• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA SIGLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EVALUASI STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA SIGLI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar NasionalBiotik2022 P-ISSN :97602604

E-ISSN : 2828

Volume 10, No 2, Ed. Oktober 2022

Mutia Keumala Putri, Dkk Evaluasi Status……..

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/index 180

EVALUASI STATUS GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KOTA SIGLI

Mutia Keumala Putri1), Isfanda2),Hafizdiwira Evand3), Ahmad Supandi4), Fahara Morinda Utami5)

Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama1,2,3,4 & 5)

Email: [email protected]

ABSTRAK

Status gizi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi yang dibutuhkan untuk metabolism tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status angka kecukupan gizi anak pada sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental obsevasional dan dianakisis menggunakan pemeriksaan antropometri. Berdasarkam hasil didapatkan 68,27% gizi baik, 26,92% gizi kurang dan 4,81% gizi lebih.

Kata kunci: status gizi, Antropometri

ABSTRACT

Nutritional status is a condition caused by a balance between the intake of nutrients needed for body metabolism. This study aims to evaluate the nutritional status of children in elementary schools. This research used observational experimental method and analyzed using anthropometric examination. Based on the results obtained 68.27%

good nutrition, 26.92% less nutrition and 4.81% over nutrition Key words: nutritional status, Antropometri

A. PENDAHULUAN

Status gizi merupakan suatu kondisi yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi yang dibutuhkan untuk metabolism tubuh. Setiap individu memerlukan asupan zat gizi yang berbeda, hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas tubuh, jenis kelamin dan berat badan.(Thamaria 2017) Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi dua faktor yaitu faktor pprimer dan faktor sekunder. Faktor primer adalah keadaan yang dipengarhi asupa gizi dikarenakan susunan makanan yang dikonsumsi tidak tepat, sedangka faktor sekunder adalah zat gizi tidak mencakupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada pemanfaatan zat gizi dalam tubuh.(Candra 2020)

Penilaian status gizi dapat dilakukan beberapa metode salah satunya metode antropometri. Metode antropometri dapat didefinisikan sebagai mengumur fisik dan bagiantubuhb manusia.(Menteri et al. 2019) Metode antropometri dapat digunakan sesuai dengan tujuan penilaian gizi, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), Lingkar lengan atas menurut umur (LiLA/U).(Darwis 2017)

Penentuan status gizi pada anak usia 5-18 tahun dapat dilihat menggunakan tabel Standar Antropometri anak dan grafik pertumbuhan anak. Baik tabel maupun grafik menggunakan ambang batas yang sama yaitu gizi kurang (-3 SD sd < -2 SD), gizi baik (-2 SD sd +1 SD), gizi lebih (+1 SD sd +2 SD). Obesitas (> +2 SD).(Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2020).

(2)

Prosiding Seminar NasionalBiotik2022 P-ISSN :97602604

E-ISSN : 2828

Volume 10, No 2, Ed. Oktober 2022

Mutia Keumala Putri, Dkk Evaluasi Status……..

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/index 181

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan desain eksperimentantal observasional. Penelitian ini dilakukan pada 3 Sekolah Dasar di Kota Sigli. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan berat badan dan sature meter.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Status gizi anak laki-laki

No Status Gizi Frekuensi Persentase (%)

1 2 3

Gizi Baik Gizi Kurang

Gizi Lebih

47 20

66%

28%

4 6%

Total 71 100%

Tabel 2. Status gizi anak perempuan

No Status Gizi Frekuensi Persentase (%)

1 Gizi Baik 25 71%

2 Gizi Kurang 9 26%

3 Gizi Lebih 1 3%

Total 35 100%

Berdasarkan hasil pada tabel 1. dengan mengunakan pengukuran IMT/U, didapatkan siswa laki-laki dengan status gizi baik sebanyak 47 (66%), status gizi kurang sebanyak 20 (28%) dan status gizi lebih sebanyak 4 (6%)

Berdasarkan hasil pada tabel 2. dengan menggunakan pengukuran IMT/U, didapatkan siswa perempuan dengan status gizi baik sebanyak 25 (71%), status gizi kurang sebanyak 9 (26%),dan status gizi lebih sebanyak 1 (3%).

Banyak faktor yang menyebabkan gizi kurang pada anak yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung, dan penyebab mendasar namun,terdapat dua faktor langsung gizi kurang yaitu asupan gizi kurang dan terjadinya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung gizi kurang yaitu pola asuh yang tidak memadai dan sanitasi yang kurang, sedangkan penyebabb yang mendasar adalah terjadinya krisi ekonomi, sosial termasuk bencana alam yang mempengaruhi ketersediaan makanan, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi pada anak.(Septikasari 2018).

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat 68,27% gizi baik, 26,92% gizi kurang dan 4,81% gizi lebih.

E. UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIII Aceh, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulytama, Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie, SDN 7 Kwala Pidie, SDN Blok Sawah, dan SDN 6 Kota Sigli.

(3)

Prosiding Seminar NasionalBiotik2022 P-ISSN :97602604

E-ISSN : 2828

Volume 10, No 2, Ed. Oktober 2022

Mutia Keumala Putri, Dkk Evaluasi Status……..

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/index 182

F. DAFTAR PUSTAKA

Candra, Aryu. 2020. Pemeriksaan Status Gizi. 1st ed. semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Darwis, Dian Yuliawati. 2017. “Status Gizi Balita.” Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2016.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2020. “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahnun 2020.” (3): 1–78.

Menteri, Peraturan et al. 2019. “BERITA NEGARA.” (956).

Septikasari, Majestika. 2018. “STATUS GIZI ANAK DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.” book 1.

Thamaria, Netty. 2017. “Penilaian Status Gizi.” Book 1: 315.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tinggi badan, status gizi (TB/U), tinggi badan ibu, pendapatan keluarga, tingkat kecukupan zat gizi (energi dan zat gizi), dan

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah mengetahui pola makan balita melalui tingkat kecukupan zat gizi makanan yang dikonsumsi terhadap status gizi anak balita dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status anemia de# siensi besi dan tingkat kecukupan zat gizi (energi, protein, vitamin A dan zat besi) serta mengetahui

mengalami gizi kategori buruk yaitu 18 responden (20,9%), hal ini dikarenakan faktor usia pada bayi yaitu yang memiliki umur 6-7 bulan dimana membutuhkan kebutuhan zat gizi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji densitas zat gizi dan energi pangan, densitas asupan zat gizi dan energi, morbiditas, serta hubungannya dengan status gizi BB/U, TB/U,

Selain itu, dikumpulkan data perilaku konsumsi anak sekolah dasar mencakup jenis dan jumlah makanan yang biasa dikonsumsi anak sehari-hari, baik makanan utama yang biasa

Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder, data primer meliputi identitas sampel penelitian nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan konsumsi zat gizi makro

49 Pengaruh Status Gizi Terhadap Gaya Belajar Anak Usia Sekolah Erna Susilowati, Hengky Irawan [email protected] AKPER Dharma Husada Kediri Abstrak Kebutuhan zat gizi yang