• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evolusi Komunikasi Manusia Menjadi Komunikasi Komputer

N/A
N/A
gitar

Academic year: 2025

Membagikan "Evolusi Komunikasi Manusia Menjadi Komunikasi Komputer"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Evolusi Komunikasi Manusia menjadi Komunikasi Komputer

Perkembangan telekomunikasi dan teknologi komputer dijital melatarbelakangi munculnya teknologi ‘jaringan komputer’. Jaringan telekomunikasi yang semula hanya dipergunakan untuk komunikasi lisan jarak jauh antar manusia, dipakai untuk ‘komunikasi

antar komputer. Berbeda dari komunikasi antar manusia yang bertujuan ‘penyampaian makna’, komunikasi antar mesin komputer hanyalah pertukaran data dijital, sehingga komunikasi semacam ini seringkali disebut sebagai komunikasi data. Sebagai mesin yang dibuat manusia, komputer tidak memiliki kemampuan untuk mengerti/memahami data, hanya manusia yang dapat mengubah data menjadi sesuatu yang bermakna (informasi).

Dalam dunia riil, diperlukan kerjasama dan komunikasi lintas keahlian atau lintas lokasi geopgrahis. Seringkali data yang ada di komputer, yang berdiri sendiri (otonom), di pihak yang satu, perlu untuk dipergunakan oleh pihak yang lain, dan untuk menyampaikannya memerlukan usaha dan proses yang relatif lama dan berbiaya cukup mahal. Demikian pula halnya dengan penyediaan sumber daya komputer seperti media penyimpanan data (data storage), daya komputasi (computing power) dan fasilitas penunjang lain seperti mesin cetak (printer), peralatan komunikasi data (modem) dan lain sebagainya, yang merupakan kebutuhan bersama, akan memberikan penghematan biaya (cost effective) investasi dan operasional bila dapat dipergunakan bersama oleh banyak pihak. Kebutuhan akan berbagi sumber daya (resource sharing) merupakan pemicu awal dari perkembangan jaringan komputer.

Jadi pada dasarnya jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi bagi komunikasi antar komputer, yang melaluinya manusia dapat bekerja sama dan berbagi sumber daya komputer. Sebagaimana komunikasi antar manusia, komunikasi antar komputer melibatkan setidaknya elemen-elemen berikut: pihak-pihak yang berkomunikasi (pengirim & penerima), data-data yang dipertukarkan, tatacara berkomunikasi (protokol), format data dan media transmisi, yang disepakati oleh masing-masing pihak. Dalam perkembangannya, komputer otonom yang semula berupa mainframe, mini computer atau personal computer (PC), meluas cakupannya ke perangkat-perangkat elektronik lain yang bukan ‘komputer’ namun berbasis mikroprosesor atau mikrokontroler, yang mana semuanya terkoneksi ke jaringan komputer global (Internet) dan dikenal sebagai Internet of Things (IoT).

Perkembangan rangkaian terintegrasi (IC), menyebabkan komputer yang berukuran besar menjadi ‘komputer’ yang semakin kecil dan semakin murah, sehingga dapat terbeli oleh lebih banyak konsumen, sehingga pengambilan keputusan untuk membeli turun ke level yang lebih rendah. Kebutuhan pasar yang meluas, menyebabkan lebih banyak produsen pembuat ‘komputer’, kompetisi semakin ketat, produk semakin berkualitas, harga semakin murah dan masyarakat diuntungkan karena ada banyak pilihan. Di tengah banyaknya pilihan, meningkat pula heterogenitas komputer, yang berujung pada meningkatnya kesulitan komputer untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam jaringan, yang mengarah kepada monopoli dan kerugian konsumen.

Untuk itu diperlukan standar yang menjamin interopability, sehingga dipergunakanlah konsep model berlapis (layered model), entah itu 7-layers Open System Interconnection (OSI) Reference Model yang yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai standar de jure, maupun Tranport Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP) Protocol Model yang merupakan standar de facto. Model tersebut bermanfaat untuk percepatan pengembangan teknologi jaringan komputer, karena pengembang dapat fokus

(2)

pada satu atau beberapa lapis saja, tanpa mempengaruhi lapis di atas atau di bawahnya, dengan demikian komponen-komponen jaringan komputer yang dibuat oleh pengembang berbeda yang berkompetisi, dapat tetap saling bekerjasama. Penggunaan model mempermudah orang dalam mempelajari jaringan komputer dan melakukan pelacakan kesalahan (troubleshooting).

Setiap komponen jaringan komputer dapat dimodelkan dalam satu atau beberapa lapisan berdampingan menggunakan model berlapis tersebut. Lapisan-lapisan yang disusun vertikal membentuk protocol stack, yang mana komunikasi dengan lapisan di atasnya (‘user’) atau dengan lapisan di bawahnya (‘provider’) menggunakan antar muka (interface), sedangkan protokol mengatur komunikasi antar lapisan sederajat (horisontal) pada perangkat (device) yang berbeda. Satuan data yang digunakan oleh masing-masing protokol disebut sebagai Protocol Data Unit (PDU), pada TCP/IP Model digunakan ‘frame’ sebagai PDU pada lapisan Network Access, ‘packet’ sebagai PDU pada lapisan Internet dan ‘segment’ sebagai PDU pada lapisan Transport. Lapisan 1 merupakan lapisan fisik berupa perangkat keras (hardware), makin ke atas makin dominan berupa perangkat lunak (software). Lapisan 1 s/d 4 merupakan Lower Layers, lapisan 5 s/d 7 yang merupakan Upper Layers.

Gambar 1. Model-model jaringan komputer

Proses komunikasi yang sesungguhnya terjadi (actual communication) adalah komunikasi vertikal yang menyeberang melewati media transmisi menuju ke perangkat yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh garis kontinyu berwarna hijau pada gambar di atas, sedangkan komunikasi horisontal bersifat maya (virtual communication) sehingga digambarkan sebagai garis biru putus-putus.

Daftar Pustaka: materi dari Cisco Networking Academy https://netacad.com

segment packet

frame protocol protocol protocol interface

interface interface interface interface interface

media transmisi

(3)

Hubungan antara actual communication dan virtual communication dapat diilustrasikan sbb.

Gambar 2. The philosopher-translator-secretary architecture

Arsitektur tersebut di atas dilatarbelakangi oleh situasi kondisi: tidak memungkinkan nya komunikasi terjadi secara langsung (direct communication). Kendala pada pihak-pihak yang sesungguhnya hendak berkomunikasi, lapisan filsuf (philosopher), adalah perbedaan bahasa. Hal ini dapat di atasi oleh keberadaan lapisan penterjemah (translator), bila penterjemah kesulitan untuk untuk menuliskannya, maka diperlukan bantuan lapisan sekretaris untuk menuliskannya. Mesin faksimil (facsimile) diperlukan untuk mengatasi kendala jarak lokasi A dan lokasi B. Lapisan mesin faksimil merupakan satu-satunya lapisan dimana kedua pihak terhubung secara langsung melalui media transmisi.

Actual communication dimulai dari proses enkapsulasi di pengirim, di mana data M dari lapis 5 dilengkapi dengan header H4 sebagai PDU lapis 4, yang selanjutnya dapat mengalami segmentasi dan menjadi lebih dari satu PDU lapis 3 dan seterusnya. Di penerima terjadi proses sebaliknya yaitu dekapsulasi yang melibatkan proses perakitan ulang (reassembly).

Gambar 3. Proses enkaosulasi dan dekapsulasi

bits stream

Referensi

Dokumen terkait

Komputer generasi pertama dibuat dengan menggunakan teknologi

Perkembangan Komunikasi dalam Konteks Geografi Manusia.. Perubahan

merupakan komunikasi dua arah antara pengguna (user) dengan sistem komputer yang saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.  Interaksi manusia dan

Perkembangan Teknologi Jaringan komputer. Dalam berbagai instansi atau perusahaan, jaringan komputer biasa digunakan untuk komunikasi antar komputer dalam berbagai

Komunikasi data merupakan teknologi yang menggabungkan aspek jaringan telekomunikasi dengan sistem komputer sehingga menambah kemampuan sistem komputer untuk mengolah

merupakan komunikasi dua arah antara pengguna (user) dengan sistem komputer yang saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.. • Interaksi manusia dan komputer

Aplikasi mobile akan semakin berkembang seiring perkembangan smartphone yang berevolusi menjadi komputer kecil bagi manusia. Pada tahun 2017 Menristekdikti

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Operator Mengoperasikan Komputer/PC Yang Tersambung Ke Jaringan Komputer Lokal.. DESKRIPSI