• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Karbon Serasah di Kawasan Restorasi Soraya Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Estimasi Karbon Serasah di Kawasan Restorasi Soraya Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berapa banyak biomassa yang tersimpan dalam limbah di Kawasan Restorasi Soraya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam. Berapa kandungan karbon dalam limbah di Kawasan Restorasi Soraya Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Biomassa
  • Siklus Karbon
  • Peran Hutan Sebagai Penyerap Karbon
  • Simpanan Karbon dan Faktor Mempengaruhi Simpanan
  • Kawasan Restorasi Soraya

Di permukaan bumi, sekitar 90% biomassa yang terdapat di hutan terdapat dalam bentuk kayu, cabang, daun, akar, sisa hutan (serasah) dan juga terdapat pada hewan dan mikroorganisme (Nofrianto et al., 2018). Proses penyimpanan karbon kedua adalah ketika karbon di atmosfer diserap oleh akar, batang dan daun. Ketiga proses penghilangan karbon oleh tumbuhan disebabkan oleh pembukaan hutan, penebangan pohon dan pembukaan tanah (Lugina et al., 2011).

Manfaat langsung hutan adalah dapat dimanfaatkan sebagai getah, kayu, kulit kayu, dan manfaat tidak langsung seperti pengaturan tata air, pencegahan banjir, fungsi estetika, penyediaan oksigen dan penyerapan karbon (Nofrianto et al., 2018). Hutan berperan dalam menyimpan dan menyerap jumlah karbon yang dapat mengatasi efek rumah kaca yang berakibat fatal terhadap masalah pemanasan global (Hairiah & Rahayu, 2007). Dampak pemanasan global sangat mempengaruhi kehidupan semua makhluk hidup di bumi (Odi et al., 2021).

Jumlah karbon yang tersimpan di lahan yang berbeda juga bervariasi berdasarkan variasi dan kepadatan. Penyimpanan karbon lebih besar bila kesuburan tanah baik, dengan kata lain jumlah karbon yang tersimpan di atas tanah (biomassa tanaman) ditentukan oleh jumlah karbon yang tersimpan di dalam tanah (Salsabillah, 2019). Untuk mengurangi tindakan destruktif selama pengukuran, biomassa pohon dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan alometrik berdasarkan pengukuran diameter batang (dan tinggi pohon, jika ada). b) Biomassa tumbuhan bawah, tumbuhan bawah termasuk semak belukar.

Empat sumber karbon tersebut adalah biomassa di atas permukaan tanah, biomassa di bawah permukaan tanah, bahan organik mati, dan karbon organik tanah (Nurjaman et al., 2016). Hal ini disebabkan kerusakan alam seperti penggundulan hutan yang menyebabkan kebakaran yang mengakibatkan peningkatan jumlah karbon di atmosfer. Karbon yang ada di tanah dapat berkurang dan meningkat karena kondisi lokasi dan pengelolaan.

Jumlah karbon yang tersimpan akan lebih besar jika tingkat kesuburan tanah baik atau dengan kata lain jumlah karbon yang tersimpan di atas tanah (biomassa tumbuhan) ditentukan oleh banyaknya karbon yang tersimpan di dalam tanah (Salsabillah, 2019). Pada tahun 2004, pemerintah baru mengeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 159 tentang Kehutanan (Prayitno et al., 2013).

METODE PENELITIAN

  • Jadwal Penelitian
  • Objek Penelitian
  • Metodologi Penelitian
  • Alat dan Bahan
    • Alat
    • Bahan
  • Pengukuran Parameter Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Prosedur Kerja
    • Pengambilan Sampel
    • Pengukuran pH dan Kelembaban Tanah
    • Pengukuran Intensitas Cahaya
    • Pengukuran Suhu Udara dan Kelembaban Udara
    • Pengeringan Sampel di Laboratorium
  • Analisis Data
    • Biomassa Serasah
    • Menghitung Berat Kering
    • Menghitung Kandungan Karbon
    • Perhitungan Simpanan Karbon Per Hektar Pada Tiap

Subyek dalam penelitian ini adalah biomassa dan limbah karbon yang terdapat pada petak-petak sampel (plot) penelitian di Kawasan Restorasi Soraya Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Berdasarkan hasil analisis data biomassa sampah di kawasan recovery Soraya, Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ditunjukkan pada Tabel IV.1. Berdasarkan hasil penelitian biomassa limbah di areal restorasi Soraya di Kawasan Ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam didapatkan jumlah total biomassa sebesar 9568,56 gr (9,568 kg) dengan rata-rata total biomassa sebesar 227,82 gr (0,227 kg). ) per transek.

Berdasarkan hasil analisis data limbah karbon di Kawasan Restorasi Soraya, Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dapat dilihat pada Tabel IV.2. Berdasarkan analisis data endapan karbon limbah di Kawasan Restorasi Soraya, ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dapat dilihat pada Tabel IV.3. Berdasarkan analisis nilai simpanan karbon per hektar pada setiap plot di Kawasan Restorasi Soraya, rata-rata per transek terdapat total nilai simpanan karbon limbah sebesar 7.495 ton/ha, sedangkan rata-rata nilai simpanan karbon limbah sebesar 1.070 ton/ha. .

Berdasarkan hasil analisis data parameter fisika dan kimia di Kawasan Restorasi Soraya Kawasan Ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam dapat dilihat pada Tabel IV.4. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh menunjukkan nilai estimasi rata-rata jumlah karbon di Kawasan Restorasi Soraya memiliki kadar total biomassa sampah sebesar 9568,56/gr atau 9,567 kg. Berdasarkan hasil penelitian karbon serasah di Kawasan Restorasi Soraya Lauser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam diketahui bahwa penelitian ini menggunakan 7 transek dengan masing-masing transek memiliki 6 plot.

Hal ini juga berlaku untuk jumlah karbon yang tersimpan di area restorasi Soraya di ekosistem Leuser, dimana jumlah karbon yang tersimpan di setiap transek memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian simpanan karbon, dilakukan pengujian parameter fisikokimia pada setiap transek di kawasan restorasi Soraya Kawasan Ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam seperti pada Tabel IV. 3. Berdasarkan nilai kelembaban udara (%) di Kawasan Restorasi Soraya Kawasan Ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam nilai terendah adalah transek 5 dengan nilai 45,6%, dan nilai tertinggi adalah transek 6 dengan nilai 63,3%.

Estimasi biomassa yang tersimpan dalam serasah di kawasan restorasi Soraya Kawasan Ekosistem Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Bubulussalam dengan total 9568,56 gr atau (9,568 kg) dengan rata-rata 227,82 gr atau (0,227 kg). Estimasi kandungan karbon pada serasah di Kawasan Restorasi Soraya Kawasan Ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam dengan total 7.495 ton/ha dengan rata-rata 1.070 ton/ha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Biomassa Serasah

Karbon Serasah

Simpanan Karbon Perhektar pada Tiap Plot

Nilai tertinggi terdapat pada transek 7 yaitu 1.910 ton/ha, dan terendah pada transek 3 yaitu 0.672 ton/ha per transek.

Parameter Fisik-Kimia

Berdasarkan hasil pengujian parameter fisika dan kimia di kawasan restorasi Soraya menunjukkan nilai suhu sekitar 27,4 oC, nilai pH tanah sekitar 5,5 yang bersifat masam, kelembaban tanah sekitar 6,9%, intensitas cahaya rendah. sekitar 02 , sedangkan kelembaban udara berkisar 52,8%.

Pembahasan

  • Biomassa Serasah
  • Karbon Serasah
  • Simpanan Karbon Perhektar
  • Parameter Fisika dan Kimia

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa nilai rata-rata biomassa serasah tertinggi terdapat pada transek ke-7 dengan nilai 406,53 gr, hal ini dipengaruhi oleh komposisi dan perbedaan struktur pohon pada merencanakan. Karbon serasah terendah terdapat pada transek ke-3 dengan nilai rata-rata 0,067 kg sedangkan karbon serasah tertinggi terdapat pada transek terakhir yaitu transek ke-7 dengan nilai rata-rata 0,191 kg. Pada penelitian ini biomassa terbesar terdapat pada transek 4 dan transek 7 yaitu dengan rata-rata 406,53 g, karbon dengan rata-rata 0,191 kg, simpanan karbon dengan rata-rata 1.910 ton/ha.

Nilai endapan karbon pada transek 1 adalah 0,996 ton/ha dengan hasil pengujian parameter fisikokimia yaitu suhu 26,8 oC, pH 6,1, kelembaban tanah (%) 5,8, intensitas cahaya 0,3 dan kelembaban udara (%) adalah 57.6. Nilai endapan karbon pada transek 2 sebesar 0,933 ton/ha dengan hasil pengujian parameter fisikokimia yaitu suhu 29,0 oC, pH 5,2, kelembaban tanah (%) 9, intensitas cahaya 0,4 dan kelembaban udara (%) sebesar 47,3. Nilai endapan karbon pada transek 3 sebesar 0,672 ton/ha dengan hasil pengujian parameter fisikokimia yaitu suhu 28,9 oC, pH 5,4, kelembaban tanah (%) 9, intensitas cahaya 0,6 dan kelembaban udara (%) 48,6.

Nilai simpanan karbon pada transek 4 adalah 1.287 ton/ha dengan hasil uji parameter fisikokimia yaitu suhu 27,8 oC, pH 5,2, kelembaban tanah (%) 8,3, intensitas cahaya 0,1 dan kelembaban (%). adalah 50,6. Nilai simpanan karbon pada transek 5 adalah 0,709 ton/ha dengan hasil uji parameter fisikokimia yaitu suhu 27,6 oC, pH 5,4, Kelembaban tanah (%) 8,3 Intensitas cahaya 0,1 dan Kelembaban udara (%) dari 45,6. Berdasarkan level rendah dan tinggi dari parameter yang diuji, diketahui bahwa nilai temperatur terendah terdapat pada transek 6 yaitu 25,2.

Nilai simpanan karbon terendah terdapat pada transek 3 dan tertinggi terdapat pada transek 7, hal ini dikarenakan suhu pada transek 3 sebesar 28,9 oC dan suhu pada transek 7 sebesar 26,4 oC. Nilai rata-rata hasil pengujian parameter fisika-kimia di Kawasan Restorasi Soraya menunjukkan bahwa nilai suhu bervariasi dari 27,4 oC, nilai pH tanah bervariasi dari 5,5 yang bersifat asam, kelembaban tanah bervariasi dari 6,9%, intensitas cahaya bervariasi dari 0,2, sedangkan kelembaban udara bervariasi dari 52,8%. Nilai biomassa serasah dan karbon pada transek 2 dan 3 memiliki nilai yang rendah, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor suhu.

Nilai suhu rata-rata pada transek 2 adalah 29,0 oC dan pada transek 3 rata-rata 28,9 oC, persentase nilai suhunya tinggi. Pendugaan biomassa karbon serasah di kawasan hutan sekunder Pegunungan Deudap, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

KESIMPULAN

Saran

Setelah dilakukan penelitian di kawasan recovery Soraya, mengenai saran hasil peneliti mengenai pendugaan karbon serasah di kawasan recovery Soraya ekosistem Leuser Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, peneliti berharap agar penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pendugaan karbon dan biomassa tumbuhan bawah di Kawasan Restorasi Ekosistem Soraya Leuser, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Diakses dari.http://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/jurnalfasosa/article/view/156 4 Diakses 12 Mei 2022. Estimasi cadangan karbon benih sawit bersertifikat di perkebunan sawit Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Akses melalui http://elti.fesprojects.net/2013%20NGP_Summit/2014%20Restoration%20Indonesia/Rehabilitation%20dan%20Restorasi%20Kawasan%20Hutan_Wawan.p df. Analisis hubungan cadangan karbon dengan serapan CO2 dan pelepasan O2 pada hutan sekunder dan tutupan lahan kelapa sawit di Kabupaten Luwu Timur. Akses melalui https://media.neliti.com/media/publications/125574-ID-pengelolaan-hutan-dalam-mengatasi-alih-f.pdf.

Cadangan karbon di atas tanah pada penggunaan lahan yang berbeda di Hutan Lindung Sirimau, Pulau Ambon. Pendugaan biomassa karbon di kawasan hutan Gampong Deudap Pulau Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. Estimasi stok biomassa dan karbon dari tumbuhan bawah dan serasah di perkebunan karet bekas dan tidak terbakar.

Diakses melalui http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspiration/article/view/1279 Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021. Pendugaan biomassa (pendugaan stok karbon) pada pohon di kawasan hutan primer Deudap Pulo Gore Kabupaten Aceh Aceh Besar. Keanekaragaman jenis burung di Hutan Cagar Alam Kawasan Ekosistem Tahura Kabupaten Pidie sebagai acuan pendukung materi ekologi satwa.

Perhitungan Biomassa: Pengantar Kajian Karbon dan Perdagangan Karbon. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/42364907/Penghitungan_Biomassa with-cover-page-v2.pdf. Laju Produksi dan Dekomposisi Serasah Mangrove (Sonneratia sp) di Kawasan Hutan Mangrove Bahowo, Desa Tongkaina, Kabupaten Bunaken, Sulawesi Utara. Pendugaan cadangan karbon biomassa tumbuhan bawah dan serasah di area suksesi alami area pembuangan limbah PT Freeport Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

[4] Designing and Controlling a Ball and Beam Control Using Microcontroller, Authored by Christina Ritonga, December 2007, Swiss German University [5] Building and Controlling

Weighted mean and quantitative description of awareness level according to highest educational attainment Highest educational attainment Mean Description Elementary graduate 3.44 High