetapi juga menyiapkan alat dan bahan main yang sesuai dengan tema.

2. Mengembangkan Tema Menjadi Subtema

Apabila tema sudah ditetapkan, cobalah mengembangkannya menjadi sub-sub tema. Sub tema artinya bagian yang lebih khusus dari sebuah tema. Caranya dengan memikirkan apa saja yang terkait dengan tanaman. Contoh :

TANAMAN

KENTANG BAYAM

PISANG

(15)

2. Memilih Subtema yang Akan Digunakan

Dari sekian banyak sub-sub tema yang dikembangkan dari sebuah tema, pilihlah beberapa sub tema yang diperkirakan paling menarik bagi anak. contoh di atas mengembangkan dari Tema tanaman, bahasan tentang tanaman buah terdiri dari buah pisang, mangga, papaya, jeruk. Dari keempat sub tema tersebut ditetapkan apakah semuanya akan diambil atau hanya sebagian dari sub tema tersebut. Misalnya akan diambil 1 sub tema yaitu: pisang.

Tema Subtema Waktu

Tanaman 1. Pisang 2. Bayam 3. Kentang 4. Melati 5. Kunyi

2 Minggu 1 Minggu 1 Minggu 1 Minggu 1 Minggu

Contoh

Tema : Tanaman Sub tema : Pisang

Penetapan KD : 1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNya (KD 1.1) 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat (KD 2.1)

3. Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi dan ciri-ciri lainnya ) KD : 3.6

4. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air batu-batuan, dll) KD : 3.8

Penetapan Muatan/Materi Pembelajaran (meliputi seluruh program pengem-bangan) :

a. Pisang karunia Tuhan (nilai agama dan moral)

b. Mencuci tangan sebelum makan (perilaku hidup sehat)

c. Nama/jenis-jenis , warna, bentuk, ukuran, fungsi dan ciri-ciri pisang (kognitif) d. Bagian-bagian tumbuhan pisang

e. Kosa kata yang terkait dengan pisang (bahasa) f. Kemandirian, kerjasama (sosial emosional)

B.6 Penggunaan Tema Dalam Pembelajaran PAUD

Tema pada akhirnya digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat membantu pendidik dalam menjelaskan konsep pengetahuan kepada anak. Sebelumnya tema harus masuk dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sehingga pendidik mempersiapkan diri untuk:

1. Mengumpulkan informasi tentang tema dan sub tema

(16)

3. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan main yang sesuai tema

4. Membuat seting lingkungan yang menggambarkan tema 5. Menyiapkan kegiatan yang mendukung puncak tema.

B.7 Transisi Antar Tema

Untuk mengawali penggunaan tema, sebaiknya anak diberikan pengalaman langsung melalui :

1. Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema

2. Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema 3. Membacakan cerita yang terkait dengan tema

4. Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema

5. Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema 6. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema

Untuk mengakhiri penggunaan suatu tema dapat dilakukan dengan cara :

1. Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan

2. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada orang tua dan keluarga

3. Field trip dalam rangka penguatan pengetahuan yang sudah dimiliki anak

4. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Misalnya : membuka bazaar murah untuk masyarakat sekitar.

Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya dengan cara :

a) Bercerita, berdiskusi tentang kaitan antara tema sebelum dan tema yang akan digunakan

b) Menggunakan tema saat ini sesuai dengan pilihan di atas.

c) Saat mengakhiri tema dan akan masuk tema berikutnya sesuai dengan pilihan di atas.

Contoh : Penggunaan tema dalam pembelajaran, dan transisi antar tema 1. Mencari informasi pengetahuan tentang pisang dari berbagai sumber 2. Berkunjung ke kebun pisang

3. Berkunjung ke toko buah

Gambar

Gambar Alur Perencanaan Pembelajaran PAUD(Sumber: PAUD JATENG)

Referensi

Dokumen terkait

Bermain balok membuat Pabrik Olahan kripik pisang Membuat lemari es utk menyimpan kolak pisang TEMA/ TEMA.

misalnya orang tua diminta membantu persiapan kegiatan tertentu di sekolah. Dalam menciptakan lingkungan dan bahan ajar yang menunjang pembelajaran,

Pembelajaan tematik PAUD merupakan pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap. peduli dan mau membantu jika

Siswa yang memiliki kecerdasan emosi tentu dapat mengontrol diri sendiri sehingga melakukan perbuatan-perbuatan yang positif dalam kehidupan sehari-hari, dari

macam keterampilan, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berguna dalam kehidupan sehari-harinya, dan memperoleh konsep dalam memahami diri sendiri dan lingkungan. Oleh karena

Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar, agama, teknologi, seni dan budaya du rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara : mengamati dengan indera

2 (sikap sosial). Tema merupakan bingkai dari materi yang akan diberikan kepada anak. Pendidik harus memiliki kepekaan untuk memilih mana tema yang sesuai..