• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi pendidikan dalam pembelajaran sastra (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Psikologi pendidikan dalam pembelajaran sastra (4)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Home » Pendidikan »Pengertian Psikologi Pendidikan

Pengertian Psikologi Pendidikan

Posted by' Haryanto, S.Pd onOctober 17, 2010

12

Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat .

Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

Pengertian Psikologi Pendidikan

(2)

Tardif (dalam Syah, 1997: 13) juga mengatakan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Dari beberapa pendapat tentang psikologi pendidikan, kami mengambil kesimpulan bahwa Pengertian Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.

Pengertian Psikologi Pendidikan

Musim penghujan, rumah anda belum ada kanopinya? Lihat harga dan model terbaru => Daftar Harga!

Tags: Definisi Psikologi Pendidikan, makalah psikologi pendidikan, materi psikologi pendidikan,

pengertian psikologi, pengertian psikologi belajar, pengertian psikologi pendidikan, psikologi pendidikan, ruang lingkup psikologi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan kita sebagai calon-calon pendidik harus mengerti dan memahami peran fumgsi psikologi dalam proses pengajaran dan pendidikan. Agar setiap problematika yang terjadi dalam proses pendidikan bisa dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis.

Psikologi perlu juga kita kaji agar kita lebih mudah untuk mengetahui perkembangan jiwa yang dimilki oleh anak didik kita kelak. Agar kita bisa memeiliki sikap kritis terhadap permasalahan-permasalahan pendididkan dan pengajaran, dan bisa menganalisisnya dari segi psikologi.

(3)

a. Apakah pengertian psikologi dan pengertian psikoologi pendidikan ?

b. Apa sajakah obyek yang dibahas di dalam psikologi pendidikan dan apa macam

–macamnya ?

c. Sebutkan metode-metode yang terdapat di dalam psikologi pendidikan ?

d. Sebutkan apa saja ruamg limgkup psikologi pendidikan !

3. Tujuan

a. Menetahui pengertian psikologi secara umum dan mengetahui pengertian psikologi pendidikan.

b. Untuk mengetahui apa saja obyek yang dibahas di dalam psikologi.

c. Untuk mengetahui berbagai macam metode yang terdapat didalam psikologi pendidikan.

d. Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan. 1. Pengertian Psikologi

a. Arti Psikologi secara Umum

psikologi secara bahasa berasal dari yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, bahkan psikologi disini juga sering disebut dengan ilmu jiwa.

Sebelum kita lanjutkan pembahasan tentang psikologi ini, terlebihdahulu kita akan membahas tentang apa itu jiwa ? jiwa adalah daya rohaniah yang bersifat abstrak, yang menurut istilah agama yaitu, sesuatu yang ghaib dari manusia ataupun makhluk lain, yang tidak bisa didengar, karena sifatnya yang abstrak, maka kita tidak bisa mengetahui jiwa secara wajar, melainkan jita hanya dapat mengetahui gejalanya saja. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah klakunya.

Dari itulah kita bisa memahami bahwa psikologi/ ilmu jiwa yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Seperti halnya yang definisi ilmu jiwa yang dikemukakan oleh Imam Ghozali, bahwa ilmu jiwa adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku manusia. Penghayatan yang dimaksudkan adalah sekumpulan gejala-gejala ‘psikis/kejiwaan’. Misalnya, pengamatan, tanggapan, kenangan, perasaan dan sebagainya yang saling berhubungan satu sama lain.

b. Pengertian Psikologi Pendidikan

Secara sederhana, Psikologi Pendidikan dapat diartikan sebagai studi kejiwaan dari bidang pendidikan atau studi tentang proses pendidikan. Yang dimaksudkan adalah bahwa studi kejiwaan atau proses pendidikan tersebut diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.

(4)

mendidik atau membina perkembangan kepribadian manusia. Jadi segala gejala-geajala yang berhubungan dengan proses pendidikan dipelajari secara mendalam.

2. Obyek Psikologi Pendidikan

Setiap disiplin ilmu harus mempunyai obyek tersendiri. Di dalam hal ini obyek psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Obyek material psikologi pendidikan, yaitu manusia.

b. Obyek formal psikologi pendidikan, yaitu gejala kejiwaan yang tampak pada tingkah laku, gejala

pertumnuhan dan gejala perkembangan untuk kepentingan pendidikan. Pada umumnya psikologi dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu :

a. Psikologi Metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa seperti yang dilakukan oleh Plato dann

Aristoteles.

b. Psikologi Empiri, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan

menggunakan pengamatan (observasi), percobaan atau eksperimen dan pengumpulan berbagai macam data yag ada hubungannya dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.

Psikologi Empiri dapat dibagi lagi atas :

a) Psikologi Umum, yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia pada umumnya.

b) Psikologi Khusus, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan manusia menurut aspek-aspek

tertentu sesuai dengan pandangan dan tujuannya.

3. Metode Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan menggunakan metode studi yang biasa digunakan oleh psikologi pada umumnya. Hanya saja, setiap cabang psikologi, biasanya mempunyai penekanan khusus terhadap pengguna metode psikologi.

Metode psikologi yang banyak digunakan dalam psikologi pendidikan adalah :

1) Metode observasi atau metode pengamatan, yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Ada dua macacm observasi, yaitu :

a) Observasi langsung (non sistematis), yaitu metode yang tidak menggunakan instrumen observasi

dan hanya menggunakan alat indera saja.

b) Observasi sistematis, yaitu dengan menggunakan insttrumen pengamatan yang telah

(5)

2) Metode eksperimen ateu percobaan, yaitu pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu guna

mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan dengan sengaja, untuk menetapkan sifat-sifat yang ditimbukan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.

3) Metode angket, atau koiseoner, yaitu suatu cara penyelidikan dalam bentuk bertanya, dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Angket dibedakan menjadi dua :

a) Angket langsung, ialah mengenai pengalaman sendiri ( pertanyaan tentang pengalaman orang

yang bersangkutan )

b) Angket tidak langsung, yaitu memberikan keterangan / jawaban pertanyaan tentang orang lain.

4) Metode tes, atau pengukuran, yaitu suatu cara penelitian dengan jalan mengadakan tes atau

pengukuran terhadap gejala/perilaku yang diselidiki. Ada dua macam tes yaitu :

a) Tes terstandard ( standardised test ), yang sudah teruji berulang-ulang validitasnya, dan

b) Tes non-standard, yang dibuat sendiri oleh peneliti, sesuai dengan tujuan/sasaran penelitiannya,

yang validitasnya belum teruji.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada garis besarnya ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi studi pembahasan tentang : 1) Masalah pertumbuhan dan perkembangan individu, yang mencakup pembahasan tentang

hereditas dan lingkungn, perlengkapan dasar dan ajar, perbedaan individual dan sebagainya. 2) Masalah belajar dan mengajar, yang mencakup pengertian belajar, factor-faktor yang

mempengaruhi, perlengkapan belajar, motivasi belajar dan lain sebagainya.

3) Masalah pengukuran dan penilaian, yang mencakup tentang pengukuran kecerdasan, hasil

belajar, perbuatan belajar dan sebagainya .

4) Masalah bimbingan dan penyluhan, yang mencakup masalah dasar-dasar bimbingan,

macam-macam serta tujuannya.

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas kita dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :

1. Psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.

2. Psikologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala kejiwaan pada diri

manusia ketika berlangsung proses interaksi belajar dan mengajar.

3. Obyek kajian dalam psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu obyek material yang berupa

(6)

4. Ruang lingkup psikologi pendidikan adalah cakupan yang menjadi obyek psikologi pendidikan

dalam pembahasan dan sasaran yang diteliti.

2. Tujuan mempelajari psikologi.

Tujuan dan guna mempelajari ilmu jiwa ialah :

a. Untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna

tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.

b. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk

mengenal tingkah laku manusia dan anak.

c. Untuk mengetahui tentang penyelenggaraan pendidikan yang baik.

d. Memiliki tiga kemampuan dasar yang diperlukan :

1) Understanding,memiliki pengetahuan/pengertian mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip

psikologi yang umumnya mendasari tinggkah laku.

2) Predecting,mampu mendeteksi atau mendekati permasalahan-permasalahan psikologis yang

terjadi di lapangan pendidikan.

3) Controlling,mampu menguasai diri pribadinya dan terampil di dalam mengatasi masalah

kependidikan yang dihadapi sesuai dengan konsep dan prinsip psikologi.

MANFAAT MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PARA

PENDIDIK

(7)

Dari definisi di atas kita bisa mengetahui bahwa dalam dunia pendidikan untuk mencapai pendidikan yang maksimal dan efektif bukan hanya terkait pembahasan kurikulum belaka, namun juga permasalahan psikologis peserta didik dan model pengajaran pendidiknya juga harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu, psikologi pendidikan menjadi penting untuk dipelajari oleh setiap pendidik ataupun calon pendidik. Berikut terdapat beberapa manfaat dalam mempelajari psikologi pendidikan:

1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student)

Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

2. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran

Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru melalui mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa menyesuaiakan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.

3. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas

Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif.

4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa

(8)

5. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran

Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya.

sumber : http://blog.uin-malang.ac.id/

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Referensi

Dokumen terkait

Diduga terjadi korelasi yang tinggi antara karakteristik-karakteristik tenaga kerja, sehingga analisis hubungan antara karakteristik tenaga kerja terhadap produksi tanaman

• Istilah spread spectrum digunakan karena pada sistem ini, sinyal yang dikirimkan memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasinya

Kunci publik dapat dikirim ke penerima melalui saluran yang sama dengan saluran yang digunakan untuk mengirim pesan. Saluran untuk mengirim pesan umumnya

Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui langkah-langkah pelaksanaan dan peningkatan kemampuan belajar siswa kelas III SD pada pembelajaran Matematika melalui

Penelitian ini akan dilakukan melalui tiga tahap, yakni: (1) tahap pra- analisis merupakan tahap penyusunan, perencanaan, dan penyiapan segala bentuk materi yang dibutuhkan

pikselnya  menyatakan  besaran  yang

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. ©

Sungguh ini merupakan sebuah anugerah yang sangat besar, karena berbagai tanaman obat ini mempunyai efek yang mirip dengan struktur kimia obat-obatan medis, sehingga sangat