Etika Bertutur Surat Al-Qu'an Al-Ahza>b Ayat 70-71 dalam Tafsir Al-Azha>r Karya Buya Hamka dan Relevansinya dengan Pembentukan Akhlakul Kerimah. Bagaimana pentingnya konsep etika tutur dalam surat Al-Ahz>ab ayat 70-71 dalam Tafsir Al-Azha>r menurut Hamka dengan terbentuknya Akhlakul Kerimah.
Metode Penelitian
- Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian
 - Data dan Sumber Data
 - Prosedur Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 
Sedangkan penelitian ini lebih menekankan pada etika bertutur kata yang baik dalam pembentukan akhlakul karimah, dan persamaannya sama-sama membahas tentang etika. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka, antara lain tafsir surat al-Ahza>b ayat 70-71. Peneliti mengumpulkan data dari beberapa kitab tafsir.
Sistematika Pembahasan
Bab kedua merupakan kajian teori, pada bab ini peneliti membahas mengenai landasan teori dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan: (1) Konsep etika bertutur dalam Islam mengenai pengertian etika bertutur dan apa itu etika bertutur yang baik dalam Islam. 2) akhlakul kerimah dalam Islam, mengenai makna akhlakul kerimah dan syarat-syarat akhlakul kerimah dalam Islam (3) peranan akhlak mulia dalam masyarakat. Bab keempat merupakan analisis hasil penelitian. Bab ini memuat hasil-hasil penelitian dan kajian yang telah dilakukan peneliti, terkait dengan (1) Pentingnya konsep penanaman iman dengan takwa bagi terbentuknya akhlak yang baik terhadap Allah. . SWT.
Etika Berbicara dalam Islam 1. Pengertian Etika Berbicara
Lima ciri etika Islam yang dimaksud adalah: Pertama, etika Islam mengajarkan dan membimbing manusia dalam berperilaku baik dan menjauhi perilaku buruk. Ketiga, etika Islam bersifat universal dan inklusif, serta dapat diterima oleh seluruh umat manusia, di segala zaman dan di mana pun.
Pembentukan Akhlakul Karimah dalam Islam 1. Pengertian Akhlak
Maka akhlak mulia boleh menjadi ukuran keimanan seseorang; malah teras ajaran Islam ialah budi pekerti yang mulia. Justeru, konsep agama Islam dalam mewujudkan akhlak yang mulia haruslah dijalankan dengan kesatuan segala perintah Allah SWT, sehingga menjadi kesatuan yang utuh, dan akhirnya.. akan melahirkan akhlak yang mulia yang berada di dalam sesuai dengan tuntutan agama Islam. Akhlak yang mulia hendaklah dilihat dan difahami sebagai ibadah iaitu perintah Allah SWT dan Rasulllullah SAW.
Orang beriman yang berakhlak mulia akan memperoleh kedudukan yang mulia baik di masyarakat maupun di sisi Allah SWT.40. Fungsi akhlak mulia (akhlakul karimah) dalam kehidupan adalah sebagai buah dari tujuan diciptakannya manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam arti luas, akhlak mulia adalah tingkah laku, cara atau budi pekerti yang berdasarkan pada nilai-nilai wahyu yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ajari orang lain, di setiap kesempatan, hal-hal yang kita pahami tentang moralitas mulia ini. Ia juga harus konsisten menaati prinsip akhlak mulia berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
Biografi dan Sejarah Hidup Buya Hamka 1. Biografi Hamka
Karir Hamka
Hamka pertama kali bekerja sebagai guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan pada tahun 1927 dan sebagai guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929. Hamka kemudian diangkat menjadi dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Padang Panjang pada tahun 1957 hingga 1958. Beliau kemudian diangkat menjadi rektor Sekolah Tinggi Islam, Jakarta dan guru besar di Universitas Mustopo, Jakarta.
Beliau mengikuti kedudukan Muhammadiyah dari tahun 1925 untuk memerangi bid’ah, bid’ah, perintah dan kebatilan di Padang Panjang. Pada tahun 1929 Hamka mendirikan pusat pelatihan pendakwah Muhammadiyah dan dua tahun kemudian beliau menjadi konsul Muhammadiyah di Makassar. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majlis Ulama Indonesia, tetapi beliau kemudiannya meletakkan jawatannya pada tahun 1981.
Selain aktif dalam urusan agama dan politik, Hamka adalah seorang jurnalis, penulis, editor dan penerbit. Beberapa penghargaan yang diterima Hamka di tingkat nasional dan internasional, seperti gelar kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azha>r, 1958, dan Doctor Honoris Causa Universitas Kebangsaan Malaysia 1974, sebagai tanda jasa atas sumbangsihnya yang sangat besar dalam bidang penyiaran. agama Islam di Indonesia.53.
Karya-Karya Hamka
Sejak tahun 1920, Hamka menjadi jurnalis di beberapa surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Berbagai tulisan Hamko, mulai dari masalah pendidikan, tasawuf, sejarah, sastra, dan lain-lain, tersebar dimana-mana. Buku ini berisi kumpulan pidato yang disampaikan pada lembaga pendidikan yang didirikannya di Padang Panjang.
Juga mencakup lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di Jazirah Arab sejak masa Khulafaurrasyidin hingga masuknya Islam ke arah timur hingga Kerajaan Johor pada abad ke-17 Masehi. . g) tasawuf; Its Development and Refinement, buku yang mengulas berbagai hal tentang tasawuf. . h) Kajian Agama Islam, buku-buku tentang pendidikan dan ajaran agama dan filsafat. Buku ini terdiri dari 30 jilid yang ditulis pada tahun 1966 saat ia berada di penjara pada masa pemerintahan Soekarno. . j) Antara fakta dan Khyalo Tuanku Rao dan lain-lain.
Sekilas Tentang Tafsir Al-Azha>r
Dalam Qs. al-Ahza>b ayat 70-71 menurut tafsir Hamka terhadap al-Azha>r dijelaskan bahwa ada tiga konsep pokok dalam tafsir Hamka, yaitu menumbuhkan keimanan dengan takwa, memilih kata-kata yang tepat ketika berbicara, dan menjunjung tinggi akhlak mulia. karakter. a) Konsep membina keimanan melalui ketakwaan. Jangan menggunakan kata-kata yang rumit, jangan bermaksud lain, tetapi gunakanlah kata-kata yang lain juga. Jadi, jika seseorang telah memilih kata-kata yang akan keluar dari mulutnya sesuai dengan makna yang tersimpan di dalam hatinya, maka tidak akan ada kata-kata yang akan menyakiti hati orang lain, apalagi menyakiti hati Allah dan menyakiti hati para nabi.
Perkataan yang menyakiti Allah, menyakiti Rasul atau menyakiti Musa sebagai salah seorang Nabi Allah adalah akibat dari jiwa yang tidak jujur." Apabila bercakap dengan pihak lain, kita hendaklah menggunakan budi bahasa yang baik dan tutur kata yang baik. Dengan memilih perkataan yang tertib, jujur, tepat dan tepat dalam bercakap, ini akan mempunyai pengaruh yang besar pada kerja, tindakan dan amal yang dipilih dalam kehidupan.
Perkataan ayat ini menunjukkan bahwa pemilihan kata yang tepat, tepat dan jelas maknanya, merupakan latihan menjalani hidup jujur dan lurus. Karena dengan memilih kata-kata yang tepat, jujur dan tepat sebelum kita memulai suatu topik pembicaraan akan sangat mempengaruhi hal yang akan kita lakukan selanjutnya.
Relevansi Konsep Memupuk Iman Dengan Takwa dengan Pembentukan Akhlakul Karimah terhadap Allah SWT
PENTINGNYA ETIKA BERBICARA PADA AYAT 70-71 AL-QU'AN SURAH AL-AHZA
Pentingnya ketakwaan bagi seorang muslim juga termasuk menjadi ciri yang membedakannya dengan manusia lain, bahkan jin dan binatang, karena ketakwaan merupakan cerminan keimanan umat Islam. “keyakinan”, maka Taqwa adalah satu-satunya sikap yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Seorang muslim yang beriman dan telah mengucapkan dua kalimat syahadat, namun tidak merealisasikan agamanya dengan bertakwa dalam rangka menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, juga tidak mau terikat dengan segala aturan syariat. agamanya karena kesibukannya atau karena anggapan pribadinya yang mempertimbangkan adanya hukum agama.
Maka ketika seseorang mempunyai keimanan yang tertanam kuat dalam hatinya dan diimbangi dengan ketakwaan yang kuat, maka akan timbul implementasi yang baik dalam kehidupannya sehari-hari, berupa perbuatan yang berujung pada ketaatan yang kuat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga dalam diri manusia akan tercipta keimanan yang kuat. dapat memunculkan sifat-sifat atau perilaku akhlak mulia yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. Relevansi konsep pemilihan kata yang tepat dalam berbicara terhadap pembentukan karakter moral terhadap sesama manusia.
Relevansi Konsep Memilih Kata-kata yang Tepat dalam Berbicara dengan Pembentukan Akhlakul Karimah Terhadap Sesama Manusia
Maka Islam sangat menganjurkannya dan menganjurkan perkataan agar mendatangkan pahala dan tidak mendatangkan dosa. Biarlah perkataan membuahkan hasil yang positif, seperti persaudaraan dan cinta, daripada menimbulkan permusuhan dan kebencian 68. Kata-kata yang baik adalah kata-kata yang enak didengar, bunyinya tidak terlalu keras atau terlalu lembut, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, intonasinya tepat, bunyinya tidak terbuang dengan kalimat-kalimat yang tidak berguna, tidak menghalangi pemahaman, tidak, dan jelas.
Selain itu kata ihsan juga berarti kata-kata yang lembut, bahkan kepada musuh, karena seperti kata orang: kata-kata yang kasar tidak menambah kekuatan suatu argumen. Perkataan yang baik tidak hanya membuat orang lain bahagia, bahkan bisa menjadi kunci surga bagi yang mengucapkannya. Contoh ayat ini juga bisa menjadikan seseorang menjadi orang baik atau ihsan.70.
Banyak bicara atau berkata terlalu banyak berbahaya bagi lidah, begitu pula mencampuri kata-kata yang tidak penting. Sebaliknya, jika perkataan yang ingin diucapkannya buruk, maka ia harus menahan diri dan menjadi lebih baik.
Relevansi Konsep Menegakkan Budi Pekerti yang Mulia dengan Pembentukan Akhlakul Karimah terhadap Masyarakat dan
Dengan cara ini, musuh akan berubah menjadi teman, dan orang yang sebelumnya dibenci akan menjadi dicintai. Sulit untuk dilakukan, hanya orang yang memiliki hati yang tulus yang dapat melakukannya. Namun umat beriman harus memahami bahwa akhlak mulia bukanlah kebudayaan yang bisa berubah karena keadaan, waktu dan tempat.
Oleh karena itu, belum tentu orang kaya dan orang berkedudukan tidak membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain, moralitas terpenting yang ditunjukkan seseorang adalah demi kebaikan orang tersebut. Banyak bukti yang bisa diklaim, yang ada dalam realitas sosial, bahwa orang-orang yang berakhlak mulia semakin beruntung.
Seseorang yang berakhlak baik pasti akan disukai masyarakatnya dan kesulitan serta penderitaannya akan terbantu untuk diselesaikan meskipun ia tidak menduganya. Fakta juga menunjukkan bahwa orang yang gemar bersedekah tidak menjadi sengsara melainkan memiliki harta yang berlimpah.
PENUTUP
Bagi para pembaca, semoga skripsi ini dapat menjadi tambahan referensi dan wawasan untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam. Serta memberikan referensi penyemangat bagi para pembaca agar tetap semangat belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan berakhlak mulia. Bagi para orang tua agar selalu memberikan perhatian kepada para pendidik anak dalam bidang menjaga akhlak dan akhlak yang baik, salah satunya dengan menjaga etika dalam berbicara agar menjadikan anak pada generasi yang mampu menjaga dan mencerminkan kesusilaan akhlaknya sebagai seorang muslim. yang juga mampu meneladani akhlak yang ditiru Rasulullah SAW.
Bagi peneliti, agar lebih banyak menambah referensi, refleksi, atau sebagai bahan kajian perbandingan yang selanjutnya dapat digunakan dalam pengembangan pendidikan Islam, khususnya kaitannya dengan etika tutur dan relevansinya bagi pembentukan akhlak. Untuk itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman guna menambah bekal penulis untuk perbaikan.