• Tidak ada hasil yang ditemukan

Entrepreneurial Marketing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Entrepreneurial Marketing"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Ireland, 2002, "The essence of strategic leadership: Managing human and social capital", Journal of Leadership &. Si, 2008, "The Effects of External Factors on the Growth of Chinese Entrepreneurial Enterprises: An Empirical Study," Journal of Small Business and Enterprise Development 15, pp.

Table  1  showed  that  Perception  of  organizational politics is negatively related  to trust (r=-0.30, p<.01) and trust is positively  related to employee performance (r=-0.18,  p>.05)
Table 1 showed that Perception of organizational politics is negatively related to trust (r=-0.30, p<.01) and trust is positively related to employee performance (r=-0.18, p>.05)

Discussion

Managerial Implication

Finally, leaders must build the productive organizational culture and work system (creed et al., 1996; bradac et al., 1989, Dan et al, 2005) to improve the work environment (Porter and Lawler, 1968).

Limitation and Future Research Direction

Richard S Allen, Charles S White (2002), Equity sensitivity theory: A test of responses to two types of reward situations, Journal of Managerial Issues. Samuel Aryee, Pawan S Budhwar, Zhen Xiong Chen, 2002, Trust as a Mediator of the Relationship between Organizational Justice and Work Outcomes: Test of a Social Exchange Model, Journal of.

Abstract

PENGEMBANGAN

IMPLEMENTASI STRATEGI

Widodo

Kondisi ini, dengan kepercayaan bersama dari kelompok yang berbeda (Varadarajan menunjukkan bahwa kualitas komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses strategi dan isi strategi. 2004) menyimpulkan bahwa kualitas komunikasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kualitas dan frekuensi komunikasi merupakan faktor yang menentukan saling pengertian antar anggota dalam suatu hubungan untuk mencapai tujuan bersama.

Komitmen

1999) menjelaskan bahwa semakin sering frekuensi komunikasi dalam suatu organisasi akan mempengaruhi perilaku sumber daya manusia yang inovatif dan solusi baru dalam pengambilan keputusan. Kondisi ini diiringi dengan rasa saling percaya pada kelompok yang berbeda (Varadarajan menunjukkan bahwa kualitas komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses strategi dan isi strategi.

Kualitas Komunikasi

Intensitas pemahaman strategi dan komitmen bersama manajer terhadap strategi akan mempengaruhi kinerja implementasi dan kinerja organisasi (Dess.G.D. Ruang lingkup dan konten yang disepakati oleh manajer merupakan dimensi penting untuk konsensus (Fraser.A.Z.

Pola Kerja Cerdas

Tujuan berorientasi efektif yang ditujukan untuk membuktikan dan menegaskan kecukupan kompetensi diri dengan mencari penilaian yang baik dan menghindari evaluasi negatif terhadap kompetensi diri.

Orientasi Belajar

Namun orientasi pembelajaran digunakan sebagai strategi pengendalian diri, dimana dapat membantu keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia serta memiliki pengetahuan yang dapat meningkatkan kinerja (Vassilis M. Papadakis, 1998). Hasil penelitian Sujan, Weitz dan Kumar (1994) menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran mampu mendorong sumber daya manusia untuk bekerja lebih keras karena dengan cara ini diharapkan mereka menikmati pekerjaan yang dilakukannya sehingga kinerja yang dicapainya tinggi. Sumber daya manusia yang mengalami orientasi belajar cenderung mudah beradaptasi dalam menyikapi situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Motivasi sumber daya manusia akan meningkatkan minat kerja dan meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia terhadap prosedur kerja.

Koordinasi

Dengan keyakinan bahwa hal ini dapat membantu mengembangkan pemahaman terhadap lingkungan kerja dan meningkatkan kesadaran akan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan orientasi pembelajaran digunakan sebagai strategi pengendalian diri sehingga dapat membantu keterampilan dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan dan sumber daya manusia memiliki pengetahuan yang memudahkan kinerja. Pola kerja cerdas dikonseptualisasikan sebagai perilaku adaptif atau adaptive behavior (Sujan, Weitz, & Kumar, 1994).

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan adalah H3: semakin baik koordinasi maka semakin tinggi pula pencapaian pola kerja cerdas.

Kolaborasi Perilaku

Proses pengelolaan yang baik tercermin dari proses kerjasama dan koordinasi yang terpadu dalam meningkatkan kualitas strategi yang dihasilkan, apalagi jika proses pengelolaan tersebut mampu menghilangkan distorsi proses yang terjadi akibat berbagai konflik disfungsional (Ferdinand, 2004). Koordinasi mengarah pada peningkatan kerja dalam unit kerja, kemudian peningkatan kerjasama untuk memanfaatkan peluang unik dan mengarah pada sinergi timbal balik untuk bisnis bersama (Mohr et al, 1999).

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Definisi Operasional

Teknik Analisis

Berdasarkan tinjauan pustaka, model penelitian empiris ditunjukkan pada Gambar 1. Integritas - JURNAL MANAJEMEN BISNIS | Penuh. SEM) dari paket perangkat lunak AMOS 4.0.

Pengujian Model

Pengujian Hipotesis

Pembahasan

Tanpa koordinasi, karyawan atau departemen kehilangan pandangan akan perannya dalam perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa kualitas komunikasi mempengaruhi koordinasi. Tanpa koordinasi, karyawan atau departemen kehilangan pandangan akan perannya dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kooperatif berpengaruh terhadap koordinasi. Hipotesis 15 diterima yaitu semakin tinggi pola kerja cerdas maka semakin tinggi pula kinerja organisasi. Kinerja organisasi diukur dengan 1). tingkat profitabilitas dibandingkan dengan rata-rata industri.

Oleh karena itu, perlu adanya kerja cerdas guna meningkatkan kinerja organisasi.

Implikasi Manajerial

Tanpa koordinasi, karyawan atau departemen akan kehilangan perannya dalam perusahaan.Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sujan, Weitz dan Kumar (1994); Mohr dkk (1999). Oleh karena itu, koordinasi perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pola kerja cerdas. Keempat, dengan meningkatkan variabel perilaku kerjasama yang mempengaruhi koordinasi, maka koordinasi akan meningkatkan kinerja organisasi.

Kelima, dengan meningkatkan komitmen yang mempengaruhi pola kerja cerdas, sehingga pola kerja cerdas dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Keterbatasan Penelitian

Oleh karena itu, kebijakan pengelolaan adalah pelaksanaan pelatihan dan pengembangan secara terstruktur, berkesinambungan, dan kompeten. Kondisi ini berpotensi menemukan hal-hal baru atau organisasi bersifat dinamis dan mampu mengambil keputusan berdasarkan feedback pelanggan. Oleh karena itu, kebijakan manajemen adalah meningkatkan keterbukaan, komunikasi dua arah, dan rasa saling percaya.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi komunikasi yang berkesinambungan, komunikasi yang cenderung terbuka, dan meningkatkan komunikasi dua arah.

Agenda Penelitian Mendatang

Kebijakan manajemen yang berkaitan dengan komitmen merupakan rasa memiliki terhadap organisasi dengan cara mendistribusikan keterlibatan dalam berbagai aktivitas penting dalam organisasi. Kebijakan manajemen yang terkait dengan kualitas komunikasi adalah pelaksanaan kegiatan informal dan tingkat manajemen yang lebih tinggi serta pengurangan dominasi komunikasi.

Relationship Marketing: Customer Engagement and Trust as a Strategy for the Smaller Hong Kong Corporate Banking Sector." The International Journal of Bank Marketing. Strategic Integration in ndsutrial Distribution Channels: Managing the Intercompany Relationship as a Strategic Asset." Journal of Marketing Science. Johnson and Richard A (1997) " Spreng, Modeling the Determinants of Customer Satisfaction for Business to Business Professional Service ", Journal of The Academy of Marketing Science, Vol.

Organizational Commitment and Job Performance: it is the Nature of Commitment that Matters”, Journal of Applied Psychology, Vol.

MENINGKATKAN KUALITAS

PELAYANAN DI BANK SYARIAH

Septin Puji Astuti

Datien Eriska Utami

Wiwik Wilasari

1 | April - Juli Peningkatan kualitas pelayanan bank syariah - Septin Puji Astuti, Wiwik Wilasari, Datien Eriska Utami.

Kualitas Pelayanan Perbankan

SERVQUAL dan Dimensi CARTER

Membangun bilangan fuzzy

Dari 25 item, seluruh item pada dimensi tangibility mempunyai gap tertinggi, dan faktanya empat dari lima gap tertinggi berasal dari dimensi ini. Diantara item pada dimensi tangibility sendiri, penataan dan penataan ruangan serta fasilitas fisik di BRIS merupakan dua item yang kualitasnya dinilai paling rendah dibandingkan item lainnya. Di antara item-item yang termasuk dalam dimensi jaminan, nasabah menilai kualitasnya rendah pada item perbankan yang memberikan perhatian individual kepada nasabah (-1,40) dan rasa aman dalam bertransaksi (-1,35). Sedangkan pada dimensi responsiveness, item kualitasnya lebih rendah. Pada dimensi ini dinilai hampir sama yaitu -1,26 untuk kejujuran pegawai dan keinginan pegawai dalam membantu nasabah dan -1,30 untuk pelayanan pegawai BRIS yang cepat dan kemampuan karyawan agar lincah dalam melayani pelanggan agar tidak melakukan hal tersebut. merasa tidak nyaman.

Untuk lebih jelasnya, pengurutan dimensi berdasarkan rata-rata kepuasan tertinggi hingga terendah ditunjukkan pada grafik rata-rata persepsi rata-rata harapan item.

Tabel 1. Defuzzifikasi, Crips, uji signifikansi gap
Tabel 1. Defuzzifikasi, Crips, uji signifikansi gap

Keterbatasan

Sebaliknya dimensi tangibility BRIS masih jauh dari kualitas baik, dan dimensi ini merupakan dimensi yang kualitasnya dinilai oleh nasabah paling buruk dibandingkan kelima dimensi lainnya. Namun dimensi lain yang mempunyai skor kepuasan lebih baik dibandingkan dimensi tangibility perlu ditingkatkan.

Benang Merah

MEMBANGUN STRATEGI

LOW BUDGET HIGH IMPACT”

David Sukardi Kodrat

New wave marketing lebih bersifat horizontal, bottom-up dan peer to peer atau many to many (Kartajaya, 2008). Hal ini terlihat dari perkembangan harga minyak pada 2 Januari 2008 yang mencapai 100 dolar AS per barel. barel. Setelah itu, harga minyak dunia terus naik hingga 147 dolar AS per barel. barel pada 11 Juli 2008, saat terjadi uji coba rudal Iran.

Kemudian gelembung tersebut pecah, harga minyak dunia kemudian turun kembali menjadi $112 per barel pada 11 Agustus 2008.

Mencari Jendela di Otak Konsumen

Era pemasaran semu telah berakhir sejak jatuhnya orde baru dan digantikan oleh orde reformasi pada tahun 1998. Para pemasar dituntut untuk lebih efisien dan efektif dalam merencanakan dan melaksanakan program pemasaran agar dapat menghasilkan dampak yang tinggi, namun dengan dampak yang besar. dampak rendah. anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan yang memperoleh Top Brand secara konsisten pada tahun 2000 hingga 2007 (high impact) menggunakan anggaran pemasarannya secara efektif dan efisien (low budget).

Oleh karena itu, di era gelombang baru pemasaran dengan pemain yang semakin tidak terkekang, PDB yang kuat akan menentukan keberhasilan suatu produsen.

Makna Brand Lebih Luas

Imej jenama akan terbentuk dengan sendirinya, walaupun bajet rendah, asalkan PDB kukuh dan digunakan dengan betul.

Membangun Strategi

Membangun Taktik

Di era new wave, produk disebut co-creation karena bersifat statis, sepihak, dan berasal dari satu sumber. Sedangkan co-creation (penciptaan pelanggan/pelanggan terlibat langsung dalam proses penciptaan) cenderung lebih dinamis, interaktif, dan berasal dari berbagai sumber. Orang-orang seperti itu mampu memasarkan produk atau kreasi bersama kepada anggota komunitas lainnya.

Untuk memasarkan kreasi bersama di suatu komunitas, perusahaan membutuhkan orang-orang yang menjadi simpul atau aktivis di sana.

Membangun Value

Di era pemasaran gelombang baru, tokoh atau aktivis masyarakat akan semakin berperan sebagai perantara antara produsen dan pelanggan. Node atau pemimpin komunitas inilah yang harus diperhatikan oleh para pemasar gelombang baru dalam pelaksanaan komunikasi. Percakapan di era new wave marketing merupakan sebuah kebutuhan bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih berpengetahuan dan beradab.

Di era pemasaran gelombang baru, akses terhadap sumber daya ini, bukan kepemilikan sumber daya, adalah hal yang penting bagi mereka yang menggunakan model bisnis "R = G".

Penelitian Eksplanatoris

Kemampuan perusahaan untuk memilih dan bekerja sama dengan mitra yang tepat akan menentukan daya saingnya dalam lanskap gelombang baru yang menyerupai galaksi tanpa batas ini. Sumber daya dapat berasal dari pemasok yang berbeda dan sering kali berasal dari berbagai penjuru dunia. Suatu perusahaan tidak perlu memiliki perusahaan lain yang mempunyai sumber daya yang dibutuhkan.

Di sini, semua pihak mempunyai kesempatan yang sama, baik pihak yang membutuhkan solusi atau sumber daya, maupun pihak yang mempunyai solusi atau sumber daya tersebut.

Populasi dan Sampel

Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Diskusi dan Pembahasan

Pengkodean dalam konteksnya mencakup inovasi pengemasan, yaitu perubahan penggunaan teh yang dikemas dalam teh celup, sehingga pada tahun 2006 mendapat penghargaan Packaging Consumer Branding Award (kategori "emas"). SariWangi Let's Talk” tahun 2008 akan kembali diselenggarakan pada tahun 2009 dengan menyuguhkan rangkaian kegiatan yang tetap mendidik, menarik dan bermanfaat bagi perempuan Indonesia. Asosiasi Keramik Indonesia pada tahun 2007 terus tumbuh sebesar 53,13 persen dibandingkan tahun 2006 menjadi Rp316,418 miliar.

Omzet PT BAT Indonesia tumbuh sebesar 30,65 persen pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2006, mencapai Rp665,988 miliar.

Pemeriksaan Asumsi

Namun biaya produksi dan biaya operasional yang terlalu besar masing-masing Rp667,118 miliar sehingga menimbulkan kerugian Rp34,218 miliar. Berdasarkan pembahasan, perusahaan yang masuk dalam kategori Top Brand mengalami kerugian disebabkan oleh kondisi eksternal.

Hasil Model Penelitian

Peningkatan penjualan tersebut diikuti kenaikan biaya produksi sebesar Rp5,854 triliun dan biaya operasional sebesar Rp562,006 miliar sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp988,944 miliar atau 12,24 persen. Rasio operasional tidak relevan karena data yang digunakan menunjukkan bahwa beban operasional seharusnya hanya dikaitkan dengan beban iklan dan promosi. Untuk itu disarankan agar hanya biaya iklan dan promosi saja yang dijadikan biaya pada penelitian selanjutnya.

Log penjualan tidak signifikan karena data yang digunakan seharusnya merupakan data persentase kenaikan penjualan akibat selisih penjualan yang merupakan hasil informasi konsumen pada periode tersebut.

Kesimpulan

2003 “The Communicative Power of Product Packaging to Create Brand Identity through Lived and Mediated Experiences” Journal of Marketing Theory and Practice, Vol.

PMBS Publishing

Gambar

Table  1  showed  that  Perception  of  organizational politics is negatively related  to trust (r=-0.30, p&lt;.01) and trust is positively  related to employee performance (r=-0.18,  p&gt;.05)
Table 2. Mediation effect analysis of trust on PoP-outcomes relationship
Table 3. Moderation effect analysis of trust to PoP - performance correlation
Gambar 2: Full Model  Pengembangan Implementasi Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE) pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama masa pandemi