Nama : Reval Aghniya Anabba NPM : 150510210028
Mata kuliah : Evaluasi Lahan (F)
GUIDING QUESTIONS
1. Jelaskan perbedaan penggunaan lahan secara umum dan tipe penggunaan lahan dalam kaitannya dengan evaluasi lahan!
Jawaban : Penggunaan lahan secara umum merujuk pada aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pada lahan tanpa memperhatikan jenis dan karakteristik lahan itu sendiri.
Sedangkan tipe penggunaan lahan lebih spesifik dan mengacu pada jenis kegiatan yang dilakukan pada lahan dengan mempertimbangkan karakteristik lahan tersebut.
Dalam evaluasi lahan, perbedaan ini menjadi penting karena setiap jenis kegiatan atau penggunaan lahan memerlukan persyaratan dan karakteristik lahan yang berbeda. Oleh karena itu, evaluasi lahan harus mempertimbangkan jenis kegiatan atau tipe penggunaan lahan yang akan dilakukan pada lahan tersebut agar dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
2. Berdasarkan tujuan evaluasi lahan dan luas lingkup wilayah kajian, jelaskan mengapa semakin spesifik tujuan evaluasi lahan dan semakin kecil luas area kajian, maka spesifikasi penggunaan lahan harus semakin detil . sebaliknya, jika tujuan evaluasi lahan lebih general dan lebih luas area kajian, maka penggunaan lahan dapat lebih umum!
Jawaban : Semakin spesifik tujuan evaluasi lahan dan semakin kecil wilayah yang dikaji, maka spesifikasi penggunaan lahan harus semakin detil karena faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan lahan dapat bervariasi secara signifikan dalam wilayah yang lebih kecil. Evaluasi lahan yang spesifik memberikan informasi yang lebih akurat tentang potensi, kondisi, dan masalah yang terkait dengan lahan tersebut.
Sebaliknya, jika tujuan evaluasi lahan lebih umum dan melibatkan wilayah yang lebih luas, maka penggunaan lahan dapat lebih umum. Fokus utama dalam evaluasi lahan yang lebih
umum adalah menjaga keseimbangan antara pemukiman, area pertanian, kawasan industri, dan kawasan lindung alam. Informasi yang lebih detil mungkin tidak diperlukan dalam tingkat spesifikasi yang sama seperti dalam evaluasi lahan yang lebih spesifik.
3. Jelaskan mengapa evaluasi lahan untuk pertanian harus mempertimbangkan tipe pengelolaan lahan selain komoditas tanamannya terutama pada tingkat semi detil, detil atau intensif
Jawaban : Evaluasi lahan untuk pertanian harus mempertimbangkan tipe pengelolaan lahan, karena pengelolaan lahan yang tepat sangat penting dalam mencapai hasil panen yang optimal dan berkelanjutan. Tingkat pengelolaan yang berbeda akan mempengaruhi persyaratan lahan untuk jenis tanaman tertentu, termasuk nutrisi tanah, pengairan, dan pengendalian hama dan penyakit. Oleh karena itu, evaluasi lahan harus dilakukan pada tingkat semi detil, detil, atau intensif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi lahan dan persyaratan pengelolaan yang diperlukan untuk mencapai hasil panen yang optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian, evaluasi lahan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis tanaman yang akan ditanam, teknik pengelolaan yang digunakan, dan kebutuhan spesifik lainnya yang berkaitan dengan tipe pengelolaan lahan.
4. Apa perbedaan tipe penggunaan lahan tunggal, multiple dan compound? Beri contoh masing-masing!
Jawaban : Tipe penggunaan lahan tunggal, multiple, dan compound mengacu pada bagaimana suatu lahan digunakan. Berikut adalah perbedaan antara ketiga tipe penggunaan lahan tersebut beserta contohnya:
Penggunaan Lahan Tunggal (Single Land Use)
Penggunaan lahan tunggal merupakan tipe penggunaan satu jenis lahan untuk satu tujuan tertentu atau satu komoditas tertentu.
Penggunaan Lahan Multiple (Multiple Land Use)
Penggunaan lahan multiple merupakan tipe penggunaan lahan yang terdapat lebih dari satu jenis komoditas yang diusahakan secara serentak pada areal yang sama.berbeda
untuk beberapa tujuan. Contoh penggunaan lahan multiple antara lain: contoh nya merupakan kelapa yang ditanam secara bersamaan dengan kakao di arel yang sama
Penggunaan Lahan Compound (Compound Land Use)
Penggunaan lahan compound merupakan tipe penggunaan lahan yang berbeda untuk beberapa tujuan, terdapat lebih dari satu jenis komoditas yang diusahakan pada areal- areal dari sebidang lahan yang bertujuan untuk evaluasi diberlakukan sebagai unit tunggal
5. Apa yang dimaksud kondisi lahan yang optimal, di bawah optimal, dan tidak optimal dalam kaitannya dengan evaluasi lahan suatu tipe penggunaan lahan?
Jawaban :
Kondisi Lahan Optimal : Kondisi lahan optimal mengacu pada kondisi lahan yang memiliki potensi yang tinggi untuk digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penggunaan lahan. Lahan optimal memiliki sifat-sifat yang memungkinkan pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif, seperti ketersediaan air dan nutrisi yang cukup, struktur tanah yang baik, serta tidak tercemar atau terkontaminasi. Kondisi lahan optimal memungkinkan penggunaan lahan yang produktif dan berkelanjutan.
Kondisi Lahan Di Bawah Optimal : Kondisi lahan di bawah optimal mengacu pada kondisi lahan yang memiliki potensi rendah atau terbatas untuk digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penggunaan lahan. Lahan di bawah optimal mungkin memiliki sifat-sifat yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif, seperti kekeringan atau kelebihan air, kandungan nutrisi yang rendah, struktur tanah yang buruk, serta tercemar atau terkontaminasi. Penggunaan lahan di bawah optimal dapat menghasilkan hasil yang rendah dan tidak berkelanjutan.
Kondisi Lahan Tidak Optimal : Kondisi lahan tidak optimal mengacu pada kondisi lahan yang tidak dapat digunakan untuk tujuan tertentu karena memiliki sifat-sifat yang sangat tidak mendukung, seperti ketercemaran atau terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya atau limbah toksik. Lahan tidak optimal mungkin tidak memungkinkan penggunaan lahan yang produktif dan berkelanjutan, atau bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.Evaluasi lahan
dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang optimal, di bawah optimal, atau tidak optimal sangat penting dalam pengambilan keputusan tentang penggunaan lahan yang tepat dan berkelanjutan. Hal ini dapat membantu dalam meminimalkan risiko dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, serta memaksimalkan potensi hasil yang diharapkan dari penggunaan lahan.
6. Apakah evaluasi lahan pada skala pemetaan tingkat 1:250.000 mempunyai persyaratan penggunaan lahan yang sama persis dalam hal banyaknya jenis sifat tanah dan klasifikasinya dibandingkan dengan pada skala pemetaan tingkat 1:25.000?
Jawaban : Berbeda dikarenakan untuk
A. Evaluasi lahan tingkat tinjau (1:250.000):
- Menggunakan skala peta yang lebih kecil.
- Tidak mempertimbangkan detail yang sangat spesifik mengenai penggunaan lahan.
- Lebih cocok untuk mengevaluasi penggunaan lahan secara umum dan mengidentifikasi kategori penggunaan lahan besar.
B. Evaluasi lahan tingkat detil (1:25.000):
- Menggunakan skala peta yang lebih besar.
- Memperhatikan detail yang lebih mendalam dalam penggunaan lahan.
- Mencakup informasi seperti batas lahan, jenis tanah, kondisi topografi, dan tata guna lahan yang lebih spesifik.
- Lebih komprehensif dalam mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan terkait dengan penggunaan lahan.
Sehingga syarat penggunaan lahan pada evaluasi tingkat tinjau dan tingkat detil berbeda karena tingkat detail yang diperhatikan dalam penggunaan lahan juga berbeda. Evaluasi tingkat tinjau memiliki fokus yang lebih umum, sementara evaluasi tingkat detil memberikan informasi yang lebih spesifik dan mendalam mengenai penggunaan lahan
7. Jelaskan mengapa suatu karakteristik lahan dapat bersifat menguntungkan pada suatu jenis tanaman, tetapi dapat bersifat merugikan pada jenis tanaman lainnya? Berikan contohnya!
Jawaban : Karakteristik lahan yang ada dapat memberikan keuntungan atau kerugian pada jenis tanaman tertentu, tergantung pada kebutuhan tanaman dan ketersediaan sumber daya di lahan tersebut. Contohnya, kelembaban yang tinggi pada lahan dapat menguntungkan tanaman padi karena tanaman padi membutuhkan banyak air, sementara tanaman sayuran seperti tomat atau paprika akan rusak jika terlalu banyak air. Demikian pula, tanah yang subur dengan nutrisi yang melimpah dapat menguntungkan tanaman jagung, sementara tanaman lain seperti bawang merah dapat tumbuh lebih baik di tanah yang kurang subur dan lebih kering. Oleh karena itu, dalam evaluasi lahan, perlu mempertimbangkan jenis tanaman yang akan ditanam dan kebutuhan mereka untuk memastikan bahwa karakteristik lahan yang ada dapat memberikan manfaat maksimal bagi tanaman yang akan ditanam.
8. Berdasarkan pertimbangan pemilihan persyaratan penggunaan lahan, apakah evaluasi lahan pada setiap jenis tanaman akan sama ataukah tidak? Jelaskan secara tepat.
Jawaban : Evaluasi lahan untuk setiap jenis tanaman tidak akan sama karena persyaratan penggunaan lahan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan karakteristik tanaman yang akan ditanam. Evaluasi lahan harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti :
• Kebutuhan Air: Tanaman memiliki persyaratan air yang berbeda-beda. Terdapat Beberapa tanaman membutuhkan kondisi yang lembab, sementara yang lain lebih tahan terhadap kekeringan.
• Kondisi Tanah: Beberapa tanaman membutuhkan tanah yang kaya akan unsur hara tertentu, sementara yang lain tumbuh lebih baik di tanah dengan pH yang lebih asam atau lebih basa.
• Drainase dan Kedalaman Tanah: Beberapa tanaman tidak tumbuh baik di tanah yang terlalu lembap atau tergenang air, sementara yang lain lebih cocok di tanah yang memiliki drainase yang baik
• Kebutuhan Sinar Matahari: Beberapa tanaman membutuhkan sinar matahari langsung, sedangkan yang lain dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan.
• Iklim: Iklim di suatu wilayah dapat mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan tanaman. Evaluasi lahan akan mempertimbangkan suhu, curah hujan, dan pola cuaca lokal untuk menentukan kecocokan lahan dengan jenis tanaman yang direncanakan.
9. Apakah perbedaan tipe penggunaan lahan dengan tingkat pengelolaan rendah, sedang dan tinggi? Berikan contoh atau ilustrasinya!
Jawaban : Tingkat pengelolaan merupakan suatu klasifikasi yang menggambarkan tingkat keahlian, modal, dan teknologi yang diperlukan untuk mengelola suatu jenis atau tipe penggunaan lahan tertentu.Pada tingkat pengelolaan rendah, pengelolaan lahan dapat dilakukan oleh petani dengan biaya yang relatif rendah, biasanya dengan menggunakan teknik pertanian tradisional dan sumber daya yang terbatas. Contohnya adalah penggunaan lahan untuk pertanian subsisten di daerah pedesaan.Sedangkan pada tingkat pengelolaan sedang, pengelolaan lahan memerlukan modal dan teknik pertanian yang lebih baik, serta keahlian petani yang lebih baik pula. Pengelolaan lahan ini biasanya dilakukan oleh petani menengah yang memiliki modal dan teknologi yang sedang, dan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan lebih efisien. Contohnya adalah penggunaan lahan untuk pertanian komersial yang dilakukan oleh petani yang memiliki modal dan teknologi yang sedang.Pada tingkat pengelolaan tinggi, pengelolaan lahan memerlukan modal yang relatif besar, teknologi yang canggih, dan ahli yang terampil dalam pengelolaan lahan. Umumnya, pengelolaan lahan pada tingkat ini dilakukan oleh pemerintah atau perusahaan besar atau menengah, dan biasanya digunakan untuk kegiatan seperti pertanian modern, industri, atau pengembangan kota. Contohnya adalah penggunaan lahan untuk kegiatan industri yang memerlukan modal dan teknologi yang tinggi.
10. Untuk meningkatkan kesesuaian lahan atau menentukan evaluasi lahan potensial, maka dilakukan perbaikan lahan pada faktor pembatas lahan secara ekisting. Mengapa
rekomendasi perbaikan lahan harus mempertimbangkan tingkat pengelolaan lahan yang dipertimbangkan pada evaluasi lahan suatu tipe penggunaan lahan?
Jawaban : Rekomendasi perbaikan lahan harus memperhitungkan tingkat pengelolaan lahan yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan untuk penggunaan tertentu. Hal ini penting karena tingkat pengelolaan lahan dapat mempengaruhi keberhasilan perbaikan lahan dan kesesuaian lahan jangka panjang.
Tingkat pengelolaan lahan merujuk pada cara-cara yang digunakan untuk mengelola dan merawat lahan secara efektif, seperti irigasi, manajemen erosi, pemupukan, dan perlindungan tanaman. Dalam evaluasi lahan, penting untuk mempertimbangkan kemampuan pemilik atau pengelola lahan dalam melaksanakan praktik pengelolaan yang diperlukan. Jika mereka tidak mampu atau tidak melakukannya, rekomendasi perbaikan lahan harus mempertimbangkan keterbatasan tersebut.
Sebagai contoh, jika evaluasi lahan untuk pertanian menunjukkan bahwa pemilik lahan tidak dapat melakukan irigasi atau pemupukan yang baik, maka rekomendasi perbaikan lahan harus mencakup opsi yang mempertimbangkan hal tersebut. Solusi yang diusulkan bisa mencakup penggunaan tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lahan yang kurang ideal atau menyarankan alternatif penggunaan lahan yang lebih sesuai dengan tingkat pengelolaan yang ada.
Dengan mempertimbangkan tingkat pengelolaan lahan dalam rekomendasi perbaikan lahan, dapat memastikan bahwa solusi yang diajukan dapat diimplementasikan dengan efektif sesuai dengan kondisi yang ada. Ini akan meningkatkan peluang kesuksesan perbaikan lahan dan membantu mencapai kesesuaian lahan jangka panjang yang diharapkan.