• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Lingkungan Qur’ani dalam Masyarakat Desa Sekitar Gunung Sadeng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Etika Lingkungan Qur’ani dalam Masyarakat Desa Sekitar Gunung Sadeng"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar BelakangMasalah

Kombinasi eros, spesies perusak sumber daya alam, karat pada lapisan ozon dan penggunaan sumber daya alam menyebabkan ketidakseimbangan ekologi. Manusia secara tidak wajar memanfaatkan sumber daya alam matahari tanpa memperhatikan akibatnya sehingga berujung pada rusaknya ekologi bumi sebagaimana yang semula dikehendaki Allah SWT. Spesies hiu yang muncul antara manusia dan alam karena kebiasaannya merusak sumber daya alam dan mengganggu ritme alam dunia.

Permasalahan yang terjadi di Gunung Sadeng Kecamatan Puger adalah eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. Imasco Asiatic Cement Di sisi lain, eksploitasi sumber daya alam melibatkan masyarakat lokal di wilayah tersebut, namun seiring berjalannya waktu, peluang pun muncul. Karena pentingnya air, tanah dan sumber daya alam lainnya, terutama di lingkungan, bagi keberadaan manusia, sperma yang terlihat juga sangat berbahaya bagi kesejahteraan seluruh umat manusia.

Untuk itu, beberapa aliansi lingkungan hidup mulai berperan aktif dalam upaya pelestarian alam dengan menerapkan nilai-nilai eko-etika. Beberapa aliansi yang terlibat dalam upaya konservasi berasal dari mahasiswa yang masih aktif atau sudah lulus dari universitas.

Fokus Penelitian

Tesis ini dinilai penting karena menunjukkan kepada khalayak luas bahwa konsep etika lingkungan hidup dalam Al-Qur’an merupakan solusi terhadap upaya pelestarian alam yang dilakukan masyarakat Puger. Oleh karena itu penulis tertarik dan mencoba memberi judul skripsi ini dengan topik, “Etika Lingkungan Hidup Al-Quran pada Masyarakat Desa Sekitar Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember Kanupaten”.

Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan etika lingkungan hidup al-Qur’an yang dilakukan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen.

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Wawancara terbimbing memudahkan peneliti memperoleh informasi dan mencari data tentang bagaimana masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger memahami etika lingkungan hidup dalam perspektif Al-Qur'an. Bagaimana penerapan etika lingkungan Al-Quran yang dilakukan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen. Untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan etika lingkungan Al-Quran oleh masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen.

Penerapan nilai-nilai etika lingkungan hidup al-Qur’an yang dilakukan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen. Implementasi nilai-nilai etika lingkungan Al-Quran oleh masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi pertambangan semen. Ayat Alquran apa yang menjadi landasan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng dalam upaya menjaga lingkungan?

Bagaimana penerapan etika lingkungan Al-Quran yang dilakukan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen. Untuk mendeskripsikan pemahaman masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger mengenai etika lingkungan hidup dalam perspektif Al-Qur'an.

Sstematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Siti Masitoh dalam tesisnya yang berjudul “Konsep Etika Lingkungan Hidup dalam Al-Qur’an (Studi Interpretasi Tematik)” dalam penelitian ini fokus pada konsep etika lingkungan hidup dalam Al-Qur’an dalam upaya pelestarian alam. Bedanya, subjek penelitian Ahmad Shidiqini lebih fokus pada kajian teks Al-Qur'an dengan pendekatan tematik. Persamaan penelitian Siti Noor Aini dengan skripsi ini adalah sama-sama membahas tentang hubungan manusia dengan alam, dan dalam konteks etika lingkungan juga dibahas mengenai hubungan manusia dengan alam, yang membedakan adalah penelitian Siti Noor Ainiini menggunakan metode penelitian terhadap teks Al-Qur'an.

Muhirdan S.pdi dengan judul tesisnya “Etika Lingkungan dalam Al-Qur’an” diserahkan pada program pascasarjana UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta). Dalam pembahasan kali ini istilah-istilah lingkungan hidup dalam Al-Qur'an seperti istilah langit dan bumi dll. Kesamaan penelitian ini adalah membahas permasalahan etika dan lingkungan serta kesadaran Al-Qur’an yang merekomendasikan pentingnya penerapan etika lingkungan pada udara, air, lautan, dan lain-lain.

Ciri-ciri Ekologis dalam Tafsir Al-Qur'an (Kajian Kritis Tafsir Mujiono Abdillah Terhadap Ayat Lingkungan Hidup Dalam Al-Qur'an)". Hubungan Manusia dengan Kerusakan Alam (Kajian Tafsir al-Jawahir Tafsir Al- Al-Qur'an Al-Karim)".

Kajian Teori

Dengan etika lingkungan hidup, masyarakat tidak hanya terikat pada kewajiban menjaga lingkungan hidup, tetapi juga kewajiban melindungi berbagai jenis kegiatan agar tetap dapat memenuhi kewajiban menjaga lingkungan hidup.8 b. Teori Etika Lingkungan. 11Eko Ariwidodo, Pentingnya pengetahuan masyarakat tentang lingkungan hidup dan etika lingkungan dalam partisipasinya dalam pelestarian lingkungan hidup, (Nuansa, 2014), vol. Untuk memajukan kelestarian lingkungan hidup, kita akan memulainya dengan mengkaji makna nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Konsep Al-Qur’an sebagai pedoman etika lingkungan hidup dapat dilihat pada konsep Alishila, Alikan, Atamir dan Atashir.13. Penggunaan kata islah dalam Al-Qur'an biasanya menunjukkan bahwa nilai-nilai tidak berjalan secara alami sehingga perlu perbaikan. Konsep lain yang menunjukkan komitmen Al-Qur’an terhadap pelestarian lingkungan hidup juga tercermin dalam konsep taskhir.

Kata sakhara dalam Al-Qur'an dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu mengacu pada makna dasarnya yaitu penghinaan dan penaklukan. Menurut Quraish Shihab, akhlak yang diajarkan Al-Qur'an mengenai lingkungan hidup bersumber dari fungsi manusia.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-Tahap Penelitian

Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi salah satu landasan bagi masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng untuk melakukan upaya intensif dalam menerapkan nilai-nilai etika lingkungan hidup Al-Qur'an termasuk dalam QS. Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi landasan bagi masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng untuk melakukan upaya intensif dalam menerapkan nilai-nilai etika lingkungan hidup Al-Qur'an termasuk dalam QS. Penerapan nilai-nilai etika lingkungan Al-Quran yang dilakukan masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger dalam menyikapi eksploitasi tambang semen sejalan dengan apa yang tertuang dalam Al-Quran yaitu konsep al-Ihsan yang berarti menjaga, menghargai. dan merawat.

Dapat disimpulkan bahwa upaya masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng sudah tepat dan sejalan dengan etika lingkungan hidup dalam Al-Quran. Etika lingkungan hidup dalam Al-Qur’an diwujudkan oleh masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger berupa menolak penambangan dan melakukan relokasi irigasi, melakukan penghijauan dan mengurangi pembuangan limbah ilegal. Apa latar belakang masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng mengenai sikap peduli mereka terhadap lingkungan?

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Gambaran Obyek Penelitian

Penyajian dan Analisis Data

Pembahasan Temuan

PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat desa sekitar Gunung Sadeng Puger memahami bahwa etika lingkungan hidup dalam sudut pandang Al-Qur'an berdasarkan ayat 56 Surat Al'araf dan ayat 41 Surat Ar-ar rum adalah menjaga dan merawat apa yang ada disekitarnya tanpa merusak. dihancurkan atau dieksploitasi, yang selaras dengan semboyan mereka, yaitu “alam adalah amanah, perlindungannya adalah ibadah”.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai gotong-royong dan solidaritas sosial dalam masyarakat (studi kasus pada tradisi malam pasian di Desa

pelestarian lingkungan. Adanya upaya untuk mendasarkan diri pada teori etika biosentrisme, ekosentrisme, teori mengenai hak asasi alam, dan ekofeminisme, manusia

nilai religius, nilai nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas serta, mendeskripsikan kemungkinan novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori dapat

Kaitannya dengan pergaulan, maka dapat diartikan bahwa etika dalam pergaulan yaitu suatu ilmu yang memikirkan bagaimana seseorang mengambil sikap dalam pergaulan

Berdasarkan pandangan masyarakat yang menguraikan pentingnya dipertahankan nilai-nilai assibantu-bantu (gotong royong) maka, penerapan kearifan lokal dapat dikatakan

Hasil penelitian menunjukkan perilaku ramah lingkungan pada Masyarakat Kelurahan Jahab dilaksanakan dengan cara melakukan gotong royong yang rutin dilakukan setiap 1

Mata kuliah PWKL4302 Etika Lingkungan membahas tentang pengertian etika, teori etika, pengertian etika lingkungan, dasar-dasar teori etika lingkungan, teori etika

Nilai sosial dan sikap peduli sosial yang terdapat di tradisi bedendang diantaranya nilai pengorbanan, gotong royong, nilai solidaritas, Nilai hidup rukun, dan Nilai komunikatif dan