PENDAHULUAN
Latar Belakang Kegiatan
Tujuan Magang
Sebagai strategi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Tanah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Meningkatkan jalinan antara Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga penelitian jeruk dan buah subtropis terkait. Kegiatan magang yang dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis bertujuan untuk mengidentifikasi lahan yang berpotensi untuk ditanami berbagai varietas tanaman jeruk di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Manfaat Magang
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman jeruk di Indonesia merupakan peninggalan bangsa Belanda yang membawa jeruk manis dan jeruk keprok dari Amerika dan Italia (Ridjal, 2008). Selain itu tanaman jeruk juga mempunyai keanekaragaman genetik yang tinggi yang ditunjukkan dengan tingginya jumlah unit taksonomi. Pusat Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis melaporkan hingga tahun 2013 memiliki koleksi 223 tanaman jeruk.
Jeruk
Jeruk merupakan salah satu tanaman buah hortikultura yang sangat digemari masyarakat dan dapat dikonsumsi baik buah segar maupun olahan. Jeruk merupakan komoditas hortikultura yang berperan sebagai sumber gizi, sumber pendapatan dan sumber devisa negara. Variasinya antara lain bertangkai pendek (jeruk manis dan pomelo), bertangkai panjang (jeruk purut).
Evaluasi dan Kesesuaian Lahan
Orientasi juga dilakukan untuk mengetahui struktur organisasi pada Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropis. Penggunaan lahan perkebunan/kebun elevasi 0-400 yang berpotensi untuk tumbuh tanaman jeruk lebih besar berada di Kecamatan Montong dengan luas 4.151,56 ha. Pemanfaatan lahan/ladang dengan ketinggian 0-400 yang berpotensi untuk tumbuh tanaman jeruk terbesar terdapat di Kecamatan Bancar dengan luas 4.784,17 ha.
Sistem Informasi Geografis (SIG)
TATA LAKSANA KEGIATAN
Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 30 hari kerja yaitu pada tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 21 Februari 2020 di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis dengan alamat Jl. Berbagai metode pelaksanaan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang berlangsung di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis. Pengenalan dilakukan untuk mengetahui keadaan umum lapangan dan laboratorium Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis serta mengetahui macam-macam bahan baku yang dihasilkan.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang meliputi data iklim yang diperoleh dari dataonline.bmkg.go.id, srtm yang diperoleh dari www.usgs.gov, peta RBI (Rupa Bumi Indonesia), file formulir kabupaten dan kecamatan yang diperoleh dari Tanahair.indonesia. go.id, data ragam tanaman dan sejarah singkat perusahaan serta struktur organisasi diperoleh dari balitjestro.litbang.pertanian.go.id. Wawancara langsung dilakukan dengan menanyakan permasalahan yang dihadapi mengenai kasus yang akan dipelajari atau sedang dipelajari untuk dicari solusinya dan hal-hal lain yang ingin diketahui.
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Magang Mahasiswa
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) yang terletak di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur, merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) instansi pemerintah eselon III yang bertanggung jawab langsung kepada Balai Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. dan Biro Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balitjestro mendapat amanah untuk melaksanakan kegiatan penelitian terhadap tanaman jeruk dan buah-buahan subtropis seperti jeruk, apel, anggur, kelengkeng, stroberi dan tanaman buah-buahan subtropis lainnya. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) terletak di barat laut pusat Kota Malang, tepatnya di Jalan Raya Tlekung 1 Junrejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis mempunyai sarana dan prasarana berupa laboratorium terpadu yang terdiri dari inokulasi subtop, embriogenesis somatik, fitopatologi, virologi, entomologi, laboratorium pengelolaan dan analisis data serta laboratorium pemuliaan tanaman. Hingga tahun 2018, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis (Balitjestro) mempunyai koleksi plasma nutfah sebanyak 211 aksesi jeruk, 73 aksesi apel, 43 aksesi selentingan, 20 aksesi lengkeng, dan 19 aksesi stroberi. Padang rumput di Kabupaten Tuban mempunyai luas 4.680,08 ha, terluas di Kecamatan Semanding seluas 1.252,95 ha, dan terkecil di Kecamatan Kenduran dengan luas 1,82 ha.
Vegetasi non budidaya lainnya di Kabupaten Tuban dengan luas 88,39 ha, terbesar terdapat di Kecamatan Kerek seluas 82.725 ha dan terkecil terdapat di Kecamatan Merakurak dengan luas 0,21 ha . Lahan kosong di Kabupaten Tuban memiliki luas 17,25 ha, terletak di Kecamatan Bancar seluas 13,90 ha dan Kecamatan Jatirogo dengan luas 3,34 ha. Potensi budidaya tanaman jeruk di Kabupaten Tuban diperoleh dari peta overlay varietas tanaman jeruk dan penggunaan lahan.
Dampaknya adalah pemanfaatan lahan yang berpotensi untuk tumbuh tanaman jeruk di Tuban yaitu kebun/perkebunan, rawa/ladang dan vegetasi lain yang tidak dibudidayakan. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat luas wilayah Kabupaten Tuban dengan ketinggian 0-400 setelah dioverlay dengan penggunaan lahan yang berpotensi untuk ditanami tanaman jeruk adalah seluas 65.748,17 ha yang cocok untuk varietas A yang terdiri dari Madura. varietas mandarin, jeruk keprok Tejakula, jeruk keprok Terigas, jeruk keprok Selayar, jeruk keprok Kalimantan prima, jeruk keprok Siompu, Siam Pontianak, Siam Banjar dan Pamelo. Pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman jeruk pada ketinggian 400-700 derajat adalah padang rumput/ladang di kecamatan Grabagan dengan luas 288,31 ha dan kebun/perkebunan di kecamatan Montong dengan luas 0,15 ha. .
Jadi terlihat persentase penggunaan lahan berdasarkan ketinggian tempat yang berpotensi untuk tumbuh tanaman jeruk di Kabupaten Tuban adalah sebesar 33,54%, perkebunan/kebun sebesar 15,64%, pegunungan/ladang 17,85%, dan tumbuhan lain yang tidak dibudidayakan sebesar 0,04%. Lahan yang berpotensi untuk tumbuh tanaman jeruk di Kabupaten Tuban adalah perkebunan/kebun, tegalan/ladang dan tumbuhan non budidaya lainnya.
Matode Kegiatan Magang
Jadwal Kegiatan Magang
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Balitjestro yang dahulu bernama Pusat Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropis didirikan pada tanggal 1 Maret 2006 dengan dasar hukum Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/3/2013. Dalam menunjang kinerja penelitian, Balitjestro didukung oleh 5 kebun percobaan yang tersebar di 2 kota/kabupaten di Jawa Timur yaitu KP. Kebun percobaan Balitjestro terletak satu kawasan dengan kantor pusat Balitjestro yaitu KP Punten, KP Kliran dan KP Banaran, KP Banjarsari terletak di Probolinggo.
Utara: PT Hisur, Desa Oro-oro Ombo Selatan: Perumahan warga Desa Tlekung Timur: RS Baptis Batu, Dukuh Jeding Barat: Dukuh Dressel, Desa Oro-oro Ombo.
Profil BALITJESTRO
Pada mulanya Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis merupakan kebun swasta milik Belanda, yang pada tahun 1980 diambil alih oleh Departemen Landsbouw, Nijverheid, en Handel, dengan hasil budidaya pada saat itu adalah kopi dan buah-buahan. Pada tahun 1994, Kebun Percobaan berada di bawah Dinas Perkebunan Rakyat Malang dan pada tahun 2011 berubah status menjadi Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan Buah-buahan di bawah koordinasi Dinas Pertanian Malang. Kemudian pada tahun tersebut statusnya berubah menjadi Kebun Percobaan Hortikultura Tlekung di bawah Lembaga Penelitian Hortikultura (LPH) Cabang Malang.
Pada tahun 1981, LPH Cabang Malang dan Kebun Percobaan Tlekung digabung dengan Lembaga Penelitian Pertanian Perwakilan Kendalpayak (LP3) menjadi Balai Penelitian Tanaman Pangan (Balittan) Malang. Pada tahun 2018, Kebun Percobaan Tlekung ditingkatkan menjadi Sub Lembaga Penelitian Hortikultura Tlekung (Sub Balithorti) dengan status Eselon IV-A yang merupakan salah satu UPT tingkat IV-A di bawah Pusat. Pada tahun 1994, nama Subsub Tlekung Balithorti diubah menjadi Fasilitas Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Tlekung (IP2TP) di bawah Pusat Pengkajian Teknologi Pertanian di Karangploso-Malang.
Sejak tahun tersebut, IP2TP Tlekung kemudian berubah nama menjadi Pusat Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropis di Tlekung yang berada langsung di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura di Jakarta. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah melalui Departemen Pertanian yang menetapkan Jeruk sebagai komoditas nasional dan strategis untuk dikembangkan sebagai substitusi impor, yang dalam perspektif politik nasional, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mencintai, memilih dan mengkonsumsi komoditas nasional. . diproduksi dari tanah air sendiri, maka... No.13/Permentan/OT Maret 2006 Status Pusat Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropis ditingkatkan menjadi Pusat Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis sebagai UPT tingkat III-A , dengan amanah baru yaitu melakukan penelitian antara lain tanaman jeruk dan buah-buahan subtropis: anggur, apel, dan kelengkeng. Kepala Bidang Pelayanan Teknis dan Pelayanan Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan dan perumusan bahan usulan rencana dan program penelitian tanaman jeruk dan buah-buahan subtropis, serta mengkoordinasikan permasalahan laboratorium dan hortikultura serta melaksanakan seleksi.
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropis juga mempunyai lima kebun percobaan (KP), yaitu KP Tlekung (rencana KP Tlekung terlampir), KP Punten untuk pengembangan komoditas jeruk, KP Banaran untuk pengembangan komoditas apel, KP Banjarsari untuk pengembangan komoditas anggur, dan KP Kliran untuk pengembangan komoditas stroberi.
Kajian Individu dalam Kegiatan Magang
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Saran untuk kegiatan praktek adalah memperpanjang masa praktek agar menambah ilmu, karena 1 bulan terlalu singkat untuk kegiatan praktek sehingga ilmu yang dipahami belum banyak. 2017) 'Analisis Spasial Tingkat Kekeringan Sebagai Upaya Mitigasi Kegagalan Panen di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan', Pinisi Ilmiah, 3 (2), hal. Majalah Pembangunan Kabupaten, Daerah & Kota Mlatit, 8(4), hal. 2019) “Penilaian Kesesuaian Tanah Jambu Kristal Sebagai Upaya Perluasan Lahan di Kabupaten Sumedang”, Teknik Pertanian Tropis dan Biosistem, 7(1), hal. Munthe, Rima Rahmadani, Posma Marbun, P. 2017) 'Evaluasi kesesuaian lahan untuk kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack.) dan Kelengkeng (Euphoria longan Lamk.) di Kecamatan Na Ix - X Kabupaten Labuhan Batu Utara', FP Agroekoteknologi USU Jurnal, 5 (1), hal. 2016) 'Pengaruh Kondisi Ketinggian Terhadap Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung', Buletin Industri Tembakau, Serat dan Tanaman Minyak, 2(2), hal. 2011).
Pedoman teknis penilaian tanah komoditas pertanian. 2000) 'J e ruk', Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Perdesaan, BAPPENAS, hal. 2015) 'Penilaian kesesuaian lahan untuk pengembangan hutan rakyat di desa Beraban Kabupaten Parigi Moutong', Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 4 (2), hal. 2016) 'Kesesuaian tanah dengan penanaman jati; “Studi Kasus di Arboretum Kwala Bekala Universitas Sumatera Utara”, Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterocarpaceae, 2(2), hal. 2008) 'Analisis determinan partisipasi kelompok tani, pendapatan dan pemasaran jeruk siam di Kabupaten Jember', J-Sep, 2 (1), hal. Setianingrum, Diah Ratna, Andri Suprayogi, H. 2014) 'Analisis kesesuaian lahan daerah aliran sungai menggunakan sistem informasi geografis (Studi kasus: Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah)', Jurnal Geodesi Undip, 3 (April), hal. 2007) 'Studi Evaluatif Kesesuaian Lahan Permukiman. Dengan Teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) Dewi Liesnoor Setyowati Jurusan Geografi FIS - UNNES', Jurusan Geografi FIS - UNNES, 4(1), hal. 2008) 'Penerapan Sistem Informasi Geografis untuk Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta', 22(2), hal. 2013) 'Identifikasi Karakter Morfologi dalam Penyusunan Deskripsi Jeruk Siam (Citrus Nobilis).
Penjelasan OPAL dan irigasi di KP Tlekung Bpk. Buyunga sebagai Pemimpin Magang Lapangan.