PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki hutang yang tinggi, perusahaan menggunakan hutang untuk mengurangi penggunaan hutang dan memaksimalkan modal kerja. Perkebunan Nusantara IV Medan juga mengalami perubahan pada tahun 2008 menghasilkan DER sebesar 100,02% dan pada tahun 2009 DER meningkat drastis menjadi 122,14%. Utang yang diperoleh perseroan karena total utang perseroan lebih besar dan total ekuitasnya kecil di tahun 2013.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena di atas, maka penelitian ini tertarik untuk mengangkat permasalahan yang berjudul “Analisis Kebijakan Hutang PT.
Rumusan dan Batasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Batasan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para peneliti dalam menyusun karya ilmiah tentang analisis kebijakan utang perusahaan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan kebijakan utang. Dari segi kepraktisan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan di bidang keuangan khususnya di bidang pembiayaan eksternal.
LANDASAN TEORI
Uraian Teori
- Kebijakan Hutang
- Profitabilitas
- Likuiditas
- Ukuran Perusahaan
- Pertumbuhan Penjualan
- Struktur Aset
- Pertumbuhan Perusahaan
Ada beberapa tujuan penggunaan rasio Return On Assets (ROA) dalam tingkat pengembalian aset perusahaan, yaitu; Peran Return On Assets (ROA) dalam meningkatkan laba Rasio Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur pengelolaan perusahaan untuk mencapai laba (profit) secara keseluruhan. Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa total aset yang digunakan untuk operasional perusahaan mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Return On Asset (ROA) tergantung pada sejumlah faktor, dalam kemampuan manajemen yang ada dalam perusahaan. Yang dinilai dalam aspek ini adalah modal yang ada berdasarkan persyaratan kecukupan modal perusahaan Penilaian didasarkan pada modal yang diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan untuk mengukur kecukupan modal bank untuk mendanai aset yang mengandung atau menghasilkan risiko. Dari berbagai faktor di atas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi return on asset, diantaranya adalah aspek pendapatan, karena aspek ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan perusahaan.
Upaya meningkatkan pengembalian aset dengan meningkatkan perputaran aset adalah kebijakan menginvestasikan dana di berbagai aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Menurut Sudana, (2011, p.45) “Return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh asetnya untuk menghasilkan laba setelah pajak. Sedangkan menurut Harahap, pengukuran perusahaan adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural (Ln) dari rata-rata total aset (total aset) perusahaan.
Penggunaan total aset didasarkan pada pertimbangan bahwa total aset mencerminkan ukuran perusahaan dan diduga mempengaruhi ketepatan waktu.
Kerangka Berfikir
- Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang
- Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Hutang
- Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang
- Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang
- Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Kebijakan Hutang
- Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang
Perusahaan yang memiliki rasio lancar yang besar, maka hal itu menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya juga besar. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap struktur Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap struktur modal, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk mendapatkan pinjaman. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan lebih mudah menerima pinjaman karena nilai aset yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank juga lebih tinggi (Surya dan Rahayuningsih 2012).
Besar kecilnya perusahaan juga dapat mempengaruhi kemudahan suatu perusahaan memperoleh sumber pendanaan, baik eksternal maupun internal. Hasil penelitian Silaban (2013), Kurniasih (2012), Bambang Riyanto (2008) dan Agus Sartono (2010) menyimpulkan bahwa firm size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Pengaruh sales growth terhadap kebijakan utang Sales growth adalah peningkatan jumlah penjualan Sales growth adalah peningkatan jumlah penjualan dari tahun ke tahun.
Aset merupakan salah satu jaminan yang dapat meyakinkan pihak lain untuk dapat memberikan pinjaman kepada perusahaan, sehingga perusahaan dengan struktur aset yang lebih fleksibel lebih mudah mendapatkan pinjaman. Penelitian Hardaningsih dan Oktaviani (2012), Bambang Riyanto (2010), Kasmir (2012) dan Hery (2016) menyimpulkan bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, semakin besar penggunaan utang untuk membiayai kebutuhan pembiayaan perusahaan.
Hasil penelitian Hardaningsih dan Oktaviani (2012), dan Susanto (2011) menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Variabel Terikat (Dependent Variable)
- Variabel Bebas (Independent Variable)
- Tempat dan Waktu
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Analisis Regresi Berganda
- Uji NormalP-P Plot of Regression Standardized Residual
- Uji kolmogorov smirnov
- Pengujian Hipotesis
- Betuk Pengujian
- Kriteria Pengujian
- Koefisien Determinasi
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh current ratio dan debt-to-equity ratio terhadap pertumbuhan laba. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F). Yaitu pada penelitian ini memiliki return on assets (X1), current ratio (X2), company size atau ukuran (X3), sales growth (X4), structural assets (X5) dan company growth atau pertumbuhan (X6). Rasio utang terhadap ekuitas (Y) secara parsial atau simultan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fractional growth atau firm growth tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap debt-equity ratio (DER) PT. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa besaran debt-equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PT. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sales growth on debt-equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada PT.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa debt to equity growth ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PT. Hasil penelitian ini sejalan atau sejalan dengan hasil penelitian Susanto (2011) dan Indahningrum dan Handayani (2009) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Fractional size atau ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap debt to equity ratio (DER) pada PT.
Partial growth atau pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap debt to equity ratio (DER) pada PT.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Data
- Pengolahan Data dan Analisis Data
- Pengaruh Return On Asset terhadap Debt to Equity
- Pengaruh Current Ratio terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Size terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Sales Growth terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Structure Asset terhadap Debt to Equity Ratio . 90
Berikut tabel perkembangan total hutang, total ekuitas dan debt to equity ratio (DER) pada PT. Uji t digunakan untuk menentukan apakah return on assets (ROA) secara individual (parsial) berhubungan signifikan dengan debt to equity ratio. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah debt to equity ratio secara individual (parsial) berhubungan signifikan atau tidak.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah size atau ukuran perusahaan memiliki hubungan yang signifikan secara individual (parsial) atau tidak dengan debt to equity ratio. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial size atau ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap debt to equity ratio (DER) pada PT. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah Sales Growth (SG) memiliki hubungan individual (parsial) yang signifikan atau tidak dengan debt to equity ratio.
Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah Structure Asset (AS) memiliki hubungan yang signifikan secara individual (parsial) dengan Debt to Equity Ratio. Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah growth atau pertumbuhan perusahaan memiliki hubungan yang signifikan secara individual (sebagian) dengan debt ratio. Ho = Tidak terdapat pengaruh signifikan Total Asset Turnover dan Debt to Equity Ratio digabungkan terhadap Return On Asset.
Ha = Terdapat pengaruh signifikan total asset turnover dan debt to equity ratio secara bersama-sama terhadap return on asset. Dari hasil perhitungan SPSS diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Return on Assets, Current Ratio, Size, Sales Growth, Asset Structure dan Growth tidak secara simultan berpengaruh terhadap debt to equity ratio pada PT. Untuk mengetahui sejauh mana kontribusi atau persentase pengaruh return on asset, current ratio, size, sales growth, asset structure dan growth debt to equity ratio dapat diketahui melalui uji determinasi.
Pembahasan
- Pengaruh Return On Asset terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Sales Growth (SG) terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Structure Asset (AS) terhadap Debt to Equity Ratio
- Pengaruh Growth terhadap Debt to Equity Ratio
Data menunjukkan kebijakan utang perseroan tetap dijalankan meski ada peningkatan laba bersih. Hasil penelitian ini sejalan atau sependapat dengan hasil penelitian Ratna Meylani (2016) yang menyimpulkan bahwa Profitabilitas (PROF) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kebijakan utang (DEBT). Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Apit Susanti dan Sekar Mayangsari (2014), Rona Mersi Narita (2012), Christine Dwi.K (2012), Ahadiyah Muslida (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas (PROF) memiliki berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Temuan penelitian ini sejalan atau sejalan dengan temuan penelitian Paydar dan Bardai (2012) yang menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang, sedangkan menurut Sabir dan Malik (2012) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan. mempengaruhi kebijakan utang. Temuan penelitian ini sejalan atau sejalan dengan temuan penelitian Rilla Gantino (2014) bahwa sales growth tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Temuan penelitian ini sejalan atau sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Christine Dwi.K (2012), Ahadiyah Muslida (2013) yang menyatakan bahwa struktur aktiva (AST) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang (DEBT) ).
Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Yeniatia dan Destrian (2010), Margaretha dan Asmariani (2009) serta Gill dan Mathur (2011) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Food and Beverage di Indonesia.
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Arus Kas Bebas dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Secara parsial return on assets (ROA) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap debt to equity ratio (DER) pada PT. Partial Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada PT. Secara parsial Sales Growth (SG) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada PT.
Secara parsial Asset Structure (AS) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada PT.
Saran
Aset lancar yang dimiliki perusahaan harus digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mengurangi hutang perusahaan. Dalam mengelola sumber dana yang ada sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada usaha tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan harus dikelola dengan baik untuk mengurangi hutang dan meningkatkan pembiayaan internal perusahaan.
Sehingga sejumlah aset yang dimiliki perusahaan dapat dijadikan jaminan oleh pengelola kepada kreditur yang akan lebih mudah memperoleh dana pinjaman. Manajemen perusahaan harus dapat mengambil keputusan dalam penggunaan dana internal yaitu laba ditahan untuk berinvestasi agar menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang baik untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap hutang. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan berbagai rasio keuangan yang tidak termasuk dalam penelitian ini, karena masih banyak rasio keuangan lain yang dapat mempengaruhi kebijakan hutang selain profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, struktur perusahaan. aset dan pertumbuhan.
Selain itu, peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan teori atau mendiskusikan faktor lain yang dapat mempengaruhi kebijakan utang. Pengaruh Kebijakan Profitabilitas dan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Jurnal Studi Manajemen Bisnis. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Pengaruh arus kas bebas dan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).