• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI JALUR SEPEDA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI JALUR SEPEDA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI IMPLEMENTASI JALUR SEPEDA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Kelvin Enrico1, Desi Riani2, dan Sutan Parasian Silitonga3

1 Kelvin Enrico, Universitas Palangka Raya.

e-mail: kelvinenrico43@gmail.com

2 Desi Riani, Universitas Palangka Raya, e-mail: Desiriani@jts.upr..ac.id

3 Sutan Parasian Silitonga, Universitas Palangka Raya, e-mail: sutanparasian@yahoo.com

ABSTRAK

Perwujudan kota yang berwawasan lingkungan menjadi konsep untuk menyeimbangkan aktivitas pembangunan yang kian pesat. Salah satu caranya adalah dengan pemilihan sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan, yaitu mengakomodasi kendaraan tidak bermotor. Trend saat ini gaya hidup yang ramah lingkungan di berbagai kota di Indonesia dilakukan dengan pemanfaatan sepeda sebagai alternatif untuk mendukung pergerakan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : Mengetahui bentuk geometrik pada 6 ruas jalan di kawasan Universitas Palangka Raya untuk diterapkannya jalur sepeda, Mengkaji hubungan antara jarak perjalanan mahasiswa dari rumah menuju kampus dengan moda transportasi yang digunakan mahasiswa di Kawasan Kampus Universitas Palangka Raya, Membuat desain jalur sepeda yang sesuai dengan Kawasan Kampus Universitas Palangka Raya yang belum terdapat jalur sepeda. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perhitungan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) dan Perhitungan Analisis Cross Tab. Menurut hasil analisis data dari Cross Tab yang telah dilakukan diketahui jika terdapat hubungan yang signifikan antara moda transportasi yang digunakan dengan jarak. Dengan menggunakan metode analisis Cross Tab dapat dilihat hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara moda dan jarak karena nilai Pearson Chi-Square (212,373) >

nilai Chi-Square Distribution Table (12,591). Diketahui dari hasil responden dengan jarak rumah ke kampus kurang dari 1 km, mayoritas responden menggunakan sepeda sebesar (51,7 %) data ini didapatkan dari hasil pengisian kuesioner Google Form yang telah diisi oleh 342 responden.

Kata kunci: Moda Transportasi, Jalur Sepeda, Kampus Universitas Palangka Raya, Analisis Cross Tab.

1. PENDAHULUAN

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan potensi daerah. Provinsi Kalimantan Tengah adalah suatu Provinsi dengan berpotensi dalam sektor ekonomi. Perwujudan kota yang berwawasan lingkungan menjadi konsep untuk menyeimbangkan aktivitas pembangunan yang kian pesat. Salah satu caranya adalah dengan pemilihan sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan, yaitu mengakomodasi kendaraan tidak bermotor. Trend saat ini gaya hidup yang ramah lingkungan di berbagai kota di Indonesia dilakukan dengan pemanfaatan sepeda sebagai alternatif untuk mendukung pergerakan masyarakat. Contoh penerapannya adalah di Universitas Palangka Raya. Penerapan jalur sepeda di Universitas Palangka raya dapat memanfaatkan cikal bakal pertumbuhan program kota berwawasan lingkungan.

Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu pada suatu penampang melintang jalan. Data pencacahan volume lalu lintas

(2)

adalah informasi yang diperlukan untuk fase perencanaan, desain, manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

Menurut Menteri Perhubungan RI Tahun 2020 dalam Pasal 1, jalur didefinisikan sebagai bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan. Adapun jalur sepeda yaitu jalur yang diperuntukan bagi pesepeda yang dipisahkan dari kendaraan bermotor dengan pemisah berupa separator atau kerb. Bagian dari jalur sepeda yaitu lajur sepeda. Lajur sepeda adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk dilewati satu sepeda, selain separator jalan. Berdasarkan definisi yang diberikan oleh Peraturan Menteri tersebut, lajur sepeda dapat berada pada jalur sepeda secara khusus atau dapat merupakan bagian dari jalur jalan tanpa kerb tetapi hanya dibatasi oleh marka. Lajur sepeda yang berada pada jalur sepeda yang dibatasi oleh separator jalan memberikan keluasaan bagi pesepeda untuk bergerak dengan rasa aman dibandingkan lajur sepeda yang berada pada jalur jalan umum tanpa separator jalan (Koorey 2013)

Penggunaan sepeda memang perlu diberi fasilitas untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda dan bisa meningkatkan kecepatan berlalu lintas bagi para pengguna sepeda. Dalam merencanakan jalur untuk lintasan sepeda, perlu adanya pertimbangan beberapa hal sebagai berikut (Haecher dalam Sidi 2005): Pertimbangan jalur tersingkat antara sumber pengendara dengan kawasan tujuan (origin-destination), kondisi visual yang seaman dan senyaman mungkin melalui pemisahan ruang dan kelengkapan fasilitas, jaringan harus dapat memberikan kejelasan orientasi tempat yang akan dituju, penandaan dan penginformasian yang jelas, tidak menggangu pejalan kaki dan aman dari kendaraan bermotor.

Gambar 1. Jalur Khusus Sepeda Gambar 2. Jalan khusus Sepeda motor & Mobil

2. METODE PENELITIAN

2.1 Diagram Alir Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan berdasarkan observasi dan informasi dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui dan memperhitungkan Kondisi Eksisting dan

(3)

kelayakan dibuatnya jalan jalur sepeda pada Kawasan Universitas Palangka Raya yang belum terdapat jalur sepeda. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Gambar 3. Bagan Alir Penelitian

2.2 Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data sangat penting dilakukan dalam penelitian ini, yang dimana selain data sekunder, data primer juga sangat dibutuhkan dalam melakukan

perhitungan geometrik ini. Data-data tersebut ialah sebagai berikut:

1. Survei Lokasi

Survei lokasi kampus dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dengan menyusuri jalan pada zona-zona Kampus Universitas Palangka Raya.

2. Survei Inventarisasi Jalan

Survei inventarisasi jalan dilakukan dengan pengamatan di lapangan dengan menyusuri jalan pada zona-zona Kampus Universitas Palangka RayaPengukuran kondisi eksisting jalan pengukuran dalam penelitian ini menggunakan alat meteran, untuk mendapatkan data besaran volume jalan pada Kawasan Kampus Universitas Palangka Raya. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui apakah volume jalan pada di Kawasan Kampus Universitas Palangka Raya memenuhi

(4)

persyaratan sesuai standar yang berlaku dan juga untuk menentukan alternatif jalan yang bisa digunakan sebagai lajur sepeda.

3. Survei Penyebaran Kuesioner

Survei penyebaran kuesioner dilakukan dengan menyebar melalui media online yaitu “Google Form”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) tahun 2021. Data hasil kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan cross tab untuk membandingkan dan melihat adanya suatu pola hubungan antara dua variabel yang berbeda. Dalam penelitian ini, metode analisis cross tab dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jarak rumah ke kampus terhadap moda yang digunakan.

2.3 Analisis Data

Setelah data didapatkan kemudian di analisa dengan cara sebagai berikut:

1. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

Penentuan besarnya LHR pada suatu ruas jalan diperlukan koefisien masing- masing jenis kendaraan seperti yang telah diatur dalam Perencanaan Geometrik Jalan Raya no. 13 tahun 1970. Dimana data-data yang telah diperoleh pada lalu lintas harian rata-rata ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Perhitungan Analisis Cross Tab

Metode analisis cross tab (tabulasi silang) ini digunakan untuk membandingkan dan melihat adanya suatu pola hubungan antara dua variabel yang berbeda yaitu untuk variabel dependent (terikat) adalah moda transportasi sedangkan variabel independent (tidak terikat) yaitu jarak dari rumah menuju kampus. Dalam kajian ini, metode analisis cross tab dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jarak rumah ke kampus dengan moda trasnportasi yang digunakan.

2.4 Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang menjadi objek penelitian ini adalah Jalan Hendrik Timang, Jalan di bagian gerbang Universitas Palangka Raya, Jalan Damang Salilah, dan Jalan R. Coendrat serta Kampus baru Universitas Palangka Raya, Kota Palangka Raya. Waktu pelaksanaan survei direncanakan selama 1 hari untuk mendapatkan data geometrik jalur sepeda (tipe jalur sepeda, lebar jalur, dan ada atau tidaknya median) yang berfungsi untuk menghitung kapasitas jalan dan mengetahui keadaan jalan utama serta jalur sepeda di kampus Universitas Palangka Raya (UPR) sebelum adanya pengembangan kampus. Penyebaran kuisoner dilakukan secara online menggunakan Google Form selama 14 hari dan ditujukan kepada seluruh penduduk kampus Universitas Palangka Raya (UPR).

3. PEMBAHASAN

3.1 Menghitung Volume Jalan

Untuk menghitung Volume Jalan menggunakan Rumus:

Keterangan:

q = Volume lalu lintas (Kendaraan/Lajur)

n = Jumlah kendaraan yang lewat (Kendaraan/Lajur/Jam) LHR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐿𝑎𝑙𝑢 𝐿𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

q = 𝒏

𝒕

(5)

t = Interval Waktu Pengamatan (Jam)

Secara garis besar volume lalu lintas dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu kendaraan tak bermotor dan kendaraan bermotor. Kendaraan tak bermotor meliputi: sepeda, gerobak, becak, dan sebagainya. Kendaraan bermotor meliputi: mobil penumpang, kendaraan roda dua, bus, truk, dan sebagainya, untuk mempermudah perhitungan dalam suatu perencanaan, maka diperlukan adanya suatu angka persamaan untuk berbagai jenis kendaraan.

Dari hasil Survei Traffic Counting dapat diinformasikan sebagai berikut:

Tabel 1: Rekapitulasi Hasil Survei Traffic Counting Selama 7 Hari ke skr/jam

Sumber: Pengolahan data, 2021 3.2 Kapasitas Jalan (C)

Faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada tidaknya pemisah/median jalan, hambatan bahu/kerb jalan, gradient jalan, di daerah perkotaan atau luar kota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan ditunjukkan berikut ini:

Keterangan:

C : kapasitas, skr/jam C0 : kapasitas dasar, skr/jam

FCLJ : faktor penyesuaian kapasitas terkait lebar lajur atau jalur lalu lintas FCPA : faktor penyesuaian kapasitas terkait pemisahan arah, hanya pada jalan

tak terbagi

FCHS : faktor penyesuaian kapasitas terkait KHS pada jalan berbahu atau berkereb

FCUK : faktor penyesuaian kapasitas terkait ukuran kota Dari perhitungan Kapasitas Jalan didapat:

Jalan KR KB SM SEPEDA TOTAL

Jalan Hendrik Timang (Samping Jurusan B

Inggris)

Sisi Kiri

27 2,6 30,4 4,4 64,4

Sisi Kanan

19 2,6 24,8 1,2 47,6

Area Gerbang UPR

Sisi Kiri

43 6,5 40 7,2 96,7

Sisi Kanan

39 2,6 22 1,2 64,8

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kanan) 54 2,6 32,8 4,4 93,8

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kiri) 41 2,6 24,4 3,2 71,2

Jalan R. Coendrat 30 2,6 17,2 3,6 53,4

Jalan Hendrik Timang

(Area Kampus Baru) 37 3,9 32,8 4 77,7

(6)

Tabel 2: Rekapitulasi Karakteristik Pergerakan Pengguna dan Pengendara Sepeda yang Dominan.

Sumber: Pengolahan data, 2021

Tabel 3: Rekapitulasi Karakteristik Perilaku Pengguna dan Pengendara Sepeda yang Dominan.

Sumber: Pengolahan data, 2021 3.3 Analisa Hambatan Samping

Pengambilan data hambatan samping ini dilakukan bersamaan dengan pengambilan data volume lalu lintas dengan daerah pengamatan dalam radius 200 meter berdasarkan ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).

Berikut adalah tabel dari Hambatan Samping dalam jam puncak lalu lintas.

Tabel 4: Hambatan Samping Ruas Jalan di Daerah UPR

Nama Jalan Hambatan Samping

Total Ket

PED PSV EEV SMV

Jalan Hendri Timang (Samping Jur. B.

Sisi Kiri

6 36 25,2 5,6 72,8 SR

Jalan C0

(Skr/Jam) FClj FCpa FCHS FCUK C

(Skr/Jam)

Jalan Hendrik Timang (Samping Jurusan B Inggris)

Sisi Kiri

3300 0,92 1 1,01 0,86 2637,0696

Sisi Kanan

3300 0,92 1 1,01 0,86 2637,0696

Area Gerbang UPR

Sisi Kiri

3300 1 1 1,03 0,86 2923,14

Sisi Kanan

3300 1 1 1,03 0,86 2923,14

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kanan) 2900 0,87 1 0,99 0,86 2148,0822

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kiri) 2900 0,87 1 0,99 0,86 2148,0822

Jalan R. Coendrat 2900 0,56 1 0,96 0,86 1340,7744

Jalan Hendrik Timang

(Area Kampus Baru) 2900 0,56 1 1,01 0,86 1410,6064

Jalan C0

(Skr/Jam) FClj FCpa FCHS FCUK C

(Skr/Jam)

Jalan Hendrik Timang (Samping Jurusan B Inggris)

Sisi Kiri

3300 1,04 1 1,01 0,86 2981,0352

Sisi Kanan

3300 1,04 1 1,01 0,86 2981,0352

Area Gerbang UPR

Sisi Kiri

3300 1,08 1 1,03 0,86 3156,9912

Sisi Kanan

3300 1,08 1 1,03 0,86 3156,9912

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kanan) 2900 1,25 1 0,99 0,86 3086,325

Jalan Damang Salilah

(Bagian Kiri) 2900 1,25 1 0,99 0,86 3086,3250

Jalan R. Coendrat 2900 1,14 1 0,96 0,86 2729,4336

Jalan Hendrik Timang

(Area Kampus Baru) 2900 1,14 1 1,01 0,86 2871,5916

(7)

Inggris) Sisi Kanan

4 37 20,3 3,6 64,9 SR

Area Gerbang UPR

Sisi Kiri

5,5 0 0 13,2 18,7 SR

Sisi Kanan

12 0 0 7,6 19,6 SR

Jalan Damang Salilah

Bagian Kiri 18 25 18,2 5,2 66,4 SR

Jalan Damang Salilah

Bagian Kanan 15,5 39 14 9,6 78,1 SR

Jalan R. Coendrat 13 18 7 8 46 SR

Jalan Hendrik Timang

(Area Kampus Baru) 18 31 13,3 6 68,3 SR

Sumber: Pengolahan data, 2021 3.4 Analisa Cross Tab

Dalam penelitian ini digunakan asumsi 1 km karena dalam jarak tersebut, usia mahasiswa/mahasiswi masih sanggup untuk mengayuh sepeda. Apabila lebih dari jarak 1 km, maka kemungkinan mahasiswa/mahasiswi akan menggunakan kendaraan bermotor maupun mobil pribadi. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan survei kepada responden yang merupakan mahasiswa/mahasiswi di zona kampus Universitas Palangka Raya (UPR). Kuesioner disebarkan kepada 342 responden secara online melalui Google Form, dari hasil kuesioner juga diketahui jarak dari rumah ke kampus.

Tabel 5: Case Processing Summary

Tabel 6: Chi-Square Tests

a. Sebanyak 0 cells (0%) telah diharapkan mendapatkan nilai kurang dari 5. Nilai minimum yang diharapkan sebesar 7,61

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jarak*Moda 342 100% 0 0% 342 100%

Value Df Asymp. Sig. (2-Sided)

Pearson Chi - Square 6 0

Likelihood Ratio 213,398 6 0

Linear -by- Linear Association 12,964 1 0

N of Valid Cases 342

(8)

Tabel 7: Jarak*moda Tabulation

Sumber: Pengolahan data, 2021

Untuk menentukan hubungan antara jarak dari rumah ke kampus terhadap moda yang digunakan, maka disusun hipotesis sebagai berikut:

hipotesis Ho = Tidak ada hubungan antara baris dan kolom atau, yang signifikan antara moda transportasi dan jarak. Ho = Terdapat hubungan antara baris dan kolom atau, yang signifikan antara moda transportasi dan jarak. Berdasarkan perbandingan Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel adalah,

Kaidah keputusan: jika nilai Pearson Chi-Square > nilai Chi-Square Distribution Table, maka ditolak, sedangkan jika nilai Pearson Chi-Square < nilai Chi-Square Distribution Table, maka diterima.

Keputusan: Karena nilai Pearson Chi-Square (212,373) > nilai Chi-Square Distribution Table (12,591) nilai ini yaitu didapat dari Df = 6 dibaca melalui “Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square”, maka ditolak. Berdasarkan Probabilitas (Signifikasi): jika probabilitas > 0,05, maka diterima, sedangkan jika probabilitas <

0,05, maka ditolak.

Keputusan: terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0, atau probabilitasnya di bawah 0,05 (0 < 0,05), maka ditolak. Dari kedua analisis di atas, bisa diambil kesimpulan yang sama yaitu ditolak, atau hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara baris dan kolom atau signifikan antara moda transportasi yang dipakai dengan jarak dari rumah ke kampus.

4. KESIMPULAN

Dalam penelitian dengan judul “Evaluasi Implementasi Jalur Sepeda di Lingkungan (UPR) bisa diterapkan jalur sepeda yaitu 6 jalan pada kawasan Universitas Palangka Raya (UPR), 2 jalan diantaranya adalah jalan Hendrik Timang (Samping Jurusan B.

Inggris) dan jalan Gerbang Universitas Palangka Raya (UPR) memiliki 2 jalur dengan lebar jalan 6 m dan 7 m untuk bagian kiri dan bagian kanan nya sehingga tidak perlu dilakukan penambahan lebar jalan sekitar 1,5 m untuk rencana lebar jalur sepeda (Ketentuan jalur lintasan sepeda yang aman, AASHTO) karena memiliki lebar jalan yang mencukupi dan didapatkan tingkat pelayanan yaitu A maka 2 jalan diatas dapat diterapkan jalur sepeda , sedangkan 4 jalan lainnya yaitu jalan Damang Salilah (Bagian

Moda Transportasi

Total Sepeda Sepeda Motor Mobil

Jarak ≤ 1 km Count 46 43 0 89

Within

Jarak 51,7% 48,3% 0,0% 100,0%

1 - 5 km Count 4 96 3 103

Within

Jarak 3,9% 93,2% 2,9% 100,0%

5 - 10 km Count 1 60 38 99

Within

Jarak 1,0% 60,6% 38,4% 100,0%

≥ 10 km Count 0 22 29 51

Within

Jarak 0,0% 43,1% 56,9% 100,0%

Total

Count 51 221 70 342

Within

Jarak 14,9% 64,6% 20,5% 100,0%

(9)

Kiri dan Kanan), Jalan R. Coendrat, dan Jalan Hendrik Timang (Area Kampus Baru) memiliki 1 jalur dengan lebar jalan 6 m, 5 m, dan 5 m sehingga perlu dilakukan Pelebaran jalan sekitar 1,5 m sisi kiri dan kanan jalan untuk rencana lebar jalur sepeda (Ketentuan jalur lintasan sepeda yang aman, AASHTO) karena memiliki lebar jalan yang kurang dan setelah direncanakan pelebaran dan dihitung didapatkan tingkat pelayanan yaitu A, dan 4 jalan tersebut juga dapat diterapkan jalur sepeda.Dari hasil kuesioner sekitar 342 responden, didapatkan data persentase moda transportasi sepeda yang digunakan untuk berangkat dan pulang dari kampus yaitu sebesar 14,9 % (51 orang) yang berarti penggunaan moda transportasi sepeda juga masih lumayan banyak digunakan oleh mahasiswa/mahasiswi, dan juga dari hasil kuesioner yang disebar secara online juga didapatkan data pemilihan moda transportasi sepeda yang digunakan berdasarkan “trend” adalah pilihan yang paling banyak dipilih oleh responden yaitu dengan persentase sebesar 53,4 % (183 orang), jadi untuk saat ini penggunaan sepeda lebih banyak digunakan berdasarkan “trend” dari 2 pilihan lainnya yaitu “kebutuhan”

dengan persentase sebesar 30,6 % (105 orang) dan “selera” dengan persentase sebesar 16 % (55 orang).Penerapan jalur sepeda di kawasan Kampus Universitas Palangka Raya (UPR) Kota Palangka Raya sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dapat dilihat dari hasil analisis cross tab bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara moda dan jarak karena nilai Pearson Chi-Square (212,373) > nilai Chi-Square Distribution Table (12,591). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara moda dan jarak. Dan diketahui dari hasil responden dengan jarak rumah ke kampus kurang dari 1 km, mayoritas responden menggunakan sepeda sebesar (51,7%). Dan juga dibuat jalur sepeda pada 6 ruas jalan di kawasan kampus Universitas Palangka Raya yang belum terdapat jalur sepeda.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Koorey. 2013. “Assesment of The Effictiveness of Narrow Separators on Cycle Lanes”. IPENZ Transportation Conference. University of Canterbury.

2. Menteri Perhubungan RI. 2020. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.

Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

3. Sidi. 2005. “Revitalisasi Pemanfaatan Sepeda dalam Perencanaan Transportasi Kota”. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan Vol.1 No.2, Desember 2005.

Bandung: Departemen Teknik Arsitektur, Fakultas Sipil dan Lingkungan ITB.

4. Sukirman, S. 1994. Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian lebih dari 80% geometri jalan, yakni meliputi lebar jalan lurus untuk 2 jalur, lebar tikungan untuk 2 jalur, superelevasi pada jalur menikung, cross slope pada

Tabel 1.2 Analisis Promosi yang telah Dilakukan Tendo &amp; Kompetitor…….... Hasil Uji